b. Subarakhnoid
Disebabkan oleh pecahnya aneurisma / malformasi arteri vena perdarahannya
kemudian masuk ke rongga subaraknoid menyebabkan cairan serebrospinal terisi
darah menimbulkan vasospasme muncul gejala sakit kepala hebat yang
mendadak.
Sumber :
Arifputera A, dkk. Kapita Selekta Kedokteran. Editor, Tanto C, dkk. Edisi 4. Jakarta: Media
Aesculapius. 2014; jilid 2
David S Liebeskind, dkk. 2019. Hemorrhagic Stroke. Medscape
https://emedicine.medscape.com/article/1916662-clinical#b3
• Tatalaksana
Tatalaksana farmakologi untuk perdarahan intraserebral
a. Diagnosis dan penilaian gawat darurat CT & MRI
b. Tatalaksna medis perdarahan intracranial
1. Penggantian factor koagulasi dan trombosit bila pasien mengalami defisiensi
Bila terdapat gangguan koagulasi dapat diberikan :
Vit K 10mg secara IV
Plasma segar beku 2-6 unit
2. Pencegahan tromboemboli vena dengan stoking elastis
3. Heparin subkutan diberikan bila perdarahan telah berhenti sebagai pencegahan
tromboemboli vena
c. Control tekanan darah dan glukosa darah
d. Pemberian antiepilepsi bila kejang
e. Prosedur operasi
Dapat dilakukan bila terdapat indikasi adanya bekuan darah
Perdarahan serebelum dengan perburukan neurologis
Adanya kompresi batang otak
Hidrosefalus akibat obstruksi ventrikel
- Bila pasien mengalami penurunan kesadaran dapat dilakukan drainasi
ventrikuler
Tatalaksana lain yang dapat diberikan adalah mengenai non farmakologi yaitu tentang
rehabilitasi dan integrasi
Tatalaksana rehabilitasi dan neurorestorasi dibagi menjadi 2 :
a. Fase hiper akut
Rehabilitasi yang dilakukan adalah untuk memastikan pasien mampu menelan dengan
melakukan tes uji menelan
b. Fase akut
Dilakukan untuk mengembalikan fungsi otak semaksimal mungkin dengan mengenai
beberapa hal :
- Membantu perbaikan perfusi otak
- Mencegah komplikasi immobilisasi
Hal tersebut dilakukan agar pemulihan fungsional dapat tercapai dengan optimal
Dalam tatalaksana rehabilitasi fase akut terdapat beberapa hal yang dilakukan :
a. Posturing posisi terapeutik dan perubahan posisi secara berkala
b. Mobilisasi duduk dan terapi Latihan aktif
Syarat yang berlaku :
- Kondisi medis stabil
- Mengalami stroke iskemik
- Tekanan darah < 130 mmHg
- Guldar > 90 mg / < 250 mg
- Saturasi O2 > 95%
c. Terapi fisik dada
d. Terapi Latihan luas gerak sendi dan peregangan
e. Stimulasi sensori multimodal / stimulasi koma
Sumber :
Arifputera A, dkk. Kapita Selekta Kedokteran. Editor, Tanto C, dkk. Edisi 4. Jakarta: Media
Aesculapius. 2014; jilid 2
Keputusan mentri Kesehatan RI. 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran
Tatalaksana Stroke.