Anda di halaman 1dari 15

TVET Abad 21

Efraim R. S. Moningkey
19702261003
• TVET berlaku untuk semua bentuk dan aspek pendidikan yang bersifat
teknis dan kejuruan yang disediakan baik di lembaga pendidikan baik oleh
otoritas publik, sektor swasta atau melalui bentuk-bentuk pendidikan
terorganisir lainnya, berbentuk formal atau non-formal, dengan tujuan untuk
memastikan bahwa semua anggota masyarakat memiliki akses ke jalur
pembelajaran seumur hidup.
Pendidikan teknis dan kejuruan lebih lanjut
dipahami sebagai
• Bagian utuh dari pendidikan umum;
• Sarana untuk mempersiapkan bidang pekerjaan dan untuk partisipasi yang efektif
dalam dunia kerja
• Sebuah aspek pembelajaran seumur hidup dan persiapan untuk warga negara yang
bertanggung jawab
• Sebuah instrumen untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan;
• Metode memfasilitasi pengentasan kemiskinan
• Pendidikan vokasi/kejuruan bagi orientasi dan pendidikan siswa harus
mencakup pembelajaran teori dan praktik yang seimbang.
• Selain itu pengelola program studi harus bekerja sama dengan para
komunitas profesional di bidangnya.
Proses pembelajaran di program studi
hendaknya
1. Didasarkan pada pendekatan pemecahan masalah dan eksperimental dan melibatkan pengalaman dalam
perencanaan metode dan pengambilan keputusan;
2. Memperkenalkan pelajar untuk spektrum yang luas dari bidang teknologi dan situasi kerja yang produktif;
3. Mengembangkan prosedur-prosedur khusus mengenai keterampilan praktis yang berharga seperti
penggunaan alat, perbaikan dan prosedur pemeliharaan dan keselamatan, dan menghargai nilai kerja;
4. Mengembangkan suatu apresiasi mengenai desain, pengerjaan dan kualitas yang baik;
5. Pengembangkan kemampuan untuk berfungsi sebagai anggota tim dan berkomunikasi mengenai informasi
teknis;
6. Dekat dengan lingkungan setempat tanpa membatasi diri.
Cakupan Bidang TVET
TVET setidaknya diselenggarakan untuk empat tujuan pokok yaitu:
1. Persiapan untuk kehidupan kerja meliputi pengenalan bakat diri peserta didik,
pemberian wawasan tentang pekerjaan-pekerjaan yang dapat mereka pilih.
2. Melakukan persiapan awal bagi individu untuk kehidupan kerja meliputi
pengembangan kapasitas diri untuk pekerjaan yang dipilih.
3. Pengembangan kapasitas berkelanjutan bagi individu dalam kehidupan kerja
mereka agar mampu melakukan transformasi kerja (kapabilitas) selanjutnya.
Cakupan Bidang TVET
4. Pemberian bekal pengalaman pendidikan untuk mendukung transisi dari
satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya sebagai pilihan bagi setiap individu atau
mungkin karena tekanan perubahan pekerjaan lintas kehidupan kerja
mereka. TVET konsern mendidik dan melatih peserta didik dalam proses
menemukan jalan bagi setiap individu dalam mengidentifikasi pekerjaan
yang cocok untuk dirinya, awal dari pengembangan kapasitas yang
diperlukan dalam pekerjaan, dan perbaikan kapasitas itu menjadi kapabilitas
untuk pengembangan berkelanjutan melalui kehidupan kerja sebagai cara
untuk menguatkan keberlanjutan kemampuan kerjanya.
Filosofi dan Asumsi TVET
1. Filosofi pragmatisme adalah filosofi yang paling sesuai diterapkan dalam TVET masa
depan.
• Filosofi pragmatisme mendudukkan TVET sebagai pendidikan yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan individu dalam memenuhi seluruh
kebutuhan hidupnya.
• Karakteristik filosofi pragmatisme menekankan pemecahan masalah
berpikir orde tinggi. Filosofi pragmatisme meletakkan pendidikan sebagai
interaksi aktif memandirikan peserta didik dalam belajar memecahkan
permasalahan hidupnya. Pembelajaran TVET harus antisipatif terhadap
perubahan karena Abad XXI adalah Abad penuh perubahan.
Filosofi dan Asumsi TVET
2. filosofi esensialisme
Yang mengarahkan tujuan pokok TVET untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga
kerja juga perlu diperhatikan. Filosofi esensialisme mendudukkan TVET dalam
kaitannya dengan efisiensi sosial.
Dalam perspektif filosofi esensialisme kurikulum dan pembelajaran dikembangkan
berdasarkan kebutuhan bisnis dunia usaha dan industri.
Teori TVET
• Teori efisiensi sosial dari Prosser;
Teori Prosser menyatakan bahwa TVET membutuhkan lingkungan
pembelajaran menyerupai dunia kerja dan peralatan yang memadai sesuai
kebutuhan pelaksanaan pekerjaan di dunia kerja. Agar efektif TVET harus
melatih dan membentuk kebiasaan kerja sebagai suatu kebutuhan yang harus
dimiliki bagi setiap individu yang mau bekerja.
Teori TVET
• Teori pendidikan TVET demokratis dari John Dewey.
Menegaskan bahwa Pendidikan Teknikal dan Vokasional menyiapkan
peserta didik memiliki kemampuann memecahkan permasalahan sesuai
perubahan-perubahan dalam cara-cara berlogika dan membangun rasional
melalui proses pemikiran yang semakin terbuka dalam menemukan berbagai
kemungkinan solusi dari berbagai pengalaman.
Karakteristik dunia kerja Abad XXI
1. Pemecahan masalah secara kritis kolaboratis;
2. Bekerja melalui jejaring kerjasama;
3. Menggunakan skill berpikir orde tinggi (kritis, kreatif, komunikatif,
kolaboratif).
Visi TVET Abad XXI
1. Tantangan TVET dalam menghadapi perubahan tuntutan Abad XXI dalam bidang ekonomi dan sosial
yang berimplikasi pada tranformasi meningkatnya mobilitas tenaga kerja dan permodalan, kesenjangan
kaum kaya dengan kaum miskin, akses pendidikan yang semakin mahal, terganggunya keseimbangan alam.
2. Pengembangan sistem TVET sepanjang hayat. Belajar sepanjang hayat membangun mentalitas
pengalaman berkehidupan diseluruh dimensi baik sosial, budaya, ekonomi, spiritualitas.
3. Inovasi proses pendidikan dan pelatihan. Pendekatan inovatif dalam TVET merupakan tantangan Abad
XXI.
4. TVET untuk semua
5. Perubahan peran bagi Pemerintah dan Stakeholder.
6. Peningkatan kerjasama internasional dalam TVET.
TVET Abad XXI
• Pendidikan Vokasional harus mengembangkan ketrampilan kreatif manusia,
dikarenakan akan banyak pekerjaan yang bersifat rutin dan terus berulang
yang akan digantikan mesin.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai