NPM : 191FF05001
Kelas : A1
BANDUNG
2019
KASUS
Tuan IS usia 55 tahun, TB167 cm, BB: 91 kg, BMI: 32,63 kg/m2, pekerja kantoran,
sehingga jarang berolahraga dan lebih sering menghabiskan waktu diakhir pekan
dengan tidur dirumah. Enam bulan terakhir tuan IS mengeluh sering buang air kecil
terutama dimalam hari, tetap merasa lapar meskipun telah makan banyak dan mudah
lelah. Hasil pemeriksaan tuan IS: tekanan darah 130/80 mmHg, glukosa plasma
sewaktu 221 mg/dL, glukosa plasma 2 jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral 226
mg/dL, glukosa plasma puasa 146 mg/dL dan HbA1c 7 % . Dokter meminta tuan SP
untuk melakukan modifikasi gaya hidup dan melakukan pemeriksaan kembali setelah
1 bulan. Setelah 1 bulan tuan IS tidak melakukan kontrol dan baru kembali
memeriksakan diri setelah 8 bulan. Tuan IS sering merasa kesemutan hingga
pandangan menjadi kabur saat bekerja. Hasil pemeriksaan tuan IS menunjukkan
kenaikan, dengan tekanan darah 145/90 mmHg, glukosa plasma sewaktu 257 mg/dL,
glukosa plasma 2 jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral 265 mg/dL, glukosa plasma
puasa 177 mg/dL dan HbA1c 7,9%. Dari hasil pemeriksaan pasien mengaku tidak
melakukan modifikasi gaya hidup karena terlalu sibuk dan lelah bekerja, tetap tidak
bisa mengurangi porsi makan dan tidak punya waktu berolahraga. Penelusuran riwayat
keluarga pasien diketahui Ayah tuan IS meninggal 6 tahun yang lalu karena menderita
Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) selama 10 tahun. Dokter meresepkan Metformin 2 x
850 mg dan Hidroklortiazid (HCT) 1 x 25 mg.
ANALISA
2. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Nilai Uji Nilai Normal
Pertama Kali Periksa
Tekanan darah 130/80 120/80
Glukosa plasma sewaktu 221 mg/dL <150 mg/dL
Glukosa plasma 2 jam tes toleransi 226 mg/dL 100-120 mg/dL
glukosa
Glukosa plasma puasa 146 mg/dL 80-100 mg/dL
HbA1C 7% 4-6%
Setelah 8 Bulan Tidak Periksa
Tekanan darah 145/90 120/80
Glukosa plasma sewaktu 257 mg/dL <150 mg/dL
Glukosa plasma 2 jam setelah tes 265 mg/dL 100-120 mg/dL
toleransi glukosa
Glukosa plasma puasa 177 mg/dL 80-100 mg/dL
HbA1c 7,9% 4-6%
Monitoring
1. Melakukan pemeriksaan secara berkala selama 1 bulan.
2. Melakukan penyesuaian obat jika target terapi terhadap kadar
glukosa plasma dan tekanan darah pasien tidak tercapai
ataupun telah tercapai.
3. Melakukan pemantauan perkembangan penyakit pasien.