Anda di halaman 1dari 27

PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT PENDAHULUAN Belajar ataupun bekerja pada bidang-bidang yang diminati terlebih lagi didukung

dengan bakat serta talenta yang sesuai, akan memberi semangat dalam mempelajari atau menjalaninya. Tapi serimgkali remaja memilih suatu jurusan atau bidang studi ksrena terbawa dan ikut temantemannya, atau memilih bidang yang sedang popular, tanpa sempa...t mencerna terlebih dahulu dan memahami bidang yang akan dipelajari, menjadi apa setelah selesai sekolah ataupun lebih jauh lagi mengenali bidang pekerjaan seperti apa yang akan digelutinya sesuai dengan latar belakang pendidikannya tersebut. Mengembangkan bakat dan minat bertujuan agar seseorang belajar atau dikemudian hari bisa bekerja di bidang yang diminatinya dan sesuai dengan kemampuan serta bakat dan minat yang dimilikinya sehingga mereka bisa mengembangkan kapabilitas untuk belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh antusias.

Pengertian Bakat Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus. Sehubungan dengan cara berfungsinya, ada 2 jenis bakat, yaitu: 1. Kemampuan pada bidang khusus. Misalnya bakat musik, melukis, dll. 2. Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk merealisir kemampuan khusus , misalnya bakat melihat ruang (dimensi) dibutuhkan untuk merealisasi kemampuan di bidang taknik arsitek. Bakat bukanlah merupakan sifat tunggal, melainkan merupakam sekelompok sifat yang secara bertimgkat membentuk bakat. Bakat baru muncul bila ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan. Sehingga mungkin saja seseorang tidak mengetahui dan mengembangkan bakatnya sehingga tetap merupakan kemampuan yang latent.

Pengertian Minat Menurut John Holland, minat adalah aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu di mana dia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang tinggi. Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat pada bidang yang akan ditekuni.

Tes Bakat Tes bakat bertujuan membantu memberikan gambaran mengenai kemampuan seseorang di berbagai minatnya di bidang-bidang tertentu, untuk kemudian merencanakan dan membuat keputusan mengenai pilihan pendidikan atau pekerjaan. Melalui tes bakat akan diperoleh gambaran mengenai berbagai bidang kemampuan dan minat seseorang. Hasil tes bakat tidak dapat menentukan dengan mutlak pekarjaan atau karir apa yang harus dijalani. Setiap orang mempunyai bakat-bakat tertentu, masing-masing dalam bidang dan derajat yang berbeda-beda. Guru, orang tua, pembimbing perlu mengenal bakat anak-anaknya sehingga dapat memberikan pendidikan dan menyediakan pengalaman sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Mengembangkan Bakat dan Minat Remaja Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Pada periode ini anak mencapai kematangan fisik dan diharapkan pula disertai dengan kematangan emosi dan perkembangan sosialnya. Karena masa peralihan maka remaja pada umumnya masih ragu-ragu akan perannya dan menimbulkan krisis identitas. Dalam usaha menemukan jati dirinya dalam arti mengatahui kebutuhan-kebutuhan pribadi serta tujuan yang ingin dicapai dalam hidupnya, maka pengembangan bakat dan minat remaja sangat penting. Dan dalam mengembangkan kompetensinya remaja tetap membutuhkan bimbingan dari orang tua dan lingkungan rumah maupun sekolah. Beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua, guru atau lingkungan terdekat anak untuk mengambangkan bakat dan minat adalah: a. sejak usia dini cernati berbagai kelebihan, ketrampilan dan kemampuan yang tampak menonjol pada anak. b. Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya. c. Kembangkan konsep diri positif pada anak. d. Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di berbagai bidang. e. Usahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat anak untuk belajar dan menekuni bidangbidang yang menjadi kelebihannya. f. Tingkatkan motivasi anak untuk mengembangkan dan melatih kemampuannya. g. Stimulasi anak untuk meluaskan kemampuannya dari satu bakat ke bakat yang lain.

h. Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak. i. Sediakan fasilitas atau sarana untuk mengembangkan bakat anak. j. Dukung anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya. k. Jalin hubungan baik antara orang tua, guru, dengan anak atau remaja.

Hal-hal yang perlu dicermati dalam mengembangkan bakat dan minat remaja, yaitu: a. Mengikuti minat teman. Usia remaja adalah masa perkembangan yang ditandai dengan solidaritas tinggi terhadap temanteman sebayanya. Remaja kurang memahami siapa dirinya, memiliki kebutuhan yang besar untuk berada dan diakui dalam kelompoknya. Hal ini seringkali membuat remaja mengikuti minat temannya, memilih bidang yang sebenarnya kurang sesuai dengan bakat dan minatnya. Untuk memilih bidang-bidang yang akan dikembangkannya, remaja perlu berdiskusi, mencari masukan dan bertukar pikiran dengan orang tuanya. b. Penelusuran bakat dan minat secara dangkal. Memperhatikan bakat dan minat anak membutuhkan usaha yang serius dan berkesinambungan. Tes bakat pada umumnya memadukan kemampuan intelektual ataupun ketrampilan dengan bakat dan minat yang dimiliki seseorang. Kemampuan tinggi tanpa didukung oleh minat akan membuat anak bisa berhasil dalam pendidikannya akan tetapi antusiasme untuk mempelajarinya kurang tinggi minat dan bakat yang tinggi di suatu bidang tanpa didukung kemampuan akan membuat seseorang membutuhkan tenaga dan usaha ekstra keras untuk mencapainya. Selain hal tersebut tentunya di manapun seseorang belajar dan bekerja dibutuhkan motivasi belajar, daya juang dan ketekunan.

Banyak orang tidak selalu mudah menemukan bakat dan minat yang tepat, karena beberapa hal: a. Siswa belum secara sengaja menjajagi kemampuan, bakat serta minatnya. b. Kurangnya wawasan bidang studi atau lapangan pekerjaan yang ada. c. Tidak ada masukan dari lingkungan mengenai kelebihan dalam kemampuan atau bakatnya. d. Siswa belajar tanpa tahu kegunaan dan tujuan dari bidang studi yang dipelajarinya. e. Bidang yang diminati dan bakat yang dimiliki bervariasi.

f. Bakat yang ada belum terasah atau kurang mendapat kesempatan untuk dikembangkan sehimgga tidak nampak. g. Perasaan tidak mampu atau tidak berbakat dari pribadi yang bersangkutan ataupun dari lingkungannya.

