Anda di halaman 1dari 6

Volume 02 Nomor 02 (2021)

E-ISSN : 2720 - 9725

INTELIGENSI DAN BAKAT SERTA IMPLIKASINYA


DALAM PEMBELAJARAN

Abdulah 1
Universitas Negeri Padang1
E-mail: abdulahmpd63@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang ada pada individu dilihat dari aspek
intelegensi, bakat dan implikasinya dalam pembelajaran. Perbedaan individu merupakan suatu
anugrah yang diberikan tuhan kepada manusia, dimana antara individu yang satu dengan
individu yang lainnya pasti memiliki perbedaan. Penting sekali bagi pendidik untuk memahami
perbedaan yang ada pada peserta didik. Dengan mengetahui penyebab yang mempengaruhi
perbedaan individu pendidik bisa memberikan perlakuan yang sama terhadap peserta didik.
Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan mengolah dan menganalisis dari
sejumlah literatur yang relevan. Data dianalisis, dikelompokkan, dan diinterpretasikan untuk
mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan individu. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa perbedaan individu berdasarkan intelegensi, bakat dalam pembelajaran menjadi perhatian
bagi pendidik dalam mengembangkan potensi yang ada pada peserta didik, hal ini perlu juga
didukung oleh orang tua peserta didik agar peserta didik lebih antusias dalam pembelajaran,
menyalurkan bakat yang dimiliki peserta didik, serta bagaimana cara menyikapi perbedaan
individu yang memiliki intelegensi dan bakat yang berbeda dalam pembelajaran dilingkungan
sekolah.

Kata Kunci: Intelegensi; Bakat; Pembelajaran.

Abstract
This study aims to determine the differences that exist in individuals viewed from the aspect of
intelligence, talent and implications in learning. Individual differences are a gift given by God to
humans, where between one individual and another there must be differences. It is very
important for educators to understand the differences that exist in students. By knowing the
causes that influence individual differences, educators can provide equal treatment to students.
The method used is a literature study by processing and analyzing a number of relevant
literature. Data were analyzed, grouped, and interpreted to determine the factors that influence
individual differences. The results show that individual differences based on intelligence, talent
in learning are a concern for educators in developing the potential that exists in students, this
needs to also be supported by parents of students so that students are more enthusiastic in
learning, channeling the talents of students, and how to respond to individual differences who
have different intelligence and talents in learning in the school environment.

78
http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/JIPTI
E-ISSN : 2720 - 9725 JIPTI
Keywords: Intelligence; Talen; Learning.

PENDAHULUAN oleh individu, untuk penyesuaian dalam


Intelegensi atau kecerdasan adalah sekolah, jurusan, dan perlakuan kepada
kemampuan beradaptasi dengan lingkungan subjek didik. Dalam penerimaan tes untuk
baru atau perubahan dalam lingkungan, masuk atau melanjutkan pendidikan serta
kapasitas pengetahuan dan kemampuan masuk di suatu bidang kerja pun saat ini
untuk memperolehnya, kapasitas untuk salah satunya melalui tes inteligensi.
memberikan alasan dan berpikir abstrak, dan Individu dalam menyelesaikan masalah,
kemampuan untuk menghasilkan pikiran- apakah cepat atau lambat, faktor yang turut
pikiran produktif dan original yang keluar menentukan adalah faktor inteligensi dari
dari diri peserta didik Yaumi (2013:9). individu yang bersangkutan. (Walgito,
Setiap manusia telah mendapat anugerah 2010:210).
dari Tuhan berupa potensi dasar dan Intelegensi atau kecerdaan seseorang
kapasitas yang berbeda-beda untuk merupakan hal yang diyakini oleh para
berperilaku inteligen. Seiring perjalanan ilmuan merupakan salah satu faktor dari
hidupnya, potensi tersebut berkembang prestasi akademik seorang peserta didik.
sesuai pengalaman-pengalaman yang Intelegensi masuk dalam faktor internal
diperolehnya. Dalam perkembangannya yaitu pada faktor psikologis seseorang. Ada
anak makin meningkatkan berbagai banyak sekali pemahaman dari intelegensi
kemampuan untuk mengurangi yang dikemukakan oleh para ahli, sehingga
ketergantungan dirinya pada orang lain dan sampai saat ini definisi dari intelegensi
berusaha untuk dapat memenuhi sangatlah bermacam-macam. Kecerdasan
kebutuhannya sendiri. intelegensi dapat berupa kemampuan peserta
Kecerdasan (intelegensi) individu didik dalam menyesuaikan diri dengan suatu
berkembang sejalan dengan interaksi antara keadaan dengan sangat baik atau secara
aspek perkembangan yang satu dengan efektif dalam waktu yang cepat. Dari
aspek perkembangan yang lainnya dan berbagai macam defenisi dari intelegensi
antara individu yang satu dengan individu yang dikemukakan oleh para ahli, dari
yang lainnya, begitu juga dengan alamnya. waktu ke waktu hal tersebut terus menjadi
Maka dengan itu individu mempunyai perkembangan sehingga banyak mengalami
kemampuan untuk belajar dan meningkatkan perubahan kata atau maksud dari definisi
potensi kecerdasan dasar yang dimiliki. tersebut namun juga tetap menekankan
Sebagai pendidik, kita hendaklah memahami bagian kognitif dari seorang peserta didik.
atau setidaknya mempelajari ilmu mengenai Muhibbin Syah (2005:133) Intelegensi
intelegensi dan bakat yang dimiliki seorang diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik
anak didik. untuk merekasi rangsangan atau
Dalam bidang pendidikan inteligensi menyesuaikan diri dengan lingkungan
dimanfaatkan untuk mengetahui sejauh dengan menggunakan cara yang tepat1 . Jadi
mana prestasi belajar yang dapat dicapai pada pernyataan ini dijelaskan bahwa

