Anda di halaman 1dari 19

PHARMACOLOGY

TUTOR CASE 1 EMS

AUDIA HAZERA B - 20183


FARMAKOKINETIK & FARMAKODINAMIK

PROPANOLOL VITAMIN B KOMPLEKS


PROPANOLOL (Beta-Blockers)
• Propranolol adalah obat untuk mengobati berbagai kondisi yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah,
seperti aritmia, hipertensi, hypertrophic subaortic stenosis, atau hipertensi portal.

• Propranolol merupakan obat golongan antagonis prototipe b-adrenoreseptor yang bekerja dengan menghambat


reseptor beta di jantung dan pembuluh darah.

• B-adrenoreseptor antagonis diserap dengan baik setelah pemberian oral.

• Obat-obatan dari golongan penghambat beta bekerja dengan cara menekan efek dari hormon epinephrine atau
adrenalin, yaitu hormon yang berperan dalam mengalirkan darah.
Beta blockers dibagi menjadi 2 jenis, berdasarkan reseptor beta mana yang dihambat dan efeknya terhadap tubuh.
Berikut ini adalah dua jenis obat beta blockers :

• Beta blockers selective :  Bertugas menghambat reseptor beta-1 dengan efek memengaruhi kerja jantung, namun
tidak pada jalur pernapasan. Jenis-jenis obat penghambat beta selektif adalah atenolol, betaxolol, bisoprolol,
metoprolol, dan nebivolol.

• Beta blockers non-selective : Bertugas menghambat reseptor beta-1 dan beta-2 dengan efek yang memengaruhi
jantung, pembuluh darah, dan jalur pernapasan. Jenis-jenis penghambat beta nonselektif adalah carvedilol, 
propranolol, dan timolol.
• Mekanisme aksi : Block β1 dan β2 receptor

• Efek : Menurunkan Heart rate, blood pressure, dan rennin

• Efek samping : Gangguan GI, kelemahan otot, lelah, trombositopenia, ruam kulit

• Kontraindikasi : Shock kardiogenik, riwayat bronkospasm, asidosis metabolic


• Farmakokinetik absorpsi : Baik diabsorpsi setelah pemberian oral, puncak konsentrasi 1-3 jam setelah pemberian
DOSIS DAN ATURAN PAKAI PROPANOLOL

Dosis propranolol yang diberikan oleh dokter tergantung pada kondisi kesehatan dan usia pasien. Berikut adalah penjelasannya :

1. Kondisi : Pheochromocytoma
• Dewasa : 60 mg, sekali sehari selama 3 hari menjelang operasi. Jika tumor tidak bisa dibedah, dosisnya adalah 30 mg per hari.
• Anak-anak: 0,25–0,5 mg/kg BB, 3–4 kali sehari.

2. Kondisi : Hipertensi
• Dewasa : Dosis awal adalah 40–80 mg, 2 kali sehari. Dosis perawatan adalah 160–320 mg per hari.

3. Kondisi : Serangan jantung


• Dewasa : Dosis awal adalah 40 mg, 4 kali sehari selama 2–3 hari, dimulai dalam 5–21 hari setelah serangan jantung. Dosis
perawatan adalah 80 mg, 2 kali sehari.
4. Kondisi : Hipertensi portal
• Dewasa : 40 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sampai 80 mg, tergantung respons detak jantung pasien.

5. Kondisi : Migrain
• Dewasa : Dosis awal adalah 40 mg, 2–3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sampai 80–160 mg per hari.
• Anak usia ≤12 tahun : 10–20 mg, 2–3 kali sehari.
• Anak usia >12 tahun : 40 mg, 2–3 kali sehari.

6. Kondisi : Aritmia
• Dewasa : 10–40 mg, 3–4 kali sehari.
• Anak-anak : 0,25–0,5 mg/kg BB, 3–4 kali sehari.

7. Kondisi : Tremor
• Dewasa : Dosis awal adalah 40 mg, 2–3 kali sehari. Dosis perawatan adalah 80–160 mg per hari.

8. Kondisi : Gangguan kecemasan


• Dewasa : 40 mg, per hari. Dosis bisa ditingkatkan menjadi 40 mg, 2–3 kali sehari.
9. Kondisi : Angina pektoris
• Dewasa : Dosis awal adalah 40 mg, 2–3 kali sehari. Dosis perawatan adalah 120–240 mg per hari.

10. Kondisi : Kardiomiopati


• Dewasa : 10–40 mg, 3–4 kali sehari.

11. Kondisi : Hipertiroidisme


• Dewasa : 10–40 mg, 3–4 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sampai 240 mg sehari.
• Anak-anak : 0,25–0,5 mg/kg BB, 3–4 kali sehari.
INTERAKSI PROPANOLOL DENGAN OBAT
LAIN
Ada beberapa interaksi yang dapat terjadi jika propranolol dikonsumsi dengan obat-obatan tertentu, antara lain :

• Peningkatan risiko semakin memburuknya kondisi aritmia jika dikonsumsi dengan amiodarone atau antagonis
kalsium.

• Peningkatan risiko terjadinya depresi jika dikonsumsi secara berkelanjutan dengan obat reserpine.