Seseorang bisa mengenal bidang studi atau pekerjaan tertentu karena: a. Memperoleh informasi mengenai berbagai bidang studi atau pekerjaan. Membuka wawasan anak dengan mencari atau memberi informasi, misalnya membawa anak dalam lingkungan orang tua membuat anak tahu dan kenal bidang yang digeluti orang tua. Terlebih lagi ketika orang tua menceritakan berbagai hal positif mengenai lingkup kerjanya, manfaatnya untuk orang lain ataupun lingkungan, akan membawa anak untuk menjadi ahli kimia. b. Berkaitan dengan pelajaran di sekolah. Misalnya seorang anak tertarik di bidang kimia karena gurunya mengajar kimia sedemikian menariknya sehingga dia memutuskan untuk menjadi ahl kimia. c. Seorang siswa SMA berniat masuk Fakultas Kedokteran akan tetapi pada saat dia akan mendaftar dia bahwa Bioteknologi masa kini sedang populer dan menarik, dan setelah mencoba menjajagi dia kemudian memilih bioteknologi dan berhasil berprestasi dengan baik karena suka. d. Secara kebetulan atau tidak sengaja mendapat informasi.

Jadi manusia memiliki banyak kemampuan dan bakat yang masih merupakan potensi namun hanya sedikit sekali dari kemampuan tersebut teraktualisasi. BELAJAR A. Pengertian, Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam Secara etimologis, pendidikan adalah terjemah dari kata paedagogik. Paed berarti anak, agog berarti ilmu, jadi pengertian pendidikan secara bahasa ialah ilmu tentang anak. Dalam bahasa Inggris pendidikan diterjemahklan menjadi education berasal dari bahas...a Yunani. Educare yang berarti membawa keluar yang tersimpan dalam jiwa, untuk dituntun agar tumbuh dan berkembang.

Ahmad Tafsir (1995 : 6) berpendapat bahwa pendidikan adalah usaha meningkatkan diri dalam segala aspeknya. Dalam arti yang melibatkan guru maupun tidak melibatkan guru, pendidikan formal maupun nonformal serta informal, dan segi yang dibina adalah seluruh aspek kepribadian. Sedangkan menurut Marimba (1989: 19) pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Pengertian di atas adalah bahwa pendidikan merupakan proses pemberian bimbingan atau bantuan yang dilakukan secara sadar oleh orang dewasa terhadap anak agar berkembang jasmani dan rohaninya menuju kedewasaan. Secara etimologis, kata Islam memiliki banyak pengertian antara lain : 1. Kata Islam yang berasal dari kata kerja aslama ( ( ( ( ) yuslimu ( ( ( ) dengan pengertian menyerahkan diri, menyelamatkan diri, taat, patuh dan tunduk. 2. Kalau dilihat dari segi kata dasar salima ( ( ( ) mengandung pengertian antara lain ; Selamat, sejahtera, bersih, dan bebas dari cacat/cela. 3. Sedangkan kalau dilihat dari kata dasar salam ( ( ( ) berarti damai, aman, dan tenteram, (Zuhairini : 1992 :35). Dengan demikian, Islam diartikan sebagai agama yang mengajak umat manusia untuk menempuh jalan keselamatan, dengan jalan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan melaksanakan dengan penuh kepatuhan dan ketaatan akan segala ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan yang ditetapkan oleh-Nya, untuk mencapai kesejahteraan dan kesentausaan hidup dengan penuh keamanan dan kedamaian. Dari pengertian pendidikan dan pengertian Islam di atas, muncul beberapa pengertian pendidikan islam dalam rumusan-rumusan yang berbeda yaitu : Ahmad Tafsir (1992 : 32) mengemukakan bahwa pendidikan Islam ialah bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran islam. Sedangkan menurut Zuhairini (1995:!52) pendidikan Islam adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran islam, atau suatu upaya dengan ajaran islam memikir, memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai islam. Dari pengertian-pengertian pendidikan islam di atas, pada hakekatnya memilki makna yang sama yaitu adanya proses pemberian bimbingan dari orang dewasa kepada anak agar menjadi pribadi yang utama berdasarkan nilai-nilai agama islam.

2. Tujuan Pendidikan Islam

Pendidikan adalah suatu kegiatan yang sadar akan tujuan. Dengan demikian tujuan merupakan salah satu hal yang penting dalam kegaiatan pendidikan . Menurut Hasan Langgulung ( 1986 : 67) tujuan pendidikan islam adalah pembentukan pribadi khalifah bagi anak didik yang memilki fitrah , roh disamping badan, kemauan yang bebas, dan akal. Sedangkan Ahmad Tafsir menyebutkan bahwa tujuan umum pendidikan islam ialah Muslim yang sempurna, atau manusia yang taqwa, atau manusia yang beribadah kepada Allah s.w.t. Sebagaimana firman Allah dalam Quran Surat Al-Dzariyat ayat 56

Artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu, (Hasybi Asysyidiqi : 862 ). Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkanbahwa pendidikan islam adalah bertujuan membentuk muslim yang sempurna yang memiliki : 1. Jasmani yang sehat dan kuat 2. Akalnya cerdas serta pandai 3. Hatinya taqwa kepada Allah

3. Dasar Pendidikan Islam Sebagai aktifitas yang bergerak dalam bidang pendidikan dan pembinaan kepribadian, tentunya pendidikan islam memerlukan landasan kerja untuk memberi arah bagi programnya . Dalam hal ini dasar pendidikan agama islam adalah Al-Quran dan Hadits. Dalam Al-Quran Surat AsySyura ayat 52 Allah berfirman :

Artinya : Dan demikian Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al-Quran)dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah alkitab (Al-Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi kami menjadikan Al-Quran itu cahaya yang kami beri petunjuk dengan dia siapa yang kami kehendaki diantara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kami benarbenar memberi petunjuk kepada jalan yang benar. Hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya : Sesungguhnya orang Mumin yang paling dicintai oleh Allah ialah orang yang senantiasa tegak taat kepada-Nya dan memberikan nasihat kepada hamba-Nya, sempurna akal pikirannya, serta menasihati pula akan dirinya sendiri, menaruh perhatian serta mengamalkan ajaran-Nya selama hayatnya, maka beruntung dan memperoleh kemenangan ia.

Dari ayat Al-Quran dan Hadits Nabi di atas dapat diambil titik relevansinya dengan atau sebagai dasar pendidikan agama, yaitu : 1. Bahwa Al-Quran diturunkan kepada umat manusia untuk memberi petunjuk ke arah jalan hidup yang lurus dalam arti memberi bimbingan dan petunjuk ke arah jalan yang diridloi Allah swt. 2. Menurut Hadits Nabi, bahwa diantara sifat orang mumin ialah saling menasihati untuk mengamalkan ajaran Allah yang dapat diformulasikan sebagai usaha atau dalam bentuk pendidikan islam. 3. Al-Quran dan Hadits tersebut menerangkan bahwa nabi adalah benar-benar pemberi petunjuk kepada jalan yang lurus, sehingga beliau memerintahkan kepada umatnya agar saling memberi petunjuk, memberikan bimbingan, penyuluhan dan pendidikan islam. (Zuhairini : 1992 : 153). Disamping Al-Quran dan Hadits, di Indonesia secara formal pendidikan mempunyai dasar dan landasan yang kuat yaitu pancasila yang merupakan dasar setiap tingkah laku dan kegiatan bangsa Indonesia dan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila yang pertama. Dasar pokok pendidikan itu menegaskan bahwa pendidikan itu adalah untuk mendidik akhlaq dan jiwa mereka. Juga harus ditanamkan rasa keutamaan, membiasakan mereka dengan kesopanan yang tinggi. ( Jalaluddin : 1997 : 119).

B. Pengertian Prestasi Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Istilah prestasi belajar terdiri dari dua kata , yaitu prestasi dan belajar. Dalam kamus bahasa Indonesia kontemporer (1991 : 1190) disebutkan bahwa prestasi adalah hasil yang diperoleh dari sesuatu yang dilakukan . Menurut Witherington (dalam M. Ngalim Purwanto : 1998 :84) mengatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan , sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian. Dari definisi di atas mengisyaratkan bahwa belajar merupakan suatu proses aktivitas yang dapat membawa perubahan pada individu , baik dari segi kebiasaan, pengetahuan maupun sikap. Seseorang belajar kalau ada perubahan dari tidak tahu menjadi tahu , dalam menguasai ilmu pengetahuan. Lalu apakah prestasi belajar itu ? Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Dan untuk mengetahui sejauh mana prestasi belajar telah dicapai, maka harus dilakukan penilaian hasil belajar. Menurut Nana Sudjana (1989 : 3) bahwa penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria

tertentu. Hasil belajar siswa pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku yang mencakup tiga bidang yaitu bidang kognitif, apektif, dan psikomotorik, yang kesemuanya itu saling berhubungan satu sama lain. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa prestasi belajar ialah hasil yang telah dicapai dari penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor itu ada yang berasal dari dalam diri anak maupun dari luar dirinya. Roestiyah N.K (1982 : 159) mengklasifikasikan faktor yang mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut : a. Faktor Internal, ialah faktor yang timbul dari dalam anak itu sendiri. Seperti kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat dan sebagainya. Faktor ini berujud juga sebagai kebutuhan dari anak itu. b. Faktor External , ialah faktor yang datang dari luar diri si anak Seperti kebersihan rumah, udara yang panas, lingkungan dan sebagainya. Lebih lanjut lagi , Slameto (1995 : 54) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan , yaitu faktor intern dan faktor ekstern . 1. Faktor Intern a. Faktor jasmaniah , yang meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh. b. Faktor psikologis, meliputi intelegensi, minat, bakat, motif dan kesiapan. c. Faktor kelelahan. 2. Faktor Ekstern a. Faktor keluarga, yang mencakup bagaimana orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. b. Faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah dan sebagainya. c. Faktor masyarakat , meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mas media dan teman bergaul. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (1992 : 107) bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar pada setiap orang adalah : 1. Faktor Luar a. Lingkungan : alam, sosial.

b. Instrumental : kurikulum/bahan pelajaran, guru/pengajar, sarana dan fasilitas, administrasi/manajemen. 2. Faktor Dalam a. Fisiologi : kondisi fisik, kondisi panca indera. b. Psikologi : bakat, minat, kecerdasan, motivasi, kemampuan kognitif. Di dalam keseluruhan ini, maka instrumental input merupakan faktor yang sangat penting pula dan paling menentukan dalam pencapaian hasil / out put yang dikehendaki, karena instrumental input inilah yang menentukan bagaimana proses belajar mengajar itu akan terjadi dalam diri si pelajar. Duha Hikmah Shalat Duha Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan setelah terbit matahari sampai menjelang masuk waktu zhuhur. Afdhalnya dilakukan pada pagi hari disaat matahari sedang naik ( kira-kira jam 7.00 pagi). Shalat Dhuha lebih dikenal dengan shalat sunah untuk memohon rizki dari Allah, berdasarkan hadits Nabi : Allah berfirman : Wahai ...anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang ( Shalat Dhuha ) niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya ( HR.Hakim dan Thabrani ). Shalat Dhuha adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ketika waktu dhuha. Waktu dhuha adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu dzuhur. Jumlah rakaat shalat dhuha bisa dengan 2,4,8 atau 12 rakaat. Dan dilakukan dalam satuan 2 rakaat sekali salam. Hikmah, Manfaat dan Kegunaan Sholat Dhuha Hadits Rasulullah SAW terkait shalat dhuha antara lain : Barang siapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana disurga (H.R. Tirmiji dan Abu Majah) Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan. (H.R Tirmidzi) Dari Ummu Hani bahwa Rasulullah SAW shalat dhuha 8 rakaat dan bersalam tiap dua rakaat. (HR Abu Daud) Dari Zaid bin Arqam ra. Berkata,Nabi SAW keluar ke penduduk Quba dan mereka sedang shalat dhuha. Beliau bersabda,?Shalat awwabin (duha) berakhir hingga panas menyengat (tengah hari). (HR Ahmad Muslim dan Tirmidzi)

Rasulullah bersabda di dalam Hadits Qudsi, Allah SWT berfirman, Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat shalat dhuha, karena dengan shalat tersebut, Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya. (HR Hakim & Thabrani) Barangsiapa yang masih berdiam diri di masjid atau tempat shalatnya setelah shalat shubuh karena melakukan itikaf, berzikir, dan melakukan dua rakaat shalat dhuha disertai tidak berkata sesuatu kecuali kebaikan, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun banyaknya melebihi buih di lautan. (HR Abu Daud) Sholat Dhuha hukumnya sunah muakkad. Oleh karenanya, siapa saja yg ingin memperoleh pahala dan keutamaannya silahkan mengerjakan dan tidaklah berdosa apabila meninggalkannya. Namun Rasulullah saw senantiasa mengerjakan sholat Dhuha. Rasulullah adalah teladan utama dalam segala hal. Beliau tidak akan mewasiatkan atau memerintahkan sesuatu sebelum mengerjakannya. Demikian pula dengan sholat Dhuha. Menunaikan sholat Dhuha selain sebagai wujud kepatuhan kepada ALLAH dan Rasul-NYA, juga sebagai perwujudan syukur dan takwa kepada kepada ALLAH karena ALLAH Maha Hikmah. Apapun amal ibadah yang disyariatkan akan mengandung banyak keutamaan dan hikmah. Dan di antara keutamaan dan hikmah dari sholat Dhuha adalah sebagai berikut : 1. Sholat Dhuha adalah Sedekah Rasulullah bersabda, Setiap ruas dari anggota tubuh di antara kalian pada pagi hari, harus dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Dan semua itu dapat disepadankan dengan mengerjakan sholat Dhuha dua rakaat. (HR. Muslim dari Abu Dzar) Dalam diri manusia terdapat tiga ratus enam puluh ruas tulang, hendaklah ia mengeluarkan satu sedekah untuk setiap ruas itu. Para sahabat bertanya, Siapa yang mampu mengerjakan hal tersebut wahai Nabi ALLAH? Nabi berkata, Dahak di masjid yang engkau pendam, suatu aral yang engkau singkirkan dari jalan. Jika kamu tidak mendapatkan sesuatu yang sepadan, cukuplah bagimu sholat Dhuha dua rakaat. (HR. Abu Daud dan Ahmad dari Abu Buraidah) 2. Sholat Dhuha sebagai Investasi Amal Cadangan

