Anda di halaman 1dari 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/315110215

PENTINGNYA PERAN GURU DALAM PENGEMBANGAN MINAT, BAKAT DAN


KREATIVITAS SISWA MELALUI EKSTRAKURIKULER

Article · March 2017

CITATIONS READS

0 16,496

4 authors, including:

Satya Wintara
Ganesha University of Education
1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Satya Wintara on 16 March 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENTINGNYA PERAN GURU DALAM PENGEMBANGAN MINAT,
BAKAT DAN KREATIVITAS SISWA MELALUI
EKSTRAKURIKULER
I Made Satya Wintara
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Ganesha
e-mail : satyawintara@yahoo.com

PENDAHULUAN ekstrakurikuler kepada siswanya.


Pembangunan nasional Ekstrakurikuler adalah kegiatan non-pelajaran
Indonesia adalah paradigma formal yang dilakukan peserta didik sekolah
Pembangunan yang terbangun atas atau universitas, umumnya di luar jam belajar
pengalaman Pancasila yaitu pembangunan kurikulum standar. Bila faktor ini kurang
manusia Indonesia seutuhnya dan diperhatikan, biasanya membawa akibat
pembangunan masyarakat Indonesia kepada murid tidak dapat mencapai tujuan
seluruhnya, dengan Pancasila dan UUD 1945 pendidikan secara baik bahkan sering
sebagai dasar, tujuan, dan pedomannya. Untuk dianggap suatu hambatan bagi seorang guru
merealisasikan hal tersebut, terutama dalam dalam menyampaikan pelajaran terhadap
dalam upaya mencerdaskan kehidupan pendidikan di sekolah. Dalam usaha
bangsa, pemerintah sudah melaksanakan mengembangkan bakat dan minat serta
berbagai kegiatan pembangunan salah satu kreativitas anak didik perlu adanya
adalah di dalam sektor pendidikan. Dalam serangkaian peraturan pembinaan, latihan dan
mengikuti kemajuan perkembangan dorongan bahkan hukuman yang sifatnya
pendidikan, pemerintah telah berusaha sistimatis terjadwal dan berencana agar segala
memberikan petunjuk dan penyuluhan kepada yang dimilik sertiap anak didik dapat menjadi
para guru sejak dari jenjang pendidikan aktual serta berfungsi dengan sebaik-baiknya
keluarga maupun sekolah dan masyarakat sesuai dengan peran guru yaitu salah satunya
harus dapat memperhatikan bakat agar setiap memberikan bimbingan kepada siswanya
anak didik dapat mencapai tujuan pendidikan untuk meneruskan bakat yang disukai.
yang optimal. Untuk mencapai tujuan Membiarkan seorang anak berkembang
pendidikan yang optimal bagi anak didik sendiri, biasanya dapat menyebabkan
tidaklah mudah sebagaimana yang dipikirkan, perkembangannya tidak menjadi sempurna.
akan tetapi perlu adanya berbagai faktor Kemampuan berpikir kritis akan berubah
pendukung termasuk peran guru dalam usaha menjadi berpikir ragu-ragu dan berubah
membangkitkan minat serta mengembangkan menjadi sikap pembosan bahkan acuh terhadap
bakat dan kreativitas anak didik untuk tugas rutin yang diberikan di sekolah. Sebagai
mencapai tujuan pendidikan. Bakat dan minat salah satu usaha dalam mengembangkan bakat,
serta kreativitas anak didik adalah termasuk minat dan kreativitas anak didik di sekolah,
salah satu faktor yang sangat penting untuk guru perlu untuk melakukan berbagai macam
mendorong keberhasilan pelaksanaan suatu usaha dengan cara penerapan disiplin sekolah,
pendidikan. Bakat adalah kemampuan dasar pelatihan keterampilan, memberikan motivasi
seseorang untuk belajar dalam tempo yang dalam belajar melalui pemberian hadiah dan
relatif pendek dibandingkan orang lain, namun penghargaan bagi setiap peserta didik yang
hasilnya justru lebih baik, Minat merupakan mempunyai prestasi. Berdasarkan suatu
dorongan atau keinginan dalam diri seseorang kenyataan bahwa bakat, minat dan kreativitas
pada objek tertentu dan Kreativitas adalah merupakan salah satu faktor yang sangat
sebagai suatu proses untuk menghasilkan hal penting diperhatikan oleh setiap guru dalam
yang baru. Secara teori seperti itulah hal yang mengajar di sekolah, guna untuk mencapai
harus mampu dikembangkan oleh seorang pelaksanaan tujuan pendidikan di sekolah
guru dan disinilah peran guru juga berpungsi secara baik. Apabila faktor ini diabaikan
selain mengajarkan materi di dalam kelas guru begitu saja, biasanya akan membawa pengaruh
juga harus mampu memberikan sulitnya untuk mencapai hasil pelaksanaan
pendidikan secara optimal. Bahkan bakat, 1. Tes Bakat
minat dan kreativitas termasuk sebagai suatu Ada beberapa cara untuk mengenali bakat
komponen untuk pencapaian mutu proses anak, yaitu:
belajar dan mengajar bagi setiap guru di 1. Melihat tingkah laku anak. Kegiatan
sekolah. Dan solusi terbaiknya adalah melalui apa yang sering dilakukannya? Anak
ekstrakurikuler yang diminati siswa untuk lebih berminat pada hal-hal apa?
mengembangkan bakatnya. Disini jelas peran 2. Mengikuti perkembangan anak dengan
guru diperlukan untuk memberikan arahan cermat.
kepada peserta didiknya. 3. Memberikan berbagai macam stimulus
atau rangsangan kepada anak,
PEMBAHASAN misalnya dengan memberikan
Peran Guru. Peran Guru menurut UU permainan yang variatif.
no. 14 tahun 2005 “adalah pendidik 4. Melakukan tes psikologi (tes bakat)
profesional dengan tugas utama mendidik, untuk melihat kelebihan dan
mengajar, membimbing, mengarahkan, kelemahan anak. Tes ini bisa
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta dilakukan saat anak berusia 7 tahun
didik pada pendidikan anak usia dini jalur atau saat masuk sekolah. Pada usia
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan tersebut sudah terlihat bakat serta
pendidikan menengah.” Berdasarkan undang- minat anak.
undang tersebut guru memiliki peran dan tugas 2. Pahami Perkembangan Anak
utama sebagai pendidik, mengajar, Ada hal-hal yang perlu diperhatikan
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai oleh guru saat memberikan ekstra
dan mengevaluaisi peserta didiknya. Oleh untuk anak.
karena itu, seorang guru berhak menjadi 1. Tidak mengutamakan pencapaian
pembina dalam mengembangkan minat, bakat target.
dan kreativitas peserta didiknya. Pada kegiatan 2. Ekstrakurikuler sebaiknya diberikan
ekstrakurikuler peranan guru pembina sebagai oleh guru yang memahami
pembimbing siswa di sekolah merupakan hal perkembangan anak. Jangan sampai
yang vital dari kegiatan tersebut. Guru guru memberi hukuman saat anak
pembina ekstrakurikuler mempunyai tidak bisa mengikuti ekstra.
kewajiban sebagai pendidik yang memberikan 3. Pastikan anak tetap memiliki waktu
perhatian khusus kepada peserta didik melalui yang seimbang untuk bermain dan
kegiatan ekstrakurikuler. Sesungguhnya guru istirahat sesuai dengan keinginannya.
pembina ekstrakurikuler merupakan guru 4. Jangan memaksakan kehendak kepada
yang membantu anak didiknya di sekolah anak. Yang harus diutamakan adalah
dalam mencari jati, mengarahkan kemana minat anak.
peserta didiknya harus melangkah dan juga 5. Tetap pantau perkembangan anak.
menunjukkan apa saja yang harus dilakukan 6. Upayakan untuk mengembangkan
untuk dapat mewujudkan cita-cita siswanya. semua aspek kemampuan anak.
Pada dasarnya kegiatan ekstrakurikuler Ketika bakat siswa sesuai dengan minat
yang diselenggarakan di sekolah merupakan yang disukainya ada tiga hal lain yang akan
sarana peserta didik untuk dapat mengasah potensi anak dan menciptakan daya
mengembangkan potensi, minat dan bakat krativitasnya :
yang ada di dalam dirinya agar dapat 1. Harus ada dukungan dari orangtua
menyalurkannya pada bidang yang tepat dan maupun lingkungan.
juga diberikan pembinaan yang sesuai oleh Dukungan yang diberikan tak hanya
guru yang bertanggung jawab. Melalui dalam bentuk materi, tetapi juga
pembinaan dalam ekstrakurikuler tersebut dukungan moril. Memberikan pujian
siswa diharapkan mampu mengembangkan (tanpa berlebihan dan terlalu sering)
minat dan bakatnya. Selain memang tugas saat anak menunjukkan kemampuan
utama seorang guru memberikan pelayanan juga menjadi bentuk dukungan.
sedemikian rupa. Seorang guru harus mampu Bentuk dukungan juga bisa diberikan
untuk mengenali atau mengetahui minat dan dengan tidak membanding-bandingkan
bakat siswanya.dengan melakukan cara anak dengan saudara atau temannya,
