Meski diabetes tidak bisa disembuhkan, pendeteksian sejak dini memungkinkan kadar gula
darah penderita diabetes bisa dikendalikan. Tujuan pengobatan diabetes adalah untuk
memertahankan keseimbangan kadar gula darah dan meminimalisasi risiko komplikasi.
Berikut penjelasan mendetail mengenai penanganan diabetes yang umumnya dianjurkan.
Ini merupakan penanganan awal bagi penderita diabetes tipe 2 sekaligus membantu proses
pengobatan dan mencegah komplikasi. Langkah-langkah sederhana tersebut dapat berupa:
Metformin bekerja dengan mengurangi kadar gula yang disalurkan hati ke aliran darah dan
membuat tubuh lebih responsif terhadap insulin. Ini obat pertama yang sering dianjurkan
bagi penderita diabetes tipe 2.
Berbeda dengan obat-obat lain, metformin tidak menyebabkan kenaikan berat badan.
Karena itu obat ini biasanya diberikan untuk penderita yang mengalami kelebihan berat
badan.
sulfonilurea akan meningkatkan kadar insulin dalam tubuh sehingga dapat mempertinggi
risiko hipoglikemia jika ada kesalahan dalam penggunaannya. Obat ini juga memiliki efek
samping seperti kenaikan berat badan, mual, muntah, serta diare.
Obat ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan pembengkakan pada pergelangan
kaki. Anda tidak dianjurkan untuk meminum pioglitazone jika pernah mengalami gagal
jantung atau berisiko mengalami patah tulang.
Penghambat SGLT-2 akan meningkatkan kadar gula yang dikeluarkan melalui urine. Namun,
obat ini meningkatkan risiko infeksi pada saluran kemih dan kelamin bagi pengidap diabetes.
Obat ini dianjurkan apabila metformin dan DPP-4 tidak cocok digunakan oleh pengidap.
Contoh penghambat SGLT-2 meliputi dapagliflozin, canagliflozin, dan empagliflozin.
Agonis GLP-1 memiliki kinerja yang mirip hormon GLP-1 alami. Obat ini diberikan melalui
suntikan untuk merangsang produksi insulin saat kadar gula darah tinggi tanpa memicu
risiko hipoglikemia.
Obat ini dapat menyebabkan efek samping diare serta perut kembung. Acarbose juga jarang
digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2, kecuali jika penderita tidak cocok meminum
obat lain.
Kedua obat ini akan merangsang pankreas untuk melepaskan lebih banyak insulin ke aliran
darah. Fungsi nateglinide dan repaglinide tidak dapat bertahan lama, tapi efektif saat
diminum sebelum makan. Meski jarang digunakan, keduanya dianjurkan apabila penderita
memiliki jadwal makan pada jam-jam yang tidak biasa.
Semua obat tetap memiliki efek samping, termasuk nateglinide dan repaglinide . Efek
samping dari kedua obat ini adalah hipoglikemia dan kenaikan berat badan.
Obat-obatan dalam bentuk tablet mungkin akan kurang efektif untuk mengobati diabetes,
sehingga Anda membutuhkan terapi insulin. Berdasarkan dosis dan cara pemakaiannya,
terapi ini dapat diberikan untuk menggantikan atau diberikan bersamaan dengan obat-
obatan di atas.
Penderita diabetes tipe 2 memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi (penyakit
jantung, stroke, atau penyakit ginjal). Dokter biasanya akan menyarankan obat-obat berikut
ini untuk mengurangi risiko komplikasi: