Anda di halaman 1dari 11

PSIKOLOGI PENDIDIKAN TENTANG PENGEMBANGAN

BAKAT DAN MINAT

DISUSUN UNTUK MEMENUHI


Tugas Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Bapak Asmaji Muhtar, PhD

Disusun oleh

Nama : Abdullah
Nim : 21502100028

PROGRAM MAGESTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


UNIVESITAS ISLAM SULTAN AGUNG (UNISULLA) SEMARANG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. Atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan
dalam kehidupan sehari-hari

Bagi kami sebagai pembuat merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapakan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini

Tanah Grogot, Juli 2023


Penulis

Abdullah
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang

Seorang anak dikatakan anak luar biasa karena ia berbeda dengan anak-anak lainnya.
Perbedaan terletak pada adanya ciri-ciri yang khas yang menunjukkan pada keunggulan
dirinya. Namun, ‘keunggulan’ tersebut selain menjadi sebuah kekuatan dalam dirinya sekaligus
menjadi ‘kelemahan’. Yang dimaksud sebagai kelemahan di sini adalah diabaikannya ia
sebagai individu yang memiliki hak sama dalam mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan dirinya.
Anak-anak berbakat memiliki potensi yang luar biasa, baik untuk menjadi pribadi yang
positif ataupun yang negatif. Hal ini ditentukan oleh penanganan yang mereka pada masa
tumbuh kembang, baik di dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat di mana dia tinggal.
Mereka adalah bibit yang siap tumbuh, sebagaimana tanaman yang merupakan bibit
unggul tidak serta merta menjadi tumbuhan yang luar biasa, karena akan bergantung pada
keadaan tanah di mana ia ditanam, bagaimana unsur haranya, mineralnya, bagaimana
pemupukan yang ia terima, penyinaran mataharinya dan lain sebagainya.
Orang tua dan pendidik seyogyanya menyadari pentingnya pengenalan tanda-tanda
anak berbakat, dengan demikian bisa menentukan pendekatan apa yang tepat dan
bagaimana cara menerapkan pada pola didik anak yang bersangkutan.Untuk mencapai tujuan
pendidikan yang sebenarnya tentu diperlukan partisipasi dari sang pelaku pembelajaran, yaitu
siswa. Dan guru pun harus mampu melihat bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran.
Sebagaimana yang kita tahu bahwa motivasi, minat dan bakat siswa sangat berperan dalam
suksesnya proses pembelajaran. Semakin baik ketiga hal tersebut dimiliki
siswa maka semakin efektiflah proses pembelajaran tersebut.

A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bakat?
2. Apa saja faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi bakat anak?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat pada anak?
4. Bagaimana pengembangan bakat?
5. Apa pengertian minat?
6. Bagaimana cara menumbuhkan minat belajar siswa dan faktor yang mempengaruhi minat siswa?
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian bakat.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi bakat anak.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat pada anak.
4. Untuk mengetahui pengembangan bakat.
5. Untuk mengetahui pengertian minat.
6. Untuk mengetahui cara menumbuhkan minat belajar dan faktor apa saja yang mempengaruhi
minat siswa.
BAB II
Pembahasan

A. Pengertian bakat

Bakat atau aptitude merupakan kecakapan potensial yang bersifat khusus, yaitu khusus
dalam sesuatu bidang atau kemampuan tertentu. Seseorang lebih berbakat dalam bidang bahasa
sedang yang lain dalam matematika, yang lain lagi lebih menunjukkan bakatnya dalam
sejarah,
dan sebagainya.
Banyak para ahli mengemukakan tentang definisi bakat. Diantaranya adalah menurut W. B
Michael bakat merupakan suatu kapasitas atau potensi yang belum dipengaruhi oleh
pengalaman atau belajar, bakat berkenaan dengan kemungkinan menguasai sesuatu pola
tingkah laku dalam
aspek kehidupan tertentu.
Guillford memberikan definisi sedikit berbeda, menurutnya bakat banyak sekali, sebanyak
perbuatan atau aktivitas individu. Ada tiga komponen dari bakat menurut Guillford, yaitu
komponen: Intelektual, perseptual dan psikomotor. Komponen intelektual terdiri atas beberapa
aspek, yaitu aspek pengenalan, ingatan, dan evaluasi. Komponen perseptual juga meliputi
beberapa aspek, yaitu pemusatan perhatian, ketajaman indra, orientasi ruang dan waktu,
keluasan dan dan kecepatan mempersepsi. Komponen psikomotor terdiri atas aspek-aspek
rangsangan,
kekuatan dan kecepatan gerak, ketepatan, koordinasi gerak dan kelenturan.
Bakat dapat diartikan sebagi kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih
perlu dikembangkan atau dilatih. Kemampuan adalah daya untuk melakukan suatu tindakan
sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan bahwa suatu tindakan
dapat dilaksanakan sekarang, sedangkan bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu
tindakan
dapat dilakukan di masa yang akan datang.
Bakat memungkinkan seseorang mencapai prestasi tertentu dalam bidang tertentu. Akan
tetapi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman dan dorongan atau motivasi agar dapat
tersebut dapat terwujud. Misalnya seseorang memiliki bakat menggambar, jika ia tidak pernah
diberi kesempatan untuk mengembangkan, maka bakat tersebut tidak akan tampak. Jika orang
tuanya menyadari bahwa ia mempunyai bakat menggambar dan mengusahakan agar ia dapat
pengalaman yang sebaik-baiknya untuk mengembangkan bakatnya, dan anak itu juga
menunjukkan minat yang besar untuk mengikuti pendidikan menggambar, maka ia akan dapat
mencapai prestasi unggul untuk bidang tersebut.
Dalam kehidupan di sekolah sering tampak bahwa seseorang yang bakat dalam olah raga,
umumnya prestasi mata pelajarannya juga baik, tetapi sebaliknya dapat terjadi prestasi semua
mata pelajarannya tidak baik. Keunggulan dalam salah satu bidang apakah bidang sastra, seni
atau matematika, merupakan hasil interaksi dari bakat yang dibawa sejak lahir dan faktor
lingkungan yang menunjang, termasuk minat dan motivasi.

B. Faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi bakat

1. Faktor Genetik dan Biologis Lainnya


Pendapat bahwa intelegensi dan kemampuan yang berkualitas adalah diturunkan kurang
dapat diterima di masayarakat yang memandang bahwa semua orang itu sama. Penelitian dalam
genetika perilaku menyatakan bahwa setiap jenis dalam perkembangan perilaku dipengaruhi
secara signifikan melalui gen/keturunan. Namun demikian faktor biologis juga tidak dapat
diingkari, faktor biologis yang belum bersifat genetik yang berpengaruh pada intelegensi adalah
faktor gizi dan neurologik. Kekurangan nutrisi dan gangguan neurologik pada masa kecil dapat
menyebabkan keterbelakangan mental. Studi dari Terman terhadap orang-orang yang memiliki
IQ tinggi menunjukkan keunggulan fisik seperti: tinggi, berat, daya tarik dan kesehatan,
dibandingkan mereka yang intelegensinya lebih rendah. Penekanannya adalah, individu tidak
mewarisi IQ atau bakat. Yang diwariskan adalah sekumpulan gen yang bersama dengan
Pengalaman-pengalaman akan menentukan kapasitas dari intelegensi dan kemampuan-
kemampuan lainnya (Zigler & Ferber, dalam Hallahan & Kauffman, 1994).

2. Faktor Lingkungan
Stimulasi, kesempatan, harapan, tuntutan, dan imbalan akan berpengaruh pada proses belajar
seorang anak. Penelitian tentang individu-individu berbakat yang sukses menunjukkan masa
kecil mereka di dalam keluarga memiliki keadaan sebagai berikut:
 Adanya minat pribadi dari orang tua terhadap bakat anak dan memberikan dorongan Orangtua
sebagai panutan.
 Ada dorongan dari orangtua untuk menjelajah.
 Pengajaran bersifat informal dan terjadi dalam berbagai situasi, proses belajar awal lebih bersifat
eksplorasi dan bermain.
 Keluarga berinteraksi dengan tutor/mentor.
 Ada perilaku-perilaku dan nilai yang diharapkan berkaitan dengan bakat anak dalam keluarga.
Anak-anak yang disadari memiliki potensi perlu dikembangkan, perlu memiliki keluarga
yang penuh rangsangan, pengarahan, dorongan, dan imbalan-imbalan untuk kemampuan mereka.
Penelitian lain menunjukkan bahwa kelompok budaya atau etnik-etnik tertentu
menghasilkan lebih banyak anak-anak berbakat walaupun tingkat sosial ekonominya berbeda.
Hal ini dikaitkan dengan mobilitas sosial dan nilai yang tinggi pada prestasi di dalam bidang-
bidang tertentu yang ada dalam kelompok budaya dan etnik tertentu yang menjadi kontribusi
dalam keberbakatan.
Jadi lingkungan memiliki pengaruh yang banyak terkait bagaimana genetik anak
diekspresikan dalam kesehariannya. Faktor keturunan lebih menentukan rentang di mana
seseorang akan berfungsi, dan faktor lingkungan menentukan apakah individu akan berfungsi
pada pencapaian lebih rendah atau lebih tinggi dari rentang tersebut.
C. faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat pada anak

Adapun sebab atau faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat pada anak
terletak pada anak itu sendiri dan lingkungan.
1) anak itu sendiri. Misalnya anak tersebut tidak atau kurang berminat untuk mengembangakn
bakat-bakat yang ia miliki, atau kurang termotivasi untuk mencapai prestasi yang tinggi, atau
mungkin pula mempunyai kesulitan atau masalah pribadi sehingga ia mengalami hambatan
dalam pengembangan diri dan berprestasi sesuai dengan bakatnya.
2) Lingkungana anak. Misalnya orang tua si anak kurang mampu untuk menyediakan kesempatan
dan sarana pendidikan yang ia butuhkan, atau ekonominya cukup tinggi tetapi kurang memberi
perhatian terhadap pendidikan anak.
Pada dasarnya setiap orang memiliki bakat-bakat tertentu. Dua anak bisa sama-sama
mempunyai bakat melukis, tetapi yang satu lebih menonjol daripada yang lain bahkan saudara
sekandung dalam satu keluarga bisa memiliki bakat yang berbeda-beda. Anak yang satu berbakat
untuk bekerja dengan angka-angka, anak yang lain dalam bidang olah raga, serta yang lainnya
lagi berbakat menulis (mengarang).
D. Pengembangan bakat

Ahli psikologi Abraham Maslow menemukan bahwa bakat yang terlahir dalam diri
seseorang pada suatu saat akan timbul sebagai suatu kebutuhan, dan perlu mendapatkan
perhatian serius. Karena itulah, bakat perlu perhatian serius dan jangan dianggap remeh. Bila
bakat seorang anak diperhatikan dengan serius, akan sangat baik demi kemajuan masa depannya.
Apalagi bila si anak anak sudah dibimbing pengembangan bakatnya sejak kecil. Sebagai guru
yang bertanggung jawab untuk perkembangan bakat sang anak. Harus mengetahui hal apa saja
yang perlu diperhatikan untuk pengembangan bakat anak. Berikut ini adalah beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam pengembangan bakat sang anak :
 Perhatian
Setiap individu adalah unik karena itu setiap bakat perlu memperoleh perhatian khusus.
Sistem pendidikan yang menggunakan pola penyeragaman kurang baik untuk digunakan.
Cernatilah berbagai kelebihan, ketrampilan dan kemampuan yang tampak menonjol pada anak.
 Motivas
Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya agar anak lebih percaya diri.
Dan tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa mencapainya.
 Dukungan
Dukungan sangat penting bagi anak, selalu beri dukungan terhadap mereka dan yakinkan
mereka untuk tekun, ulet dan latihan terus menerus. Selain itu dukunglah anak untuk mengatasi
berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya.
 Pengetahuan
Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di bidang
tersebut.
 Latihan
Latihan terus menerus sangat baik untung perkembangan bakat anak agar bakat yang
dipunya oleh anak lebih matang. Alangkah baiknya bila anak diikutsertakan dengan ekstra
kurikuler atau beri kegiatan yang lebih agar anak bisa terus latihan dengan bakatnya tersebut.
 Penghargaan
Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak.
 Sarana
Sediakan fasilitas atau sarana yang menunjang dengan bakat anak.
 Lingkungan
Lingkungan juga ikut mempengaruhi perkembangan bakat anak. Karena itu usahakan anak
selalu dekat dengan lingkungan yang mendukung bakat anak.
 Kerjasama
Kerja sama antara orang tua, guru maupun anak sangat diperlukan mengingat waktu anak
di sekolah hanya sedikit dan waktu yang anak luangkan di rumah lebih banyak.
 Teladan yang baik
Mengingat sikap anak yang selalu meniru, maka teladan yang baik sangat diperlukan.
Misalnya kenalkan anak pada sosok Taufik Hidayat bila anak berbakat dalam bidang bulu
tangkis, Utut Adianto bila anak berbakat dalam bidang catur dsb.

E. Pengertian minat

Minat selama ini hanya dikenal dengan sebuah keinginan yang dimiliki oleh seseorang,
sehingga antara satu dengan yang lain mempunyai perbedaan dalam keinginannya. Terlepas dari
anggapan tersebut, minat siswa belajar merupakan bagian penting yang perlu dikaji dalam
sebuah lembaga/ sekolah, karena tidak ada sekolah tanpa proses pembelajaran, sehingga minat
siswa belajar adalah kunci tercapainya visi dan misi sekolah.
Minat mempunyai peranan penting bila dikaitkan dalam lembaga dan kurikulum
pembelajarannya, karena minat mempunyai kecenderungan pada siswa untuk aktif dan respon
terhadap sasarannya. Apabila sebuah kurikulum pembelajaran sekolah sudah tidak diminati,
maka siswa akan cenderung pasif dan tidak memperdulikan segala usaha yang telah dilakukan
oleh sekolah tersebut, sebalikanya jika kurikulum yang dilaksanakan diminati oleh siswa, maka
siswa akan cenderung melakukan kegiatan yang berguna dan berjalan sesuai apa yang
diharapkan oleh sekolah.
Minat secara bahasa diartikan dengan kesukaan, kecenderungan hati terhadap suatu
keinginan. Sedangkan arti minat menurut istilah diartikan oleh sebagian tokoh sebagai berikut :
Menurut Slamito, minat adalah suatu perasaan cenderung lebih cenderung atau suka kepada
sesuatu hak atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh. Menurut Mahfud Shalahuddin,
mengemukakan minat secara sederhana, minat adalah perhatian yang mengandung unsur- unsur
perasaan. Andi Mappiare berpendapat bahwa, minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri
dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka takut atau kecenderungan-
kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.
Dari pemaparan mengenai definisi-definisi minat diatas dapat disimpulkan bahwa, minat
adalah gejala psikis yang muncul dalam diri seseorang dan direalisasikan dengan perasaan
senang dan menimbulkan perhatian yang khusus terhadap sasaran, sehingga seseorang cenderung
berupaya untuk mencapai sasaran tersebut. Jadi untuk melihat reaksi dari gejala psikis tersebut
dapat di pastikan dari sikap, prilaku, atau motivasi yang dimiliki oleh seseorang dalam
beraktifitas.
F. Cara menumbuhkan minat belajar siswa dan faktor yang mempengaruhi minat siswa
Minat mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik, karena itu guru berkewajiban
untuk menumbuhkan minat belajar siswanya. Yang dapat dilakukan guru adalah sebagai berikut:
a. Memahami kebutuhan anak didik dan berupaya melayani kebutuhan mereka.
b. Jangan memaksa anak didik untuk tunduk pada kemauan guru.
c. Memberikan informasi pada anak didik mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran
yangakan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu.
d. Menjelaskan kegunaan materi pelajaran untuk masa yang akan datang.
e. Menghubungkan materi pelajaran dengan peristiwa yang kontektual.
Minat yang muncul dalam pikologis siswa merupakan sebuah gejala, sehingga munculnya
minat tersebut dipengaruhi oleh beberapa factor yang menjadi penyebabnya. Faktor tersebut
diantaraya; (a). Faktor Individu dan (b). Faktor Sosial.
1. Faktor individu
Merupakan pengaruh yang muncul dalam diri siswa secara alami, misalnya diakibatkan
karena ; kematangan, kecerdasan, latihan, motivasi dan sifat pribadi. Setiap individu mempunyai
tingkat kematangan serta kecerdasan yang berbeda sehingga minat yang muncul juga tidak sama
antara individu satu dengan yang lain. Misalnya, seseorang yang mempunyai kecerdasan
dibidang mata pelajaran ekonomi maka akan cenderung melakukan aktifitas dibidang kerja atau
koperasi. Sebaliknya sesorang yang mempunyai kecerdasan dibidang perikanan maka akan
cenderung melakukan aktivitas di sawah/tambak.
2. Faktor sosial
Merupakan pengaruh yang muncul diluar individu, misalnya diakibatkan karena kondisi
keluarga, lingkungan, pendidikan dan motivasi sosial. Minat yang dipengaruhi oleh faktor sosial
misalnya; ketika siswa hidup dalam masyarakat yang kesehariannya bersentuhan dengan padi
(mayoritar petani padi), maka siswa cenderung ingin tahu dan mengenal kegiatan tersebut karena
merasa menjadi bagian darinya, sebaliknya jika kesehariannya bersentuhan dengan ikan
(mayoritar pekerja tambak), maka siswa cenderung ingin tahu dan mengenal lebih dalam
mengenai perikanan.
Jadi, Peran minat sangat besar jika dikaitkan dalam pelaksanaan pembelajaran, karena
dengan adanya minat siswa untuk belajar, proses pembelajaran akan dapat efektif. Jika murid
telah berminat dalam kegiatan belajar mengajar, maka hampir dapat dipastikan proses belajar
mengajar akan berjalan dengan baik dan hasil belajar juga optimal.
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan

Bakat dapat diartikan sebagi kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih
perlu dikembangkan atau dilatih. Faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi bakat anak yaitu
faktor genetik dan biologis lainnya dan faktor lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan bakat pada anak adalah anak itu sendiri dan lingkungan anak. Hal yang perlu
diperhatikan dalam pengembangan bakat sang anak yaitu perhatian, motivasi, dukungan,
pengertahuan, pelatihan, penghargaan, sarana, lingkungan, dan teladan yang baik. Minat adalah
gejala psikis yang muncul dalam diri seseorang dan direalisasikan dengan perasaan senang dan
menimbulkan perhatian yang khusus terhadap sasaran, sehingga seseorang cenderung berupaya
untuk mencapai sasaran tersebut. Cara menumbuhkan minat belajar siswa salah satunya adalah
memahami kebutuhan anak didik dan berupaya melayani kebutuhan mereka. Faktor yang
mempengaruhi minat siswa adalah faktor individu dan faktor sosial.

B. Saran

Dengan adanya mata kuliah Psikologi pendidikan mahasiswa yang kelak menjadi seorang
guru diharapkan untuk memahami dan mengerti psikologi setiap peserta didik. Untuk lebih dapat
memahami materi tersebut mahasiswa diharapkan lebih aktif dalam mencari informasi tentang
materi psikologi pendidikan.
Daftar Pustaka
http://pengertian-anak-berbakat.blogspot.com/
http://malinemas.blogspot.com/2012/01/bakat-minat-dan-motivasi-siswa-dalam.html
http://tipzsangguru.wordpress.com/2010/04/10/cara-mengenali-minat-dan-bakat-siswa/
http://desisafitri.wordpress.com/2009/09/16/karya-tulis-pengembangan-bakat-pada-anak/
Anni, Catharina, Tri. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: Unves Press
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dalyono. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Depdikbud, 2003. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Semarang. Aneka Ilmu.
Djamarah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar, 2006. Psikologi Belajar dan Mengajar Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Margono, S. 2010. Penelitian Pendidikan Jakarta: Rineke Cipta.
Mulyasa, E., 2007. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung:
Remaja Rodaskarya.
Purwanto. (2006). Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Belajar.
(Online) http://eprints.uny.ac.id/9166/5, Diakses Tanggal 25 Januari
2014
Safari, 2003. Evaluasi Pembelajaran. Departement Pendidikan Nasional
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah.
Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :
Rajawali Pers. Buku: Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Sardiman A.M
Slameto. 2010. Belajar dan Fak

Anda mungkin juga menyukai