Anda di halaman 1dari 8

A.

Pengertian Endokrin

Sistem endokrin adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi dan mengatur
hormon dalam aliran darah untuk mengontrol banyak fungsi tubuh.

Fungsi Sistem Endokrin antara lain sebagai berikut :


1. Menghasilkan hormon-hormon yang diperlukan oleh jaringan-jaringan dalam tubuh
tertentu.
2. Mengontrol dan merangsang aktifitas kelenjar tubuh.
3. Merangsang pertumbuhan jaringan.
4. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorpsi glukosa pada usus halus.
5. Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral dan air.

Kelenjar-kelenjar di Dalam Sistem Endokrin

1. Kelenjar tiroid

2. Kelenjar paratiroid

3. Kelenjar pituitari

4. Kelenjar adrenal

5. Kelenjar pankreas

6. Kelenjar reproduksi
7. Kelenjar timus
B. Macam-Macam Obat Endokrin
 Obat Hormon Pertumbuhan
1. Somatrem
2. Somatotropin
 Obat Hormon Tiroid
3. Karbimazole
4. Propiltiourasil (PTU)
5. Metimazol
 Obat Hormon Estrogen
6. Esetreva estradiol 0,1 g, distradiol hemihidrat 0,10125 etanol 45 g
7. Microginon Etinillestradiol 0,03mg Levonorgestrel 0,15 mg
 Obat Insulin Adecco
8. Metformin HCl 500 mg
9. CLAMEGA Glibenklamid 5 mg.
10. Klorpropamid

Tiga Nama Obat, Indikasi, Mekanisme Kerja Obat, Kontraindikasi, Dosis, Efek
Samping, Dan Cara Mengatasinya.

 Obat Hormon Tiroid


1. Propiltiourasil (PTU)
Indikasi
Obat ptu yang merupakan obat yang diberikan kepada pasien yang memiliki
gangguan pada kelenjar tiroid. Obat propylthiouracil memiliki beberapa indikasi yang
harus diperhatikan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya.
Indikasi obat ptu di antaranya adalah hipertiroidisme, penyakit graves, pembesaran
tiroid, dan thyroidectomy (pengangkatan tiroid). Pasien atau konsumen baru boleh
diberikan obat ptu atau obat propylthiouracil apabila telah terbukti memiliki beberapa
indikasi tersebut.

Cara kerja obat


Mekanisme kerja Propylthiouracil dan karbimazol adalah dengan mempengaruhi
sintesis hormon-hormon tiroid. Manfaat obat ptu yang lain adalah untuk mengobati
penyakit Graves dan pembesaran tiroid. Obat ptu juga bermanfaat untuk mengontrol
beberapa gejala yang Anda rasakan sebelum Anda menjalani operasi tiroid.

Kontraindikasi

Hipersensisitif terhadap Propiltiourasil, blocking replacement regimen tidak boleh


diberikan pada kehamilan dan masa menyusui.

Dosis Propylthiouracil
Dosis propylthiouracil berbeda-beda, tergantung kondisi dan usia pasien. Berikut
penjelasannya:
Dewasa
 Dosis awal 150-450 mg per hari, yang dibagi menjadi beberapa dosis. Pada
kasus yang parah, dosis dapat ditingkatkan menjadi 600-1200 mg per hari.
 Dosis lanjutan bila kadar hormon tiroid sudah kembali normal adalah 50-150
mg per hari, selama 1-2 tahun.
Anak-anak
 Bayi baru lahir: 2,5-5 mg/kgBB, 2 kali sehari
 Bayi usia 1-12 bulan: 2,5 mg/kgBB, 3 kali sehari
 Anak usia 1-5 tahun: 25 mg, 3 kali sehari
 Anak usia 5 -12 tahun: 50 mg, 3 kali sehari
 Anak usia 12-18 tahun: 100 mg, 3 kali sehari

Efek Samping Propylthiouracil


Sama seperti obat-obat lainnya, propylthiouracil juga dapat menimbulkan efek
samping. Berikut adalah efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi
obat ini:
 Rambut rontok
 Mual dan muntah
 Sakit perut
 Rasa terbakar di dada
 Sakit kepala
 Nyeri sendi dan otot
 Jumlah urine berkurang
 Hilangnya kemampuan indera perasa

Cara mengatasinya
Segera temui dokter jika muncul gejala demam, sakit tenggorokan, ruam dan gatal di
kulit, mudah mengalami memar dan perdarahan, sesak napas, serta pembengkakan
pada wajah dan tenggorokan.

 Obat Insulin
1. Glibenclamide (Glibenclamide)
Indikasi
Diabetes militus pada orang dewasa, tanpa komplikasi yang tidak responsif dengan
diet saja.