http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/JIPTI 79
E-ISSN : 2720 - 9725 JIPTI
intelegensi sebenarnya bukan hanya dalam pengajaran. Penggarapan dari
persoalan yang bersangkutan dengan fungsi berbagai sumber literature diperoleh data
kepala atau otak seseorang, tapi juga tentang dan dijadikan sebagai data sekunder. Data
persoalan bagaimana kondisi organ-organ yang dianalisis merupakan data untuk
yang ada diseluruh tubuh. Namun, tidak menjabarkan konsep dan teori tentang
dapat dipungkiri bahwa tentu otak faktor-faktor yang memengaruhi intelegensi,
merupakan bagian yang paling penting dan kematangan, pembentukan perkembangan
lebih terlihat dominan perannya dari pada anak, minat, kebebasan, dan multipel
organ-organ tubuh yang lain karena dapat intelegensi, serta implikasinya dalam
kita ketahui bahwa otak merupakan bagian pengajaran berupa genetik vs lingkungan,
dari tubuh manusia yang berfungsi untuk mengenali bakat anak, dan upaya menyikapi
mengatur dan mengontrol hampir seluruh perbedaan individu.
kegiatan yang dilakukan oleh manusia.
Oleh sebab itu, pendidik memiliki tanggung HASIL DAN PEMBAHASAN
jawab khusus dalam mengembangkan Perbedaan intelegensi yang ada pada
kompetensi yang ada untuk menghadapi peserta didik
peserta didik yang memiliki perbedaan Intelegensi dan bakat merupakan
dalam integensi dan bakat. Topik dalam kemampuan yang berasal dari heriditas
artikel ini diharapkan bisa menyampaikan (pembawaan). Cepat atau lambat nya
pesan tentang perbedaan masing-masing seseorang dalam menyelesaikan tugas-tugas
individu dalam intelegensi, bakat serta nya dipengaruhi tingkat intelegensi dan
impilkasinya dalam proses pembelajaran. bakatnya. Peserta didik memiliki perbedaan
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian yang sangat jelas berkaitan dengan
ini, yaitu (1) bagaimanakah Perbedaan intelegensi dan bakat yang ada pada diri
intelegensi dan bakat pada peserta didik; dan mereka, hal tersebut akan tampak ketika
(2) bagaimana Implikasi dari perbedaan peserta didik bisa mengembangkan potensi-
intelegensi dan bakat dalam pembelajaran. potensi nya dlam pembelajaran di sekolah.
Tujuan dari artikel ini adalah mengetahui Berikut ini adalah perbedaan dan persamaan
dan menjelaskan perbedaan individu dari individual dalam intelegensi dan bakat:
aspek intelegensi dan bakat serta Tabel 1
implikasinya dalam proses pembelajaran. Persamaan dan perbedaan intelegensi dan
bakat
METODA PENELITIAN Intelegensi Bakat
Penggunaan metode dalam penelitian ini Pembawaan Pembawaan
ialah studi kepustakaan. studi kepustakaan (heriditas) (heriditas)
ini menganalisis tentang intelegensi dan Lepas dari aspek Lepas dari aspek
bakat serta implikasinya dalam pengajaran. suka atau tidak suka atau tidak
Studi kepustakaan yang dilakukan adalah suka suka
mengidentifikasi perbedaan individu dari Permanen, tetapi Tidak mudah
intelegensi dan bakat serta implikasinya dapat berubah jika berubah dan