Sholat adalah amal yang pertama kali diperhitungkan pada hari Kiamat. Sholat juga merupakan kunci semua amal kebaikan. Sholat sunah -termasuk- sholat Dhuha merupakan investasi atau amal cadangan yg dapat menyempurnakan sholat fardhu (wajib). Rasulullah saw bersabda, Sesungguhnya yang pertama kali dihisab pada diri hamba pada hari kiamat dari amalannya adalah sholatnya. Apabila benar (sholatnya) maka ia telah lulus dan beruntung, dan apabila rusak (sholatnya) maka ia akan kecewa dan rugi. Jika terdapat kekurangan pada sholat wajibnya, maka ALLAH berfirman, Perhatikanlah, jikalau hamba-KU mempunyai sholat sunah maka sempurnakanlah dengan sholat sunahnya sekedar apa yang menjadi kekurangan pada sholat wajibnya. Jika selesai urusan sholat, barulah amalan lainnya. (HR. Ash-habus Sunan dari Abu Hurairah RA) 3. Ghanimah (Keuntungan) Yang Besar Rasulullah bersabda, Dari Abdullah bin Amr bin Ash, ia berkata, Rasulullah saw mengirim pasukan perang. Lalu pasukan itu mendapatkan harta rampasan perang yang banyak dan cepat kembali (dari medan perang). Orang-orang pun (ramai) memperbincangkan cepat selesainya perang, banyaknya harta rampasan, dan cepat kembalinya mereka. Makam Rasulullah saw bersabda, Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang lebih cepat selesai perangnya, lebih banyak (memperoleh) harta rampasan, dan cepat kembali (dari meda perang)? (Yaitu) orang yang berwudhu kemudian menuju masjid untuk mengerjakan sholat sunah Dhuha. Dialah yang lebih cepat selesai perangnya, lebih banyak (memperoleh) harta rampasan, dan lebih cepat kembalinya. (HR. Ahmad) 4. Dicukupi Kebutuhan Hidupnya Orang yang gemar melaksanakan sholat Dhuha karena ALLAH, akan dberikan kelapangan rezeki oleh ALLAH. Rasulullah saw menjelaskan daam hadits Qudsi dari Abu Darda bahwa ALLAH berfirman: Wahai anak Adam, rukulah (sholatlah) karena AKU pada awal siang (sholat Dhuha) emapt rakaat, maka AKU akan mencukupi (kebutuhan)mu sampai sore. (HR. Tirmidzi) 5. Pahala Haji dan Umrah Rasulullah bersabda,

Barangsiapa yang sholat Shubuh berjamaah kemudian duduk berzikir untuk ALLAH sampai matahari terbit kemudian (dilanjutkan dengan) mengerjakan sholat Dhuha dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah, sepenuhnya, sepenuhnya, sepenuhnya. (HR. Tirmidzi) 6. Diampuni Semua Dosanya Walau Sebanyak Buih di Laut Rasulullah bersabda, Barangsiapa yang menjaga sholat Dhuha, maka dosa-dosanya akan diampuni walau sebanyak buih di lautan. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad) 7. Istana di Surga ALLAH akan membangun istana di surga bagi orang yang gemar sholat Dhuha. Rasulullah bersabda, Barangsiapa shalat Dhuha dua belas rakaat, maka ALLAH akan membangun istana dari emas di surga. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah) Demikian beberapa keutamaan dan hikmah dari sholat Dhuha yang diambil dari hadits. Semoga menjadi motivas bagi kita semua agar lebih memperhatikan sholat Dhuha dan membiasakan sholat Dhuha. Sholat Dhuha hukumnya sunah muakkad. Oleh karenanya, siapa saja yg ingin memperoleh pahala dan keutamaannya silahkan mengerjakan dan tidaklah berdosa apabila meninggalkannya. Namun Rasulullah saw senantiasa mengerjakan sholat Dhuha. Rasulullah adalah teladan utama dalam segala hal. Beliau tidak akan mewasiatkan atau memerintahkan sesuatu sebelum mengerjakannya. Demikian pula dengan sholat Dhuha. Menunaikan sholat Dhuha selain sebagai wujud kepatuhan kepada ALLAH dan Rasul-NYA, juga sebagai perwujudan syukur dan takwa kepada kepada ALLAH karena ALLAH Maha Hikmah. Apapun amal ibadah yang disyariatkan akan mengandung banyak keutamaan dan hikmah. Dan di antara keutamaan dan hikmah dari sholat Dhuha adalah sebagai berikut : 1. Sholat Dhuha adalah Sedekah Rasulullah bersabda,

Setiap ruas dari anggota tubuh di antara kalian pada pagi hari, harus dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Dan semua itu dapat disepadankan dengan mengerjakan sholat Dhuha dua rakaat. (HR. Muslim dari Abu Dzar) Dalam diri manusia terdapat tiga ratus enam puluh ruas tulang, hendaklah ia mengeluarkan satu sedekah untuk setiap ruas itu. Para sahabat bertanya, Siapa yang mampu mengerjakan hal tersebut wahai Nabi ALLAH? Nabi berkata, Dahak di masjid yang engkau pendam, suatu aral yang engkau singkirkan dari jalan. Jika kamu tidak mendapatkan sesuatu yang sepadan, cukuplah bagimu sholat Dhuha dua rakaat. (HR. Abu Daud dan Ahmad dari Abu Buraidah) 2. Sholat Dhuha sebagai Investasi Amal Cadangan Sholat adalah amal yang pertama kali diperhitungkan pada hari Kiamat. Sholat juga merupakan kunci semua amal kebaikan. Sholat sunah -termasuk- sholat Dhuha merupakan investasi atau amal cadangan yg dapat menyempurnakan sholat fardhu (wajib). Rasulullah saw bersabda, Sesungguhnya yang pertama kali dihisab pada diri hamba pada hari kiamat dari amalannya adalah sholatnya. Apabila benar (sholatnya) maka ia telah lulus dan beruntung, dan apabila rusak (sholatnya) maka ia akan kecewa dan rugi. Jika terdapat kekurangan pada sholat wajibnya, maka ALLAH berfirman, Perhatikanlah, jikalau hamba-KU mempunyai sholat sunah maka sempurnakanlah dengan sholat sunahnya sekedar apa yang menjadi kekurangan pada sholat wajibnya. Jika selesai urusan sholat, barulah amalan lainnya. (HR. Ash-habus Sunan dari Abu Hurairah RA) 3. Ghanimah (Keuntungan) Yang Besar Rasulullah bersabda, Dari Abdullah bin Amr bin Ash, ia berkata, Rasulullah saw mengirim pasukan perang. Lalu pasukan itu mendapatkan harta rampasan perang yang banyak dan cepat kembali (dari medan perang). Orang-orang pun (ramai) memperbincangkan cepat selesainya perang, banyaknya harta rampasan, dan cepat kembalinya mereka. Makam Rasulullah saw bersabda, Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang lebih cepat selesai perangnya, lebih banyak (memperoleh) harta rampasan, dan cepat kembali (dari meda perang)? (Yaitu) orang yang berwudhu kemudian menuju masjid untuk mengerjakan sholat sunah Dhuha. Dialah yang lebih cepat selesai perangnya, lebih banyak (memperoleh) harta rampasan, dan lebih cepat kembalinya. (HR. Ahmad)

4. Dicukupi Kebutuhan Hidupnya Orang yang gemar melaksanakan sholat Dhuha karena ALLAH, akan dberikan kelapangan rezeki oleh ALLAH. Rasulullah saw menjelaskan daam hadits Qudsi dari Abu Darda bahwa ALLAH berfirman: Wahai anak Adam, rukulah (sholatlah) karena AKU pada awal siang (sholat Dhuha) emapt rakaat, maka AKU akan mencukupi (kebutuhan)mu sampai sore. (HR. Tirmidzi) 5. Pahala Haji dan Umrah Rasulullah bersabda, Barangsiapa yang sholat Shubuh berjamaah kemudian duduk berzikir untuk ALLAH sampai matahari terbit kemudian (dilanjutkan dengan) mengerjakan sholat Dhuha dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah, sepenuhnya, sepenuhnya, sepenuhnya. (HR. Tirmidzi) 6. Diampuni Semua Dosanya Walau Sebanyak Buih di Laut Rasulullah bersabda, Barangsiapa yang menjaga sholat Dhuha, maka dosa-dosanya akan diampuni walau sebanyak buih di lautan. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad) 7. Istana di Surga ALLAH akan membangun istana di surga bagi orang yang gemar sholat Dhuha. Rasulullah bersabda, Barangsiapa shalat Dhuha dua belas rakaat, maka ALLAH akan membangun istana dari emas di surga. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah) Demikian beberapa keutamaan dan hikmah dari sholat Dhuha yang diambil dari hadits. Semoga menjadi motivas bagi kita semua agar lebih memperhatikan sholat Dhuha dan membiasakan sholat Dhuha. Lihat Selengkapnya

mantabs Londo Allah telah mensyariatkan pertemuan bagi umat ini pada waktu-waktu tertentu. Ada yang dilaksanakan secara berulang kali dalam sehari semalam, yaitu shalat lima waktu dengan berjamaah di masjid. Ada juga pertemuan yang dilaksanakan sekali dalam sepekan, yaitu shalat Jum'at. Ada juga yang dilangsungkan setelah pelaksanaan ibadah yang agung, dan ...terulang dua kali setiap tahunnya. Yaitu Iedul Fitri sesudah pelaksanaan ibadah puasa Ramadlan dan Iedul Adha sesudah pelaksanaan ibadah Haji. Dan ada juga yang dilaksakan setahun sekali yang dihadiri umat Islam dari seluruh penjuru negeri, yaitu wukuf di Arafah. Semua ini untuk menjalin hubungan persaudaraan dan kasih sayang sesama umat Islam, juga dalam rangka membersihkan hati sekaligus dakwah ke jalan Allah, baik dalam bentuk ucapan maupun perbuatan. 2. Sebagai bentuk ibadah kepada Allah melalui pertemuan ini dalam rangka memperoleh pahala dari-Nya dan takut akan adzab-Nya. 3. Menanamkan rasa saling mencintai. Melalui pelaksanaan shalat berjamaah, akan saling mengetahui keadaan sesamanya. Jika ada yang sakit dijenguk, ada yang meninggal di antarkan jenazahnya, dan jika ada yang kesusahan cepat dibantu. Karena seringnya bertemu, maka akan tumbuh dalam diri umat Islam rasa cinta dan kasih sayang. 4. Ta'aruf (saling mengenal). Jika orang-orang mengerjakan shalat secara berjamaah akan terwujud ta'aruf. Darinya akan diketahui beberapa kerabat sehingga akan tersambung kembali tali silaturahim yang hampr putus dan terkuatkan kembali yang sebelumnya telah renggang. Dari situ juga akan diketahui orang musafir dan ibnu sabil sehingga orang lain akan bisa memberikan haknya. 5. Memperlihatkan salah satu syi'ar Islam terbesar. Jika seluruh umat Islam shalat di rumah mereka masing-masing, maka tidak mungkin diketahui adanya ibadah shalat di sana. 6. Memperlihatkan kemuliaan kaum muslimin. Yaitu jika mereka masuk ke masjid-masjid dan keluar secara bersamaan, maka orang kafir dan munafik akan menjadi ciut nyalinya. 7. Memberi tahu orang yang bodoh terhadap syariat agamanya. Melalui shalat berjamaah, seorang muslim akan mengetahui beberapa persoalan dan hukum shalat yang sebelumnya tidak diketahuinya. Dia bisa mendengarkan bacaan yang bisa dia petik manfaat sekaligus dijadikan pelajaran. Dia juga bisa mendengarkan beberapa bacaan dzikir shalat sehinga lebih mudah menghafalnya. Dari sini, orang yang belum mengetahui tentang syariat shalat, khususnya, bisa mengetahuinya. 8. Memberikan motifasi bagi orang yang belum bisa rutin menjalankan shalat berjamaah, sekaligus mengarahkan dan membimbingnya seraya saling mengingatkan untuk membela kebenaran dan senantiasa bersabar dalam menjalankannya.

9. Membiasakan umat Islam untuk senantiasa bersatu dan tidak berpecah belah. Dalam berjamaah terdapat kekuasaan kecil, karena terdapat imam yang diikuti dan ditaati secara tepat. Hal ini akan membentuk pandangan berIslam secara benar dan tepat tentang pentingnya kepemimpinan (imamah atau khilafah) dalam Islam. 10. Membiasakan seseorang untuk bisa menahan diri dari menuruti kemauan egonya. Ketika dia mengikuti imam secara tepat, tidak bertakbir sebelum imam bertakbir, tidak mendahului gerakan imam dan tidak pula terlambat jauh darinya serta tidak melakukan gerakan bebarengan dengannya, maka dia akan terbiasa mengendalikan dirinya. 11. Membangkitkan perasaan orang muslim dalam barisan jihad, sebagaimana yang Allah firmankan,

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh." (QS. Ash Shaff: 4) Orang yang mengerjakan shalat lima waktu dengan berjamaah dan membiasakan diri untuk berbaris rapi, lurus dan rapat, akan menumbuhkan dalam dirinya kesetiaan terhadap komandan dalam barisan jihad sehingga dia tidak mendahului dan tidak menunda perintah-peritnahnya. 12. Menumbuhkan perasaan sama dan sederajat dan menghilang status sosial yang terkadang menjadi sekat pembatas di antara mereka. Di sana, tidak ada pengistimewaan tempat bagi orang kaya, pemimpin, dan penguasa. Orang yang miskin bisa berdampingan dengan yang kaya, rakyat jelata bisa berbaur dengan penguasa, dan orang kecil bisa duduk berdampingan dengan orang besar. Karena itulah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk menyamakan shaff (barisan) shalat. Beliau bersabda, "janganlah kalian berselisih yang akan menyebabkan perselisihan hati-hati kalian." (HR. Muslim) 13. Dapat terlihat orang fakir miskin yang serba kekurangan, orang sakit, dan orang-orang yang suka meremehkan shalat. Jika terlihat orang memakai pakaian lusuh dan tampak tanda kelaparan dan kesusahan, maka jamaah yang lain akan mengasihi dan membantunya. Jika ada yang tidak terlihat di masjid, akan segera diketahui keadaannya, apakah sakit atau meremehkan kewajiban shalat berjamaah. Orang yang sakit akan dijenguk dan diringankan rasa sakit dan kesusahannya, sedangkan orang yang meremehkan shalat akan cepat mendapat nasihat sehingga akan tercipta suasana saling tolong menolong dalam kebaikan dan takwa. 14. Akan menggugah keinginan untuk mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para shabatnya. Melalui shalat berjamaah, umat Islam bisa membayangkan apa yang pernah dijalani oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersama para shabatnya. Sang imam seolah menempati tempat Rasulullah yang para jamaah seolah menempati posisi sahabat. 15. Berjamaah menjadi sarana turunnya rahmat dan keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

16. Akan menumbuhkan semangat dalam diri seseorang untuk meningkatkan amal shalihnya dikarenakan ia melihat semangat ibadah dan amal shalih saudaranya yang hadir berjamaah bersamanya. 17. Akan mendapatkan pahala dan kebaikan yang berlipat ganda, sebagaimana yang disabdakan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "shalat berjamaah itu lebih utama 27 derajat daripada shalat sendirian." (HR. Muslim) 18. Menjadi sarana untuk berdakwah, baik dengan lisan maupun perbuatan. Berkumpulnya kaum muslimin pada waktu-waktu tertentu akan mendidik mereka untuk senantiasa mengatur dan menjaga waktu. Kemampuan Menganalisa dalam Pembelajaran Kemampuan Menganalisis dalam Pembelajaran Posted on 8 Mei 2011 by AKHMAD SUDRAJAT Kemampuan menganalisis dapat diartikan sebagai kemampuan individu untuk menentukan bagian-bagian dari suatu masalah dan menunjukkan hubungan antar-bagian tersebut, melihat penyebab-penyebab dari suatu peristiwa atau memberi argumen-argumen yang menyokong suatu per...nyataan.

Kemampuan menganalisis merupakan salah satu kemampuan kognitif tingkat tinggi yang penting untuk dikuasai siswa dalam pembelajaran. Secara rinci Bloom mengemukakan tiga jenis kemampuan analisis, yaitu : 1. Menganalisis unsur:

Kemampuan melihat asumsi-asumsi yang tidak dinyatakan secara eksplisit pada suatu pernyataan Kemampuan untuk membedakan fakta dengan hipotesa. Kemampuan untuk membedakan pernyataan faktual dengan pernyataan normatif. Kemampuan untuk mengidentifikasi motif-motif dan membedakan mekanisme perilaku antara individu dan kelompok. Kemampuan untuk memisahkan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang mendukungnya.

2. Menganalisis hubungan:

Kemampuan untuk melihat secara komprehensif interrelasi antar ide dengan ide. Kemampuan untuk mengenal unsur-unsur khusus yang membenarkan suatu pernyataan.

Kemampuan untuk mengenal fakta atau asumsi yang esensial yang mendasari suatu pendapat atau tesis atau argumen-argumen yang mendukungnya. Kemampuan untuk memastikan konsistensinya hipotesis dengan informasi atau asumsi yang ada. Kemampuan untuk menganalisis hubungan di antara pernyataan dan argumen guna membedakan mana pernyataan yang relevan mana yang tidak. Kemampuan untuk mendeteksi hal-hal yang tidak logis di dalam suatu argumen. Kemampuan untuk mengenal hubungan kausal dan unsur-unsur yang penting dan yang tidak penting di dalam perhitungan historis.

3. Menganalisis prinsip-prinsip organisasi:


Kemampuan untuk menguraikan antara bahan dan alat Kemampuan untuk mengenal bentuk dan pola karya seni dalam rangka memahami maknanya. Kemampuan untuk mengetahui maksud dari pengarang suatu karya tulis, sudut pandang atau ciri berfikirnya dan perasaan yang dapat diperoleh dalam karyanya. Kemampuan untuk melihat teknik yang digunakan dalam meyusun suatu materi yang bersifat persuasif seperti advertensi dan propaganda.

Terkait dengan perumusan tujuan pembelajaran, di bawah ini disajikan tabel beberapa Kata Kerja Operasional, yang berhubungan dengan pencapaian kemampuan analisis siswa dalam pembelajaran. Menganalisis Mengaudit Memecahkan Menegaskan Mendeteksi Mendiagnosis Menyeleksi Merinci Menominasikan Mendiagramkan

Megkorelasikan Merasionalkan Menguji Mencerahkan Menjelajah Membagankan Menyimpulkan Menemukan Menelaah Memaksimalkan Memerintahkan Mengedit Mengaitkan Memilih Mengukur Melatih Mentransfer WebRepPredikat secara keseluruhan Joko Winarto Definisi Iman Menurut bahasa iman berarti pembenaran hati. Sedangkan menurut istilah, iman adalah: membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan. Ini adalah pendapat jumhur. Dan Imam Syafii meriwayatkan ijma para sahabat, tabiin dan orang-orang sesudah mereka yang sezaman dengan beliau atas pengertian tersebut. Penjelasan Definisi Iman Membenarkan dengan hati maksudnya menerima segala apa yang dibawa oleh Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam. Mengikrarkan dengan lisan maksudnya, mengucapkan dua kalimah syahadat, syahadat Laa

