Anda di halaman 1dari 6

TEORI DAN KONSEP ANAK BERBAKAT

Abdul Latif Syafwan1, Azrin Anjelina2, Dede Khairani3, Siti Khairani4


1,2,3,4Mahasiswa BKPI UIN SU Medan

Email: 1abdullathif@uinsu.ac.id, 2azrinanjelina@uinsu.ac.id, 3dedekhairani@uinsu.ac.id,


4sitikhairani@uinsu.ac.id

ABSTRAK: Banyak anak-anak berbakat tidak menerima layanan pendidikan yang


sesuai untuk mereka. Dengan mengabaikan untuk memberi mereka pendidikan yang
layak yang harus diterima, akan membuat anak-anak berbakat tidak dapat tumbuh dan
berkembang aspek bakat mereka. Alferd binet mengajukan konsep "model Triadic
bakat" sebagai model perbaikan untuk "Tiga-cincin Konsepsi bakat "yang diusulkan
oleh Renzulli dengan menambahkan unsur keluarga, sekolah dan teman sebaya
(lingkungan atau lingkungan), untuk melengkapi konsep Ranzully yang terdiri dari
kreativitas, komitmen tugas, dan kemampuan atas rata-rata. Penelitian ini
menggunakan penelitian kualitatif deskriptif analitis. Konsep biarawan
mempertimbangkan pendidikan yang layak bagi anak-anak berbakat untuk
mengembangkan bakat mereka, seperti kelas khusus, kelas akselerasi atau kelas
pengayaan.
Kata Kunci: Model Triadic bakat, Tiga-Ring Konsepsi Bakat. Pendidikan Bagi Anak berbakat

PENDAHULUAN menunjukkan atau memiliki semua


karakteristik tersebut.
Berdasarkan kenyataan secara universal
dan alamiah bahwa manusia itu berbeda satu Setiap anak memilki anugrah tersendiri
dengan lainnya dalam berbagai hal, seperti yang diberikan dari sang maha pencipta
dalam hal intelegensi, bakat, kepribadian, kepadanya melalui berbagai cara salah satunya
kondisi jasmani dan sebagainya. Secara historis, adalah sperti anak yang berbakat. Anugrah
keberbakatan diartikan sebagai mempunyai yang diberikan bukan hanya saja berupa
intelegensi (IQ) yang tinggi . Anak berbakat keblebihan namun erkadang kekuranganpun
(gifted child) secara alami memiliki termasuk anugrah dari tuhan yang diberikan
karakteristik yang khas dan berbeda dengan kepada umatnya. Setiap kelebihan dan
anak-anak normal. Dalam keberbakatan kekurangan pada manusia pada dasarnya harus
(giftedness) seseorang di Indonesia merupakan di syukuri dan cara yang mensyukuri yang
hal yang tergolong baru, hanya beberapa orang paling baik adalah dengan mengembangkan
yang memahami sehingga sering orangtua dan kekurangan menjadi suatu kelebihan dan
guru memperlakukan anak berbakat sama menjadikan kelebihan sebagai sebagai
dengan anak yang lain maka akibatnya banyak perantara untuk membantu orang lain dalam
keberbakatan anak '"menguap" begitu saja. hal kebaikan.
Keberbakatan hingga kini masih menjadi
Karakteristik anak berbakat int wacana yang sangat menarik, baik bagi yang
mencakup beberapa domain penting, seperti terlibat langsung dengan persoalan
domain intelektual-kognitif, domain persepsi- keberbakatan maupun yang tidak. Bahkan
emosi, domain motivasi dan nilaini lai hidup, menjadi lebih menarik lagi, karena banyak
domain aktifitas, serta domain relasi sosial. terjadi miskonsepsi terhadap keberbakatan.
Namun demikian perlu dicatat bahwa tidak Secara umum “Keberbakatan dapat diartikan
semua anak-anak berbakat (gifted) selalu sebagai kemampuan unggul yang
35
ITTIHAD, Vol. V, No. 1, Januari – Juni 2021 • p-ISSN: 2549-9238• e-ISSN: 2580-5541

memungkinkan seseorang berinteraksi dengan sehingga mereka dapat berkiprah dalam


lingkungan dengan tingkat prestasi dan memajukan bangsa dan negara.
kreativitas yang sangat tinggi.”
Dari peranyataan tersebut dapat METODE PENELITIAN
dipahami bahwa pertama, keberbakatan Dalam penelitian ini, menggunakan
merupakan suatu kualitas yang dibawa sejak metode penelitian kualitatif deskriptif
lahir (dengan kata lain keberbakatan itu analitis. Tujuan dari metode ini adalah untuk
bersifat alamiah), dan kedua, bahwa lingkungan mendapatkan data yang mendalam mengenai
keberbakatan adalah arena di mana anak anak berbakat. Alasan digunakannya
berbakat memainkan peran didalamnya). pendekatan kualitatif ini karena penelitian ini
Karena itulah dapat dikatakan bahwa tingkat tidak berkaitan dengan data yang tidak
prestasi dan kreativitas yang tinggi dihasilkan berbentuk angka. Penelitian kualitatif
dari interaksi yang terus menerus dan merupakan penelitian untuk memahami
fungsional antara kemampuan dan fenomena mengenai apa yang dialami subyek
karakteristik yang dibawa seseorang dari lahir penelitian secara menyeluruh dengan cara
dan yang diperoleh selama dalam deskripsi dalam bentuk kata-kata serta
kehidupannya. bahasa
Perhatian terhadap pendidikan anak
berbakat sebenarnya sudah dikenal sejak 2000 HASIL DAN PEMBAHASAN
tahun yang lalu. Misalnya, Plato pernah
Faktor yang membuat bakat dalam diri
menyerukan agar anak-anak berbakat
anak berhasil ditampilkan:
dikumpulkan dan dididik secara khusus karena
1. Faktor Genetis dan biologis Lainnya
mereka ini diharapkan bakal menjadi
IQ dan bakat tdk diwariskan. Yang
pemimpin negara dalam segala bidang
diwariskan adalah sekumpulan gen
pemerintahan. Oleh karena itu, mereka dibekali
bersama dengan pengalaman akan
ilmu pengetahuan yang dapat menunjang tugas
menentukan kapasitas inteligensi &
mereka (Rohman Natawijaya, 1979).
kemampuan lainnya. Perhatikan juga
Demikian pula di Indonesia, kehadiran
faktor nutrisi dan neurologis.
mereka sudah dikenal sejak dulu. Banyak
2. Faktor lingkungan
sekolah yang menerapkan sistem loncat kelas
Stimulus, kesempatan, harapan,
atau dapat naik ke kelas berikutnya lebih cepat
tuntutan, dan imbalan mempengaruhi
meskipun waktu kenaikan kelas belum saatnya.
proses belajar anak. Perhatikan peran
Perhatian yang lebih serius dan formal tersurat
orang tua, guru, dan masyarakat.
dalam UUSPN No. 2 Tahun 1989 bahwa peserta
3. Karakteristik
didik yang memiliki kemampuan dan
Keberbakatan biasanya ditunjukkan
kecerdasan luar biasa berhak memperoleh
dengan karakteristik-karakteristik
pendidikan khusus untuk mengembangkan
tertentu. Memiliki minat yang luas, rasa
potensi anak-anak tersebut secara optimal.
ingin tahu, mandiri, percaya diri, dll.
Anak berbakat tidak mengalami
Karakterisik kognitif, bahasa, afektif
kecacatan, seperti anak tunanetra, tunarungu,
juga lebih menonjol daripada teman
dan tunagrahita. Walaupun diantara anak
sebaya.
berbakat ada yang menyandang kelainan, tetapi
kelainan itu bukan pada terhambatnya
Lima Katagori Keberbakatan
kecerdasan. Agar anak berbakat yang
(Giftedness): Stankowski
mempunyai potensi unggul tersebut dapat
a. Definisi after-the-fact menekankan
mengembangkan potensinya dibutuhkan
keunggulan dalam salah satu profesi
program dan layanan pendidikan secara
sebagai kriteria keberbakatan. Gifted
khusus. Mereka lahir dengan membawa potensi
adalah individu yang secara konsisten
luar biasa yang berarti telah membawa
berprestasi unggul dalam suatu bidang
kebermaknaan hidup. Oleh karena itu, tugas
aktivitas kemanusiaan yang sangat
pendidikan adalah mengembangkan
berharga.
kebermaknaan tersebut secara optimal

36 | Teori dan Konsep Anak Berbakat


ITTIHAD, Vol. V, No. 1, Januari – Juni 2021 • p-ISSN: 2549-9238• e-ISSN: 2580-5541

b. Definisi IQ menentukan keberbakatan 2. Kreativitas


berdasarkan skala IQ, misalnya anak Secara umum kreatifitas diartikan
yang ber-IQ:140. sebagai kemampuan untuk menciptakan
c. Definisi presentase menentukan sesuatu hasil yang baru, walaupun tidak
keberbakatan berdasarkan proporsi selalu harus baru semuanya, mungkin saja
yang pasi dalam sekolah. Bisa hasil karya gabungan dari yang bekas sebagai
didasarkan skor tes intelligensi, IPK, unsur-unsurnya. Pandangan Clark tentang
Nilai bidang studi, terutama bidang kreativitas adalah inteligensi plus. Sedangkan
studi Matematika dan Sains. Misalnya, menurut Pames kreatifitas adalah fungsi dari
1-5 % dari populasi sekolah. pengetahuan, imajinasi, dan evaluasi.
d. Definisi talent menfokuskan siswa yang Proses yang terkait mencari informasi,
luar biasa dalam bidang seni, musik, ide, maslah, pengakuan, dan pemecahan
matematika, sains, atau olahraga, dan masalah. Sedangkan menuru pendapat
atau lainnya. Munandar (1985: 47) kreatifitas adalah
e. Definisi kreativitas menekankan kemampuan untuk membuat kombinasi baru,
pentingnya kemampuan kreatif yang berdasarkan data, informasi, atau unsur-
superior sebagai kriteria utama dalam unsur yang ada. Orang mengartikan
keberbakatan. kreativitas sebagai daya cipta melalui
kemampuannya untuk menghasilkan ide atau
A. Keterbakatan karya baru. Kreatifitas muncul dalam
Keberbakatan sering didiskusikan dan berbagai hal kegiatan yang mengundang
dihubungkan dengan inteligensi, kreativitas perhatian umum, sebagai hasil pemikiran dan
serta tanggung jawab terhadap tugas. gagasan individu yang berupa aktivitas seni,
1. Inteligensi ilmu pengetahuan, teknologi, dan karyakarya
Para ilmuwan sering membahas lainnya. Hal ini tidak terbatas pada jenis
inteligensi atau intelligence quotient yang kelamin, usia anak, suku bangsa atau
tinggi berhubungan erat dengan kebudayaan tertentu.
keberbakatan dan kretifitas. Alfred Binet 3. Pengikatan diri terhadap tugas
menyatakan bahwa inteligensi adalah Seorang anak berbakat mempunyai
kemampuan untuk menilai, memahami, dan tanggung jawab terhadap tugas yang
mempertimbangkan. Tes inteligensi diembannya, komitmen yang kuat terhadap
merupakan alat ukur untuk mengetahui IQ tugas yang lahir dari dalam dirinya (motivasi
seseorang yaitu usia mental atau usia tahap intrinsik). Segala kemampuan dan
perkembangan yang di capai individu keampuhan terhadap pekerjaan menjadi
tersebut dan kemudian dibagi usia kronologis miliknya untuk diselesaikan dan
yaitu usia sebenarnya dari individu tersebut dipertanggung jawabkan secara moral.
dan kemudian dibagi usia kronologis yaitu Dorongannya kuat untuk mencari alternative
usia sebenarnya dari individu (Wolman, penyelesaian tugas secara tuntas, walaupun
1973) dictionary of behavioral sciences, hasil banyak rintangan yang menghadang tetap
pengukuran inilah yang disebut IQ berupaya untuk menyelesaikan secara baik
(Intelligence quotient). walaupun situasi dan kondisi kurang
Individu yang mencapai skor IQ superior mendukung. Tujuannya adalah hasil yang
dianggap sebagai sangat berbakat (highly memuaskan dan mampu di
intelligent, gifted) oleh karena itu inteligenci pertanggungjawabkan, hal ini merupakan
di anggap penting dalam tingkat prestasi yang di capai individu. Apabila tugas
keberbakatan seseorang. (Stendberg 1985) sulit dipecahkan, maka akan mencari jalan
mengemukakan konsep triarkis dari yang mampu menjawab persoalan, bertanya,
inteligenci yaitu dunia internal dan dunia mencari jalan sendiri dari beberapa sudut
eksternal individu serta interaksi antara dua alternative pemecaha secara tepat.
dunia pengalaman individu tersebut. Berfikir
analisis merupakan dunia internal, B. Karakteristik Anak Berbakat
sedangkan berpikir konstektual atau strategi- 1. Karakteristik kognitif
strategi didasarkan atas situasi lingkungan.
37 | Teori dan Konsep Anak Berbakat
ITTIHAD, Vol. V, No. 1, Januari – Juni 2021 • p-ISSN: 2549-9238• e-ISSN: 2580-5541

