Renzulli berpendapat bahwa yang dapat khususnya, serta program layanan khusus
dinominasikan sebagai kandidat, yang yang dibutuhkan. Asesmen pada anak
termasuk kelompok 15-20 % teratas dari berbakat sangat disarankan untuk mereka
seluruh jumlah anak di sekolah dalam yang dis inkroni atau masuk dalam katagori
kemampuan umum dan khusus. Menurut gifted with special needs, guna menemukan
Conny Semiawan (1996) atau merumuskan program pembalajaran
a. Penjaringan individual yang dianggap tetap sesuai dengan
Misalnya melalui nominasi guru, kapasitas anak.
produknya di temukan 3 kelompok yaitu: Pelaksanaan asasmen bisa berupa:
1) Kelompk dipastikan tidak diterima 1) Tes
2) Kelompok tengah, belum tentu 2) Observasi
diterima atau ditolak 3) Wawancara.
3) Kelompok yang sudah mantap akan
diterima KESIMPULAN
b. Penyaringan Anak berbakat adalah mereka yang
Dalam hal ini seleksi lebih halus dari diidentifikasi sebagai peserta didik yang telah
penyaringan, untuk kelas 2 dan 3 dilakukan mencapai prestasi memuaskan dan memiliki
melalui tes psikologis sesuai patokan, kemampuan dan intelektual umum yang
misalnya berdasarkan atas kriteria berfungsi pada taraf cerdas, kreativitas yang
Inteligensi, kretifitas dan task komitmen. memadai, dan ketertarikan pada tugas yang
Sedangkan alat identifikasi (Kitano and tergolong baik.
Kirby, 1986) sebagai berikut: Terdapat 3 klasifikasi secara umum
1) Peringkat guru dengan bakat intelektual, yaitu gifted,
2) Dokumen nilai superior, dan genius. Untuk melakukan
3) Nominasi orang tua penelusuran terhadap bakat anak, diperlukan
4) Nominasi teman sepermainan kerjasama antara sekolah, keluarga dan
5) Nominasi diri sendiri lingkungan; dengan menggunakan alat tes
6) Biografi psikologi dan prosedur yang telah ada. Bakat
7) Catatan anekdot anak dapat dimunculkan pada setiap anak
8) Hasil kerja anak dengan cara mengoptimalkan faktor genetik,
9) Keanggotaan dalam organisasi lingkungan, dan karakteristik individu itu
10) Nominasi ahli sendiri.
Masalah dapat muncul pada anak
Test yang terdiri dari: berbakat karena tidak memperoleh akses
1) Tes inteligensi kelompok yang mampu memfasilitasi kebutuhan pada
2) Tes pencapaian kelompok anak berbakat. Penelusuran anak berbakat
3) Tes inteligensi individual dapat dilakukan melalui identifikasi dan
4) Tes pencapaian individual asesmen. Identifikasi adalah salah satu proses
5) Tes kreativitas mengenali anak-anak yang memiliki
6) Tes kemampuan berpikir kritis kemampuan motivasi, konsep diri, dan
7) Tes khusus (seni, olah raga dan potensi kreativitas yang berada jauh diatas
sebagainya). rata-rata. Asesmen adalah proses
pengumpulan informasi untuk mendapatkan
E. Asesmen profil psikologis anak yang meliputi gejala
Dalam hal ini asesmen bukan untuk dan intnsitasnya, kendala-kendala yang
memberi label, mencari sebab, tetapi dialami, kelebihan dan kelemahan serta
menemukan defisit (kekurangan), kebutuhan peran pendukung yang dibutuhkan anak.
DAFTAR BACAAN
Munandar, S.C.U. (1982). Pemanduan Anak Berbakat, suatu studi penjajakan. Jakarta:
C.V.Rajawali.
Munandar, S.C.U. (1990). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah : petunjuk bagi
para guru dan orang tua. Jakarta : PT.Gramedia.
Iman Nurul. (1984). Motivasi dan Kepribadian. Jakarta : Gramedia.
Semiawan, C.R dkk (1984). Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah. Jakarta :
Gramedia.
Wahab, Rochmat. (2005). Profil Anak Berbakat Akademik dan Upaya Identifikasinya. Jakarta :
YIPPAB.
Widjaja. Hanna (1996). Intelegensi, Keterbakatan dan Kreativitas. Bandung : Padjajaran
University.
Widyastono, Heri (1996). Pengembangan Kurikulum Berdiferensisasi dalam Rangka Mengatasi
Krisis Motivasi Anak Berbakat. Jakarta : Balitbang Diknas.