sebagai berikut. apalagi sampai mendapat label negatif.
2. Memotivasi agar tidak berhenti – bidang pekerjaan. Misalnya : ilmuan, dokter,
berusaha. psikolog, peneliti dan lainnya, 2). Minat
Kalau anak tidak berminat, padahal avokasional, yaitu minat untuk memperoleh
mempunyai bakat di bidang seni atau kepuasan atau hobi. Misalnya petualang,
olahraga, hendaknya orangtua dan hiburan, apresiasi, ketelitian dan lain – lain.
guru tidak menyerah. Bisa saja anak Dan Kreativitas adalah sebagai suatu proses
merasa malas karena terlalu banyak untuk menghasilkan yang baru, apakah itu
ekstra, hingga kelelahan. Ada baiknya berupa gagasan atau benda dalam bentuk atau
tidak mengikutkan ekstra terlalu rangkaian yang menghasilkan. Penekanan
banyak bagi anak. Orangtua pada tindakan menghasilkan ketimbang pada
hendaknya tidak memaksakan hasil akhir dari tindakan tersebut.
kehendak pada anak. Hukuman fisik Sedangkan yang dimaksudkan dengan
seperti mencubit atau memukul saat kreativitas adalah hasil daripada
anak tidak berlatih harus dihindari. perkembangan bakat akibat dari proses belajar
Hukuman dapat membuat anak tidak dan latihan serta pelatihan keterampilan yang
tertarik pada kegiatan tersebut. akhirnya melahirkan suatu karya melalui hasil
3. Berikan fasilitas yang memadai. pemikiran dari akibat belajar. Kreativitas juga
Ini merupakan faktor yang sangat merupakan, sebagian kreasi sesuatu yang baru
penting dalam meneruskan atau dan orsinil secara kebetulan, dengan
mengasah minat dan bakat anak. terdapatnya bukti yang nyata dari hasil
Fasilitas yang diberikan tidak harus pekerjaan yang dilakukan. Ketiga hal inilah
selalu mahal. yang harus dituangkan atau terus dibina di
dalam ekstrakurikuler. Karena ekstrakurikuler
merupakan kegiatan non-pelajaran formal
Minat, bakan, kreativitas dan yang dilakukan peserta
ekstrakurikuler. Bakat adalah sifat-sifat yang didik sekolah atau universitas, umumnya di
heraditer telah ada semenjak lahir diturunkan luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan-
oleh suatu generasi kepada generasi yang kegiatan ini ada pada setiap
menggantikannya, misalnya yang diturunkan jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai
oleh orang tua kepada anak-anaknya dan universitas. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan
sebagainya. Bakat adalah suatu kemampuan agar siswa dapat mengembangkan
dasar yang diperoleh dari sejak lahir melalui kepribadian, bakat, dan kemampuannya di
suatu keturuanan dari orang tuanya, berbagai bidang di luar bidang akademik.
kemampuan ini akan berkembang apabila Kegiatan ini diadakan secara swadaya dari
diberikan pengaruh luar atau lingkungan pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri
misalnya belajar, latihan teratur secara untuk merintis kegiatan di luar
terjadwal. Bakat juga merupakan kemampuan jam pelajaran sekolah.
dasar seseorang untuk belajar dalam tempo Kegiatan dari ekstrakurikuler ini sendiri
yang relatif pendek dibandingkan orang lain, dapat berbentuk kegiatan pada seni, olahraga,
namun hasilnya justru lebih baik. Bakat pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain
merupakan potensi yang dimiliki oleh yang bertujuan positif untuk kemajuan dari
seseorang sebagai bawaan sejak lahir. Jenis- siswa-siswi itu sendiri. Contoh ekstra yang
jenis bakat yaitu 1). Bakat umum, merupakan diadakan di sekolah-sekolah di Indonesia
kemampuan yang berupa potensi dasar yang adalah sebagai berikut.
bersifat umum, artinya setiap orang 1. Olahraga
memilikinya, 2). Bakat khusus, merupakan 2. Beladiri
kemampuan yang berupa potensi khusus, 3. Keagamaan (Pendalaman agama)
artinya tidak semua orang memiliki misalnya 4. Kesenian/Apresiasi/Musik
bakat seni, pemimpin, penceramah, olahraga. 5. Keilmuan
Kemudian minat ialah suatu proses 6. Komunitas
pengembangan dalam mencampurkan seluruh 7. Baris-berbaris
kemampuan yang ada untuk mengarahkan 8. MedisPalang Merah Remaja
individu kepada suatu kegiatan yang
diminatinya. Jenis-jenis minat diantanya :
1). Minat vokasional merujuk pada bidang
Proses Pengembangan Antara Minata krativitas. Maka karena itulah bakat dan
Bakat dan Kreativitas. Proses pengembangan kreativitas merupakan dua istilah serangkai
antara minata bakat dan kreativitas adalah dua yang tidak dapat dipisahkan yang mana bakat
istilah serangkai yang mempunyai hubungan dan kreativitas berawal dari sebuah minat,
timbal balik yang berarti hubungannya itu kemudian untuk melahirkan kedua istilah
sangat erat sekali bagi keduanya tidak dapat tersebut bukanlah suatu pekerjaan yang mudah
dipisahkan untuk berdiri secara sendiri-sendiri yaitu harus benar- benar memerlukan peran
dalam suatu proses untuk mencapai tujuan aktif guru secara baik di sekolah dalam
yang nyata atau mencapai perkembangan berbagai bidang tentang disiplin ilmu. Untuk
optimal anak. Misalnya seseorang yang mencapai arah dan tujuan keberhasilan
mempunyai bakat dalam bidang kesenian yaitu penerapan berbagai bidang disiplin ilmu bagi
melukis ataupun menggambar, akan tetapi ia siswa di sekolah, guru harus mampu
tidak pernah untuk melukis atau membangkitkan semangat dan dorongan baik
menggambarkan sesuatu yang dia pikirkan melalui pemberian hadiah, pemberian piagam
untuk melahirkan pada karya lukisan sebagai penghargaan maupun pujian kepada siswa
suatu kenyataan, hal ini boleh jadi karena ia yang berprestasi. Sedangkan bagi siswa yang
tidak mempunyai kesempatan atau dana yang prestasinya jauh menurun atau tidak pernah
diperlukan tidak ada. Ini merupakan salah satu tepat dapat menyelesaikan tugas pada
faktor yang sudah dipaparkan diatas yaitu waktunya, maka kepada mereka harus
fasilitas memiliki peranan yang luar biasa diberikan hukuman ynag bersifat mendidik
dalam mengembangkan bakat anak, disinilah seperti penyelesaian tugas pelajaran tambahan,
peran guru memberikan fasilitas berupa menyuruh menulis sebuah judul karangan
meminjam alat menggambar kesekolah lain yang menyangkut dengan jenis kesalahan baik
atau ke masyarakat sekitar agar siswa yang yang dilakukan oleh dirinya sendiri maupun
dirasa memiliki bakat dalam menggambar oleh orang lain, menyuruh membayar denda,
dapat berlatih atau mengasah bakatnya. Jika pembersihan pekarangan, bahkan jika perlu
hal tersebut tidak dilakukan oleh seorang guru menyuruh melakonkan sebuah drama tentang
maka tentunya bakat yang dia miliki tidak sebab akibat terhadap orang-orang yang
dapat berkembang sebagaimana mestinya melanggar suatu disiplin namun semua jenis
untuk mencapai titik puncak yang optimal. penghargaan maupun hukuman yang akan
Sebagai contoh lain yang menguntungkan diberikan hendaknya dilihat sesuai atau tidak
misalnya bahwa ada orang yang berbakat dengan situasi karakter jiwanya. Melalui
dalam bidang kesenian yaitu bidang seni tarik berbagai latihan penetapan disiplin dan
suara. Kepadanya selalu diberikan latihan dan apresiasi seperti pemberian hadiah,
belajar serta penilaian secara terus menerus penghargaan, dan pujian ataupun hukuman
yang akhirnya anak berbakat tersebut dapat kepada anak didik. Biasanya bakat pada setiap
menjadi seorang penyanyi yang terkenal. anak akan dididik. Bakat pada setiap anak
Orang yang berbakat akan mudah berkembang akan cepat berkembang, maka semakin tinggi
kemampuan berpikirnya apabila kepadanya pula terjadi perkembangan kreativitas pada diri
diberikan berbagai macam kesempatan serta anak didik tersebut. Kemudian begitu juga
didukung oleh berbagai faktor penunjang yang sebaliknya yaitu jika seseorang tidak pernah
diperlukan. Akan tetapi lain halnya dengan diberikan latihan tertentu yang menyangkut
orang-orang yang tidak berbakat atau tidak dengan bidang pengembangan bakatnya,
mampu berpikir walaupun kepadanya niscaya bakatnya itu dapat berkembang
diberikan berbagai macam kesempatan baik menuju ketitik yang optimal. Hal ini sudah
belajar maupun latihan bahkan ditunjang pula barang tentu tanpa adanya bakat bagi
oleh berbagai faktor pendukung yang seseorang pada salah satu bidang keterampilan
diperlukan. Namun kebiasaannya orang yang tertentu mustahil pula orang tersebut
tidak berbakat berkreativitas baik yang sempurna. Dengan kata lain dapat disimpulkan
menyangkut dengan bidang kesenian, bahwa bakat dan kreativitas mempunyai suatu
ketrampilan maupun teknologi. Mengingat kaitan yang sangat erat bahkan tidak dapat
eratnya sifat keterkaitan antara bakat dan dipisahkan untuk berdiri secara sendiri-sendiri
kreativitas yaitu tidaklah mungkin kreativitas melainkan selalu berjalan secara
itu dapat lahir tanpa daya bakat atau berdampingan yaitu semakin berkembangnya
sebaliknya bakat itu muncul tanpa ada bakat maka semakin jelas lahirnya suatu
kreativitas dalam bidang yang tertentu yang yang ber- macam-macam, namun sebagai
didorong oleh minat awal peserta didik suatu batasan tentang maksud
terhadap suatu hal seperti suka bernyanyi, mengidentivikasi bakat yang penulis
berolahraga, menari menggambar. Walaupun maksudkan disini, penulis mengutip beberapa
minat yang ditunjukkan hanya sebatas goresan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli.
atau teriakan semata tetepai antusia atau minat Muhammad Nur (2002:9) bahwa secara umum
yang sangat tinggi kepada suatu bidang untuk mengidentifikasi bakat dapat ditempuh
tertentu dapat dilihat oleh seorang guru dan melalui 2 macam cara yang masing- masing
orang tua yang kemudian dikembangkan dan sebagai berikut: 1. Identifikasi melalui
diasah terus menerus agar menjadi peserta pengentasan (psikomotorik maupun prestasi
didik yang berkembang secara optimal. belajar), yang meliputi dua tahap: - Tahap
“screening” yaitu pengetasan massal dengan
Cara Mengidentifikasi Minat, Bakat menggunakan tes kelompok. - Tahap seleksi
dan Kreativitas Anak Didik. Hal ini sudah atau mengidentifikasi dengan menggunakan
dipaparkan diatas melalu beberapa tahapan, tes individu- al yang memungkinkan
tetapi akan dipertajam dan dijabarkan pada pengukur- an yang lebih tepat dan teliti. 2.
bagian ini. Cara untuk mengetahui bakat dan Identifikasi melalui studi kasus yaitu
kreativitas anak didik secara tepat pasti memperoleh sebanyak mungkin informasi
bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, karena tentang anak yang diperkirakan berbakat dari
pekerjaan ini memerlukan suatu persyaratan sumber- sumber yang berbeda, misalnya dari
pendidikan khusus bidang psikologi ataupun guru, orang tua, teman sebaya atau dari anak
bimbingan dan konseling dan konselor itu sendiri. Sehubungan menurut pendapat
terampil dan profesional melalui pengalaman tokoh di atas tentang cara mengidentifikasi
kerjanya lebih dari lima tahun. Akan tetapi bakat anak didik, berikut ini Conny Semiawan
tenaga yang berpengalaman seperti ini (1987:24) menyebutkan: Sebagai langkah
kelihatannya masih sedikit dijumpai di persiapan dalam prosedur identifikasi harus
sekolah-sekolah. Sebagai langkah untuk ditentukan dahulu kriteria keberbakatan (ciri-
menutupi tenaga langka yang dimaksud di ciri apa yang diinginkan), kemudian di-
atas, bahwa para guru yang sudah kembangkan alat-alat untuk mengukur ciri-ciri
berpengalaman mengajar lebih dari dua tahun itu, dan ditentukan sumber- sumber yang dapat
juga dapat untuk mengidentifikasi bakat dan memberikan informasi mengenai siapa saja
kreativitas anak didik di sekolah. Terutama yang memenuhi kriteria keberbakatan yang
adalah dengan cara melihat setiap bidang telah ditentukan dan sejauh mana terpenuhi
kegiatan yang selalu menonjol yang kriteria itu. Berdasarkan kedua pendapat tokoh
diperlihatkan oleh setiap anak didik di sekolah tersebut dapat disimpulkan bahwa cara
baik melalui hasil tes maupun sikap, gagasan, mengidentifikasi bakat anak didik adalah harus
hasil karya, serta informasi tentang dirinya meliputi suatu kriteria tertentu, kemudian
dari berbagai pihak. Kemudian untuk lebih melalui sesuatu kriteria tersebut akan mudah
jelas tentang cara mengidentifkasi bakat serta untuk mengukur tentang apa yang hendak
kreativitas anak didik, maka penulis akan diukur ataupun menilai apa yang sebenarnya
menguraikan kedua istilah tersebut dengan yang hendak dinilai. Secara umum kriteria
sistematika sebagai berikut. Cara mengidentifikasi bakat ataupun kemampuan
mengidentifikasi bakat anak didik anak didik biasanya adalah harus ditempuh
Keberhasilan seorang guru mengajar di melalui peniliaan hasil belajar anak didik itu
sekolah adalah ditentukan oleh banyak faktor, sendiri dengan cara melakukan tes kelompok,
dan termasuk salah satu diantaranya adalah tes individual, wawancara dan mengumpulkan
kemampuan guru memperhatikan bakat yang informasi yang sebanyak mungkin dari
dimiliki oleh masing-masing anak didik. berbagai pihak mengenai keadaan
Dengan memahami bakat anak didik masing- perkembangan garis kehidupan terhadap anak
masing, maka guru akan lebih mudah untuk didik yang bersangkutan. Dalam proses belajar
menentukan metode yang sesuai atau mengajar di sekolah, secara sederhana guna
pendekatan yang tepat harus dipergunakan saat dapat mengidentifikasi bakat anak didik
menyampaikan suatu materi pelajaran. Cara dengan berbagai macam cara termasuk
untuk mengidentifikasi bakat anak didik diantara- nya adalah dengan menilai
banyak sekali dikemukakan oleh para ahli bermacam hasil karya atau prestasi yang
menonjol dalam setiap bidang kegiatan serta karena dipengaruhi oleh berbagai faktor.
menilai hasil penyelesaian terhadap tugas- Misalnya ia tahu bahwa dirinya akan dinilai
tugas yang diberikan baik tugas yang diberikan atau dibebankan oleh suatu peraturan yang
di sekolah ataupun tugas pekerjaan rumah apabila gagal ia mendapat hukuman juga
bahkan lebih luas dari itu lagi yaitu meliputi sebaliknya apabila berhasil ia mendapat hadiah
tugas ekstra kurikuler seperti pramuka, atau piagam penghargaan. Sehingga ia
organisasi, kerja sosial dalam kehidupan melakukan bermacam usaha untuk mencapai
bermasyarakat. Maka melalui tugas-tugas tujuan, ada yang sifatnya positif yaitu
tersebut guru-guru akan mudah untuk melahirkan suatu karya yang berdasarkan
mendapatkan suatu gambar- an terhadap bakat kemampuan pikiran yang berasal dari lubuk
yang dimiliki oleh masing-masing anak didik. hati nuraninya. Akan tetapi juga ada
Kemudian gambaran mengenai bakat tersebut, kreativitas itu lahir karena faktor negatif yaitu
guru harus dapat menyalurkan pengembannya apabila anak didik merasa takut terhadap
pada bidangnya masing-masing. Bagi anak hukuman kalau ia tidak menyelesaikan suatu
yang berbakat dalam olah raga, kepadanya karya. Maka ia akan berusaha memanipulasi
harus diberikan berbagai kesempatan dan diri yaitu mencaplak hasil karya buah pikiran
latihan dengan menyediakan berbagai macam hati nurani dari diri orang lain untuk
fasilitas olahraga baik dalam bidang olahraga memperoleh nilai tentang dirinya secara yang
bola kaki, bola volly, tenis meja, tenis, basket, lebih baik serta menguntungkan. Sekalipun
bulutangkis, maupun golf. Untuk anak-anak cara mengindentifikasi kreativitas anak didik
yang berbakat dalam bidang kesenian, baik di sekolah merupakan suatu pekerjaan yang
seni suara maupun seni lukis. Kepada mereka sulit, namun masih ada cara yang dapat
juga harus diberikan suatu perhatian yang dilakukan untuk memperhatikan ciri-ciri anak
serius dengan memberikan berbagai yang memiliki kreativitas dalam belajar. Ciri-
kesempatan dan latihan yang terarah dan ciri anak didik yang memiliki kreativitas
teratur dengan menyediakan berbagai macamn adalah dapat ditandai dengan ciri-ciri sebagai
sarana dan fasilitas yang diperlukan yaitu berikut: Memiliki niat rasa ingin tahu yang
sebagai faktor penunjang pengembangan bakat besar, untuk memenuhi rasa ingin tahunya
mereka. Sedangkan bagi anak-anak yang peserta didik sering mengajukan pertanyaan
berbakat dalam bidang olahraga seni bela diri yang baik, memberikan banyak gagasan atau
seperti pencak silat, karate, tinju, ataupun usul terhadap suatu masalah, bebas dalam
bidang atletik seperti loncat tinggi, loncat menyatakan pendapat sendiri dan dapat
indah, loncat jauh, lempar lembing, lempar mengungkapkannya, tidak mudah terpengaruh
cakram, tolak peluru, semua ini perlu sarana orang lain karena ciri orang yang memiliki
dan fasilitas serta kerjasama dengan pihat krativitas tinggi tidak suka dicampuri alur
terkait. pemikirannya, ia cenderung hanya mencari
referensi kelingkungn sekitar tetapi tidak
Mengidentifikasi Kreativitas Anak menerima saran yang merubah cara pikirnya
Didik. Mengidentifikasi kreativitas anak didik atau ide yang ia rencanakan; kemudian, daya
secara tepat disekolah bukanlah suatu imajinasi kuat; orisinalitas tinggi bahwa suatu
pekerjaan yang mudah namun bagi setiap guru hal yang ia ciptakan merupakan sesuatu tanpa
dituntut agar dapat memahami keadaan diri campur tangan orang lain; dapat kerja sendiri
anak didik secara jauh dan mendalam. dan senang mencoba hal-hal baru. Ciri-ciri
Tuntutan ini bertujuan agar seseorang guru anak didik yang memiliki kreativitas dalam
dapat berhasil dalam melakukan proses belajar belajar dapat ditandai muculnya suatu sifat dan
dan mengajar di sekolah secara baik dan sikap agresif pada diri anak didik tersebut
sempurna. Kendala yang sering dihadapi oleh karena didorong oleh daya imajinasinya yang
guru dalam mengidentifikasi anak didik adalah kuat serta mampu melahirkan ide atau gagasan
sifat dan sikap pada setiap diri sering dapat dalam melaksanakan suatu kegiatan bahkan
berubah atau manipulasi diri apabila anak sering juga tertarik kepada hal-hal yang baru,
didik itu tahu dirinya itu hendak dinilai. kemudian ia sering kelihatan menonjol jika
Bahkan boleh jadi apa saja yang diamati pada dibandingkan dengan anak-anak yang kurang
diri anak didik ia bukan melakukan suatu kreatif bahkan sering adanya kelebihan yang
karya yang berasal dari hati nuraninya yang lain misalnya kelihatan menonjol dalam salah
sebenarnya secara mutlak. Hal ini bisa terjadi satu bidang kesenian. Untuk berkembangnya
kreativitas anak didik di sekolah secara baik kualifikasi guru yang penulis maksudkan, agar
adalah perlu adanya peran aktif guru dalam proses belajar dan mengajar dapat berhasil
proses belajar dan mengajar dan dorongan secara lebih baik, maka seorang guru harus
kepada anak didik yang kelihatan memiliki memiliki kemampuan yang meliputi
ciri-ciri kreativitas dalam bekerja. Untuk persyaratan sebagai berikut: 1. Persyaratan
merealisasi ciri kreativitas menjadi nyata, profesional/pendidikan, yaitu memiliki gelar
perlu adanya usaha guru menyediakan fasilitas sarjana minimal S1, sudah berpengalaman
serta peralatan yang seimbang untuk dalam mengajar, menguasai teknik dan model
mendukung pelaksanaan pengembangan penilaian, mempunyai kegemaran membaca
kreativitas anak dalam belajar terutama adalah dan belajar. 2. Persyaratan kepribadian, yaitu
yang menyangkut dengan pengembangan mempunyai sifat toleransi, bersikap terbuka,
profesi yang sedang ditekuni. Kegiatan peka terhadap perkembangan anak,
tersebut boleh jadi menyangkut dengan lomba mempunyai pertimbangan yang luas, penuh
penelitian karya ilmiah remaja, pramuka, olah pengertian, mempunyai kreativitas yang tinggi,
raga, rekreasi, pelatihan kepemimpinan bersikap ingin tahu, adil dan jujur, berdisiplin
koperasi sekolah, kegiatna bakti sosial, palang tinggi. 3. Persyaratan hubungan sosial, yaitu
merah remaja, kesenian dan pencinta alam, suka dan pandai bergaul, dapat menyesuaikan
diskusi, pengadaan kursus dan belajar diri, mudah bergaul dan mampu memahami
kelompok yang semuanya ini dapat dengan cepat tingkah laku orang. Untuk
memberikan manfaat bagi diri anak didik itu memperluas maksud pendapat yang
sendiri serta juga untuk lingkungan dikemukakan oleh tokoh di atas tentang
masyarakat di tempat ia berada. Jika semua kemampuan guru yang diperlukan dalam
fasilitas dan peralatan yang seimbang telah proses belajar mengajar di sekolah pendidikan
disediakan, namun perkembangan kreativitas di sekolah adalah perlu adanya guru yang
anak didik dalam belajar masih belum dapat memiliki kemampuan yang meliputi: 1.
mencapai titik puncak optimal. Maka guru Mempunyai kwalifikasi sebagai guru
harus dapat berperan secara lebih luas lagi profesional, 2. Dapat bekerja secara mandiri,
yaitu harus mampu menjalin hubungan dengan 3. Tahan tetapi cukup tanggap terhadap kritik,
berbagai pihak instansi yang terkait bila 4. Memiliki inisiatif yang tinggi, 5. Kreatif dan
memang diperlukan. Akan tetapi yang lebih inofatif, 6. Mempunyai kemampuan verbal
penting adalah dengan pihak orang tua dari yang baik dan sopan, 7. Memiliki minat yang
anak didik itu sendiri, karena keberhasilan luas variasinya, 8. Mempunyai kegemaran
anak didik bukan saja merupakan tanggung membaca dan belajar, 9. Memiliki
jawab guru atau sekolah secara mutlak, akan pengetahuan yang luas mengenai berbagai
tetapi menyangkut tanggung jawab bersama perkembangan dalam ilmu dan teknologi, 10.
antara sekolah dan keluarga dari anak didik Mudah bergaul dan memahami dengan cepat
yang bersangkutan. mengenai tingkah laku orang lain. Berhasilnya
pembinaan bakat dan kreativitas anak didik di
Peran Guru dalam Membina Bakat dan sekolah melalui proses belajar dan mengajar,
Kreativitas Anak Didik. Peran guru dalam seorang guru dituntut harus memiliki
membina bakat dan kreativitas anak didik kualifikasi diri baik, karena dengan kualifikasi
tidak hanya sebagai pengajar dikelas. diri yang baik seorang guru akan menarik
Keberhasilan pelaksanaan program pendidikan simpati para anak didik terhadap apa saja yang
di sekolah adalah ditentukan oleh berbagai akan diajarkan kepadanya. Bahkan dalam
faktor, kemudian salah satu diantaranya adalah proses belajar dan mengajar tingginya rasa
termasuk kemampuan guru dalam simpatisan anak didik kepada guru hal ini
melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar biasanya akan membawa suatu pengaruh
disuatu sekolah. Kemampuan yang harus positif terhadap keberhasilan proses belajar
dimiliki oleh seorang guru bukan hanya disatu mengajar. Kemudian sikap simpatisan ini juga
segi saja, melainkan harus meliputi termasuk salah satu faktor yang paling penting
pendidikan, kepribadian dan kemampuan dalam menentukan berhasil tidaknya proses
berkomunikasi yang baik serta mampu belajar dan mengajar terutama dalam membina
melakukan hubungan sosial dengan bakat dan kreativitas anak didik dalam belajar.
masyarakat secara baik dimanapun ia berada. Melalui kualifikasinya setiap guru dituntut
Untuk lebih jelas mengenai kemampuan atau untuk menjalankan peran aktifnya sebagai
komunikator, motivator, dan fasilitator. juga sebaliknya yaitu siswa yang tidak
Karena ketiga peran ini secara umum dapat memiliki bakat tentu ia tidak sanggup untuk
dikatakan sangat diperlukan oleh anak didik mencapai suatu tujuan pendidikan karena
dalam mengembangkan minat, bakat dan disebabkan tidak mempunyai kemampuan.
kreativitasnya diberbagai bidang, baik dalam Mengingat adanya kenyataan tentang anak
lingkungan sekolah maupun keluarga dan yang kurang berbakat dan kreativitas dalam
lingkungan sosialnya. Sebagai komunikator, belajar di sekolah dengan ditandai dengan
dalam mengajarkan ilmu pengetahuan, guru gejala rendahnya suatu prestasi, tidak mampu
harus dapat menciptakan dan mempunyai untuk berfikir, sering tinggal kelas, bahkan ada
kemampuan untuk menstransfer berbagai yang tidak berhasil lulus dalam mengikuti tes
informasi, sikap dan keterampilan kepada anak ujian akhir. Maka guru perlu melakukan
didiknya dengan melatih berbagai macam berbagai macam usaha pembinaan
metode pendekatan yang mampu menghayati, pengembangan bakat serta kreativitasnya anak
menyerap nilai serta mengembangkan ilmu didik dalam belajar, dengan cara sebagai
dan keterampilan secara mandiri. Sebagai berikut: 1. Pendidik dapat menerimanya
fasilitator, guru harus berusaha agar dirinya sebagaimana adanya, tanpa syarat, dengan
benar-benar menjadi orang yang dapat segala ketentuan dan kelemahannya serta
membantu anak didik jika mengalami suatu memberi kepercayaan kepadanya bahwa pada
hambatan dalam mengembangkan bakat dan dasarnya ia baik dan mampu. 2. Pendidik
kreativitasnya, hal ini bertujuan untuk mengusahakan suasana dimana anak tidak
mempermudah serta memperlancar proses merasa dinilai oleh orang lain dan mampu
belajar yang sedang ditekuni oleh anak. Untuk percaya diri dalam menampilkan segala hal
mendapatkan kemampuan demikian seorang yang ngin disampaikan. 3. Pendidik
guru harus menempuh pendidikan akademik memberikan pengertian dalam arti dapat
dan selalu mengikuti perkembangan jaman memahami pemikiran, perasaan, dan perilaku
yang tetap berpekang teguh pada pengetahuan anak yang dapat menempatkan diri dalam
yang baik dan benar. situasi anak dan melihat dari sudut pandang
anak. 4.Pengembangan kognitif, antara lain
Pembinaan Pengembangan Minat, dengan merangsang kelancaran, kelenturan
Bakat Dan Kreativitas Anak Didik Di dan keaslian dalam berfikir, pengembangan
Sekolah Melalui Ekstrakurikuler. Minat, efektif, dilakukan dengan memupuk sikap dan
bakat dan kreativitas adalah istilah yang minat untuk bersibuk diri secara kreatif,
mempunyai arti yang berlainan, namun istilah pengembangan psikomotorik, dilakukan
tersebut sering digandeng bersama. Karena dengan menyediakan sarana dan prasana
munculnya istilah kreativitas sebab adanya pendidikan yang memungkinkan siswa
bakat dan begitu juga sebaliknya yaitu mengembangkan keterampilannya dalam
munculnya bakat berkat adanya kreativitas, membuat karya yang produktif dan inovatif.
berarti kedua istilah ini sulit dipisahkan dalam Usaha untuk pengembangan bakat dan
arti berdiri sendiri- sendiri tanpa ada suatu kreativitas anak didik dalam belajar terutama
hubungan antara bakat dan kreativitas yang di sekolah, maka bagi seorang guru perlu
diawali oleh minat yang kuat. Bakat adalah menenempuh berbagai macam cara untuk
suatu kemampuan yang sifatnya heraditer atau usaha membantu diri anak didik dalam
sudah ada semenjak lahir dan akan kegiatan belajar terutama adalah yang
berkembang apabila adanya respon (pengaruh) menyangkut dengan pembinaan
bekerjasama dengan lingkungan alam pengembangan bakat dan kreativitas anak
sekitarnya atau enviroment. Dalam proses didik dalam belajar. Dalam usaha pembinaan
belajar dan mengajar, minat, bakat dan pengembangan bakat dan anak didik melalui
kreativitas adalah termasuk salah satu faktor proses belajar mengajar di sekolah seorang
yang sangat penting untuk menentukan guru dituntut harus mampu memperhatikan
berhasil tidaknya seorang guru di dalam kedua sisi pada saat belajar. Sisi yang pertama
menyampaikan pelajaran, karena kalau anak adalah menyangkut dengan diri guru itu
tidak berbakat tidak mungkin ia dapat dididik sendiri pendidik dan sisi yang kedua adalah
dan ini sama halnya dengan seperti merubah menyangkut dengan diri anak didik sebagai
emas untuk menjadi perak dan hal ini tidak orang yang belajar. Sebagai seorang pendidik,
mungkin untuk dilakukan kemudian begitu guru harus dapat menunjukkan dirinya sebagai
orang dewasa yang terbaik terutama pada saat dalam belajar bukanlah suatu tindakan yang
mengajar atau menyampaikan segala pelajaran mudah, pekerjaan ini sangat banyak
kepada anak didik, maka pada saat itu guru tantangannya baik dari segi pengetahuan,
harus benar-benar dapat memperlihatkan pengalaman, fasilitas dan sistem kerjasama
kepribadiannya yang menarik dan yang baik dituntut dari berbagai pihak. Peran
menyenangkan diri anak didik, dan guru untuk mengembangkan bakat dan
kepribadian yang dimaksudkan itu diantaranya kreativitas anak dalam belajar, terutama
adalah termasuk memiliki kecerdasan dan dengan cara membimbing, mengadakan
pengetahuan yang luas, mempuyai ekstrakurikuler dan memotivasi anak yang
kemampuan untuk memperhatikan kekuatan memiliki bakat dan kreativitas dalam
dan kelemahan anak didik, mampu pembelajaran di sekolah. Dimana lagi waktu
merangsang pola berpikir anak didik, mampu yang dapat diguakan untuk mengembangkan
membina sikap serta merangsang minat sibuk minat, bakat dan krativitas siswa jika tidak
bekerja secara kreatif, dapat menyediakan dalam ekstrakurikuler di sekolah. Guru perlu
saran dan prasarana pendidikan dalam usaha bekerjasama dengan semua guru bidang studi
memberikan kesempatan pengembangan dari pihak lain yang dianggap perlu untuk
keterampilan untuk membuat karya-karya menyusun suatu naskah tentang cara-cara
yang produktif dan inovatif. Sebagai anak mengembangkan bakat dan kreativitas anak
didik yang sedang belajar, disini seorang guru dalam belajar. Untuk lebih sempurna cara
dituntut harus memberikan perhatian secara dalam menentukan bakat dan kreativitas anak
adil dan merata artinya adalah seorang guru dalam belajar, guru tidaklah cukup menilai
tidak hanya senang pada anak didiknya yang satu faktor saja tentang hasil belajar dan
baik-baik, yang cantik-cantik ataupun yang kreativitas yang ditonjolkan anak didik di
pandai-pandai saja. Akan tetapi seorang guru sekolah. Melainkan lebih luas dari itu lagi
yang baik di dalam proses belajar dan yaitu mengadakan tes bakat, mengumpul-kan
mengajar di sekolah, ia harus mampu informasi dari keluarganya, serta teman
menerima anak didiknya itu sebagaimana apa dekatnya dari anak didik yang bersangkutan.
adanya, hal ini mempunyai arti bahwa seorang Memotivasi anak mengembangkan bakat dan
guru dalam usaha membina bakat dan kreativitas di sekolah, guru perlu bekerjasama
kreativitas anak dalam belajar tidak melakukan dengan pihak lain dalam melaksanakan tes
penilaian atau dengan kata lain bahwa anak bakat terutama tenaga tes dari Psikologi.
didik tidak merasa dirinya sedang dinilai. Kemudian guru harus dapat melakukan
Melainkan ia merasa bahwa guru terus pendekatan dengan anak didik secara lebih
berusaha melakukan kebaikan dan terbuka dalam mengemukakan suatu
memperkecil kelemahan bahkan permasalahan. Setelah minat anak sudah
menghilangkannya. Kemudian seorang guru disalurkan maka pesrta didika akan mampu
harus mampu mengarahkan anaknya kedalam mengembangkan bakatnya dan munculah
ekstrakurikuler agar dapan mengembangkan disana suatu kreativitas, wadah yang tepat
bakat anak sesuai dengan minat yang adalah melalui ekstrakurikuler disekolah agar
disukainya. dapat langsung dipantau oleh guru. Sehingga,
perkembangan anak akan tercapai secar
PENUTUP optimal dan bukan tidak mungkin upaya
Minat, bakat dan kreativitas anak mencerdaskan kehidupan bangsa dapat
dalam belajar adalah termasuk salah satu tercapai.
faktor yang sangat penting untuk dapat
mendorong keberhasilan pelaksanaan DAFTAR PUSTAKA
pendidikan. Apabila faktor ini kurang Anonim. 2016. Pendidikan Minat dan Bakat.
diperhatikan, biasanya akan membawa akibat Tersedia pada
pada diri anak didik dan guru yaitu tidak dapat https://zonesupernova.blogspot.co.id/
mencapai tujuan pendidikan sekolah secara 2016/03/makalah-psikologi-
baik. Kemampuan guru tidak hanya dituntut pendidikan-minat-dan.html. diakses
dalam kelas sebagai pendidik tetapi juga guru pada 15 Februari 2017.
harus mampu mengidentifikasi minat dan Anonim. 2011. Mengenali Bakat dan Minat.
bakat peserta didiknya. Karena Tersedia pada
mengembangkan bakat dan kreativitas anak http://misscounseling.blogspot.co.id/
2011/09/mengenali-bakat-dan- pan-Pak%20Heri.pdf. Diakses tanggal
minat.html diakses pada 15 Februari 15 Februari 2017.
2017.
Hirata, Andrea. 2010. Profil Guru Ideal.
Anonim. Pengertian Bakat. Tersedia pada Tersedia pada http://digilib.uin-
http://www.kompasiana.com/uka/pen suka.ac.id/1452/1/BAB%20I,%20BA
gertian-bakat-inteligensi-berpikir- B%20IV,%20DAFTAR%20PUSTAK
dan- A.pdf. Diakses tanggal 15 Februari
belajar_55004f6ba333117f73510746 2017.
. diakses pada 15 Februari 2017.
Henri, edi. 2009. Guru Berkualitas Profesional
Anonim. Ekstrakurikuler. Tersedia pada. dan Cerdas Emosi. Tersedia pada
https://id.wikipedia.org/wiki/Ekstrak http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/
urikuler diakses pada 15 Februari SAUNG_GURU/VOL._1_NO._2/Edi
2017. __Hendri-
Depdiknas. (2006). Teropong pendidikan kita: GURU_BERKUALITAS_PROFESIO
antologi artikel 2005-2006. Jakarta: Pusat NAL_DAN_CERDAS_EMOSI.pdf.
Informasi dan Humas Depdiknas. Diakses tanggal 15 Februari 2017.

Diat, Prasojo Lantip. Model Pendidikan Guru Heri. 2013. “Pendidikan Guru Masa Depan.
Masa Depan. Tersedia Pada Tersedia pada” http://unnes.ac.id/wp-
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/ content/uploads/Guru%20Masa%20De
Pendidikan%20Guru%20Masa%20dep pan-Pak%20Heri.pdf. Diakses tanggal
an%20Lantip.pdf. Diakses pada 15 15 Februari 2017.
februari 2017.
Hirata, Andrea. 2010. Profil Guru Ideal.
Diat, Prasojo Lantip. Model Pendidikan Guru Tersedia pada http://digilib.uin-
Masa Depan. Tersedia Pada suka.ac.id/1452/1/BAB%20I,%20BA
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/ B%20IV,%20DAFTAR%20PUSTAK
Pendidikan%20Guru%20Masa%20dep A.pdf. Diakses tanggal 15 Februari
an%20Lantip.pdf. Diakses pada 15 2017.
februari 2017.
Henri, edi. 2009. Guru Berkualitas Profesional
Faidillah. Guru Berkualitas. Tersedia pada dan Cerdas Emosi. Tersedia pada
http:// http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/
staff.uny.ac.id/sites/default/files/13231 SAUNG_GURU/VOL._1_NO._2/Edi
3281/semornas%20fik%20uny%20(Fa __Hendri-
idillah%201).pdf. Diakses pada 15 GURU_BERKUALITAS_PROFESIO
Februari 2017. NAL_DAN_CERDAS_EMOSI.pdf.
Diakses tanggal 15 Februari 2017.

