Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengertian Angina pektoris ialah suatu sindrom klinis berupa serangan nyeri
dada yang khas, yaitu seperti rasa ditekan atau terasa berat di
dada yang sering menjalar ke lengan kiri. Nyeri dada tersebut
biasanya timbul pada saat melakukan aktivitas dan segera hilang
bila aktivitas dihentikan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Menangani
Angina Pektoris
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Wonomerto NOMOR : 440/ /SK/
421.103.101/2015 Tentang Pemberlakuan Standar Operasional
Prosedur (SOP) Penatalaksanaan Angina Pektoris di Puskesmas
Wonomerto
4. Referensi Buku Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer Edisi I tahun 2013
5. Langkah-langkah 1. Anamnesa
Prosedur 2. Pemeriksaan fisik
3. Penegakan diagnosa: Menangani Angina Pektoris
4. Tatalaksana

Modifikasi gaya hidup:


a. mengontrol emosi dan mengurangi kerja yang berat dimana
membutuhkan banyak oksigen dalam aktivitasnya
b. mengurangi konsumsi makanan berlemak
c. menghentikan konsumsi rokok dan alkohol
d. menjaga berat badan ideal
e. mengatur pola makan
f. melakukan olah raga ringan secara teratur
g. jika memiliki riwayat diabetes tetap melakukan pengobatan
diabetes secara teratur
h. melakukan kontrol terhadap kadar serum lipid.
i. Mengontrol tekanan darah.
Terapi farmakologi:
a. Nitrat dikombinasikan dengan β-blocker atau Calcium
Channel Blocker (CCB) non dihidropiridin yang tidak
meningkatkan heart rate (misalnya verapamil, diltiazem).
Pemberian dosis pada serangan akut :
1. Nitrat 10 mg sublingual dapat dilanjutkan dengan 10 mg
peroral sampai mendapat pelayanan rawat lanjutan di
Pelayanan sekunder.
2. Beta bloker:
• Propanolol 20-80 mg dalamdosis terbagi atau
• Bisoprolol 2,5-5 mg per 24 jam.

3. Calcium Channel Blocker (CCB) Dipakai bila Beta


Blocker merupakan kontraindikasi.
• Verapamil 80 mg (2-3 kali sehari)
• Diltiazem 30 mg ( 3-4 kali sehari)

b. Antipletelet: Aspirin 160-320 mg sekali minum pada akut.


c. Oksigen dimulai 2l/menit
Konseling dan Edukasi
Memberitahu individu dan keluarga untuk:
a. Mengontrol emosi, mengurangi kerja yang berat dimana
membutuhkan banyak oksigen dalam aktivitasnya.
b. Melakukan pola hidup sehat seperti mengurangi konsumsi
makanan berlemak, menghentikan konsumsi rokok dan
alkohol, menjaga berat badan ideal, mengatur pola makan,
melakukan olah raga ringan secara teratur.
Kriteria Rujukan
Dilakukan rujukan ke layanan sekunder (spesialis
jantung/spesialis penyakit dalam) untuk tatalaksana lebih lanjut

6. Unit Terkait UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai