1 PENGERTIAN Appendisitis akut adalah penyumbatan dan peradangan pada inner
lining pendiks vermiformis (usus buntu) dalam jangka waktu kurang dari 4 minggu 2 ANAMNESIS 1. Nyeri perut kanan bawah, mula-mula daerah epigatrium kemudian menjalar ke Mc Burney 2. Demam yang tidak terlalu tinggi 3. Mual dan muntah 4. Penurunan nafsu makan 5. Nyeri saat berkemih 3 PEMERIKSAAN 1. Tanda-tanda vital dan skala nyeri FISIK 2. Pemeriksaan fisik head to toe 3. Pemeriksaan abdomen Inspeksi a. Penderita berjalan membungkuk sambil memegangi perutnya yang sakit b. Kembung bila terjadi perforasi c. Penonjolan perut kanan bawah terlihat pada appendikuler abses Palpasi a. Nyeri tekan dan nyeri lepas Mc Burney positif b. Rovsing sign dan blumberg sign positif c. Psoas sign positif d. Obturator sign positif Perkusi: Nyeri ketok positif Auskultasi: Peristaltik normal, peristaltik tidak ada pada ileus paralitik karena peritonitis generalisata akibat appendisitis perforata Colok dubur: Nyeri tekan pada jam 9-12 Curiga peritonitis umum (akibat perforasi) jika nyeri seluruh abdomen, pekak hati hilang, dan bising usus hilang 4 KRITERIA Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik masih merupakan dasar DIAGNOSIS diagnosis appendistis akut. Kemungkinan apendisitis dapat diyakinkan dengan menggunakan The Modified Alvarado score: Skor 1-4: sangat mungkin bukan appendis Skor 5-7: sangat mungkin appendisitis akut Skor 8-10: pasti appendisitis akut 5. DIAGNOSIS Appendisitis akut KERJA 6. DIAGNOSIS 1. Kolestitis akut BANDING 2. Divertikel Mackelli 3. Batu ureter 4. Cystitis 5. Enteritis regional 6. Pada wanita: kehamilan ektopik terganggu, salpingitis akut 7. PEMERIKSAAN 1. Laboratorium rutin: darah rutin dan hitung jenis leukosit PENUNJANG 2. Pemeriksaan faal hemostasis (CT, BT) untuk persiapan operasi 3. Gula darah sewaktu 4. Elektrolit (natrium, kalium, dan klorida) 5. Fungsi ginjal (ureum dan kreatinin) 6. Urinalisa 7. USG abdomen 8. Foto polos abdomen 9. Tes kehamilan (jika perlu) 8. Komplikasi 1. Perforasi apendiks 2. Peritonitis generalisata 3. Sepsis 9. TATALAKSANA 1. Rencanakan operasi appendektomi cito 2. Bed rest total posisi fowler (anti Trandelenburg) 3. Pasien dengan dugaan appendisitis sebaiknya tidak diberikan apapun melalui mulut 4. Penderita perlu cairan intravena untuk mengoreksi jika terdapat dehidrasi 5. Pipa nasogastrik dipasang untuk mengosongkan lambung agar mengurangi distensi abdomen dan mencegah muntah 9. EDUKASI 1. Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyakit dan komplikasi yang mungkin timbul 2. Penjelasan tentang rencana tindakan dan pemberian terapi yang dilakukan 3. Penjelasan perkiraanlama rawatan 10. PROGNOSIS Bonam
15. KEPUSTAKAAN 1. Panduan Praktis Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer, 2014 2. De Jong W, Sjamsuhidajat R. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Ke- 3. Jakarta: EGC; 2010 3. Brunicardi, FC, Andersen DK, Billiar TR, Dunn DL, Hunter JG, Pollock RE, Editors. Chapter 29. The Appendix. Schwartz’s Principles of Surgery. 8th Edition. New York: The McGraw-Hill Companies; 2007. 4. Jones MW, Lopez RA, Deppen JG. Appendicitis. [Updated 2023 Apr 24]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK493193/ 5. Williams S Norman, Bulstrode CJK, O’Connel PR : Bailey & Love’s Short Practice of Surgery 25th ed: 1204 – 1218