Anda di halaman 1dari 3

DISLIPIDEMIA Ditetapkan Oleh

Kepala Puskesmas
No. Kode
Rangas
Terbitan :

SOP No. Revisi :


PEMERINTAH
KABUPATEN Tanggal Berlaku : PUSKESMAS
MAMUJU Muchlis, S.Kep, NS RANGAS
Halaman : NIP : 197011141994031007

Dislipidemia merupakan penyakit yang disebabkan oleh kelainan metabolisme


1. Pengertian lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam
plasma.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan dislipidemia di Puskesmas

1. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.


2. Undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran
3. Kebijakan
3. Keputusan mentri kesehatan no. 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar
pusat kesehatan puskesmas
Permenkes no. 5 tahun 2014 tentang Panduan Klinis bagi Dokter di Fasyankes
4. Referensi
Primer.
5. Saratan dan
Laboratorium sederhana
Prasarana
6. Prosedur / 1. Anamnesa
langkah Pada anamnesis biasanya didapatkan pasien dengan faktor risiko seperti
langkah konsumsi tinggi lemak, merokok, riwayat keluarga dengan dislipidemia
dan DM, kurang beraktivitas fisik, konsumsi alkohol, riwayat diabetes
sebelumnya. Pada umumnya dislipidemia tidak bergejala dan biasanya
ditemukan pada saat pasien melakukan pemeriksaan rutin kesehatan
(medical check-up
Faktor Risiko :
a. Umur pria ≥ 45 tahun dan wanita ≥ 55 tahun.
b. Riwayat keluarga PAK (Penyakit Arteri Koroner) dini yaitu ayah usia
< 55 tahun dan ibu < 65 tahun
c. Kebiasaan merokok.
d. Hipertensi (≥140/90 mmHg atau sedang mendapat obat antihipertensi).
e. Kolesterol HDL rendah (<40 mg/dl). Jika didapatkan kolesterol HDL
≥60 mg/dl maka mengurangi satu faktor risiko dari jumlah total.

2. pemeriksaan fisik:
 Pemeriksaan tanda vital : tensi, nadi, pernapasan, suhu
 Pemeriksaan fisik : kepala leher, thoraks, abdomen, ekstrimitas
 Pemeriksaan khusus: antropometri
3. Pemeriksaan penunjang:
Mulai
profil lipid (kadar kolesterol total, trigliserida, LDL,HDL)

4. Komplikasi
Anamnesa & Kartu status
PemeriksaanPenyakit
fisik jantung koroner
Stroke

5. PenatalaksanaanForm Permintaan
Pemeriksaan penunjang
a. lipid Pemeriksaan lab
Pilar utama pengelolaan dislipidemia melalui upaya non farmakologis
laboratorium: Profil
yang meliputi modifikasi diet, latihan jasmani serta pengelolaan berat
badan. Modifikasi diet harus sehat, berimbang, beragam dan aman
dengan Form Hasil
mengurangi asupan makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol.
Penegakan diagnosis :
dislipidemia b. Latihan fisik dilakukan lab
Pemeriksaan selama 150 menit per minggu sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan pasien.
c. Evaluasi ulang dilakukan setelah 3 bulan modifikasi gaya hidup sehat
diterapkan. Bila kadar kolesterol LDL belum mencapai target yang
PENATALAKSANAAN:
diinginkan, perlu ditambahkan terapi farmakologi.
Non farmakologis : modifikasi diet, latihand. Bila
jasmani, kadar berat
pengelolaan LDL>160mg/dl
badan dengan 2 atau lebih faktor risiko lainnya
Latihan fisik :150 menit/minggu
maka dapat diberikan
Evaluasi 3 bulan, bila kadar LDL belum turun berikan farmakoterapi
statin (ex: simvastatin dosis 5-40 mg/hari, malam
Bila kadar LDL>160mg/dl dengan 2 atau lebih hari) dengan
faktor titrasimaka
risiko lainnya dosis sampai tercapai dosis efektif terapi.
dapat
diberikan statin (ex: simvastatin dosis e. 5-40 Peningkatan
mg/hari, malam hari)trigliserida > 350 mg/dl dapat diobati dengan golongan
dengan titrasi
dosis sampai tercapai dosis efektif terapi.
statin
Peningkatan trigliserida > 350 mg/dl dapat diobati dengan golongan statin

6. Konseling dan Edukasi


perubahan gaya hidup, pengaturan makan dan latihan jasmani.
7. Diagram
Alur

KIE

Apotek Kertas Resep


k

Selesai
8.

1. Poli Umum
9. Unit terkait
2. Pustu/Poskesdes.

Anda mungkin juga menyukai