Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 10

1.ADINDA INDRIYANI
2.ALIFIA EKA PUTRI
3.AMELIA PUTRI
4.AMRI KARO KARO
Pengertian Diabetes
Diabetes adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis
serta ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah yang tinggi
atau di atas nilai normal. Tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak
dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi.
Jenis-Jenis obat diabetes
1. Metformin
2. Sulfonilurea
3. Meglitinide
4. Thiazolidinediones
5. Inhibitor DPP-4
6. Agonis reseptor GLP-1
7. Inhibitor SGLT2
8. Terapi insulin
1. Metformin
• Merupakan obat yang paling sering di resepkan dokter untuk
pasien diabetes tipe 2. obat ini bekerja dengan cara menurunkan
produksi glukosa di hati dan meningkatkan sensitivitas tubuh
terhadap insulin, sehingga tubuh anda bisa menggunakan insulin
lebih efektif. Obat ini tersedia dalam bentuk pil dan sirup.

Jenis obat  Obat antidiabetes biguanid


Golongan  Obat resep

 Menurunkan kadar gula darah yang tinggi pada


Manfaat
pengidap diabetes tipe 2

Dikonsumsi
 Dewasa dan anak-anak berusia 10 tahun ke atas
oleh

Bentuk Obat  Tablet dan cairan yang diminum


Dosis metformin
 Dosis awal untuk orang dewasa adalah 500-850 mg yang diminum 1-
2 kali sehari. Dosis ini dapat ditingkatkan hingga 2-3 gram/hari
dengan interval waktu1 minggu dari dosis awal.
 Dosis awal untuk anak-anak di atas 10 tahun adalah  500 mg yang
diminum 1-2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap
hingga 2 gram setiap hari yang terbagi dalam 2-3 dosis pemakaian.
Interval waktu antara dosis awal dengan dosis lanjutan minimal
adalah 1 minggu.
Interaksi Obat
 Berhati-hati saat mengonsumsi metformin dengan:
 Alkohol dan bahan pewarna iodin, karena dapat meningkatkan risiko
asidosis laktik.
 Diuretik thiazide, obatan-obatan golongan phenothiazine (seperti 
chlorpromazine), kontrasepsi oral, vitamin B3, penghambat kanal
kalsium, kostikosteroid, atau isoniazid, karena dapat mempersulit
pengendalian kadar gula darah.
 Obatan-obatan golongan sulfonylurea, karena dapat menimbulkan
efek tambahan.
 Cimetidine dapat meningkatkan kadar metformin di dalam darah.
 ACE inhibitor, karena dapat menurunkan kadar gula darah puasa,
yaitu kadar gula darah setelah pasien dipuasakan selama 8 jam.
Efek Samping dan Bahaya Metformin
 Sama seperti obat lain, metformin juga berpotensi menyebabkan
efek samping. Beberapa efek samping yang umumnya terjadi saat
mengonsumsi metformin adalah:
 Mual dan muntah.
 Penurunan nafsu makan
 Rasa logam dalam mulut
 Sakit perut
 Batuk dan suara serak.
 Diare.
 Nyeri otot dan kram
 Lemas dan mengantuk
2. Sulfonilurea
obat ini tergolong lawas, namun masih cukup efektif untuk membantu
mengendalikan kadar gula darah.Beberapa contoh obat golongan
sulfonilurea , yaitu:
• Gliburid
• Glipizide
• Glimepiride
1. Glibenclamide/ gliburide

Golongan Antidiabetes sulfonilurea

Kategori Obat resep

Membantu menurunkan kadar gula dalam darah,


Manfaat
khususnya pada penderita diabetes tipe 2.

Nama lain Glyburide

Dikonsumsi
Dewasa
oleh
Dosis Glibenclamide
 Dosis awal glibenclamide adalah 2,5-5 mg per hari. Dosis bisa
ditingkatkan per minggu sampai dosis maksimal 20 mg per hari.
Dosis lebih dari 10 mg akan dibagi menjadi dua jadwal konsumsi
dalam satu hari.
 Untuk penderita lanjut usia, dosis dimulai dari 1,25 mg per harinya
Efek samping
 Sejumlah efek samping yang mungkin saja timbul setelah
mengonsumsi glibenclamide adalah:
 Hipoglikemia atau rendahnya kadar gula darah.
 Demam, mual, muntah, dan diare.
 Gangguan fungsi hati.
 Penurunan jumlah sel darah, baik sel darah merah, putih, maupun
trombosit.
 Bertambahnya selera makan dan berat badan.
2. Glipizide
Obat ini menurunkan kadar gula darah dengan cara memblokir
sebagian potassium chanelsantara sel-sel beta dari pulau langerhans
pada organ pankreas.
Kontra indikasi
 Jangan menggunakan glucotrol (glipizide) jika anda mempunyai riwayat
hipersensitif (alergi) terhadap glipizide atau obat-obat yang termasuk
golongan sulfonilurea dan sulfonamide lainnya.
 Orang-orang dengan defisiensi G6PD (enzim yang melindungi sel darah
merah), sebaiknya tidak menggunakan obat golongan sulfonilurea, karena
diketahui bisa menyebabkan hemolisis akut.
 Orang-orang yang memiliki gangguan pada ginjal, hati, kelenjar adrenal
atau kelenjar pituitari penggunaan obat ini harus dilakukan secara hati-hati.
 Obat ini juga tidak disarankan jika anda akan menjalani operasi, memiliki
infeksi berat, atau usia di atas 70 tahun.
 Penderita diabetes mellitus tipe 1, prekoma dan koma diabetes
atau pasien yang dalam urinenya terdapat senyawa keton (ketoasidosis)
dilarang menggunakan obat ini.
 Penderita diabetes gestasional (diabetes pada wanita hamil), dilarang
menggunakan obat ini.
Efek Samping
 berikut adalah beberapa efek samping glucotrol (glipizide) yang
umum terjadi :
 Efek samping glucotrol (glipizide) pada saluran pencernaan
seperti mual, muntah, diare, sembelit dan nyeri pada ulu hati.
 Efek samping lain seperti sakit kepala, demam, kenaikkan berat
badan, dan reaksi alergi pada kulit terutama pada orang-orang yang
peka.
 Hati-hati dengan resiko terjadinya hipoglikemia (kadar gula darah
yang terlalu rendah), terutama jika digunakan untuk jangka waktu
lama dan dengan dosis yang lebih tinggi. Resiko hipoglikemia lebih
rentan pada orang-orang usia lanjut.
3. Glimepiride
Obat ini bekerja dengan cara mendorong pankreas untuk memproduksi
insulin dalam tubuh dan membantu tubuh menggunakan insulin secara
lebih efisien. 

