Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam suatu pembelajaran pendidikan jasmani banyak materi pendidikan

jasmani yang mungkin salah diminati terlebih lagi didukung dengan bakat serta

talenta yang sesuai dengan peserta didik ,akan membawa gairah dan memberi

kenikmatan dalam mempelajari atau menjalaninya. Namun sering kali peserta

didik memilih suatu minat karena terbawa dan ikut teman-temannya, atau

memilih olahraga yang lebih popular, tanpa sempat mencerna terlebih dahulu dan

memahami olahraga yang akan dipelajari sesuai dengan bakatnya, yang nantinya

akan mebuat anak hanya suka olahraga itu pada awal saja.

Mengembangkan minat dan bakat bertujuan agar seseorang belajar atau

dikemudian hari bisa bekerja dibidang yang diminatinya dan sesuai minat dan

bakat yang dimilikinya sehingga mereka bisa mengembangkan kapabilitas untuk

belajar serta mampu untuk menjadi atlet secara optimal dengan penuh antusias.

Bakat adalah bawaan, given from God, dan bakat adalah sesuatu yang

dilatih. Sebelum memahami beberapa definisi dan pendekatan bakat yang juga

diungkapkan beberapa ahli, ada baiknya kita yakini satu hal: yakin dan percayalah

bahwa setiap insan di muka bumi ini telah memiliki bakat berupa anugerah cuma-

cuma dari Sang Maha Kuasa. Beberapa istilah kerap dipakai ketika berbicara

1
bakat secara spesifik, antara lain aptitude, talent/talenta,

intelligence/inteligensi/kecerdasan, gifted/giftedness, dan sebagainya.

Pada dasarnya istilah-istilah tersebut membawa makna bakat yang

berkembang sesuai kebutuhan dan kepentingan. Namun sama-sama mengandung

unsur bakat bawaan dan latihan. Misalnya yang dikemukakan Renzulli (1981),

bakat merupakan gabungan dari tiga unsur esensial yang sama pentingnya dalam

menentukan keberbakatan seseorang, yakni kecerdasan kreatifitas dan tanggung

jawab.

Kecerdasan, beserta aspek-aspeknya dapat diukur dengan tes psikologi,

termasuk kemampuan intelektual umum dan taraf inteligensi. Aspek-aspek

kemampuan intelektual, antara lain mencakup logika abstrak, kemampuan verbal,

pengertian sosial, kemampuan numeriak, kemampuan dasar teknik dan daya ingat/

memori. Kreativitas, menurut Guilford (1956), dapat dinilai dari ciri-ciri aptitude

seperti kelancaran, fleksibilitas dan orisinalitas, maupun ciri-ciri non-aptitude,

antara lain temperamen, motivasi, serta komitmen menyelesaikan tugas dengan

baik dan cermat. Dalam hal ini bakat merupakan interseksi dari faktor bawaan dan

pengaruh lingkungan. Jadi apabila seseorang terlahir dengan suatu bakat khusus,

jika dididik dan dilatih, bakat tersebut dapat berkembang dan dimanfaatkan secara

optimal. Sebaliknya jika dibiarkan saja tanpa pengarahan dan penguatan, bakat itu

akan mati dan tak berguna.

Maka dari itu tugas seorang guru atau pendidik selain memberikan menyampaikan

ilmu dan mengembangkan karakter anak yaitu melihat serta mencermati minat

2
dan bakat peserta didik dalam suatu pembelajaran, sehingga bakat dan minat

peserta didik mampu terarahkan dengan baik.

B. TUJUAN PENULISAN

Untuk mengetahui peranan guru penjas terhadap pemanduan bakat peserta

didik.

C. MANFAAT PENULISAN

Diharapkan sebagai guru penjas dengan mengetahui bakat khusus secara

mendalam maka, mampu mengetahui perannyadalam memandu peserta didik

yang memiliki bakat khusus akan mampu berprestasi secara optimal baik didalam

bidang olahraga yang diminati. Dengan memberikan dukungan secara maksimal

kepada peserta didik untuk mengembangkan bakat tersebut.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BAKAT

Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang

merupakan potensi ( potential ability ) yang masih perlu pengembangan dan

latihan lebih lanjut. Karena sifatnya yang masih potensial atau masih laten, bakat

memerlukan ikhtiar pengembangan dan pelatihan secara serius dan sistematis agar

dapat terwujud ( Utami Munandar 1992 ) . Bakat berbeda dengan kemampuan

(ability) yang mengandung makna sebagai daya untuk melakukan sesuatu, sebagai

hasil pembawaan dan latihan. Bakat juga berbada dengan kapasitas (capacity)

dengan sinonimnya, yaitu kemampuan yang dapat dikembangkan di masa yang

akan datang apabila latihan dilakukan secara optimal ( Conny Semiawan 1987 ).

Jadi, yang disebut bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh

pengetahuan dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat

khusus ( Conny Semiawan 1987 ). Bakat umum apabila kemampuan yang berupa

potensi tersebut bersifat umum. Misalnya bakat intelektual secara umum,

sedangkan bakat khusus apabila kemampuan bersifat khusus. Misalnya bakat

akademik, social, dan seni kinestetik. Bakat khusus biasanya disebut talent

sedangkan bakat umum (intelektual) biasanya disebut gifted.

4
Bakat adalah tingkat kemampuan yang tinggi yang berhasil dicapai

seseorang dalam keterampilan tertentu, demikian menurut (Tedjasaputra, 2003).

Menampilkan bakat dibutuhkan motivasi kuat yang disebut minat, yakni

kebebasan seseorang memilih segala sesuatu yang disukai, disenangi dan ingin

dilakukan. (Gardner 1993) mengganti istilah bakat dengan “ kecerdasan “ yang

berupa kecerdasan umum maupun kecerdasan khusus. Sedikitnya ada sembilan

kecerdasan atau bakat yang mungkin dimiliki seseorang, yakni logical

mathematical, linguistic/verbal, visual spatial, musical, bodily-kinesthetic,

interpersonal, intrapersonal, natural, dan moral/spiritual. Teori Gardner ini

menjadi pegangan bahwa setiap orang memiliki bakat unik dan berbeda. Orang

tidak dapat dipaksa berprestasi di luar bakat bakat khusus yang dimilikinya .

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN BAKAT

KHUSUS

Sekali lagi ditegaskan bahwa setiap anak yang lahir ke dunia ini pasti

membawa potensi bakatnya masing-masing. Hanya saja, bakat yang dimiliki anak

sering tidak muncul dan berkembang tanpa ada rangsangan dari lingkungan.

Penyebab paling umum tidak berkembangnya bakat yang dimiliki anak adalah

ketidakpekaan orangtua terhadap bakat buah hatinya, lingkungan yang tidak/

minim menyediakan fasilitas penunjang, dan lemahnya atau kurangnya

pendidikan dan pelatihan.

Conny semiawan (1987) dan Utami munandar (1992) menegaskan bahwa

berbeda denagn kemampuan yang menunjukkan pada suatu kinerja (perfonmance)

5
yang dilakukan sekarang. Bakat sebagai potensi masih memerlukan pendidikan

dan latihan agar suatu kinerja dapat dilakuakan pada masa yang akan datang. Ada

sejumlah factor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus yang secra garis

besar dikelompokkan menjadi dua yaitu factor internal dan factor eksternal.

Faktor internal adalah factor yang berasal dari dalam diri individu, yaitu:

1. Minat

2. Motif berprestasi

3. Penilaian

Selain penyebab di atas, faktor lain yang menyebabkan bakat anak tetap

terpendam adalah yang berasal dari diri anak sendiri, di antaranya yaitu:

1. Interest atau minat

Suatu bakat tidak akan berkembang dengan baik apabila anak yang

bersangkutan tidak memiliki inters atau minat terhadap bakatnya. Misalnya saja,

anak dengan bakat matematika, bakatnya tidak akan berkembang tanpa adanya

ketertarikan atau minat sang anak terhadap hitung-hitungan. Anak dengan bakat

musik tidak akan berkembang tanpa ia memiliki ketertarikan terhadap irama dan

nada. Apabila hal ini terjadi, maka orangtua perlu memberikan dorongan yang

lebih pada anak agar bakat anak bisa terasah secara optimal. Kalau tidak

mendapat dukungan dari orangtua atau dibangkitkan minatnya, bakat yang

dimiliki anak tidak akan berkembang. Bisa saja anak tersebut agak lambat untuk

mengembangkan kemampuannya, terutama ketika menyadari bahwa ia

mempunyai bakat dalam bidang tertentu.

6
2. Motivasi

Selain minat, bakat juga dipengaruhi oleh motivasi. Bakat anak kurang

berkembang atau tidak menonjol apabila ia tidak memiliki motivasi atau dorongan

dari dalam dirinya sendiri untuk mengembangkan bakatnya tersebut.

Motivasi berhubungan dengan kuatnya daya juang anak untuk mencapai

suatu sasaran tertentu. Jika kurang motivasi untuk menjadi olahragawan, maka

seorang anak dengan bakat sepakbola, menghadapi rintangan kecil saja dalam

belajar sepakbola akan menghilangkan semangatnya berlatih.

3. Value atau penilaian

Value adalah bagaimana seorang anak memberi arti atau penilaian

terhadap bidang bakat yang dimilikinya. Meskipun anak mengetahui bahwa ia

memiliki suatu bakat di bidang tertentu, jika ia menganggap bakat tersebut kurang

bernilai atau bahkan negatif dalam pandangannya, maka hal ini juga akan

menghambat perkembangan bakatnya. Misalnya bakat anak dalam olahraga catur,

jika anak memberi nilai negatif pada bakat ini atau menganggap bahwa menjadi

atlet catur tidak begitu membanggakan, kurang terkenal dibanding bakat

menyanyi, dan penilaian negatif lainnya maka bakat anak di bidang catur tersebut

akan tetap terpendam.

Jadi bisa disimpulkan bahwa meskipun bakat adalah suatu berkah yang

dibawa seseorang dari lahir, bakat tersebut tidak memberi manfaat besar baginya

selama anak yang bersangkutan tidak menghendaki bakat tersebut. Dalam hal ini

7
diperlukan bimbingan, dan dorongan atau dukungan dari lingkungan, baik

orangtua secara khusus dan masyarakat pada umumnya.

Adapun faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungan

individu tumbuh dan berkembang. Faktor – faktor tersebut adalah :

1. Kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri

2. Sarana dan prasarana

3. Dukungan dari orangtua

4. Lingkungan tempat tinggal

5. Pola asuh orangtua

Individu yang memiliki bakat khusus dan memperoleh dukungan internal

maupun eksternal, yaitu memiliki minat yang tinggi terhadap bidang yang

menjadi bakat khususnya, memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, memiliki

daya juang tinggi, dan ada kesempatan maksimal untuk mengembangkan bakat

khusus, maka akan muncul kemampuan berprestasi.

C. Peranan Guru Penjas terhadap pemanduan Bakat

Adapun kondisi-kondisi lingkungan yang bersifat memupuk bakat anak adalah

keamanan psikologis dan kebebasan psikologis.

Anak akan merasa’ aman secara psikologis apabila:

a. Pendidik dapat menerimanya sebagaimana adanya, tanpa syarat dengan segala

kekuatan dan kelemahannya, serta memberi kepercayaan padanya bahwa pada

dasarnya ia baik dan mampu.


8
b. Pendidik mengusahakan suasana di mana anak tidak merasa “dinilai” oleh

orang lain. Memberi penilaian terhadap seseorang dapat dirasakan sebagai

ancaman, sehingga menimbulkan kebutuhkan akan pertahanan diri

c. Pendidikan memberikan pengertian dalam arti dapat memahami pemikiran,

perasaan, dan perilaku anak, dapat menempatkan diri dalam situasi anak dan

melihat dari sudut pandang anak. Dalam suasana ini anak merasa aman untuk

mengungkapkan bakatnya .

Anak akan merasa kebebasan psikologis apabila orang tua dan guru memberi

kesempatan padanya untuk mengungkapkan pikiran-pikiran dan perasaan-

perasaannya. Kecuali itu pendidikan hendaknya berfungsi mengembangkan bakat

anak, jangan semata-mata menyajikan kumpulan pengetahuan yang bersifat

skolastik.

Pada akhir masa remaja anak sudah banyak memikirkan tentang apa yang ingin ia

lakukan dan apa yang ia mampu lakukan. Makin banyak mendengar tentang

macam-macam kemungkinan, baik dalam bidang pendidikan maupun dalam

pekerjaan, dapat membuatnya ragu-ragu mengenai apa yang sebetulnya paling

cocok baginya. Dengan pengenalan bakat yang dimilikinya dan upaya

pengembangannya dapat membantu remaja untuk dapat menentukan pilihan yang

tepat dan menyiapkan dirinya untuk dapat mencapai tujuan-tujuannya.

9
E. UPAYA PENGEMBANGAN BAKAT KHUSUS REMAJA

Agar dapat mewujudkan bakat khususnya secara optimal mereka

memerlukan progam pendidikan khusus sesuai dengan bakatnya yang biasa

dikenal dengan istilah pendidikan berdiferensi.

Selain dengan progam tersebut, individu yang meiliki bakat khusus juga

memerlukan dukungan secara optimal dari lingkungan untuk mengembangkan

bakat khususnya tersebut. Ada sejumlah langkah yang perlu dilakukan umtuk

mengembangkan bakat khusus individu, yaitu sebagai berikut :

• Mengembangkan situasi dan kondisi yang memberikan kesempatan bagi

anak untuk mengembangkan bakat khususnya.

• Berupaya menumbuhkembangkan minat dan motif berprestasi tinggi

dikalangan anak remaja, baik dalam lingkungan keluarga maupun sekolah.

• Meningkatkan kegigihan dan daya juang pada diri anak dan remaja dalam

menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan.

• Mengembangkan program pendidikan yang efektif

Bila semua aspek diatas dapat terpenuhi maka, pengembangan anak yang

mempunyai bakat khusus akan bisa berkembang secara optimal, dan memberikan

prestasi yang memuaskan terhadap orang tua lingkungan social serta lingkungan

pendidikan.

10
G. UPAYA PENGEMBANGAN BAKAT KHUSUS REMAJA DAN

IMPLIKASINYABAGI PENDIDIKAN

Dari sekian banyak peserta didik, jika dituangkan kedalam kurva normal,

kemampuan individualnya akan membentuk distribusi normal. Artinya, sebagian

besar berada pada kemampuan rata-rata, sebagian kecil berda dibawah rata-rata,

dan sebagian kecil lagi berada diatas rata-rata. Dilihat dari perspektif ini, peserta

didik yang memiliki bakat khusus berada didalam kelompok diatas rata-rata.

Agar dapat mewujudkan bakat khususnya secara optimal mereka

memerlukan progam pendidikan khusus sesuai dengan bakatnya yang biasa

dikenal dengan istilah pendidikan berdiferensi. Selain dengan progam tersebut,

individu yang meiliki bakat khusus juga memerlukan dukungan secara optimal

dari lingkungan untuk mengembangkan bakat khususnya tersebut.

Ada sejumlah langkah yang perlu dilakukan umtuk mengembangkan bakat

khususindividu, yaitu sebagai berikut :

• Mengembangkan situasi dan kondisi yang memberikan kesempatan bagi

anak untuk mengembangkan bakat khususnya.

• Berupaya menumbuhkembangkan minat dan motif berprestasi tinggi

dikalangananak remaja, baik dalam lingkungan keluarga maupun sekolah.

• Meningkatkan kegigihan dan daya juang pada diri anak dan remaja

dalammenghadapi berbagai tantangan dan kesulitan.


11
• Mengembangkan program pendidikan berdiferensi disekolah guna

memberikan pelayanan yang lebih efektif.

Sekolah dan orang tua perlu bersama-sama berusaha dalam pembimbingan bakat.

Remaja dapat mengembangkan bakatnya di bidang seni, olah raga, pencinta alam,

religi di sekolah atau di sanggar-sanggar pengembangan kreatifitas. Banyak orang

yang kurang memperhatikan bakat yang ada pada dirinya, padahal bakat

merupakan modal yang sangat penting untuk sang anak ketika beranjak dewasa

nanti.Ahli psikologi Abraham Maslow menemukan bahwa bakat yang terlahir

dalam diri seseorang pada suatu saat akan timbul sebagai suatu kebutuhan, dan

perlu mendapatkan perhatian serius. Karena itulah, bakat perlu perhatian serius

dan jangan dianggap remeh. Bila bakat seorang anak diperhatikan dengan serius,

akan sangat baik demi kemajuan masa depannya. Apalagi bila si anak anak sudah

dibimbing pengembangan bakatnya sejak kecil.

Sebagai guru yang bertanggung jawab untuk perkembangan bakat sang anak.

Harus mengetahui hal apa saja yang perlu diperhatikan untuk pengembangan

bakat anak. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

pengembangan bakat sang anak :

1) Perhatian.

12
Setiap individu adalah unik karena itu setiap bakat perlu memperoleh perhatian

khusus. Sistem pendidikan yang menggunakan pola penyeragaman kurang baik

untuk digunakan. Cernatilah berbagai kelebihan, ketrampilan dan kemampuan

yang tampak menonjol pada anak.

2) Motivasi.

Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya agar anak lebih

percaya diri. Dan tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa

mencapainya.

3) Dukungan.

Dukungan sangat penting bagi anak, selalu beri dukungan terhadap mereka dan

yakinkan mereka untuk tekun, ulet dan latihan terus menerus. Selain itu

dukunglah anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam

mengembangkan bakatnya.

4) Pengetahuan.

Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di

bidang tersebut.

5) Latihan.

Latihan terus menerus sangat baik untung perkembangan bakat anak agar bakat

yang dipunya oleh anak lebih matang. Alangkah baiknya bila anak diikutsertakan

13
dengan ekstra kurikuler atau beri kegiatan yang lebih agar anak bisa terus latihan

dengan bakatnya tersebut.

6) Penghargaan.

Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak.

7) Sarana.

Sediakan fasilitas atau sarana yang menunjang dengan bakat anak.

8) Lingkungan.

Lingkungan juga ikut mempengaruhi perkembangan bakat anak. Karena itu

usahakan anak selalu dekat dengan lingkungan yang mendukung bakat anak.

9) Kerjasama.

Kerja sama antara orang tua, guru maupun anak sangat diperlukan mengingat

waktu anak di sekolah hanya sedikit dan waktu yang anak luangkan di rumah

lebih banyak.

10) Teladan yang baik.

Mengingat sikap anak yang selalu meniru, maka teladan yang baik sangat

diperlukan. Misalnya kenalkan anak pada sosok Taufik Hidayat bila anak

berbakat dalam bidang bulu tangkis, Utut Adianto bila anak berbakat dalam

bidang catur dan sebagainya..

14
Bila semua aspek diatas dapat terpenuhi maka, pengembangan anak yang

mempunyai bakat khusus akan bisa berkembang secara optimal, dan memberikan

prestasi yangmemuaskan terhadap orang tua lingkungan social serta lingkungan

pendidikan.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bakat merupakan kemampuan bawaan sebagai potensi yang masih perlu

dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud . Bakat tidaklah diturunkan semata

melainkan merupakan hasil interaksi dari factor keturunan dan factor lingkungan.

Bakat mencakup ciri – ciri lain yang dapat memberi kondisi atau suasana yang

memungkinkan bakat tersebut terealisasi termaksud intelegensi , kepribadian , dan

keterampilan khusus. Potensi yang dimiliki individu ada yang bersifat umum dan

ada yang bersifat khusus ,intelegensi termaksud kemampuan umum , sedangkan

kemampuan khusus mengacu kepada bakat yang dimiliki individu. Sehubungan

dengan cara berfungsinya,bakat dibedakan menjadi :

• Kemampuan pada bidang khusus ( talent ) misalnya bakat menyanyi

ataupun melukis .

15
• Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk menyalurkan

kemampuan khusus .

Dan untuk mengetahui / mengenali bakat anak yaitu dengan cara :

1. Melakukan Tes ↔ Tes IQ , Tes Bakat , dan Tes Kreativitas

2. Non tes ↔ Observasi , Wawancara ( Langsung & Tak Langsung)

Angket dan Studi Dokumentasi

Bakat bukanlah merupakan trait atau sifat tunggal,melainkan merupakan

sekelompok sifat yang secara bertingkat membentuk bakat.Setiap anak memiliki

kelebihan dan talenta yang sebagian sudah bisa tampak pada usia dini,sehingga

orang tua harus selalu memperhatikan minat dan bakat yang di miliki oleh anak

tersebut.dengan mengembangkan minat dan bakat bertujuan agar anak yang

mendapat didikkan yang baik dan selalu terpenuhi apa yang menjadi keinginannya

,kemudian hari bisa bekerja dibidang yang diminati nya dan sesuai dengan

kemampuan serta minat dan bakat yang dimilikinya sehingga anak tersebut bisa

mengembangkan kapabilitas untuk belajar serta bekerja secara optimal dengan

penuh antusias.

B. SARAN

16
Bakat khusus seharusnya dikembangkan dengan maksimal agar anak bisa

berprestasi dalam segala bidang sesuai dengan bakat yang dimilikinya.Diharapkan

orang tua jeli dalam melihat bakat khusus yang dimiliki oleh anak mereka, serta

mereka mendukung secara optimal pengembangan bakat khusus tersebut, dengan

memberikan sarana dan prasarana yang memadai untuk mengembangkan bakat

khusus tersebut secara optimal.

Diharapkan lingkungan sosial juga memberikan dukungan yang positif

kepada anak yang berbakat dengan memberikan pelitan-pelatihan khusus sesuai

dengan bakat nya tersebut, dan juga lingkungan memberikan apresiasi kepada

anak yang berbakat dengan mengadakan lomba-lomba bagi mereka yang berbakat

dan diberikan penghargaan bagi mereka yang berprestasi.

Lingkungan sekolah juga diharapkan ikut serta dan berperan aktif dalam

mengembangkan bakat khusus anak yang berprestasi, dengan melengkapi sarana

dan prasarana yang ada dilingkunagan sekolah guna mengoptimalkan bakat yang

dimiliki oleh para murid, dan juga memberikan beaseiswa kepada murid yang

berbakat dan juga berpr4estasi, baik dalam tingkat local maupun nasional.

17
DAFTAR PUSTAKA

• Semiawan,C;Munandar,A,S;Munandar,S.C.U,1984.Memupuk Bakat dan

Kreativitas siswa sekolah menengah. Jakarta: PT Gramedia

• Tim penulis,2006.Perkembangan Peserta Didik . Padang : UNP Press

• www.scribd.com //books – Non Fictions

18

Anda mungkin juga menyukai