Anda di halaman 1dari 7

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

APENDISTIS AKUT
No. Dokumen : No. Revisi : 00 Halaman: 1- 8

/SPO/KDZ/I/2023

Tanggal terbit : Ditetapkan oleh


Januari 2023 Penanggung Jawab Klinik

dr. Dading Eko Andawismono


Apendisitis akut adalah radang yang timbul secara mendadak pada
PENGERTIAN
apendik, merupakan salahsatu kasus akut abdomen yang paling
sering ditemui, dan jika tidak ditangani segera dapat menyebabkan
perforasi.
Penyebab:
1. Obstruksi lumen merupakan faktor penyebab dominan apendisitis
akut
2. Erosi mukosa usus karena parasit Entamoeba hystolitica dan
benda asing lainnya
Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah
TUJUAN
penatalaksanaan apendisitis dalam rangka peningkatan mutu dan
kinerja di Klinik
SK Penanggungjawab Klinik No. 003/SK-PJ/KPPS2/I/2022 tentang
KEBIJAKAN
Pedoman Pelayanan Klinis di Klinik Pratama Dzakirah

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


REFERENSI
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
1. Stetoskop,
PROSEDUR
2. Tensimeter
3. Termometer
4. Labotorium untuk pemeriksaan darah perifer lengkap

Hasil Anamnesis (Subjective)


Keluhan
1. Nyeri perut kanan bawah, mula-mula daerah epigastrium
kemudian menjalar ke Mc Burney. Apa bila telah terjadi
inflamasi (>6 jam) penderita dapat menunjukkan letak nyeri
karena bersifat somatik.
Gejala Klinis
a. Muntah (rangsangan viseral) akibat aktivasi nervus vagus.
b. Anoreksia, nausea dan vomitus yang timbul beberapa jam
sesudahnya, merupakan kelanjutan dari rasa nyeri yang timbul
saat permulaan.
c. Disuria juga timbul apabila peradangan apendiks dekat dengan
vesika urinaria.

d. Gejala lain adalah demam yang tidak terlalu tinggi, yaitu suhu
antara 37,50C - 38,50C tetapi bila suhu lebih tinggi, diduga
telah terjadi perforasi.
e. Variasi lokasi anatomi apendiks akan menjelaskan keluhan
nyeri somatik yang beragam. Sebagai contoh apendiks yang
panjang dengan ujung yang mengalami inflamasi di kuadran
kiri bawah akan menyebabkan nyeri di daerah tersebut,
apendiks retrosekal akan menyebabkan nyeri flank atau
punggung, apendiks pelvikal akan menyebabkan nyeri pada
supra pubik dan apendiks retroileal bisa menyebabkan nyeri
testikuler, mungkin karena iritasi pada arteri spermatika dan
ureter.
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
a. Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
 Penderita berjalan membungkuk sambil memegangi
perutnya yang sakit
 Kembung bila terjadi perforasi
 Penonjolan perut kanan bawah terlihat pada
appendikuler abses
2. Palpasi
a. Terdapat nyeri tekan McBurney
b. Adanya rebound tenderness (nyeri lepas tekan)
c. Adanya defans muscular
d. Rovsing sign positif
e. Psoas signpositif
f. Obturator Signpositif
3. Perkusi
a. Nyeri ketok (+)
4. Auskultasi
1. Peristaltik normal, peristaltik tidak ada pada illeus
paralitik karena peritonitis generalisata akibat
appendisitis perforate
5. Colok dubur
a. Nyeri tekan pada jam 9-12
Tanda Peritonitis umum (perforasi) :
1. Nyeri seluruh abdomen
2. Pekak hati hilang
3. Bising usus hilang
Apendiks yang mengalami gangren atau perforasi lebih sering terjadi
dengan gejala-gejala sebagai berikut:
1. Gejala progresif dengan durasi lebih dari 36 jam
2. Demam tinggi lebih dari 38,5oC
3. Lekositosis (AL lebih dari 14.000)
4. Dehidrasi dan asidosis
5. Distensi
6. Menghilangnya bising usus
7. Nyeri tekan kuadran kanan bawah
8. Rebound tenderness sign
1. Rovsing sign
9. Nyeri tekan seluruh lapangan abdominal

Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium darah perifer lengkap
 Pada apendisitis akut, 70-90% hasil laboratorium nilai
leukosit dan neutrofil akan meningkat.
 Pada anak ditemuka lekositosis 11.000-14.000/mm3,
dengan pemeriksaan hitung jenis menunjukkan pergeseran
ke kiri hampir 75%.
 Jika jumlah lekosit lebih dari 18.000/mm3 maka umumnya
sudah terjadi perforasi dan peritonitis.
 Pemeriksaan urinalisa dapat digunakan sebagai konfirmasi
dan menyingkirkan kelainan urologi yang menyebabkan
nyeri abdomen.
 Pengukuran kadar HCG bila dicurigai kehamilan ektopik
pada wanita usia subur.
2. Foto polos abdomen
 Pada apendisitis akut, pemeriksaan foto polos abdomen
tidak banyak membantu..
 Pada peradangan lebih luas dan membentuk infiltrat maka
usus pada bagian kanan bawah akan kolaps.
 Dinding usus edematosa, keadaan seperti ini akan tampak
pada daerah kanan bawah abdomen kosong dari udara.
 Gambaran udara seakan-akan terdorong ke pihak lain.
 Proses peradangan pada fossa iliaka kanan akan
menyebabkan kontraksi otot sehingga timbul skoliosis ke
kanan.
 Bila sudah terjadi perforasi, maka pada foto abdomen tegak
akan tampak udara bebas di bawah diafragma.
 Foto polos abdomen supine pada abses appendik kadang-
kadang memberi pola bercak udara dan air fluid level pada
posisi berdiri/LLD (dekubitus), kalsifikasi bercak rim-like
(melingkar) sekitar perifer mukokel yang asalnya dari
appendik.
Penegakan Diagnostik (Assessment)
1. Diagnosis Klinis
Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik masih merupakan
dasar diagnosis apendisitis akut.
2. Diagnosis Banding
1. Kolesistitis akut
2. Divertikel Mackelli
3. Enteritis regional
4. Pankreatitis
5. Batu ureter
6. Cystitis
7. Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
8. Salpingitis akut
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Pasien yang telah terdiagnosis apendisitis akut harus segera dirujuk
ke layanan sekunder untuk dilakukan operasi cito.
 Penatalaksanaan di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama sebelum dirujuk:
1. Bed rest total posisi fowler (anti Trandelenburg)
2. Pasien dengan dugaan apendisitis sebaiknya tidak
diberikan apapun melalui mulut.
3. Penderita perlu cairan intravena untuk mengoreksi jika ada
dehidrasi.
4. Pipa nasogastrik dipasang untuk mengosongkan lambung
agar mengurangi distensi abdomen dan mencegah muntah.
 Komplikasi
1. Perforasi apendiks
2. Peritonitis umum
3. Sepsis
 Kriteria Rujukan
Pasien yang telah terdiagnosis harus dirujuk ke layanan
sekunder untuk dilakukan operasi cito.

Prognosis
Prognosis pada umumnya bonam tetapi bergantung tatalaksana dan
kondisi pasien

BAGAN ALIR
Dokter melakukan anamnesis: nyeri
perut kanan bawah, muntah, mual,
demam

Pemeriksaan tanda vital dan fisik


Nyeri tekan Mc burney
Rebound tenderness
Defans muscular
Rovsing sign
Psoas sign
Obturator sign

Pemeriksaan penunjang

Menegakan diagnosa

Pemberian terapi cairan

Melakukan rujukan
segera ke Rumah Sakit
DOKUMEN TERKAIT Rekam Medis

1.Bagian Pendaftaran Pasien


UNIT TERKAIT
2.IGD
3.Farmasi
4.Poli Umum

No Yang dirubah Isi perubahan Tgl mulai


diberlakukan

Catatan rekam historis perubahan

Anda mungkin juga menyukai