Golongan Antidiabetes sulfonylurea

Kategori Obat resep

Mengendalikan kadar gula darah pada penderita


Manfaat
diabetes tipe 2

Dikonsumsi oleh Dewasa


Dosis Glimepiride

Kondisi Usia Dosis


Dosis awal: 1-2 mg per
hari. Dosis dapat
ditingkatkan dengan
penambahan 1-2 mg setiap
Diabetes Dewasa
1-2 minggu.Dosis
melitus tipe lanjutan: 4 mg per
2 hari.Dosis maksimum: 6
mg per hari.
Dosis awal: 1 mg, sekali
Lansia
sehari.
Efek Samping Glimepiride
 Efek samping glimepiride yang mungkin muncul umumnya berupa:
 Pusing dan sakit kepala
 Mual
 Muntah
 Ruam
 Selain itu, ada efek samping lain yang mungkin terjadi dan bersifat serius, antara
lain:
 Anemia
 Trombositopenia
 Penurunan fungsi hati
 Kadar natrium dalam darah rendah (hiponatremia)
 Reaksi alergi yang bersifat serius
3. Meglitinide
Obat ini bekerja seperti sulfonilurea, yaitu merangsang prankeas
menghasilkan lebih banyak insulin. Obat ini bekerja lebih cepat dan durasi
efeknya pada tubuh lebih pendek dari pada obat golongan sulfonilurea.
• Contoh obat : Prandin dan Starlix.
Sebelum menggunakan obat ini anda harus berhati hati karna obat
ini dapat menyebabkan gula darah rendah dan penambahan berat
badan.
4. Thiazolidinediones
• Obat ini juga dikenal dengan sebutan glitazones, yaitu obat untuk
mengendalikan gula darah diabetes tipe 2. obat ini bekerja membantu
tubuh menghasilkan lebih banyak insulin. Selain mengendalikan gula
darah, obat ini juga membantu menurunkan tekanan darah dan
memperbaiki metabolisme lemak dengan meningkatkan kadar HDL
( kolesterol baik) dalam darah.
• Obat ini bisa dikonsumsi 1 / 2 kali sehari, baik itu setelah atau sebelum
makan.
Efek samping → kenaikan berat badan . Dan ,
Efek samping yang lebih serius seperti : resiko gagal jantung dan anemia.
5. Inhibitor DPP-4
• Inhibitor depeptidil peptidase 4 ( inhibitor DPP-4) adalah obat diabetes
yang bekerja meningkatkan hormon inkretin dalam tubuh. Inkretin dapat
membantu mengontrol gula darah dengan meningkatkan produksi insuli,
terutama setelah makan. Obat ini juga dapat membantu mengurangi kadar
gula yang dibuat di hati.
• Beberapa laporan mengaitkan obat ini dengan risiko pankreatitis.
• Obat yang termasuk golongan inhibitor adalah :
a. Sitagliptin
b. Saxagliptin, dan
c. linagliptin.
6. Agonis reseptor GLP-1
• Obat ini akan di resepkan dokter apabila obat-obatan diabetes yang lain
belum mampu mengontrol kadar gula darah. Obat ini diberikan melalui
suntikan
• Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan produksi insulin dan
mengurangi jumlah glukosa yang di produksi hati setelah makan. Obat ini
juga membantu untuk memperlambat pencernaan.
• Efek samping → mual, muntah dan kenaikan berat badan.
• Contoh obat golongan agonis reseptor GLP-1 :
a. Ecenatide
b. Liraglutide, dan
c. Semaglutide.
7. Inhibitor SGLT2
• Sodium-glucose co-transporter-2 (SGLT2) adalah inhibitor golongan baru
yang juga sering digunakan dalam pengobatan diabets.
• Obat ini bekerja dengan mengurangi penyerapan kembali glukosa dalam
darah. Dengan begitu , glukosa akan dikeluarkan melalui urin, sehingga
gula yang menumpuk atau beredar didalam darah akan berkurang.
Contoh obat golongan inhibitor SGLT2 :
a. Canagliflozin
b. Dapagliflozin, dan
c. Empagliflozin.
8. Terapi Insulin
• Terapi insulin merupakan cara andalan untuk mengendalikan penyakitnya
karena pankreas mereka tidak lagi bisa memproduksi insulin. Terapi
insulin lebih umumnya ditujukan untuk orang dengan diabetes tipe 1.
• Orang dengan diabetes tipe 2 juga memerlukan terapi ini. Mereka perlu
terapi insulin karena meski pankreasnya masih menghasilkan hormon
insulin, namun tubuh tidak bisa merespon insulin yang dihasilkan secara
optimal.

Anda mungkin juga menyukai