Perkembangan kognitif terletak pada C. Masalah Umum Anak Berbakat


pemahaman sejumlah pengalaman dan Adapun beberapa permasalahan umum
integrasinya dengan lingkungan (proses pada anak berbakat adalah:
pembentukan pengertian yang telah a. Anak Berbakat dengan Prestasi
berhubungan dengan factor lingkungan). Rendah
Karakteristik kognitifnya antara lain sebagai Tidak menyadari prestasi yang menurun
berikut: Bisa terjadi di usia pra-sekolah, sekolah,
1) Membutuhkan informasi yang lebih ataupun di usia lanjut Seringkali yang
banyak nampak adalah:
2) Daya ingatnya istimewa 1) Kesulitan untuk duduk dalam waktu
3) Minat dan rasa ingin tahunya kuat lama
4) Tingkat perkembangannya tinggi 2) Sulit untuk berkonsentrasi /
5) Kapasitas yang tinggi dalam melihat mengerjakan tugas
hubungan yang tak lazim dan berbeda dengan 3) Self-image yang rendah
menggunakan metafor dan analog
b. Anak Berbakat dengan Motivasi
6) Ide-idenya orisinil
Rendah:
7) Intensitas (maksud/ tujuan) khusus
Anak tidak termotivasi untuk belajar /
dan terarah (berorientasi pada sasaran)
meraih prestasi. Yang dapat dilakukan:
1) Cari tahu penyebab yang bersumber
2. Karakteristik afektif
dari keadaan fisik
Level perkembangan kognitif yang tinggi
2) Inventarisasi keadaan emosional
tidak menjamin perkembangan afektifnya
keluarga
juga tinggi. Maka pendidikan bagi mereka
3) Bagaimana anak melihat hubungan
harus memberikan peluang pemilihan
dari pendidikan dan orang lain yang
pengetahuan emosional untuk
penting baginya.
mengembangkan perkembangan afektifnya.
Karakteristiknya antara lain sebagai berikut:
D. Identifikasi Anak Berbakat
1) Kepekaan khusus terhadap perasaan
Pemahaman anak berbakat bagi para
orang lain
pendidik sangat perlu agar mampu
2) Rasa humor yang tinggi atau tajam
menghadapi anak yang bermacam-macam
3) Kesadaran diri tinggi, disertai dengan
kemampuannya, karakteristiknya, minat,
perasaan berbeda
kebutuhan, dan sebagainya. Mengidentifikasi
4) Idealisme dan rasa adil tampak pada
anak perlu agar mampu memecahkan
usia dini
persoalan yang dihadapi, sehingga
5) Harapan yang tinggi akan diri sendiri
pemecahannya bisa dilakukan secara
dan orang lain (ingin sempurna)
interdisipliner.
c. Karakteristik sosial
Identifikasi dapat diartikan proses
Individu berbakat, memerlukan peluang
mengenali anak yang memiliki potensi
dari masyarakat yang mutlak diperlukan oleh
kecerdasan dan bakat istimiwa sehingga
mereka untuk bisa memenuhi harapan
diperlukan layanan berdiferensiasi agar
masyarakat dengan tidak mengorbankan
mereka dapat berkembang secara penuh
kebutuhan individu berbakat juga tidak
seperti potensi yang dimilikinya. Dalam
mengabaikan peran sosial mereka.
identifikasi mencakup dua proses utama,
Karakteristiknya antara lain:
yaitu:
1) Termotivasi oleh kebutuhan untuk
1) Penyaringan (screening) yaitu proses
aktualisasi diri
pemisahan antara anak yang berbakat atau
2) Kapasitas lanjutan kognitif dan afektif
bukan
dalam mengkonseptualisasikan dan
2) Identifikasi aktual/ actual
3) Memecahkan masalah masyarakat.
identification yaitu proses penelitian lebih
4) Kepemimpinan
mendalam tentang karakteristik untuk
5) Keterlibatan dengan kebutuhan
ditetapkan sebagai kandidat.
masyarakat (kebenaran, keadilan, dan
keindahan) dsb.
38 | Teori dan Konsep Anak Berbakat
ITTIHAD, Vol. V, No. 1, Januari – Juni 2021 • p-ISSN: 2549-9238• e-ISSN: 2580-5541

