Anda di halaman 1dari 3

ANGINA PEKTORIS

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit : 2 juni 2016
SOP Halaman : 1/2

UPTD PUSKESMAS Dr.Eka Fetria


Nip19790204 200704 2017
TANJUNG PATI

1. Pengertian Angina pektoris ialah suatu sindrom klinis berupa serangan nyeri dada yang
khas, yaitu seperti rasa ditekan atau terasa berat di dada yang sering menjalar
ke lengan kiri. Nyeri dada tersebut biasanya timbul pada saat melakukan
aktivitas dan segera hilang bila aktivitas dihentikan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pengobatan Angina
Pektoris di Puskesmas Tanjung Pati.
3. Kebijakan
4. Referensi PERMENKES No 5 Tahun 2014
5. Prosedur 1. Anamnesis
Keluhan:
a. Nyeri dada sebelah kiri dan kadang-kadang menjalar ke lengan
kiri, dapat menjalar ke punggung, rahang, leher, atau ke lengan
kanan. Nyeri dada juga dapat timbul di tempat lain seperti di
daerah epigastrium, leher, rahang, gigi, bahu
b. Nyeri dada biasanya seperti tertekan benda berat, atau seperti
diperas atau terasa panas, kadang-kadang hanya mengeluh
perasaan tidak enak di dada
c. Nyeri dada biasanya timbul pada saat melakukan aktivitas dan
menghilang saat istirahat
d. Berlangsung <20 menit
e. Nyeri dada bisa disertai keringat dingin , mual, muntah, sesak dan
pucat pasi.
Faktor resiko:
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Riwayat keluarga
Faktor resiko yang dapat diubah:
a. Mayor:
 Peningkatan kolesterol
 Hipertensi
 Merokok
 Konsumsi alkohol
 Diabetes Melitus
 Diet tinggi lemak jenuh, kolesterol dan kalori
b. Minor:
 Aktivitas fisik kurang
 Stress psikologik
 Tipe kepribadian
2. Pemeriksaan Fisik
a. Sewaktu angina dapat tidak menunjukkan kelainan. Walau jarang
pada auskultasi dapat terdengar derap atrial atau ventrikel dan
murmur sistolik di daerah apeks. Frekuensi denyut jantung dapat
menurun, menetap atau meningkat pada waktu serangan angina.
b. Dapat ditemukan pembesaran jantung.
3. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
penunjang.
4. Diagnosis Banding
a. Gastroesofageal Refluks Disease (GERD)
b. Gastritis Akut.
5. Penatalaksanaan
a. Modifikasi gaya hidup:
1. Mengontrol emosi dan mengurangi kerja yang berat
2. Mengurangi konsumsi makanan berlemak
3. Menghentikan konsumsi rokok dan alkohol
4. Menjaga berat badan ideal
5. Mengatur pola makan
6. Melakukan olah raga ringan secara teratur
7. Jika memiliki riwayat diabetes tetap melakukan pengobatan
diabetes secara teratur
8. Melakukan kontrol terhadap kadar serum lipid
9. Mengontrol tekanan darah.
b. Terapi farmakologi:
1. Oksigen 2l/menit
2. Golongan nitrat
3. Antipletelet
Kriteria Rujukan : Dilakukan rujukan ke layanan sekunder (spesialis
jantung/spesialis penyakit dalam) untuk tatalaksana lebih lanju
f. Unit terkait UGD
g. Dokumen Rekam medis pasien
terkait
Lembaran informed consent

Anda mungkin juga menyukai