Anda di halaman 1dari 3

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

No. :
/SOP/PONED/PKM.BJW/ /2017
Dokumen
No. Revisi : 0
SOP Tanggal :
05 APRIL 2017
Terbit
Halaman :
1/3

UPT PUSKESMAS H. Kukun A. Kusaeri, S.Sos., S.Kep., Ners


BANJARWANGI NIP 19690704 199103 1 004

1 Pengertian Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi pada awal


kehamilan sampai umur kehamilan 20 minggu.
2 Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pedoman pengobatan pasien varicela
di Puskesmas
3 Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Banjarwangi Nomor :
029/SK/PKM.BJW/IV/2017 tentang layanan klinis yang menunjang
kesinambungan.
4 Referensi Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer. Edisi revisi. Jakarta. 2014
5 Prosedur/Langkah- Hasil Anamnesis (Subjective)
langkah Keluhan : mual dan muntah yang hebat
Gejala klinis:
1. Amenore yang disertai muntah yang hebat
2. Nafsu makan menurun
3. Berat badan turun
4. Nyeri epigastrium
5. Lemas
6. Rasa haus yang hebat
7. Gangguan kesadaran

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective )


Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan tanda vital: nadi meningkat 100x/menit,
tekanan darah menurun (pada keadaan berat), subfebris,
dan gangguan kesadaran (pada keadaan berat)
b. Pemeriksaan tanda-tanda dehidrasi : mata cekung, bibir
kering, turgor berkurang.
c. Pemriksaan generalis: kulit pucat, sianosis, berat badan
turun > 5% dari berat badan sebelum hamil, uterus
membesar sesuai usia kehamilan, pada pemeriksaan
inspekulo tampak serviks yang berwarna biru.

Pemeriksaan Penunjang:
pemeriksaan
Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik
Hiperemesis gravidarum apabila terjadi:
1. Mual muntah berat
2. Berat badan turun > 5% dari berat sebelum hamil
3. Ketonuria
4. Dehidrasi dan Ketidakseimbangan elektrolit

Klasifikasi hiperemesis gravidarum secara klinis dibagi menjadi 3


tingkatan, antara lain:
1. Tingkat 1
Muntah yang terus menerus, timbul intoleransi terhadap
makanan dan minuman, berat badan menurun, nyeri
epigastrium, muntah pertama keluar makanan, lendir dan
sedikit cairan empedu, dan yang terakhir keluar darah. Nadi
meningkat sampai 100 x/mnt, dan tekanan darah sistolik
menurun. Mata cekung dan lidah kering, turgor kulit
berkurang, dan urin sedikit tetapi masih normal.
2. Tingkat 2
Gejala lebih berat, segala yang dimakan dan diminum
dimuntahkan, haus hebat, subfebris, nadi cepat lebih dari
100-140 x/mnt, tekanan darah sistolik menurun, apatis, kulit
pucat, lidah kotor, kadang ikterus, aseton, bilirubin dalam
urin, dan berat badan cepat menurun.
3. Tingkat 3
Walaupun kondisi tingkat 3 sangat jarang, yang mulai terjadi
adalah gangguan kesadaran (delirium-koma), muntah
berkurang atau berhenti, tetapi dapat terjadi

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


1. Non Medikamentosa
a. Mengusahakan kecukupan nutrisi ibu, termasuk
suplemantasi vitamin dan asam folat di awal kehamilan.
b. Makan porsi kecil, tetapi lebih sering.
c. Menghindari makanan yang berminyak dan berbau
lemak.
d. Istirahat cukup dan hindari kelelahan.
e. Efekasi yang teratur

Medikamentosa
Penanganan awal diberikan:
- H2 Blocker per oral/IV
- Piridoksin 10 mg peroral tiap 8 jam
- Anti emetic IV
- Berikan cairan intravena sesuai derajat dehidrasi
- Berikan suplemen multivitamin (B komplek) IV
Edukasi
1. Memberikan informasi kepada pasien, suami, dan keluarga
mengenai kehamilan dan persalinansuatu proses fisiologik.
2. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang
muntah merupakan gejala fisiologik pada kehamilan muda
dan akan hilang setelah usia kehamilan 4 bulan.
3. Hindari kelelahan pada ibu dengan aktivitas berlebihan.
4. Memperhatikan kecukupan nutrisi ibu, dan sedapat mungkin
mendapatkan suplemen asam folat di awal kehamilan.
Kriteria rujukan
1. Ditemukan gejala klinis dan ada gangguan kesadaran
(tingkat 2 dan 3).
2. Adanya komplikasi gastroesopagheal reflux disease
(GERD), ruptur esofagus, perdarahan saluran cerna atas
dan kemungkinan defisiensi vitamin terutama thiamine.

No. Dokumen : /SOP/PONED/PKM.BJW/ /2017 SOP HIPEREMESIS Tanggal Terbit: 05 APRIL Halaman : 2/3
GRAVIDARUM 2017
3. Pasien telah mendapatkan tindakan awal kegawatdaruratan
sebelum proses rujukan

6 Bagan Alir
7 Hal-hal yang perlu
-
diperhatikan
8 Unit terkait 1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan
9 Dokumen terkait 1. Rekam medis
2. Informed consent
10 Rekaman TANGGAL MULAI
NO YANG DI UBAH ISI PERUBAHAN
perubahan historis DIBERLAKUKAN

No. Dokumen : /SOP/PONED/PKM.BJW/ /2017 SOP HIPEREMESIS Tanggal Terbit: 05 APRIL Halaman : 3/3
GRAVIDARUM 2017

Anda mungkin juga menyukai