Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTEK KLINIS

SMF BEDAH

APPENDICITIS ACUTE
RSK
BEDAH SURYA DHARMA
HUSADA
No. Dokumen : 01/PPK-KM/RSK.SDH/II/2022
Revisi ke : 0
Pengertian Proses Keradangan akut pada apendiks. Merupakan
kasus akut abdomen yang paling sering terjadi.
Anamnesa 1. Auto anamnesa
2. Informasi yang diperlukan adalah:
- Identitas Pasien
- Nyeri perut regio epigastrium / regio umbilical,
setelah beberapa jam berpindha dan menetap
di regi kanan bawah
- Mual Muntah
- Suhu badan dapat subfebril atau sampai 38,3
o
C. Suhu yang lebih tinggi diwaspadai terjadi
appendicitis perforasi, abses appendik atau
penyebab lain.
- Penyakit penyerta : Jantung, Asthma, DM
serta ganguan faal pembekuan darah.
Pemeriksaan Fisik 1. Pemeriksaan Fisik Umum
Pemeriksaan dengan Inspeksi, palpasi, perkusi
dan anskultasi untu menentukan kelainan:
- Dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki
- Per sistem B1-B6
1. Pemeriksaan Vital Sign (TD, Nadi,RR,
Suhu)
2. Pemeriksaan Kepala (anemia,
Icteric,Cyanosis, Dyspnoe)
3. Pemeriksaan Thorax (cor, Pulmo)
4. Pemeriksaan Abdomen
Didapatkan gejala gejala rangsangan
peritoneum:
i. Nyeri tekan pada kuadran kanan bawah
terutama di daerah Mc. Burney
ii. Nyeri Tekan dengan defans muskuler
lokal
iii. Rebound phenomena,menekan perut
bagian kiri dan dilepas mendadak
dirasa nyeri pada perut sebelah kanan.
iv. Rovsing sign, mengangkat Abdomen
daerah kiri bawah (kontralateral) dan
terasa nyeri pada sisi kanan bawah
v. Psoas sign, mengangkat tungkai kanan
secara aktif dalam ekstensi timbul nyeri
perut kanan bawah
vi. Obsturator sign, fleksi dan endorotasi
vii. Nyri tekan sisi kanan atas pada
pemeriksaan color dubur

Kriteria Diagnosis 1. Anamnesa


2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
Diagnosa Kerja Appendicitis Acute
Diagnosa Banding 1. Dewasa wanita muda : kehamilan ektopik
terganggu, endometriosis, salpingitis, konstipasi
khronis, enteritis
2. Laki laki muda : Gastroenteritis Acute
3. Penderita lebih tua : adenitis mesentrika akut,
diverticulitis, perforasi ulkus peptikum,
kolesistitis akut, Obstruksi usus, karsinoma
sekum, oklusi vaskuler mesentrik, rupture
aneurisma aorta dan penyakit – penyakit yang
terdapat pada dewasa muda yang gejalanya
menyerupai apendiksitis akut (lihat diatas)
Pemeriksaan Penunjang 1. Laboratorium
- Pemeriksaan darah lengkap dengan UL
- Lekositosis berkisar antara 10.000 sampai
18.000/mm3
- Urinalisis dapat membantu menmyingkirkan
kelainan dari traktus urinarus
2. Pemeriksaan Lain Sesuai Indikasi Radiologis
- USG Abdomen (target sign menunjukkan
adanya penebalan dinding appendik dengan
diameter anteroposterior > 6 mm. Gambaran
fekolth dan cairan periappendicular
memperkuat diagnosis. Dapat digunakan
untuk wanita usia produktif untuk
menyingkirkan kelainan ginekologis)
- Foto polos thorax
3. Laboratorium
- Pemeriksaan darah lengkap dan UL
- Wanita Muda PPT Test
Terapi DI IGD:
1. Persiapan Pra Bedah
- Pemberian cairan infus garam fisiologis
- Pemberian antibiotik profilaksis Ceftriaxon
1gr, 30 menit sebelum operasi dan satu kali
pasca bedah. Antibiotik diteruskan bila
terdapat appendicitis gangrenosa atau
perforasi
DI RUANGAN RAWAT INAP:
1. Pasca Bedah
- Pemberian cairan infus garam fisiologis
maintenance
- Pemberian injeksi analgetic
- Appendicitis nonperforasi, dirawat dalam 24-
48 jam pasca bedah
- Diberikan diet cair secepatnya dan
ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan dan
toleransi penderita.
- Pada apendiksitis perforasi, antibiotik
Ceftriaxon 2x1 gr sebagai antibiotik empiris.
Metronidazole diteruskan hingga gejala klinis
dan hasil pemeriksaan laboratorium
menunjukkan tidak ada infeksi sistematik

Edukasi Menjelaskan kepada keluarga tentang:


1. Diagnosa penyakit dan tujuan perawatan
2. Kemungkinan Komplikasi penyakit yaitu bila
appendik mengalami perforasi dapat terjadi
peritonitis generalisata
3. Kemungkinan pemeriksaan diagnostik dan terapi
pembedahan
4. Prognosa
Prognosis Ad Vitam : Dubai ad bonam
Ad Sanationam : Dubai ad bonam
Ad Fungsionam : Dubai ad bonam
Penelaah Kritis dr. I Ketut Setiawan Sp.B
Indikator Medis Keluhan membaik, bisa intake per oral dan mobilisasi
Kepustakaan 1. Jaffe DM.Berger DH.The Appndix.Im:Brunicardi
FC et al.(eds) Schawartz’s Principles of Surgery. 8”
ed.New York: Mc Graw-Hill;2005p.1119-38
2. Smink DS.Soybel DI.Appendix and
appendectomy.In:Zinneer MJ, Ashley SW.(eds)
Maingot’sAbdominal Operation. 11” ed New
York:McGraw-hill;2008p589-612
3. Telfrod GL. Wallace JR. Appendix.In: yeo CJ et al.
Shackelford’s Surgery of the Alimentary Tract. 6”
ed philadelphia: saunders Elsevier;2007.P.2141-
51

Jombang, 01 Februari 2022


Disetujui Oleh Dibuat Oleh
Ketua Komite Medik Ketua SMF Bedah Umum

dr. I Ketut Setiawan Sp.B dr. I Ketut Setiawan Sp.B


NIP. 2021011402 NIP. 2021011402

RSK Bedah Surya Dharma Husada


Direktur
dr. Galih Endradita M.
NIP. 100112210

Anda mungkin juga menyukai