Cara kerja obat


Mekanisme obat anti diabetes tipe 2 yang termasuk golongan sulfonilurea.
glibenclamide menurunkan kadar gula darah dengan cara meningkatkan kalsium
intraseluler dalam sel beta pankreas sehingga menstimulasi produksi insulin.
Glibenclamide da[at di gunakan sebagai terapi tunggal atau kombinasi dengan obat
anti diabetes oral lainnya. dalam penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk
dokter.
Kontra Indikasi
Glibenklamida tidak boleh diberikan pada diabetes militus juvenil, prekoma dan koma
diabetes, gangguan fungsi ginjal berat dan wanita hamil. Gangguan fungsi hati,
gangguan berat fungsi tiroid atau adrenal.

Dosis
Awal 1 kaptab sehari sesudah makan pagi, setiap 7 hari ditingkatkan dengan 1/2 - 1
kaptab sehari sampai kontrol metabolit optimal tercapai. Dosis awal untuk orang tua
2.5 mg/hari. Dosis tertinggi 3 kaptab sehari dalam dosis terbagi
Efek samping
Pada saluran pencernaan seperti : mual, muntah, diare, sembelit dan nyeri pada ulu
hati. obat ini juga mempunyai efek samping seperti sakit kepala, demam, kenaikkan
berat badan, dan reaksi alergi pada kulit terutama pada orang-orang yang peka.
Hati-hati dengan resiko terjadinya hipoglikemia (kadar gula darah yang terlalu
rendah), terutama jika digunakan untuk jangka waktu lama dan dengan dosis yang
lebih tinggi.

Cara mengatasiya
Jika mengalami efek samping pada obat glibenklamid segera hubungi atau konsultasi
pada Dokter.
2. Metformin
Indikasi :
 Para penderita diabetes mellitus (DM) tipe 2 yang juga memiliki berat badan
berlebih bisa menggunakan obat metformin apabila pola diet dan olahraga
yang dilakukan ternyata tidak dapat mengendalikan kadar gula darah.
 Penderita diabetes mellitus tipe 1 yang ingin memiliki terapi tambahan bisa
menggunakan obat metformin karena penyakit DM tipe 1 tidak bisa diobati
dengan metformin. Selain itu penderita Insulin-dependent diabetes mellitus
(IDDM) juga bisa menggunakan obat metformin sebagai terapi tambahan guna
mengurangi dosis insulin.

Mekanisme kerja
Obat Metformin memiliki efek utama yakni dengan menurunkan glukoneogenesis dan
meningkatkan penggunaan glukosa di jaringan. Obat metformin hanya bisa bekerja
bila ada insulin endogen dan hanya akan efektif bila masih ada fungsi sebagian pada
sel islet pankreas.

Kontraindikasi Metformin
 Penggunaan obat metformin perlu diperhatikan terlebih bagi pasien atau
konsumen yang memiliki kontraindikasi. Beberapa kontraindikasi metformin
di antaranya adalah gangguan fungsi ginjal, gangguan hati, dan ketoasidosis.
 Pasien yang memiliki gangguan ginjal dan hati, tidak boleh dulu
menggunakan obat metformin sebelum ginjal dan hati kembali berfungsi
secara normal. Pada pasien yang akan menjalani proses pembedahan agar
menghentikan penggunaan metformin 2-3 hari sebelum operasi dilakukan.
 Wanita hamil dan menyusui memiliki kontraindikasi metformin. Hal ini
dikarenakan penggunaan obat metformin bisa mengganggu penyerapan
vitamin B12 yang sangat penting dan dibutuhkan oleh wanita hamil dan
menyusui.

Dosis Metformin
Dosis metformin untuk orang dewasa dan anak berusia lebih dari 10 tahun adalah 3 x
500 mg/ hari sebagai dosis awal. Pemberian metformin dilakukan pada saat setelah
sarapan, setelah makan siang, dan setelah makan malam.
Terapi ini berlangsung tidak kurang dari 1 minggu. Dosis maksimal untuk kasus ini
adalah 2 gram sehari dalam dosis terbagi. Apabila tujuannya adalah untuk
pemeliharaan maka dosis metformin adalah 2 x 850 mg dalam sehari.

Efek Samping Metformin


Pada umumnya, metformin memang memiliki efek samping terutama pada dosis
awalan. Efek samping metformin yang biasanya terjadi pada saat dosis awalan adalah
gangguan pada saluran cerna. Efek samping berupa gangguan saluran cerna lebih
mungkin terjadi bila pemberian dosis sangat tinggi yakni 3 gram/ hari.
Selain itu, efek samping metformin dapat menimbulkan terjadinya asidosis laktat.
Efek samping ini terutama terjadi pada pasien yang memiliki masalah pada ginjalnya.
Beberapa efek samping metformin lainnya seperti penurunan eritema, pruritus,
penyerapan vitamin B12, urtikaria dan hepatitis.

Cara Mengatasinya
Segeralah mendapatkan bantuan medis darurat apabila Anda memiliki efek samping
metformin seperti pusing, mual, muntah, sakit perut, detak jantung melambat, gatal-
gatal, sulit bernapas, nyeri otot, dan pembengkakan pada wajah, bibir, dan lidah.

Anda mungkin juga menyukai