ilaha illallahu wa anna Muhammadan Rasulullah (Tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah). Mengamalkan dengan anggota badan maksudnya, hati mengamalkan dalam bentuk keyakinan, sedang anggota badan mengamalkannya dalam bentuk ibadah-ibadah sesuai dengan fungsinya. Kaum salaf menjadikan amal termasuk dalam pengertian iman. Dengan demikian iman itu bisa bertambah dan berkurang seiring dengan bertambah dan berkurangnya amal shalih. Dalil-dalil Kaum Salaf 1. Firman Allah Subhannahu wa Taala: Dan tiada kami jadikan penjaga Neraka itu melainkan dari malaikat; dan tidaklah kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orangorang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab dan orang-orang mukmin tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (menyatakan), Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan? (Al-Muddatstsir: 31) 2. Firman Allah Subhannahu wa Taala: Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal, (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan se-bagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenarbenarnya. (Al-Anfal: 2-4) 3. Sabda Rasulullah yang diriwayatkan Imam Muslim dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, ia berkata bahwasanya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda: Iman itu tujuh puluh cabang lebih atau enam puluh cabang lebih yang paling utama adalah ucapan la ilaha illallahu dan yang paling rendah adalah menyingkirkan rintangan (kotoran) dari tengah jalan, sedang rasa malu itu (juga) salah satu cabang dari iman. (HR. Muslim, 1/63) 4. Sabda Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, riwayat Abu Said Al-Khudry, ia berkata, Saya mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda: Siapa yang melihat kemungkaran di antara kalian, maka hen- daklah ia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya, jika ia tidak mampu maka dengan lisannya, dan jika ia tidak mampu maka dengan hatinya, dan yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman. (HR. Muslim, 1/69) Bagaimana Dalil-dalil Tersebut Menunjukkan bahwa Iman Dapat Bertambah dan Berkurang Dalil Pertama: Di dalamnya terdapat penetapan bertambahnya iman orang-orang mukmin, yaitu dengan persaksian mereka akan kebenaran nabinya berupa terbuktinya kabar beritanya sebagaimana yang tersebut dalam kitab-kitab samawi sebelumnya. Dalil kedua: Di dalamnya terdapat penetapan bertambahnya iman dengan mendengarkan ayatayat Allah bagi orang-orang yang disifati oleh Allah, yaitu mereka yang jika disebut nama Allah tergeraklah rasa takut mereka sehingga mengharuskan mereka menjalankan perintah dan

menjauhi larangannya. Mereka itulah orang-orang yang bertawakkal kepada Allah. Mereka tidak mengharapkan selainNya, tidak menuju kecuali kepadaNya dan tidak mengadukan hajatnya kecuali kepadaNya. Mereka itu orang-orang yang memiliki sifat selalu melaksanakan amal ibadah yang di syariatkan seperti shalat dan zakat. Mereka adalah orang-orang yang benar-benar beriman, dengan tercapainya hal-hal tersebut baik dalam itiqad maupun amal perbuatan. Dalil ketiga: Hadits ini menjelaskan bahwa iman itu terdiri dari cabang-cabang yang bermacammacam, dan setiap cabang adalah bagian dari iman yang keutamaannya berbeda-beda, yang paling tinggi dan paling utama adalah ucapan la ilaha illallah kemudian cabang-cabang sesudahnya secara berurutan dalam nilai dan fadhilah-nya sampai pada cabang yang terakhir yaitu menyingkirkan rintangan dan gangguan dari tengah jalan. Adapun cabang-cabang antara keduanya adalah shalat, zakat, puasa, haji dan amalan-amalan hati seperti malu, tawakkal, khasyyah (takut kepada Allah) dan sebagainya, yang kesemuanya itu dinamakan iman. Di antara cabang-cabang ini ada yang bisa membuat lenyapnya iman manakala ia ditinggalkan, menurut ijma ulama; seperti dua kalimat syahadat. Ada pula yang tidak sampai menghilangkan iman me-nurut ijma ulama manakala ia ditinggalkan; seperti menyingkirkan rintangan dan gangguan dari jalan. Sejalan dengan pengamalan cabang-cabang iman itu, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya, maka iman bisa bertambah dan bisa berkurang. Dalil keempat: Hadits Muslim ini menuturkan tingkatan-tingkatan nahi munkar dan keberadaannya sebagai bagian dari iman. Ia menafikan (meniadakan) iman dari seseorang yang tidak mau melakukan tingkatan terendah dari tingkatan nahi munkar yaitu mengubah kemungkaran dengan hati. Sebagaimana disebutkan dalam sebagian riwayat hadits: Dan tidak ada sesudahnya sebiji sawi pun dari iman. (HR. Muslim, Kitab Al-Iman, Bab Bayanu Kurhin Nahyi Anil Mungkar). Berdasarkan hal ini maka tingkatan di atasnya adalah lebih kuat keimanannya. Wallahu alam! METODE SIMULASI Ala Londoooo METODE SIMULASI

BAB I PENDAHULUAN

...

Metode mengajar merupakan cara yang digunakan guru dalam memebelajarkan siswa agar terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif dalam pembelajaran. Setiap metode mengajar memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam membentuk pengalaman balajar siswa, tetapi satu dengan yang lainnya saling menunjang. Dalam kegiatan belajar ini akan dikemukakan tantang konsep, karakteristik, prosedur, keterbatasan, dan keunggulan metode mengajar simulasi yang mungkin banyak digunakan oleh guru. Penggunaan metode mengajar yang didasarkan pada pembentukan kemampuan siswa, seperti memiliki kreativitas. Setiap metode mengajar memiliki keunggulan dan kekurangan sehingga hal tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih metode tersebut. Kelemahankelemahan metode harus diantisipasi dan dikaji oleh guru agar penggunaannya dapat efektif

BAB II PEMBAHASAN METODE SIMULASI (SIMULATION)

Metode simulasi merupakan salah satu metode mengajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat purapura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di Sekolah Dasar. Dalam pembelajaran, siswa akan dibina kemampuannya berkaitan dengan keterampilan berinteraksi dan berkomunikasi dalam kelompok. Disamping itu, dalam metode simulasi siswa diajak untuk bermain peran beberapa perilaku yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran. Ada beberapa jenis model simulasi di antaranya, yaitu: 1. Bermain peran (role playing)

Dalam proses pembelajarannya metode ini mengutamakan pola permainan dalam bentuk dramatisasi. Dramatisasi dilakukan oleh kelompok siswa dengan mekanisme pelaksanaan yang diarahkan oleh guru untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan / direncanakan sebelumnya. Simulasi ini lebih menitik beratkan pada tujuan untuk mengingat atau menciptakan kembali gambaran masa silam yang memungkinkan terjadi pada masa yang akan datang atau peristiwa yang aktual dan bermakna bagi kehidupan sekarang. 2. Sosiodrama

Dalam pembelajarannya yang dilakukan oleh kelompok untuk melakukan aktivitas belajar memecahkan masalah yang berhubungan dengan masalah individu sebagai makhluk sosial. Misalnya, hubungan anak dan orangtua, antara siswa dengan teman kelompoknya. 3. Permainan simulasi (Simulasi games)

Dalam pembelajarannya siswa bermain peran sesuai dengan peran yang ditugaskan sebagai balajar membuat suatu keputusan.

A.

