Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PELAKSANAAN VCT
A. PENDAHULUAN
Penyakit menular seksual atau PMS, kini dikenal dengan istilah infeksi
menular seksual atau IMS, adalah penyakit atau infeksi yang umumnya
ditularkan melalui hubungan seks yang tidak aman. Penyebaran bisa melalui
darah, sperma, cairan vagina atau pun cairan tubuh lainnya.
Selain itu, penyebaran tanpa hubungan seksual juga bisa terjadi dari
seorang ibu kepada bayinya, baik saat mengandung atau melahirkan.
Pemakaian jarum suntik secara berulang atau bergantian di antara beberapa
orang juga berisiko menularkan infeksi. Salah satu penyakit infeksi tersebut
adalah HIV/AIDS.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Sindrome) merupakan kumpulan
gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immuno Deficiency
Virus) yang akan mudah menular dan mematikan. Virus tersebut merusak
sistem kekebalan tubuh manusia, dengan berakibat yang bersangkutan
kehilangan daya tahan tubuhnya, sehingga mudah terinfeksi dan meninggal
Sawahanna berbagai penyakit infeksi, kanker dan lain-lain.
Sampai saat ini belum ditemukan vaksin pencegahan atau obat untuk
penyembuhannya, dalam jangka waktu antara terkena infeksi dan munculnya
gejala penyakit pada orang dewasa memakan waktu rata-rata 10 tahun.
Selama kurun waktu tersebut walaupun masih tampak sehat, secara sadar
maupun tidak pengidap HIV dapat menularkan virusnya pada orang lain.
Seperti yang diketahui, AIDS adalah suatu penyakit yang belum ada
obatnya dan belum ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus HIV,
sehingga penyakit inimerupakan salah satupenyakit yang sangat berbahaya
bagi kehidupan manusia baik sekarangmaupun waktu yang akan datang.
Selain itu AIDS juga dapat menimbulkan penderitaan, baik dari segi fisik
maupun dari segi mental. Mungkin kita sering mendapat informasi melalui
media cetak, elektronik, ataupun seminar-seminar, tentang betapa
menderitanya seseorang yang mengidap penyakit AIDS. Dari segi fisik,
penderitaan itu mungkin tidak terlihat secara langsung Sawahanna gejalanya
baru dapat kita lihat setelah beberapa bulan. Tapi dari segi mental, orang yang
mengetahui dirinya mengidap penyakit AIDS akan merasakan penderitaan
batin yang berkepanjangan. Semua menunjukkan bahwa masalah AIDS adalah
suatu masalah besar dari kehidupan kita semua.
B. LATAR BELAKANG
Puskesmas Sawahan mempunyai luas wilayah 10,179,05 km² yang
terdiri dari 13 desa, dengan jumlah penduduk 31.455 jiwa. Jumlah penderita
HIV/AIDS tahun 2023 adalah 19 kasus, dengan jumlah kasus meninggal 2.
Angka kejadian HIV dan AIDS tersebut di atas hanyalah kasus yang terdeteksi
oleh petugas kesehatan dan kasus yang dirawat di rumah sakit. Angka
tersebut diyakini berdasar fenomena gunung es hanyalah sedikit saja yang
tampak di permukaan, jumlah kasus sebenarnya yang tidak terawat dan
meninggal di luar sarana kesehatan pasti lebih banyak lagi.
Pada tahun 2023, jumlah orang yang resiko tinggi dan wajib melakukan
pemeriksaan/test HIV/AIDS (ibu hami, penderita TB dan kekelompok
berperilaku resiko tinggi) sebanyak 425 orang dari target 474 (89,7%). Hal ini
menunjukkan belum semua sasaran mau melakukan test HIV/AIDS.
Kegiatan pelaksanaan VCT di Puskesmas Sawahan tetap berdasarkan
pada visi, misi, motto, tata nilai (PINTAR) dan janji layanan yang telah di
tetapkan oleh Kepala Puskesmas Sawahan.

C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Semua kelompok masyarakat yang berperilaku resiko tinggi mau
melakukan test HIV/AIDS
Tujuan Khusus :
o 100 % ibu hamil diperiksa HIV/AIDS
o 100 % penderita TB diperiksa HIV/AIDS
o 100 % pasien dengan tanda dan gejala HIV/AIDS

