Anda di halaman 1dari 2

APENDISITIS AKUT

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit : 2 juni 2016
SOP Halaman :1/2

UPTD PUSKESMAS Dr.Eka Fetria


Nip19790204 200704 2017
TANJUNG PATI

1. Pengertian Apendisitis akut adalah radang yang timbul secara mendadak pada apendik,
merupakan salah satu kasus akut abdomen yang paling sering ditemui, dan
jika tidak ditangani segera dapat menyebabkan perforasi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pengobatan Apendisitis
Akut di Puskesmas Tanjung Pati.
3. Kebijakan
4. Referensi PERMENKES No 5 Tahun 2014
5. Prosedur 1. Anamnesis
Keluhan
Nyeri perut kanan bawah, mula-mula daerah epigastrium kemudian
menjalar ke Mc Burney. Apa bila telah terjadi inflamasi (>6 jam)
penderita dapat menunjukkan letak nyeri, karena bersifat somatik.
Gejala Klinis:
a. Muntah
b. Anoreksia, nausea dan vomitus
c. Disuria
d. Obstipasi
e. Demam yang tidak terlalu tinggi, tetapi bila suhu lebih tinggi,
diduga telah terjadi perforasi.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan status lokalis
1. Inspeksi:
Penderita berjalan membungkuk sambil memegangi perutnya
yang sakit, kembung (+) bila terjadi perforasi, penonjolan
perut kanan bawah terlihat pada appendikuler abses.
2. Palpasi:
 Terdapat nyeri tekan Mc.Burney
 Adanya rebound tenderness (nyeri lepas tekan)
 Adanya defens muscular.
 Rovsing sign positif
 Psoas sign positif
 Obturator Sign positif
3. Perkusi:
Nyeri ketok (+)
4. Auskultasi:
Peristaltik normal, peristaltik (-) pada illeus paralitik karena
peritonitis generalisata akibat appendisitis perforata.
b. Rectal Toucher / Colok dubur
Nyeri tekan pada jam 9-12.
3. Pemeriksaan Penunjang (Perencanaan)
a. Laboratorium darah perifer lengkap
b. Foto Polos abdomen
4. Diagnosis
Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik masih merupakan dasar
diagnosis apendisitis akut.
5. Diagnosis Banding
a. Cholecystitis akut
b. Divertikel Mackelli
c. Enteritis regional
d. Pankreatitis
e. Batu ureter
f. Cystitis
g. Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
h. Salphingitis akut
6. Penatalaksanaan
Pasien yang telah terdiagnosis Appendisitis akut harus segera dirujuk ke
layanan sekunder untuk dilakukan operasi cito.
a. Non-farmakologis:
1. Bed rest total posisi fowler (anti Trandelenburg)
2. Pasien dengan dugaan apendisitis sebaiknya tidak diberikan
apapun melalui mulut.
3. Penderita perlu cairan intravena untuk mengoreksi jika ada
dehidrasi.
Kriteria Rujukan : Pasien yang telah terdiagnosis harus dirujuk ke
layanan sekunder untuk dilakukan operasi cito.
6. Unit terkait UGD
7. Dokumen Rekam medis pasien
terkait Lembaran informed consent

Anda mungkin juga menyukai