• Penurunan efek antihipertensi jika dikonsumsi dengan OAINS, seperti ibuprofen atau indomethacin.

• Peningkatan kadar propranolol dalam darah dan risiko terjadinya perdarahan jika dikonsumsi bersama dengan 
warfarin.

• Peningkatan risiko terjadinya hipotensi jika digunakan dengan obat bius.

• Peningkatan konsentrasi plasma dari propanolol jika dikonsumsi dengan lidocaine


EFEK SAMPING DAN BAHAYA PROPANOLOL

Ada beberapa efek samping yang dapat timbul akibat penggunaan propranolol, antara lain :

• Mual dan muntah

• Konstipasi

• Diare

• Lelah yang berlebihan

• Gangguan tidur, seperti insomnia

• Impotensi
VITAMIN B COMPLEX

• Vitamin B kompleks dibutuhkan oleh tubuh kita untuk proses metabolisme, menggunakan energi dari makanan, serta
memproduksi sel darah merah.

• Selain itu, vitamin B complex juga dibutuhkan untuk menjaga sistem saraf pusat, meningkatkan kesehatan kulit dan
saraf, serta memproduksi DNA dan membantu pertumbuhan tubuh
JENIS-JENIS VITAMIN B KOMPLEKS
1. Tiamin (Vit. B1)

• Dibutuhkan untuk pelepasan energi untuk karbohidrat membantu dalam fungsi sistem saraf, membantu menjaga persamaan
lambung dan nafsu makan normal.

• Sumber : Ragi, Sayur-sayuran, Kacang-kacangan, Kuning telur, Hati

• Dosis : 5-500 mg / hari


• Efek samping apabila berlebihan akan di ekskresikan lewat urin dan reaksi anafilagtoid

• Indikasi : neuritisalkoholik, wanita hamil yang kurang gizi , pasien emesis gravidarum

• Mekanisme of action : berfungsi sebagai koenzim dalam karbosilaksi asam piruvat dan asam ketoglutarat
2. Riboflavin (Vit B2)

• Dibutuhkan untuk mengubah protein lemak dan karbohidrat menjadi energi yang diperlukan untuk kesehatan kulit dan
mata. Kebutuhan sehari tiap individu minum 0,3 mg/1000 Kcal.

3. Asam Nikotinat atau Niasin (Vit. B3)

• Dibutuhkan untuk melepaskan energi dari makanan, mempertahankan kesehatan kulit, mulut, dan saluran pencernaan.

• Sumber : Hati, Ragi, Daging

• Mekanisme of action : berperan dalam metabolisme sebagai koenzim berbagai protein dalam respirasi jaringan

• Dosis : 50 mg ( oral)
4. Piridoksin (Vit. B6)

• Dibutuhkan untuk mekanisme protein, membantuk untuk mempertahankan keseimbangan cairan.

• Sumber : Hati. Biji-bijian (gandum dan jagung), Ragi

• Dosis : 2mg/100mg protein

• Efek samping : kebas dikaki di ikuti tangan dan sekitar mulut

• Indikasi : anemia

5. Asam Pantotenat (Vit. B5)

• Dibutuhkan untuk melepaskan energi dari makanan, membantu fungsi kelenjar adrenal dan dalam pembentukan antibiotic.

• Kebutuhan sehari : 5-10 mg sehari

• Sumber : Ragi, Hati, Daging, Susu, Kuning telur

• Dosis : 10-30 mg
6. Biotin

Dikenal sebagai Vit. H (Haut) berarti kulit karena dianggap dapat melindungi tubuh terhadap suatu sindrom yang
disebut egg white injury. Fungsi sebagai koenzim pada berbagai reaksi karboksilasi. Sumber yang terkandung pada
kuning telur, hati, dan ragi. Dengan kebutuhan sehari berkisar antara 150-300 µg.

7. Kolin

Kolin berfungsi metabolisme intermedier yaitu sebagai donor metal dalam pembentukan sebagai asam amino esensial,
sebagai precursor asetikolin dan suatu neurotransmitter, dan dalam metabolisme lemak berkhasiat lipotropik yaitu dapat
menurunkan kadar lemak dalam hati
APGAR SCORE

• Skor APGAR adalah suatu metode yang dipakai untuk memeriksa keadaan bayi yang baru lahir.

• Skor APGAR ditemukan oleh Dr. Virginia Apgar pada tahun 1952 untuk menilai status klinis bayi yang baru lahir
pada usia 1 menit dan menilai kebutuhan intervensi segera untuk merangsang pernapasan.

• Dr. Apgar kemudian menerbitkan penelitian lanjutan yang mencakup lebih banyak pasien.
Pada tahun 1961, Dr. Joseph Butterfield memperkenalkan mnemonic dari APGAR untuk memudahkan sejawat
mengingat komponen skor APGAR. Komponen dari skor APGAR adalah :

• A = Appearance (warna kulit)
• P = Pulse (denyut jantung)
• G = Grimace (refleks)
• A = Activity (tonus otot)
• R = Respiration (pernapasan)
REFERENCES

Anda mungkin juga menyukai