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pelaksanaan kegiatan pelaksaan VCT meliputi :
1. Bekerjasama dengan ruang pelayanan yang ada
2. Meawarkan test HIV/AIDS pada pasien
3. Melakukan kegiatan konseling pra testing, dan post testing
4. Mendokumentasikan kegiatan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Bekerjasama dengan ruang pelayanan yang ada di Puskesmas Sawahan
- Ruang pelayanan terkait yaitu : KIA/KB, Pelayanan Umum, PKPR,
UGD, Rawat Inap dan Poned
- Memberitahu petugas di ruang tersebut menawarkan pasien untuk
melakukan test HIV/AIDS
2. Menawarkan test HIV/AIDS pada pasien
- Pasien yang wajib ditawarkan test HIV/AIDS adalah :
a. Ibu Hamil
b. Pasien dengan TB
c. Pasien dengan IMS
d. Pasien dengan tanda gejala HIV/AIDS ( pasien yang lama
menderita diare/panas/batuk/sariawan/gatal/pembesaran
kelenjar/badan semakin kurus dan penyakit lainnya yang tidak
sembuh-sembuh)
- Pasien yang mau melakukan test HIV/AIDS di rujuk di ruang VCT
3. Melakukan kegiatan konseling pra test dan post testing
- Konseling Pra test
a. Menjelaskan tujuan test HIV/AIDS
b. Alasan dilakukan test HIV/AIDS
c. Meminta persetujuan/inform concent pasien
d. Jika pasien menolak, dijadwalkan untuk pertemuan selanjutnya
- Konseling Post test
a. Jika hasil Positif
a.1 Memberitahu hasil test
a.2 Menyampaikan interpertasi hasil test
a.3 Membantu pasien menenangkan diri
a.4 Membahas bersama pasien untuk tahap pemeriksaan
selanjutnya
a.5 Bersama dokter menentukan stadium HIV dan IO (infeksi
opotunistik yang ada)
a.6 Pasien dengan stadium HIV I dan 2 dan tanpa ada IO , bisa
dilakukan pengobatan ARV di Puskesmas Sawahan
a.7 Pasien dengan stadium HIV lbih dari 2 dan dengan penyakit
penyerta dirujuk ke RS PDP
a.8 Membangun komitmen untuk memulai pengobatan ARV
dengan pasien
a.9 Menawarkan konseling pada pasangan atau keluarga terdekat
pasien
a.10 Jika pasien masih belum bisa menerima hasil test,
dijadwalkan untuk pertemuan selanjutnya
b. Jika Hasil Negatif
b.1 Memberitahu hasil test
b.2 Mendiskusikan dengan pasien, menjaga kemungkinan passion
dalam periode jendela
b.3 Menjelaskan kebutuhan untuk melakukan tes ulang dan
pelayanan VCT bagi pasangan
b.4 Memberi kesempatan kepada pelanggan untuk bertanya
mengenai hal-hal yang belum diketahui
b.5 Apabila pelanggan sudah jelas dan tidak ada pertanyaan,
maka koseling pasca testing ditutup
4. Membuat laporan
- Mencatat semua pasien yang melakukan test di lembaran SIHA dan
dilaporkan secara onlines setiap bulam.

1 Sasaran Program
Ibu hamil, penderita TB Paru serta masyarakat dengan perilaku
resiko tinggi tertular HIV/AIDS

2 Target Sasaran
Jenis Kegiatan Target Satuan

Test HIV/AIDS 100% Ibu hamil,


penderita TB Paru
serta masyarakat
dengan perilaku
resiko tinggi
tertular HIV/AIDS

3. Hak dan Kewajiban Sasaran


F.3.1 Hak Sasaran
1. Hak mendapat informasi tentang program pencegahan dan
pengendalian penyakit infeksi menular seksual, tujuan dan
kegiatan yang dilakukan
2. Hak untuk mengikuti kegiatan-kegiatan pencegahan dan
pengendalian penyakit infeksi menular seksual yang
dilaksanakan
3. Hak untuk menolak mengikuti kegiatan pencegahan dan
pengendalian penyakit penyakit infeksi menular seksual
yang dilaksanakan
4. Hak untuk berperan aktif dalam penyampaian pendapat atau
masukan untuk kegiatan pencegahan dan pengendalian
penyakit infeksi menular seksual
5. Hak untuk ikut menentukan jadwal dan waktu kegiatan
program pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi
menular seksual
F.3.2 Kewajiban Sasaran
1. Memberikan data dan informasi serta kelengkapan yang
dibutuhkan oleh petugas terkait kegiatan yang akan
dilaksanakan yang diikuti sasaran
2. Memberikan identitas yang benar dan jelas untuk pendataan
yang dibutuhkan petugas
3. Mengikuti dan mentaati aturan serta jadwal kegiatan
pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi menular
seksual yang sudah disepakati bersama
4. Mendorong dan memotivasi diri sendiri dan keluarga untuk
menghindari perilaku yang berpotensi menyebabkan
penyakit infeksi menular seksual
5. Memelihara dan meningkatkan status kesehatan
6. Meningkatkan kesadaran diri dan keluarga, kemauan dan
kemampuan untuk hidup sehat dan mandiri

F.4. Peran Lintas Program


1. Petugas di ruang pelayanan (Pelayanan umum, KIA/KB,
UGD, PKPR, Rawat Inap dan Poned)
Menawarkan test HIV/AIDS sasaran test HIV/AIDS
2. Penanggung jawab Program Promosi Kesehatan (Promkes)
Memberikan informasi tentang sasaran test HIV/AIDS
F.5. Peran Lintas Sektor
1. Perangkat Desa
Memberikan informasi sasaran test HIV/AIDS dan
membantu sosialisasi ke masyarakat pentingnya test
HIV/AIDS
2. Babinsa dan Babinkabtimas
Memberikan informasi sasaran test HIV/AIDS dan
membantu sosialisasi ke masyarakat pentingnya test
HIV/AIDS.
3. Kader Gempita (Sawahan Peduli dan Tanggap HIV/AIDS)
Memberikan informasi sasaran test HIV/AIDS dan
membantu sosialisasi ke masyarakat pentingnya test
HIV/AIDS.
G. SKEDUL ( JADWAL ) PELAKSANAAN KEGIATAN
BULAN
NO
KGIATAN
.
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

1 Pelaksaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
VCT

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi Pelaksanaan kegiatan pelaksanaan VCT, dilakukan jika semua
kegiatan dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan (100% target terpenuhi).

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Hasil kegiatan P2M IMS, HIV/AIDS dan Hepatitis dicatat dalam buku
kegiatan, kemudian dievaluasi pada saat minilok bulanan. Dicatat dan
dilaporkan kepada penanggung jawab UKM.

Ditetapkan di Madiun,
Mengetahui
Kepala Puskesmas Sawahan Penanggung jawab Program IMS,
HIV/AIDS dan Hepatitis

dr Demma Kristin Wibawanti Li Quisanti, A. Md Keb


NIP. 19821205 201001 2 026 NIP. 19850925 201704 2002

Anda mungkin juga menyukai