Anda di halaman 1dari 3

Apendisitis Akut

ICD X : K.35.9 (Acute appendicitis)


No. Dokumen :
No. Revisi :00
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :
Klinik Nausheen
Medika
1. Pengertian Apendisitis akut adalah radang yang timbul secara mendadak pada
apendik, merupakan salah satu kasus akut abdomen yang paling
sering ditemui, dan jika tidak ditangani segera dapat menyebabkan
perforasi.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk menegakan diagnosa apendisitis akut
3. Kebijakan SK kepala puskesmas No. 440/…./PKM tentang jenis-jenis
pelayanan klinis
4. Referensi Permenkes no. 5 tahun 2014 tentang panduan praktik klinis bagi
dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer.
5. Persiapan Alat-alat: thermometer, tensimeter, stetoskop, ATK, Cairan
parenteral, Antibiotik
6. Prosedur / Langkah- 1. Petugas menganamnesis pasien
langkah Nyeri perut kanan bawah, mula-mula daerah epigastrium
kemudian menjalar ke Mc Burney. Apa bila telah terjadi
inflamasi (>6 jam) penderita dapat menunjukkan letak nyeri,
karena bersifat somatic,muntah, anoreksia, disuri, obstipasi,
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
a) Inspeksi : berjalan membungkuk sambil memegangi perut kanan
bawah yang sakit, penonjolan perut kanan bawah.
b) Palpasi
1) Terdapat nyeri tekan Mc.Burney
2) Adanya rebound tenderness (nyeri lepas tekan)
3) Adanya defens muscular.
4) Rovsing sign positif
5) Psoas sign positif
f. Obturator Sign positif
c) Perkusi
Nyeri ketok +
d) Auskultasi
1) Peristaltik normal,
2) peristaltik (-) pada illeus paralitik karena peritonitis
generalisata akibat appendisitis perforata.
e) Rectal toucher
Nyeri tekan pada jam 9-12
3. pemeriksaan penunjang
a) Laboratorium darah perifer lengkap
b) Foto Polos abdomen
4. Tegakan diagnosa apendisitis akut
5. Petugas melakukan tatalaksana apendisitis akut
Pasien yang telahterdiagnosisAppendisitis akutharus segera
dirujuk ke layanan sekunder untuk dilakukan operasi cito
a) Non-farmakologis
1) Bed rest total posisi fowler (anti Trandelenburg)
2) Pasien dengan dugaan apendisitis sebaiknya tidak
diberikan apapun melalui mulut.
3) Penderita perlu cairan intravena untuk mengoreksi jika
ada dehidrasi.
4) Pipa nasogastrik dipasang untuk mengosongkan lambung
dan untuk mengurangi bahaya muntah pada waktu
induksi anestesi.
5) Anak memerlukan perawatan intensif sekurang-
kurangnya 4-6 jam sebelum dilakukan pembedahan.
6) Pipa nasogastrik dipasang untuk mengosongkan lambung
agar nmengurangi distensi abdomen dan mencegah
muntah.
b) Tata Laksana Farmakologi
1) Bila diagnosis klinis sudah jelas maka tindakan paling
tepat adalah apendiktomi dan merupakan satu-satunya
pilihan yang terbaik.
2) Penundaan apendektomi sambil memberikan antibiotik
dapat mengakibatkan abses atau perforasi. Insidensi
apendiks normal yang dilakukan pembedahan sekitar
20%.
3) Antibiotik spektrum luas
6. Di rujuk Pasien yang telah terdiagnosis harus dirujuk ke layanan
sekunder untuk dilakukan operasi cito.
Prognosis : dubia ad bonam jika tanpa komplikasi
7. Bagan Alir
Petugas menganamnesa :
Pasien datang
nyeri perut kanan bawah,
mual muntah,
demam,disuri,

Laboratorium : - Pemeriksaan fisik : nyeri


tekan titik mc burney,
nyeri tekan nyeri lepas

tidak
Tatalaksana : bed res
komplikasi
total, rehidrasi,
antibiotic, apendiktomi

rujuk
pulang

8. Hal-Hal yang perlu a) Aktifitas dan factor makanan


diperhatikan
9. Unit terkait Ruang Periksa, UGD, Ruang Obat

10. Dokumen terkait Rekam medis

11. Rekaman historis Isi Tanggal mulai


No Yang diubah
perubahan Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai