Anda di halaman 1dari 4

PSIKOLOGI

“INTELEGENSIA DAN KREATIVITAS”

Tugas ini disusun sebagai salah satu syarat :


Untuk melengkapi tugas mata kuliah Psikologi.

Disusun Oleh :

Evry Nanda Milenia

NIM : 180323032

Dosen : Reno Laila Fitria, M.Psi

D3 KEPERAWATAN TINGKAT 2 A

STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA

Jl. Kubah Putih No. 7 Rt. 001/014 Kel. Jatibening Kec. Pondok gede Kota Bekasi, Jawa Barat
17412 Telp. (021) 8690 1352.

TAHUN 2020
1. Jelaskan bagaimana Hubungan Etnik, Ras dan Faktor Sosial Lainnya dengan
Prestasi Intelektual!

Istilah ras dan etnis sering sekali didengar dan dibicarakan apabila berhubungan
dengan kelompok-kelompok manusia baik secara mayoritas maupun minoritas. Kategoti-
kategori manusia yang didasarkan atas perbedaan-perbedaan fisik maupun karakteristik
berakibat pula pada adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok minoritas tertentu
yang mendiami suatu negara. Sedangkan kelompok-kelompok mayoritas menjadi lebih
berkuasa terhadap kelompok-kelompok minoritas. Sebagai contoh, secara historis di
Amerika telah terjadi berbagai permasalahan terhadap perbedaan Ras orang kulit putih dan
kulit hitam. Orang kulit putih menganggap dirinya yang paling berkuasa sehingga berbuat
diskriminatif terhadap kaum kulit hitam. Begitupun juga dengan orang kulit hitam yang
merasa dirinya minoritas merasa perlu unuk melakukan perlawanan agar mereka
mendapatkan hak dan kewajiban yang sama di negara tersebut.

Intelegensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir


secara rasional dan kemampuan untuk menggunakan daya pikir tersebut dalam memahami
situasi yang baru. Sedangkan Intelligence Quotient atau IQ adalah skor yang diperoleh
dari tes intelegensi. Kecerdasan ini di atur oleh bagian korteks otak yang dapat
memberikan kemampuan untuk berhitung, beranalogi, berimajinasi, dan memiliki daya
kreasi serta inovasi (Boeree, dalam Pramiadiati 2010: 16).

Tidak terdapat hubungan yang signifikan antarastatus sosial ekonomi orang tua
dengan kecerdasan intelektual. Secara bersamaan kecerdasan intelektual dan status orang
tua tidak memiliki sumbangan yang maksimal terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini
menunjukan bahwa prestasi belajar harus didukung oleh seluruh pihak dan memberikan
kebutuhan siswa secara maksimal. Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda
sehingga orang tua maupun guru harus mampu menjembatai agar siswa tetap mendaptkan
haknya dengan baik dan memiliki kesempatan untuk berprestasi yang sama. Menurut
Anton M. Moeliono et al, (dalam T. Bakti Anggoro, 2009: 15), prestasi belajar adalah
hasil yang telah dicapai berupa penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan oleh nilai tes atau nilai angka
yang diberikan oleh guru. Faktor-faktor dari dalam dan dari luar dapat memberikan
sumbangaan yang positif terhadap raihan kerja atau prestasi yang diraih. Secara khusus
daalam penelitian ini diperoleh bahwa tinkat kecerdasan intelektual siswa mampu
memberikan pengaruh yang baik terhadap prestasi belajar. Hal ini dikarenakan siswa
menjadi subyek dalam proses peraihan prestasi tersebut. Proses belajar untuk mempeoleh
perubahan secara lahiriah maupun rohani mengharuskan siswa untuk memiliki
keterampilan dan pola pikir yang baik. Di mana pengambilan keputusan yang tepat dan
cepat menjadi hal vital dalam aktivitas jasmani. Tingkat kecerdasan siswa akan membantu
siswa untuk menerima dan mempraktikan aktivitas yang diajarkan. Inteligensi adalah
kemampuan untuk bertindak secara terarah,berpikir secara rasional, dan menghadapi
lingkungannya secaraefektif (Surana, dalam Pramiadiati 2010: 15).

http://eprints.uny.ac.id/22945/1/Skripsi.pdf

2. Jelaskan apa hubungan antara Intelegensia dengan Kreativitas!

Hubungan intelegensia dan kreativitas, intelegensia menyangkut pada cara


berpikir konvergen (memusat) sedangkan kreativitas berkenaan dengan cara berpikir
divergen (menyebar). Penelitian Torrance (1965) mengungkapkan bahwa anak yang
kreativitasnya tinggi mempunyai taraf intelegensia (IQ) dibawah rata-rata IQ teman
sebayanya. Dalam konteks keberbakatan, ia menyatakan bahwa IQ tidak dapat dijadikan
sebagai criteria tunggal untuk mengidentifikasi orang-orang yang berbakat.

Berbagai penelitian mengenai hubungan intelegensia dan kreativitas melaporkan hasil


yang berbeda-beda. Pada intinya, penelitian itu membuktikan bahwa sampai tingkat
tertentu terdapat hubungan antara intelegensia dan kreativitas. Namun, pada tingkat IQ
diatas 120, hampir tidak ada hubungan antara keduanya. Artinya, orang yang IQ-nya
tinggi, mungkin kreativitasnya rendah atau sebaliknya. Dengan demikian, kreativitas dan
intelegensia merupakan dua dominan kecakapan manusia yang berbeda. Baik intelegensia
maupun kreativitas, dijadikan criteria untuk menemukan bakat seseorang.
Inteligensi mempunyai hubungan positif yang sangat signifikan dengan kreativitas, artinya
semakin tinggi tingkat inteligensi seseorang, se- makin tinggi pula kreativitasnya atau
semakin mem- punyai semangat berkreasi yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai