Anda di halaman 1dari 13

DISMATUR

Oleh :
Rada Febria Addelvi
• Bayi dismatur merupakan bayi dengan berat badan lahir
tidak sesuai dengan masa kehamilan, seperti bayi lahir
setelah Sembilan bulan dengan berat badan tidak
mencapai 2.500 gram (WHO, 1984).

Definisi
• 1. Kondisi ibu meliputi:
• a. Hipertensi
• b. Penyakit jantung, pulmonar, atau
ginjal
• c. Diabetes militus
• d. Nutrisi buruk
• e. Penggunaan alkhohol , tembakau, atau
obat-obatan

Etiologi
• . Kondisi janin meliputi:
a. Bayi kecil secara genetik normal
b. Kelainan kromosom
c. Malformasi
d. Infeksi kongenital terutama rubella dan
sitoenegalovirus
e. Hidraminion , kehamilan ganda
• Secara umum bayi BBLR ini berhubungan dengan usia kehamilan
yang belum cukup bulan atau prematur, disamping itu juga
disebabkan dismaturitas. Artinya, bayi lahir cukup bulan atau
premature, disamping itu juga disebabkan dismaturnitas. Artinya,
bayi lahir cukup bulan (usia kehamilan 38 minggu) , tapi BB
lahirnya lebih kecil ketimbang kehamilannya, yaitu tidak mencapai
2500 gram. Biasanya hal ini terjadi karena adanya gangguan
pertumbuhan bayi sewaktu dalam kandungan yang disebabkan
oleh penyakit ibu seperti adanya kelainan plasenta, infeksi,
hipertensi, dan keadaan lain yang menyebabkan suplai makanan ke
bayi jadi berkurang. Gizi yang baik diperlukan seorang ibu hamil
agar pertumbuhan janin tidak mengalami hambatan an selanjutnya
akan melahirkan bayi dengan berat normal.

Patofiologi
• Manifestasi klinis untuk bayi dismatur dapat terlihat normal sesuai
dengan stadium yang dialami. Berikut adalah manifestasi klinis bayi
dismatur berdasarkan stadium:
1). Stadium pertama. Bayi tampak kurus dan relative lebih panjang,
kulitnya longgar, kerig seperti perkamen, tetapi belum terdapat pada
meconium.
2). Stadium kedua. Terdapat tanda stadium pertama ditambah warna
kehijauan pada kulit plasenta dan umbilicus. Hal ini disebabkan oleh
meconium yang tercampur dalam amnion yang kemudian mengendap
ke dalam kulit, umbilicus dan plasenta sebagai akibat anoksia inta uteri.
3). Stadium ketiga. Terdapat tanda stadium kedua ditambah dengan kulit
yang berwarna kuning, begitu pula dengan kuku dan tali pusat,
ditemukan juga anoksia intra uteri yang lama.

Manifestasi Klinis
• Beberapa macam pemeriksaan diagnostic yang dapat
dilakukan pada dismaturnitas, yaitu antara lain:
1. Jumlah sel darah putih : 18.000/mm3, netrofil meningkat
sampai 23.000-24.000/mm3, hari pertama setelah lahir
(menurun bila ada sepsis).
2. Hematokrit ( Ht ) : 43% - 61% ( peningkatan sampai 65%
atau lebih menandakan polisitemia, penurunan kadar
menunjukkan anemia atau hemoragic prenatal/perinatal).
3. Hemoglobin (Hb) : 15-20 gr/dl (kadar lebih rendah
berhubungan dengan anemia atau hemolosis berlebihan)

Pemeriksaan Diagnostik
• Beberapa penatalaksanaan yang dilakukan pada
dismaturnitas antara lain:
1). Pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan janin
intra uterine serta menemukan gangguan pertumbuhan
misalnya dengan pemeriksaan ultra senografi.
2). Memeriksa kadar gula darah (true glucose) dengan
dextrostix atau laboratorium kalau hipoglikemia perlu
diatasi

Penatalaksanaan
3). Sebaiknya setiap jam dihitung frekwensi pernafasan dan
bila frekwensi lebih dari 60x/menit dibuat foto thorax.
4). Pastikan bayi terjaga tetap hangat. Bungkus bayi dengan
kain lunak, kering, selimuti dan gunakan topi untuk
menghindari adanya kehilangan panas.
• Komplikasi yang mungkin terjadi akibat dismaturitas
antara lain, yaitu:
1. Sindroma aspirasi mekonium (kesulitan bernafas)
Hipoksia intrauterine akan mengakibatkan janin mengalami
gasping dalam uterus. Selain itu mekonium akan dilepaskan
dan bercampur dengan cairan amnion

Komplikasi
2. Hipoglikemi simtomatik
Keadaan ini tertama terdapat pada bayi laki-laki,
penyebabnya belum jelas, mungkin karena cadangan
glikogen yang kurang pada bayi dismatur. Diagnosis dibuat
setelah pemeriksaan kadar gula darah, ditanyakan
hipoglikemia bila kadar gula darah kurang dari 20mg/dl
pada bayi berat lahir rendah.
3. Penyakit Membran Hialin
Penyakit ini diderita bayi dismatur yang preterm terutama
bila masa gestasi kurang dari 35 minggu, hal ini disebabkan
kerena pertumbuhan surfaktan paru yang belum cukup.

4. Hiperbilirubinemia
Bayi dismatur lebih sering menderita hiperbiliribinemia
dibandingkan bayi yang beratnya sesuai dengan masa
kehamilan. Berat hati bayi dismatur kurang dibandingkan
bayi biasa, mungkin disebabkan gangguan pertumbuhan hati.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai