Anda di halaman 1dari 2

SIFILIS

No. Dokumen :
SOP/UKP/04/2023
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2

Puskesmas Sumarni S, Am.Keb,SKM


Simpang Pandan NIP. 197806102005012016

1. Pengertian Sifilis adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh Treponema
pallidum dan bersifat sistemik. Istilah lain penyakit ini adalah lues
veneria atau lues. Di Indonesia disebut dengan raja singa karena
keganasannya. Sifilis dapat menyerupai banyak penyakit dan memiliki
masa laten.
2. Tujuan Sebagai Pedoman Penatalaksanaan SIFILIS di Puskesmas Simpang
Pandan.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No
4. Referensi Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer Edisi Revisi Tahun 2014
5. Prosedur/ Penatalaksanaan
Langkah – 1. Sifilis yang sedang dalam inkubasi dapat diobati dengan regimen
langkah penisilin atau dapat menggunakan Ampisilin, Amoksisilin, atau
Seftriakson mungkin juga efektif.
2. Pengobatan profilaksis harus diberikan pada pasangan pasien,
namun sebaiknya diberikan sejak 3 bulan sebelumnya, tanpa
memandang serologi.
3. Kontak seksual harus ditelusuri, diketahui dan diobati
4. Pasien perlu diuji untuk penyakit lain yang ditularkan secara
seksual (sexually transmitted diseases/STD), termasuk HIV, harus
dilakukan pada semua penderita.
Pada sifilis dengan kehamilan untuk wanita berisiko tinggi, uji serologis
rutin harus dilakukan sebelum trimester pertama dan awal trimester
ketiga serta pada persalinan.
Bila tanda-tanda klinis atau serologis memberi kesan infeksi aktif atau
diagnosis sifilis aktif tidak dapat dengan pasti disingkirkan, maka
indikasi untuk pengobatan.
Konseling dan Edukasi
1. Pasien diberikan pemahaman tentang penyakit, penularan serta
penatalaksanaan di tingkat rujukan.
2. Pasien disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual
selama penyakit belum tuntas diobati
6. Diagram Alir
Penatalaksanaan
. 1.Sifilis yang sedang dalam
inkubasi dapat diobati dengan
regimen penisilin atau dapat
menggunakan Ampisilin,
Amoksisilin, atau Seftriakson
mungkin juga efektif

Pada sifilis dengan kehamilan


untuk wanita berisiko tinggi, uji
serologis rutin harus dilakukan 2.Pengobatan profilaksis harus
sebelum trimester pertama dan diberikan pada pasangan pasien,
awal trimester ketiga serta pada namun sebaiknya diberikan
persalinan. sejak 3 bulan sebelumnya, tanpa
memandang serologi.

Bila tanda-tanda klinis atau


serologis memberi kesan infeksi
aktif atau diagnosis sifilis aktif 3.Kontak seksual harus
tidak dapat dengan pasti ditelusuri, diketahui dan
disingkirkan, maka indikasi diobati
untuk pengobatan.

4.Pasien perlu diuji untuk


penyakit lain yang ditularkan
secara seksual (sexually
transmitted diseases/STD),
termasuk HIV, harus
dilakukan pada semua
penderita

7. Unit Terkait POLI UMUM

Anda mungkin juga menyukai