Anda di halaman 1dari 2

STROKE

No. Dokumen :
SOP/UKP/04/2018
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2

Puskesmas Muhammad Darwis, AM. Kep


Air Hitam Laut NIP. 19800828200501 1 008

1. Pengertian Stroke adalah defisit neurologis fokal (atau global) yang terjadi
mendadak, berlangsung lebih dari 24 jam dan disebabkan oleh faktor
vaskuler. Secara global, saat ini stroke merupakan salah satu penyebab
kematian utama, dan penyebab utama kecacatan pada orang dewasa.
Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan: Gejala awal serangan stroke terjadi mendadak (tiba-tiba),
yang sering dijumpai adalah
1. Kelemahan atau kelumpuhan salah satu sisi wajah, lengan, dan
tungkai (hemiparesis, hemiplegi)
2. Gangguan sensorik pada salah satu sisi wajah, lengan, dan tungkai
(hemihipestesi, hemianesthesi)
3. Gangguan bicara (disartria)
4. Gangguan berbahasa (afasia)
5. Gejala neurologik lainnya seperti jalan sempoyongan (ataksia), rasa
berputar (vertigo), kesulitan menelan (disfagia), melihat ganda
(diplopia), penyempitan lapang penglihatan (hemianopsia, kwadran-
anopsia)
Catatan: Kebanyakan penderita stroke mengalami lebih dari satu
macam gejala diatas. Pada beberapa penderita dapat pula dijumpai
nyeri kepala, mual, muntah, penurunan kesadaran, dan kejang pada saat
terjadi serangan stroke.
Untuk memudahkan pengenalan gejala stroke bagi masyarakat awam,
digunakan istilah FAST (Facial movement, Arm Movement, Speech,
Time: acute onset). Maksudnya, bila seseorang mengalami kelemahan
otot wajah dan anggota gerak satu sisi, serta gangguan bicara, yang
terjadi mendadak, patut diduga mengalami serangan stroke. Keadaan
seperti itu memerlukan penanganan darurat agar tidak mengakibatkan
kematian dan kecacatan. Karena itu pasien harus segera dibawa ke
rumah sakit yang memiliki fasilitas untuk penanganan tindakan darurat
bagi penderita stroke. Seperti halnya TIA, pada stroke diperlukan
anamnesis yang teliti tentang faktor risiko TIA/stroke.
Faktor Risiko Beberapa faktor risiko yang dapat mempermudah
terjadinya serangan stroke, misalnya usia tua, jenis kelamin (laki-laki),
berat badan lahir rendah, faktor herediter (familial), ras (etnik),
memang tidak bisa dihindari atau diubah (non modifiable risk factors).
Sedangkan faktor risiko lainnya mungkin masih bisa dihindari, diobati
atau diperbaiki (modifiable risk factors

2. Tujuan Sebagai Pedoman Penatalaksanaan STROKE di Puskesmas Air Hitam


Laut.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No
4. Referensi Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer Edisi Revisi Tahun 2014
5. Prosedur/ Pertolongan pertama pada pasien stroke akut.
Langkah – 1. Menilai jalan nafas, pernafasan, dan sirkulasi
langkah 2. Menjaga jalan nafas agar tetap adekuat
3. Memberikan oksigen bila diperlukan
4. Memposisikan badan dan kepala lebih tinggi (head-and-trunk
up) 20-30 derajat
5. Memantau irama jantung
6. Memasang cairan infus salin normal atau ringer laktat (500
ml/12 jam)
7. Mengukur kadar gula darah (finger stick)
8. Memberikan Dekstrose 50% 25 gram intravena (bila
hipoglikemia berat)
9. Menilai perkembangan gejala stroke selama perjalanan ke
rumah sakit layanan sekunder
10. Menenangkan penderita
Rencana Tindak Lanjut
1. Memodifikasi gaya hidup sehat
a. Memberi nasehat untuk tidak merokok atau menghindari
lingkungan perokok
b. Menghentikan atau mengurangi konsumsi alkohol
c. Mengurangi berat badan pada penderita stroke yang obes
d. Melakukan aktivitas fisik sedang pada pasien stroke
iskemik atau TIA. Intensitas sedang dapat didefinisikan
sebagai aktivitas fisik yang cukup berarti hingga
berkeringat atau meningkatkan denyut jantung 1-3 kali
perminggu.
2. Mengontrol faktor risiko
a. Tekanan darah
b. Gula darah pada pasien DM
c. Kolesterol
d. Trigliserida
e. Jantung
3. Pada pasien stroke iskemik diberikan obat-obat antiplatelet:
asetosal, klopidogrel
Konseling dan Edukasi
1. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya agar tidak
terjadi kekambuhan atau serangan stroke ulang
2. Jika terjadi serangan stroke ulang, harus segera mendapat
pertolongan segera
3. Mengawasi agar pasien teratur minum obat.
4. Membantu pasien menghindari faktor risiko.
6. Unit Terkait POLI UMUM

Anda mungkin juga menyukai