• Obat-obatan dari golongan penghambat beta bekerja dengan cara menekan efek dari hormon epinephrine atau
adrenalin, yaitu hormon yang berperan dalam mengalirkan darah.
Beta blockers dibagi menjadi 2 jenis, berdasarkan reseptor beta mana yang dihambat dan efeknya terhadap tubuh.
Berikut ini adalah dua jenis obat beta blockers :
• Beta blockers selective : Bertugas menghambat reseptor beta-1 dengan efek memengaruhi kerja jantung, namun
tidak pada jalur pernapasan. Jenis-jenis obat penghambat beta selektif adalah atenolol, betaxolol, bisoprolol,
metoprolol, dan nebivolol.
• Beta blockers non-selective : Bertugas menghambat reseptor beta-1 dan beta-2 dengan efek yang memengaruhi
jantung, pembuluh darah, dan jalur pernapasan. Jenis-jenis penghambat beta nonselektif adalah carvedilol,
propranolol, dan timolol.
• Mekanisme aksi : Block β1 dan β2 receptor
• Efek samping : Gangguan GI, kelemahan otot, lelah, trombositopenia, ruam kulit
Dosis propranolol yang diberikan oleh dokter tergantung pada kondisi kesehatan dan usia pasien. Berikut adalah penjelasannya :
1. Kondisi : Pheochromocytoma
• Dewasa : 60 mg, sekali sehari selama 3 hari menjelang operasi. Jika tumor tidak bisa dibedah, dosisnya adalah 30 mg per hari.
• Anak-anak: 0,25–0,5 mg/kg BB, 3–4 kali sehari.
2. Kondisi : Hipertensi
• Dewasa : Dosis awal adalah 40–80 mg, 2 kali sehari. Dosis perawatan adalah 160–320 mg per hari.
5. Kondisi : Migrain
• Dewasa : Dosis awal adalah 40 mg, 2–3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sampai 80–160 mg per hari.
• Anak usia ≤12 tahun : 10–20 mg, 2–3 kali sehari.
• Anak usia >12 tahun : 40 mg, 2–3 kali sehari.
6. Kondisi : Aritmia
• Dewasa : 10–40 mg, 3–4 kali sehari.
• Anak-anak : 0,25–0,5 mg/kg BB, 3–4 kali sehari.
7. Kondisi : Tremor
• Dewasa : Dosis awal adalah 40 mg, 2–3 kali sehari. Dosis perawatan adalah 80–160 mg per hari.
• Peningkatan risiko semakin memburuknya kondisi aritmia jika dikonsumsi dengan amiodarone atau antagonis
kalsium.
• Penurunan efek antihipertensi jika dikonsumsi dengan OAINS, seperti ibuprofen atau indomethacin.
• Peningkatan kadar propranolol dalam darah dan risiko terjadinya perdarahan jika dikonsumsi bersama dengan
warfarin.
Ada beberapa efek samping yang dapat timbul akibat penggunaan propranolol, antara lain :
• Mual dan muntah
• Konstipasi
• Diare
• Impotensi
VITAMIN B COMPLEX
• Vitamin B kompleks dibutuhkan oleh tubuh kita untuk proses metabolisme, menggunakan energi dari makanan, serta
memproduksi sel darah merah.
• Selain itu, vitamin B complex juga dibutuhkan untuk menjaga sistem saraf pusat, meningkatkan kesehatan kulit dan
saraf, serta memproduksi DNA dan membantu pertumbuhan tubuh
JENIS-JENIS VITAMIN B KOMPLEKS
1. Tiamin (Vit. B1)
• Dibutuhkan untuk pelepasan energi untuk karbohidrat membantu dalam fungsi sistem saraf, membantu menjaga persamaan
lambung dan nafsu makan normal.
• Indikasi : neuritisalkoholik, wanita hamil yang kurang gizi , pasien emesis gravidarum
• Mekanisme of action : berfungsi sebagai koenzim dalam karbosilaksi asam piruvat dan asam ketoglutarat
2. Riboflavin (Vit B2)
• Dibutuhkan untuk mengubah protein lemak dan karbohidrat menjadi energi yang diperlukan untuk kesehatan kulit dan
mata. Kebutuhan sehari tiap individu minum 0,3 mg/1000 Kcal.
• Dibutuhkan untuk melepaskan energi dari makanan, mempertahankan kesehatan kulit, mulut, dan saluran pencernaan.
• Mekanisme of action : berperan dalam metabolisme sebagai koenzim berbagai protein dalam respirasi jaringan
• Dosis : 50 mg ( oral)
4. Piridoksin (Vit. B6)
• Indikasi : anemia
• Dibutuhkan untuk melepaskan energi dari makanan, membantu fungsi kelenjar adrenal dan dalam pembentukan antibiotic.
• Dosis : 10-30 mg
6. Biotin
Dikenal sebagai Vit. H (Haut) berarti kulit karena dianggap dapat melindungi tubuh terhadap suatu sindrom yang
disebut egg white injury. Fungsi sebagai koenzim pada berbagai reaksi karboksilasi. Sumber yang terkandung pada
kuning telur, hati, dan ragi. Dengan kebutuhan sehari berkisar antara 150-300 µg.
7. Kolin
Kolin berfungsi metabolisme intermedier yaitu sebagai donor metal dalam pembentukan sebagai asam amino esensial,
sebagai precursor asetikolin dan suatu neurotransmitter, dan dalam metabolisme lemak berkhasiat lipotropik yaitu dapat
menurunkan kadar lemak dalam hati
APGAR SCORE
• Skor APGAR adalah suatu metode yang dipakai untuk memeriksa keadaan bayi yang baru lahir.
• Skor APGAR ditemukan oleh Dr. Virginia Apgar pada tahun 1952 untuk menilai status klinis bayi yang baru lahir
pada usia 1 menit dan menilai kebutuhan intervensi segera untuk merangsang pernapasan.
• Dr. Apgar kemudian menerbitkan penelitian lanjutan yang mencakup lebih banyak pasien.
Pada tahun 1961, Dr. Joseph Butterfield memperkenalkan mnemonic dari APGAR untuk memudahkan sejawat
mengingat komponen skor APGAR. Komponen dari skor APGAR adalah :
• A = Appearance (warna kulit)
• P = Pulse (denyut jantung)
• G = Grimace (refleks)
• A = Activity (tonus otot)
• R = Respiration (pernapasan)
REFERENCES