generic=Metformin
Accessed January 18th, 2016
http://www.mims.com/indonesia/drug/info/metformin?mtype=generic
Pasien diabetes tipe 2 dapat merasakan berbagai gejala, beberapa di antaranya adalah timbulnya bagian
tubuh yang menghitam, luka sulit sembuh, hingga penglihatan kabur. Namun, gejala-gejala tersebut
membutuhkan waktu lama untuk dapat muncul dan dirasakan penderitanya. Bahkan, kondisi ini berpotensi
besar tidak disadari hingga komplikasi terjadi.
Maka dari itu, akan lebih baik jika penanganannya segera dilakukan. Selain untuk meredakan gejala yang
muncul, penanganan yang baik juga dapat mencegah komplikasi diabetes tipe 2, seperti:
Penyakit jantung
Kelainan kulit
Penyakit Alzheimer
Gangguan pendengaran
Beberapa metode yang digunakan untuk menangani diabetes tipe 2 meliputi:
fungsi Metformin?
Metformin adalah obat untuk mengontrol gula darah tinggi, biasanya digunakan oleh penderita diabetes tipe
2. Metmorfin bekerja dengan membantu mengembalikan respon tubuh yang tepat terhadap insulin yang
diproduksi secara natural. Obat ini juga menurunkan jumlah gula yang diproduksi hati dan yang diserap
perut/usus Anda.
Dosis awal: 500 mg oral dua kali sehari atau 850 mg oral sekali sehari. Dosis dapat dinaikkan setiap 1
minggu sesuai toleransi.
Dosis maksimum: 3000 mg per hari
Metformin modified-release
Dosis awal: 500 to 1000 mg oral sekali sehari. Dosis dapat dinaikkan per minggu sesuai toleransi.
Dosis maksimum: 2000 mg per hari
Hubungi dokter segera jika Anda mengalami gejala yang lebih parah:
Meski jarang terjadi, asidosis laktat berpotensi menjadi efek samping metformin yang paling serius.
Asidosis laktat adalah penumpukan asam laktat dalam tubuh, yang dapat berakibat fatal. Metformin mampu
menghasilkan asam laktat dalam jumlah besar. Hal tersebut bisa menghambat gangguan tertentu yang lantas
memaksa sel-sel tubuh untuk melakukan metabolisme anaerob (proses pembentukan energi yang tidak
menggunakan oksigen).
Nah, asam laktat adalah produk hasil metabolisme anaerob yang akan membuat pH darah lebih asam. Bila
kadarnya sangat tinggi maka bisa menyebabkan kerusakan atau gagalnya fungsi berbagai organ tubuh.
Karena ginjal memproduksi hasil metabolisme obat metformin, kerusakan ginjal dalam hal apa pun akan
menyebabkan peningkatan kadar metformin dalam darah sehingga akan terjadi peningkatan asam laktat.
Inilah alasan mengapa metformin umumnya hanya diresepkan untuk orang dengan fungsi ginjal yang sehat.
Efek samping ini berpotensi mematikan dan bila Anda mengalami gejala apapun, Anda harus segera
menghubungi dokter. Asidosis laktat bisa terjadi perlahan-lahan dan memburuk seiring dengan waktu.
Mengonsumsi metformin dalam jangka panjang menyebabkan menurunnya kadar vitamin B12. Kekurangan
vitamin B12 dapat menyebabkan risiko kesehatan yang cukup berarti karena vitamin ini penting untuk
menjalankan fungsi DNA, produksi sel darah merah, dan fungsi biokimia lain di dalam tubuh.
Berkurangnya vitamin B12 dalam darah dapat menyebabkan anemia megoblastik, di mana sumsum tulang
tidak dapat memproduksi sel darah merah secara memadai. Meskipun jenis anemia ini tidak umum, tapi bisa
terjadi akibat kekurangan vitamin B12 sebagai efek samping metformin dalam jangka panjang.
Selain itu, kekurangan vitamin B12 juga mungkin memicu komplikasi pembuluh darah kecil dan gangguan
saraf tepi dalam tubuh. Hal ini menyebabkan munculnya efek samping seperti kesemutan pada jari,
kelelahan, nyeri otot, dan cepat lupa.
Untuk meningkatkan kadar vitamin B12 dalam tubuh, Anda bisa mengonsumsi makanan yang kaya sumber
vitamin B12 seperti daging sapi, ayam, telur, ikan, daging merah, sayuran berdaun hijau dan kacang-
kacangan.
Dalam menurunkan kadar gula darah yang tinggi, metformin bekerja dengan cara menghambat proses
glukoneogenesis dan glikogenolisis, memperlambat penyerapan glukosa pada usus, serta meningkatkan
sensitifitas insulin dalam tubuh. Kendati demikian, obat ini tidak dapat diberikan pada penderita diabetes
tipe 1 yang masih tergantung pada suntikan insulin sepenuhnya.
Merek Dagang: Diaformin XR, Efomet, Forbetes, Fordica 50 XR, Glucophage, Glucophage XR,
Glucotika. Gludepatic, Glufor, Gradiab, Nevox/Nevox XR
Tentang Metformin
Interaksi Obat
Alkohol dan bahan pewarna iodin, karena dapat meningkatkan risiko asidosis laktik.
Diuretik thiazide, obatan-obatan golongan phenothiazine (seperti chlorpromazine), kontrasepsi oral,
vitamin B3, penghambat kanal kalsium, kostikosteroid, atau isoniazid, karena dapat mempersulit
pengendalian kadar gula darah.
Obatan-obatan golongan sulfonylurea, karena dapat menimbulkan efek tambahan.
Cimetidine dapat meningkatkan kadar metformin di dalam darah.
ACE inhibitor, karena dapat menurunkan kadar gula darah puasa, yaitu kadar gula darah setelah
pasien dipuasakan selama 8 jam.
Metformin termasuk kelompok obat yang disebut biguanides. Ini menurunkan kadar glukosa darah tinggi
dengan:
meningkatkan sensitivitas tubuh Anda terhadap insulin dan memulihkan cara normalnya menggunakan
glukosa
mengurangi jumlah glukosa yang dibuat hati
menunda jumlah glukosa yang diserap usus
Obat ini hanya tersedia dengan resep dokter.
Tipe 2 Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus tipe 2 juga disebut Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) atau Diabetes
Maturity Onset.
Insulin adalah hormon yang memungkinkan jaringan tubuh mengambil glukosa dari darah dan
menggunakannya untuk penyimpanan energi atau lemak untuk digunakan di masa depan.
sesak napas
napas berbunyi atau kesulitan bernapas
pembengkakan wajah, bibir, lidah atau bagian lain dari tubuh
ruam, gatal atau gatal-gatal pada kulit