http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/JIPTI 80
E-ISSN : 2720 - 9725 JIPTI
dipengaruhi faktor- bersifat permanen Carttel (Conny Semiawan, 2010:11)
faktor penentu intelegensi adalah sebagai hasil
Genetik lebih Genetik lebih perkembangan semua fungsi otak manusia.
Pengembangan intelegensi sebagai
dominan dominan
kombinasi sifat-sifat manusia yang
Membutuhkan Membutuhkan mencakup kemampuan untuk pemahaman
latihan latihan terhadap hubungan yang kompleks, semua
Tidak selalu Membutuhkan proses yang terlibat dalam berpikir abstrak,
berdasarkan motivasi kemampuan penyesuaian dalam pemecahan
motivasi masalah dan kemampuan untuk memperoleh
kemampuan baru. Ini berarti manusia
Adapun beberapa faktor yang
memiliki kemampuan luar biasa untuk
mempengaruhi intelegensi individu menurut
meningkatkan diri sendiri, dengan
Bayley yaitu :
menggunakan kemampuannya seoptimal
a. Keturunan, studi korelasi nilai-nilai test
mungkin dalam struktur yang dimilikinya.
intelegensi diantara anak dan orangtua
Sejalan dengan hal di atas, David Wechsler
atau dengan kakek neneknya,
(Bunda Lucy, 2010:51) mengemukakan
menunjukkan adanya pengaruh faktor
bahwa inteligensi adalah “Kemampuan
keturunan terhadap tingkat kemampuan
untuk bertindak secara terarah, berpikir
mental seseorang sampai kepada tingkat
secara rasional dan menghadapi
tertentu.
lingkungannya secara efektif”. Secara garis
b. Latar belakang sosial ekonomi;
besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi
pendapatan keluarga, pekerjaan orang tua
adalah suatu kemampuan yang dibawa oleh
dan faktor-faktor sosial ekonomi lainnya,
individu sejak lahir dan dapat dipergunakan
berkorelasi positif dan cukup tinggi
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
dengan taraf kecerdasan individu mulai
serta untuk memecahkan masalah-masalah
usia 3 tahun sampai remaja.
yang dihadapi dengan cepat dan tepat.
c. Lingkungan hidup : lingkungan yang baik
Karena itu, inteligensi tidak dapat diamati
akan menghasilkan intelegensi yang baik,
secara langsung, melainkan harus
sedang lingkungan yang kurang baik
disimpulkan dari berbagai tindakan nyata
akan menghasilkan intelegensi yang
yang merupakan manifestasi dari proses
kurang baik pula.
berpikir rasional.
d. Kondisi fisik : keadaan gizi yang kurang
Implikasi dari perbedaan intelegensi dan
baik, kesehatan yang buruk,
bakat dalam pembelajaran
perkembangan fisik yang lambat,
Intelegensi sangatlah berkaitan dengan
menyebabkan tingkat kemampuan mental
proses belajar, yang mana dalam proses
yang rendah
pembelajaran faktor yang sangat dominan
e. Iklim emosi dimana individu dibesarkan
adalah pribadi individu yang cerdas yang
mempengaruhi perkembangan mental
mampu berfikir kritis, sehingga keduannya
individu yang bersangkutan
saling mendominasi suksesnya proses
Kemampuan intelektual merupakan ekspresi
pembelajaran karena terciptanya pemikir-
dari apa yang disebut intelegensi dan kepada
pemikir cerdas baik intelektual, emosional,
kemampuan intelek ini juga kita bersandar
maupun spiritual dengan berdasarkan dan
dalam menguasai dan memperlakukan
sesuai dengan kondisi-kondisi siswa dalam
perubahan kebudayaan serta pembaruan
proses pembelajaran. Kondisi tersebut
teknologi ini di masyarakat.
yaitu bagaimana, pengelolaan intelegensi

http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/JIPTI 81
E-ISSN : 2720 - 9725 JIPTI
terhadap pembelajaran yang paling ada adalah melalui cara membantu para
mendasar ada beberapa poin yang harus di pendidik memikirkan kembali bagaimaa
perhatikan antara lain: mendisiplinkan murid yang berprilaku
a. Memahami peserta didik. kurang baik demi kelancaran proses
Mengajar adalah membantu peserta pembelajaran.
didik memperoleh informasi, ide, Kecakapan emosional terhadap pencegahan
ketrampilan, nilai, cara berfikir, sarana juga mempengaruhi proses pembelajaran,
untuk mengepresikan dirinya, dan beberapa program yang paling berhasil
caracara belajar bagaimana belajar Joice dalam ketrampilan emosional telah di
dan Well. Sedangkan pembelajaran kembangkan untuk menanggapi masalah
adalah upaya untuk membelajarkan tertentu, terutama tindak kekerasan.
peserta didik, dengan demikian Meninjau ulang peran sekolah,
pembelajaran menempatkan peserta keterampilan emosional menyiratkan
didik sebagai subjek bukan sebagai diperluas lagi tugas sekolah, dengan
objek, agar pembelajaran dapat memikul tanggung jawab atas kegagalan
mencapai hasil yang optimal, maka keluarga dalam mensosialisasikan anak.
pendidik harus memahami karakteristik Tugas yang memberat ini mementingkan
peserta didik. pendidik harus melangkah melampaui
b. Bakat dan Intelegensi peserta didik. tugas tradisional mereka dan masyarakat
Bakat dan Intelegensi merupakan dua harus terlibat dengan sekolah.
hal yang berbeda, namun saling Ada atau tidaknya kelas yang secara tegas
berkaitan. Bakat adalah kemampuan dikhususkan bagi ketrampilan emosional
yang merupakan suatu yang melekat barangkali tak ada mata pelajaran di mana
(inherent) dalam diri seseorang. Bakat mutu seorang pendidik menjadi sangat
peserta didik dibawa sejak lahir dan penting, karena cara seorang pendidik
terkait dengan struktur otaknya, dan cara menangani kelasnya sendiri, sudah bisa
berinteraksi dengan lingkungan. Potensi merupakan contoh pelajaran de facto di
bawaan peserta didik sampai menjadi bidang ketrampilan emosional atau adanya
bakat berkaitan dengan Intelegensi ketrampilan di bidang tersebut.
intelektual (IQ), peserta didik dan Peran sekolah yang lebih luas, selain
Intelegensi peserta didik. melatih pendidik keterampilan emosional
c. Identifikasi potensi peserta didik. memperluas pandangan kita tentang tugas
Mengidentifikasi peserta didik dapat di sekolah itu sendiri, membuatnya lebih
kenali dari ciri-ciri (indicator) tegas sebagai agen masyarakat, untuk
keberbakatan peserta didik dan mengusahakan agar anak mempelajari
kecendrungan minat peserta didik. Ada pelajaran penting bagi kehidupan ini. Jadi
tiga kelompok ciri keberbakatan, yaitu jelaslah Intelegensi sangatlah berpengaruh,
kemampuan umum yang tergolong di terutama pada kesadaran diri emosional,
atas rata-rata (above average ability), mengelola emosi, memanfaatkan emosi
kreativitas (creativity). yang tergolong secara produktif, empati membaca emosi,
tinggi, komitmen terhadap tugas (task membina hubungan demokratis dengan
commitment) tergolong tinggi. sesame, hal ini lebih di tegaskan dalam
Mengingat kurikulum yang sudah padat, proses pembelajaran.
cara lain yang di gunakan untuk
mengingatkan pelajaran emosi ke dalam
jaringan kehidupan sekolah, yang sudah

http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/JIPTI 82
E-ISSN : 2720 - 9725 JIPTI
KESIMPULAN Santrock, John W. (2011). Perkembangan
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Anak Edisi 7 Jilid 2. (Terjemahan:
yang dimaksud dengan intelegensi adalah Sarah Genis B) Jakarta: Erlangga
suatu kemampuan mental ataupun rohani
Yaumi dan Ibrahim. 2013. “Pembelajaran
yang melibatkan proses berpikir secara Berbasis Kecerdasan Jamak”. Jakarta:
rasional untuk meyesuaikan diri kepada Prenadamedia Group
situasi yang baru. Oleh karena itu,
inteligensi tidak dapat diamati secara
langsung, melainkan harus disimpulkan dari
berbagai tindakan nyata yang merupakan
manifestasi dari proses berpikir rasional.
Bakat dan Intelegensi merupakan dua hal
yang berbeda, namun saling berkaitan.
Bakat adalah kemampuan yang merupakan
suatu yang melekat (inherent) dalam diri
seseorang. Bakat peserta didik dibawa sejak
lahir dan terkait dengan struktur otaknya,
dan cara berinteraksi dengan lingkungan.
Potensi bawaan peserta didik sampai
menjadi bakat berkaitan dengan Intelegensi
intelektual (IQ), peserta didik dan
Intelegensi peserta didik

DAFTAR PUSTAKA
Bimo, Walgito. (2010). Pengantar Psikologi
Umum. Yogyakarta: C.V Andi.

Conny R. Semiawan. 2010. Metode


Penelitian Kualitatif. Jakarta:Grasindo.

Crow, Lester D. and Alice Crow, 1958.


Educational Psychology, Amerika:
American Book Company.

Muhibbin Syah, 2005. Psikologi Pendidikan


Dengan Pendekatan Baru, Bandung, PT
Remaja Rosdakarya.

Mudjiran. 2021. Psikologi Pendidikan,


Penerapan Prinsip-Prinsip Psikolgi
Dalam Pembelajaran, Jakarta, Prenada
Media group

http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/JIPTI 83

Anda mungkin juga menyukai