Karakteristik Metode Simulasi

Metode mengajar simulasi banyak digunakan pada pembelajaran IPS, PKn, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Apresiasi. Pembinaan kemampuan bekerjasama, komunikasi dan interaksi merupakan bagian dari keterampilan yang akan dihasilkan melalui pembelajarn simulasi. Metode mengajar simulasi lebih banyak menuntut aktivitas siswa sehingga metode simulasi sebagai metode yang berlandaskan pada pendekatan CBSA dan keterampilan proses. Disamping itu, metode ini dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis konstektual, salah satu contoh bahan pembelajaran dapat diangkat dari kehidupan sosial, nilai-nilai sosial maupun permasalahan-permasalahan sosial yang aktual maupun masa lalu untuk masa yang akan datang. Permasalahan- permasalahan yang berkaitan dengan nilai-nilai kehidupan sosial maupun membentuk sikap atau perilaku dapat dilakukan melalui pembelajaran ini. Langsung maupun tidak langsung melalui simulasi kemampuan siswa yang berkaitan dengan bermain peran dapat dikembangkan. Siswa akan menguasai konsep dan keterampilan intelektual, sosial, dan motorik dalam bidang-bidang yang dipelajarinya serta mampu belajar melalui situasi tiruan dengan sistem umpan balik dan penyempurnaan yang berkelanjutan. B. Prosedur

Prosedur metode simulasi yang harus ditempuh dalam pembalajaran adalah sebagai berikut: 1. 2. Menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleg guru Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas

3. Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur, teknik, dan peran yang dimainkan 4. Prose pengamatan terhadap proses, peran, teknik, dan prosedur dapat dilakukan dengan diskusi. 5. Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi

Menurut Suwarna, M.Pd Langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam melaksanakan simulasi alah: a. b. c. d. e. f. Menentukan topik serta tujuan yang ingin dicapai Memberikan gambaran tentang situasi yang akan disimulasikan Membentuk kelompok dan menentukan peran masing-masing Menetapkan lokasi dan waktu pelaksanaan simulasi Melaksanakan simulasi Melakukan penilaian

C.

Prasyarat yang mengoptimalkan Pembelajaran Simulasi

Untuk menunjang efektivitas penggunaan metode simulasi perlu dipersiapkan kemampuan guru meupun kondisi siswa yang optimal. Dibawah ini dijelaskan tentang kemampuan guru dan kondisi siswa guna mendukung efektivitas metode simulasi dalam pembelajaran. Kemampuan guru yang harus diperhatikan untuk menunjang metode simulasi di antaranya: a. Mampu membimbing siswa dalam mengarahkan teknik, prosedur, dam peran yang akan dilakukan dalam simulasi. b. c. d. Mampu memberikan ilustrasi Mampu menguasai pesan yang dimaksud dalam simulasi tersebut. Mampu mengamati secara proses simulasi yang dilakukan oleh siswa

Adapun kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan dalam penerapan metode simulasi adalah: a. b. c. Kondisi, minat, perhatian dan motivasi siswa dalam bersimulasi Pemahaman terhadap pesan yang akan menstimulasikan Kemampuan dasar berkomunikasi dan berperan

D.

Keunggulan

Beberapa keunggulan penggunaan metode simulasi diantaranya adalah: a. Siswa dapat melaksanakan interaksi sosial dan kominikasi dalam kelompoknya.

b. Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat langsung dalam pembelajaran. c. Dapat mebiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial , hal ini dapat dikatakan sebagai implementasi pembelajaran yang berbasis konstekstual d. e. f. Melalui kegiatan kelompok dalam simulasi dapat membina hubungan personal yang positif Dapat membangkitkan imajinasi Membina hubungan komunikatif dan kerjasama dalam kelomok

E.

Kelemahan

Namun demikian, dalam metode simulasi masih tetap ada kelemahan atau kendala-kendala yang kemungkinan perlu diantisipasi oleh para guru jika akan menerapkan metode ini, diantaranya adalah: a. b. c. d. Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak Sangat bergantung pada aktivitas siswa Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar. Banyak siswa yang kurang menyenangi simulasi sehingga simulasi tidak efektif.

BAB III PENUTUP

A.

KESIMPULAN

Penggunaan metode simulasi esensinya menyejikan bahan pelajaran melalui objek atau kegiatan pembelajaran yang bukan sebenarnya. Pengalaman belajar yang diperoleh dari metode ini meliputi kemampuan kerja sama, komunikatif, dan menginterpretasikan suatu kejadian. B. SARAN

Agar kegiatan belajar mengajar berjalan efektif , maka guru harus mampu memilih metode mengajar yang paling sesuai. Proses pembelajaran akan efektif jika berlangsung dalam situasi dan kondisi yang kondusif, hangat, menarik, menyenangkan, dan wajar. Oleh karena itu guru perlu memahami berbagai metode mengajar dengan berbagai karakteristiknya, sehingga mampu memilih metode yang tepat dan mampu menggunakan metode mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan maupun kompetensi yang diharapkan Lihat Selengkapnya Sumber Aqidah Aqidah adalah tauqifiyah. Artinya, tidak bisa ditetapkan kecuali dengan dalil syari, tidak ada medan ijtihad dan berpendapat di dalamnya. Karena itulah sumber-sumbernya terbatas kepada apa yang ada di dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Sebab tidak seorang pun yang lebih mengetahui tentang Allah, tentang apa-apa yang wajib bagiNya dan apa yang ha...rus disucikan dariNya melainkan Allah sendiri. Dan tidak seorang pun sesudah Allah yang lebih mengetahui tentang Allah selain Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam. Oleh karena itu manhaj Salafus Shalih dan para pengikutnya dalam mengambil aqidah terbatas pada Al-Quran dan As-Sunnah. Maka segala apa yang ditunjukkan oleh Al-Quran dan As-Sunnah tentang hak Allah mereka mengimaninya, meyakininya dan mengamalkannya. Sedangkan apa yang tidak ditunjukkan oleh Al-Quran dan As-Sunnah mereka menolak dan menafikannya dari Allah. Karena itu tidak ada pertentangan di antara mereka di dalam itiqad. Bahkan aqidah mereka adalah satu dan jamaah mereka juga satu. Karena Allah sudah menjamin orang yang berpegang teguh dengan Al-Quran dan Sunnah RasulNya dengan kesatuan kata, kebenaran aqidah dan kesatuan manhaj. Allah Subhannahu wa Taala berfirman: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, (Ali Imran: 103) Maka jika datang kepadamu petunjuk daripadaKu, lalu barangsiapa yang mengikut petunjukKu, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. (Thaha: 123) Karena itulah mereka dinamakan firqah najiyah (golongan yang selamat). Sebab Rasulullah telah bersaksi bahwa merekalah yang selamat, ketika memberitahukan bahwa umat ini akan terpecah menjadi 73 golongan yang kesemuanya di Neraka, kecuali satu golongan. Ketika ditanya tentang yang satu itu, beliau menjawab: Mereka adalah orang yang berada di atas ajaran yang sama dengan ajaranku pada hari ini, dan para sahabatku. (HR. Ahmad) Kebenaran sabda baginda Rasul Shallallaahu alaihi wa Salam tersebut telah terbukti ketika sebagian manusia membangun aqidahnya di atas landasan selain Kitab dan Sunnah, yaitu di atas

landasan ilmu kalam dan kaidah-kaidah manthiq yang diwarisi dari filsafat Yunani dan Romawi maka terjadilah penyimpangan dan perpecahan dalam aqidah yang mengakibatkan pecahnya umat dan retaknya masyarakat Islam. Lihat Selengkapnya

Anda mungkin juga menyukai