Anda di halaman 1dari 2

Hiperuricemia-Gout Arthritis

Nomor : A/SPO/243/PKM-MBR/IV/2016
SOP Terbitke :I
No.Revisi :0
Tgl.Diberlaku :
Halaman :½
DINAS
KESEHATAN UPTD
KAB. PUSKESMAS
BANGGAI BATUI
DitetapkanKepala UPTD Hasri Ahmad, Amd.Kep
Puskesmas Batui Nip. 19731231 19950 1 003

1. Pengertian Hiperuricemia adalah kondisi kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,0 mg/dl pada pria
dan pada wanita 6 mg/dl adalah
Gout Arthritis adalah radang sendi yang diakibatkan deposisi kristal monosodium urat pada
jaringan sekitar sendi
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan hiperuricemia-
Gout Arthritis
3. Kebijakan SK kepala puskesmas No tentang Pemberian Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015
Tentang Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis (keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat
penyakit terdahulu, riwayat alergi obat,
2. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang terkait
4. Petugas merujuk untuk melakukan pemeriksaan kadar asam urat
5. Petugas melakukan diagnosa
6. Petugas melakukan penatalaksanaan
1. Mengatasi serangan akut dengan segera
Obat: analgetik, kolkisin, kortikosteroid
a. Kolkisin (efektif pada 24 jam pertama setelah serangan nyeri sendi timbul.
Dosis oral 0,5-0.6 mg per hari dengan dosis maksimal 6 mg.
b. Kortikosteroid sistemik jangka pendek (bila NSAID dan kolkisin tidak
berespon baik) seperti prednisone 2-3x5 mg/hari selama 3 hari
c. NSAID seperti natrium diklofenak 25-50 mg selama 3-5 hari

2. Program pengobatan untuk mencegah serangan berulang


Obat: analgetik, kolkisin dosis rendah

3. Mengelola hiperurisemia (menurunkan kadar asam urat) dan mencegah


komplikasi lain
a. Obat-obat penurun asam urat
Agen penurun asam urat (tidak digunakan selama serangan akut). Pemberian
Allupurinol dimulai dari dosis terendah 100 mg, kemudian bertahap dinaikkan
bila diperlukan, dengan dosis maksimal 800 mg/hari. Target terapi adalah kadar
asam urat < 6 mg/dl.

7. Petugas memberikan konseling & edukasi tentang modifikasi gaya hidup, seperti :
• Minum cukup (8-10 gelas/hari).
• Mengelola obesitas dan menjaga berat badan ideal.
• Hindari konsumsi alkohol
• Pola diet sehat (rendah purin)
8. Bila perlu petugas merujuk ke sub unit lain yang terkait
9. Petugas dapat merujuk bila pasien mengalami komplikasi atau pasien memiliki
penyakit komorbid dan apabila nyeri tidak teratasi
9. Petugas mendokumentasikan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosa dan terapi
pada rekam medis.

6. Diagram Alur

7. Unit yang Unit Poli Umum, UGD,


terkait

Anda mungkin juga menyukai