Renzulli berpendapat bahwa yang dapat khususnya, serta program layanan khusus
dinominasikan sebagai kandidat, yang yang dibutuhkan. Asesmen pada anak
termasuk kelompok 15-20 % teratas dari berbakat sangat disarankan untuk mereka
seluruh jumlah anak di sekolah dalam yang dis inkroni atau masuk dalam katagori
kemampuan umum dan khusus. Menurut gifted with special needs, guna menemukan
Conny Semiawan (1996) atau merumuskan program pembalajaran
a. Penjaringan individual yang dianggap tetap sesuai dengan
Misalnya melalui nominasi guru, kapasitas anak.
produknya di temukan 3 kelompok yaitu: Pelaksanaan asasmen bisa berupa:
1) Kelompk dipastikan tidak diterima 1) Tes
2) Kelompok tengah, belum tentu 2) Observasi
diterima atau ditolak 3) Wawancara.
3) Kelompok yang sudah mantap akan
diterima KESIMPULAN
b. Penyaringan Anak berbakat adalah mereka yang
Dalam hal ini seleksi lebih halus dari diidentifikasi sebagai peserta didik yang telah
penyaringan, untuk kelas 2 dan 3 dilakukan mencapai prestasi memuaskan dan memiliki
melalui tes psikologis sesuai patokan, kemampuan dan intelektual umum yang
misalnya berdasarkan atas kriteria berfungsi pada taraf cerdas, kreativitas yang
Inteligensi, kretifitas dan task komitmen. memadai, dan ketertarikan pada tugas yang
Sedangkan alat identifikasi (Kitano and tergolong baik.
Kirby, 1986) sebagai berikut: Terdapat 3 klasifikasi secara umum
1) Peringkat guru dengan bakat intelektual, yaitu gifted,
2) Dokumen nilai superior, dan genius. Untuk melakukan
3) Nominasi orang tua penelusuran terhadap bakat anak, diperlukan
4) Nominasi teman sepermainan kerjasama antara sekolah, keluarga dan
5) Nominasi diri sendiri lingkungan; dengan menggunakan alat tes
6) Biografi psikologi dan prosedur yang telah ada. Bakat
7) Catatan anekdot anak dapat dimunculkan pada setiap anak
8) Hasil kerja anak dengan cara mengoptimalkan faktor genetik,
9) Keanggotaan dalam organisasi lingkungan, dan karakteristik individu itu
10) Nominasi ahli sendiri.
Masalah dapat muncul pada anak
Test yang terdiri dari: berbakat karena tidak memperoleh akses
1) Tes inteligensi kelompok yang mampu memfasilitasi kebutuhan pada
2) Tes pencapaian kelompok anak berbakat. Penelusuran anak berbakat
3) Tes inteligensi individual dapat dilakukan melalui identifikasi dan
4) Tes pencapaian individual asesmen. Identifikasi adalah salah satu proses
5) Tes kreativitas mengenali anak-anak yang memiliki
6) Tes kemampuan berpikir kritis kemampuan motivasi, konsep diri, dan
7) Tes khusus (seni, olah raga dan potensi kreativitas yang berada jauh diatas
sebagainya). rata-rata. Asesmen adalah proses
pengumpulan informasi untuk mendapatkan
E. Asesmen profil psikologis anak yang meliputi gejala
Dalam hal ini asesmen bukan untuk dan intnsitasnya, kendala-kendala yang
memberi label, mencari sebab, tetapi dialami, kelebihan dan kelemahan serta
menemukan defisit (kekurangan), kebutuhan peran pendukung yang dibutuhkan anak.

DAFTAR BACAAN
Munandar, S.C.U. (1982). Pemanduan Anak Berbakat, suatu studi penjajakan. Jakarta:
C.V.Rajawali.

39 | Teori dan Konsep Anak Berbakat


ITTIHAD, Vol. V, No. 1, Januari – Juni 2021 • p-ISSN: 2549-9238• e-ISSN: 2580-5541

Munandar, S.C.U. (1990). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah : petunjuk bagi
para guru dan orang tua. Jakarta : PT.Gramedia.
Iman Nurul. (1984). Motivasi dan Kepribadian. Jakarta : Gramedia.
Semiawan, C.R dkk (1984). Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah. Jakarta :
Gramedia.
Wahab, Rochmat. (2005). Profil Anak Berbakat Akademik dan Upaya Identifikasinya. Jakarta :
YIPPAB.
Widjaja. Hanna (1996). Intelegensi, Keterbakatan dan Kreativitas. Bandung : Padjajaran
University.
Widyastono, Heri (1996). Pengembangan Kurikulum Berdiferensisasi dalam Rangka Mengatasi
Krisis Motivasi Anak Berbakat. Jakarta : Balitbang Diknas.

40 | Teori dan Konsep Anak Berbakat

Anda mungkin juga menyukai