Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS. Terapi atau pengobatan
untuk Diabetes Melitus.
Deskripsi
Kategori
Diabetes
Komposisi
Dosis
Aturan Pakai
Kemasan
Dus, 5 Cartridge @ 3 ml
Kontra Indikasi
Obat ini tidak boleh diberikan kepada pasien yang mengalami: - Hipoglikemia - Alergi atau
hipersensitif terhadap komponen obat ini
Insulin reguler adalah insulin buatan yang memiliki cara kerja sama dengan insulin alami
manusia. Insulin ini diberikan untuk menggantikan insulin yang tidak dapat diproduksi dalam
jumlah normal pada tubuh manusia.
Insulin reguler digunakan untuk membantu kontrol gula darah pada pasien diabetes.
Penggunaan insulin reguler bersama dengan program diet dan olahraga yang tepat dapat
membantu penderita diabetes terhindar dari kerusakan ginjal, kebutaan, masalah saraf,
kehilangan anggota tubuh, dan masalah fungsi seksual. Kontrol gula darah yang tepat juga
dapat membantu menurunkan risiko terkena serangan jantung dan stroke.
Obat ini membantu glukosa dalam darah masuk ke dalam sel tubuh sehingga dapat dipecah
dan digunakan sebagai energi. Insulin reguler adalah insulin short acting yang mulai bekerja
15 menit setelah disuntikkan.
Insulin ini juga dikenal dengan merek dagang Humulin R atau Novolin R. Obat ini biasanya
digunakan bersamaan dengan medium atau long acting insulin. Obat ini juga dapat digunakan
sebagai pengobatan tunggal atau obat oral diabetes lain, misalnya metformin.
Deskripsi obat
Amaryl adalah obat berbentuk tablet yang untuk penderita kencing manis atau diabetes
melitus tipe 2. Amaryl mengandung glimepiride sebagai zat aktif. Obat ini merupakan obat
keras yang harus disertai dengan resep dokter.
Amaryl tablet 3 mg
golongan Obat Obat resep. Obat hanya b
dokter.
HET Rp 9.481/tablet per April 201
Kemasan 1 box isi 5 strip @ 10 tablet (3
Produsen Sanofi
Pengobatan diabetes melitus tipe 2, dimana kadar gula darah tidak dapat dikontrol hanya
dengan diet, olah raga, dan penurunan berat badan.
Komposisi obat
Glimepiride 3 mg
Dosis obat
Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter
Dewasa: Dosis disesuaikan berdasarkan kadar gula darah dalam tubuh.
Lansia: Dosis awal: 1 tablet sebanyak 1 kali/hari
Pusing, sakit kepala, gejala mirip flu, mual, sakit perut, sesak nafas (dispnea), syok, dan kadar
gula darah rendah (hipoglikemia) adalah efek samping yang sering terjadi pada penggunaan
obat ini. Gejalanya bisa berupa sakit kepala, rasa lapar, mual, sulit konsentrasi, gangguan
penglihatan, reaksi alergi.
Perhatian Khusus
Jangan menunda waktu makan setelah mengonsumsi obat ini. Hati-hati pada pasien dengan
defisiensi G6PD, gangguan saraf (neuropati otonom), gangguan hati atau ginjal pasien lansia,
kehamilan serta menyusui, obat ini dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah
(hipoglikemia).
Hipersensitif, gagal ginjal atau penyakit hati berat. Tidak boleh digunakan pada diabetes tipe
1.
- Obat-obat yang meningkatkan efek obat, seperti insulin, obat antidiabetes lain, ACE
inhibitor, alopurinol, kloramfenikol, miconazole.
- Obat-obat yag menurunkan efek menurunkan obat, seperti acetazolamide, barbiturat,
kortikosteroid, diuretik, epinefrin.
Latibet tablet adalah obat untuk menurunkan kadar gula dalam darah pada pasien diabetes
melitus tipe 2. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Latibet
tablet mengandung zat aktif glibenklamid.
Latibet Tablet 5 mg
Menurunkan kadar gula darah pada pasien penderita diabetes melitus tipe 2.
Membantu mengontrol kadar gula darah yang tinggi sehingga mencegah terjadinya
kerusakan ginjal, masalah saraf, gangguan fungsi seksual, dan kehilangan anggota
tubuh.
Membantu mengurangi risiko terjadinya stroke atau serangan jantung.
Glibenklamid termasuk dalam golongan sulfonilurea yang dapat menurunkan kadar gula
darah dan menyebabkan pelepasan insulin alami tubuh.
Komposisi obat
Glibenklamid 5 mg.
Dosis obat
Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter
Perhatian Khusus
Deskripsi
Diabetes
Komposisi
Dosis
Aturan Pakai
Bersama makanan
Kemasan
Kontra Indikasi
Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. - Asidosis laktat jarang terjadi & dapat terjadi pada
penderita dengan penurunan fungsi ginjal yang signifikan. - Pemantauan ginjal secara teratur,
terutama pada lansia. - Hentikan terapi selama pembedahan & pemeriksaan klinis
menggunakan media kontras beryodium secara IV. - Hati-hati penggunaan obat ini pada: 1.
Pasien dengan bukti klinis menderita penyakit hati, keadaan hipoksia. 2. Pengkonsmusi
alkohol. 3. Pasien yang mengkonsumsi obat yang dapat mempengaruhi fungsi ginjal atau
menyebabkan perubahan hemodinamik yang signifikan atau dapat mengganggu disposisi
metformin.
Segmentasi
Red