Fieldman, C.G. (1998). The Practical Guide to Mahmud. 2013. Kompetensi Guru. Tersedia
Business Process Reengineering Usin pada http://mahmud09-
IDEF0. New York: Dorset House kumpulanmakalah.blogspot.co.id/2013
Publishing. Anonim. 2016. Peran Guru /12/pengertian-kompetensi-guru.html.
Masa Depan. Tersedia Pada http://e- Diakses tanggal 15 Februari 2017.
learningmedsos.blogspot.co.id/2016/0
1/makalah-peran-guru-di-masa-depan- Muhammad Nur 2002. Psikologi Pendidikan:
e.html. Diakses tanggal 15 Februari Fondasi Untuk Pengajaran. Surabaya.
2017. PSMS Program Pascasarjana Unesa.

Heri. 2013. “Pendidikan Guru Masa Depan. Junaidi. 2010. Meningkatkan Kompetensi
Tersedia pada” http://unnes.ac.id/wp- Guru Melalui Pendidikan dan
content/uploads/Guru%20Masa%20De Pelatihan. Tersedia pada
http://bdksemarang.kemenag.go.id/upa
ya-meningkatkan-komptensi-guru- dan.html. Diakses tanggal 15 Februari
melalui-pendidikan-dan-pelatihan/. Di 2017.
akses pada 15 Februari 2017.
Semiawan, Conny 1987. Perkembangan Bakat
Malik Fadjar Abdul. 2009. Pengembangan dan Kreativitas Anak. Jakarta: PT.
Profesionalisme Guru. Tersedia pada Bina Aksara.
http://portal.kopertis3.or.id/bitstream/1
23456789/652/1/Pengembangan%20Pr Sutama, I Made, dkk. 2013. Meningkatkan
ofesionalisme%20Guru.pdf. Diakses Mutu Pembelajaran Menulis
tanggal 15 Februari 2017. Argumentasi Di Sekolah Dasar Kelas
V Laboratorium Undiksha
Malik Fadjar Abdul. 2009. Pengembangan Berdasarkan Pendekatan Konteks Dan
Profesionalisme Guru. Tersedia pada Proses Bermediakan Gambar .
http://portal.kopertis3.or.id/bitstream/1 tersedia pada
23456789/652/1/Pengembangan%20Pr http://ejournal.undiksha.ac.id/index.ph
ofesionalisme%20Guru.pdf. Diakses p/JPI/article/view/4491/3464.2012.
tanggal 15 Februari 2017. diakses tanggal 15 Februari 2017.

Mustofa. 2007. Upaya pembangunan guru Sadia, I Wayan, dkk. 2013. Model Pendidikan
Profesional. Tersedia pada Karakter Terintegrasi Pembelajaran
http://digilib.uin- Sains. Tersedia pada
suka.ac.id/4191/1/BAB%20I,%20V,% http://ejournal.undiksha.ac.id/index.ph
20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf. p/JPI/article/view/4491/3464. vol
Diakses tanggal 15 Februari 2017. 2.2013. haal 2-4. Diakses pada 15
Februari 2017.
Mustofa. 2007. Upaya pembangunan guru
Profesional. Tersedia pada Santika, arika. 2013. Membangun Generasi
http://digilib.uin- Cerdas. Tersedia pada
suka.ac.id/4191/1/BAB%20I,%20V,% http://arikasantika.blogspot.co.id/2013
20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf. /02/membangun-generasi-cerdas-
Diakses tanggal 15 Februari 2017. dan.html. Diakses tanggal 15 Februari
2017.
Nasril. 2005. Pengembangan Guru
profesional. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
http://download.portalgaruda.org/articl 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
e.php?article=6779&val=444. Dosen. 2005. Jakarta : Kementerian
Anonim. 2016. Peran Guru Masa Pendidikan RI.
Depan. Tersedia Pada http://e-
learningmedsos.blogspot.co.id/2016/0 Utomo, Pramudi. 2011. Upaya Menyiapkan
1/makalah-peran-guru-di-masa-depan- SDM Unggul Berkarakter dan
e.html. Diakses tanggal 15 Februari Mampu Beradaptasi pada Era Global.
2017. Tersedia pada
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/
Setiadi, Riswanda 2013. Menciptakan 131576241/mklh_semnas2011_SDM
Generasi Muda yang Tangguh. %20dan%20Tuntutan%20Industri.pdf.
Tersedia pada Diakses tanggal 15 Februari 2017.
https://arifinhakam.wordpress.com/kar
ya-tulis-usaha-menciptakan-generasi- Widianingsih, Ida. 2013. Peningkatan Kualitas
muda-yang-tangguh/. Diakses tanggal Guru. Tersedia pada
15 Februari 2017. https://idawidianingsih.wordpress.com
/2013/01/27/peningkatkan-kualitas-
Santika, arika. 2013. Membangun Generasi guru/. Diakses tanggal 15 Februari
Cerdas. Tersedia pada 2017.
http://arikasantika.blogspot.co.id/2013
/02/membangun-generasi-cerdas-
Wendra, I Wayan, dkk. Meningkatkan Mutu
Pembelajaran Menulis Argumentasi Wijana, Nyoman. 2015. Pengaruh
Di Sekolah Dasar Kelas V Pengintegrasian Pendidikan Karakter
Laboratorium Undiksha Berdasarkan Berorientasi Kearifan Lokal Ke Dalam
Pendekatan Konteks Dan Proses Materi Ajar Mata Kuliah Ilmu
Bermediakan Gambar. Tersedia pada Lingkungan Untuk Meningkatkan Soft
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.ph Skill Mahasiswa Jurusan Pendidikan
p/JPI/article/view/6061/4305. Di akses Biologi Fmipa Undiksha. Tersedia
pada 15 Februari 2017. Pada
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.ph
p/JPI/article/view/6061/4305. Di akses
Widianingsih, Ida. 2013. Peningkatan Kualitas pada 15 Februari 2017.
Guru. Tersedia pada
https://idawidianingsih.wordpress.com
/2013/01/27/peningkatkan-kualitas-
guru/. Diakses tanggal 15 Februari
2017.

Suriani, Made, dkk. 2014. Pengembangan


Media Pembelajaran Berdasarkan
Hasil-Hasil Penelitian Boga Sebagai
Usaha Peningkatan Mutu Pangan.
Tersedia pada
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.ph
p/JPI/article/download/4464/3437.201
4. diakses pada 15 Februari 2017.

Sutama, I Made, dkk. 2013. Meningkatkan


Mutu Pembelajaran Menulis
Argumentasi Di Sekolah Dasar Kelas
V Laboratorium Undiksha
Berdasarkan Pendekatan Konteks Dan
Proses Bermediakan Gambar . tersedia
pada
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.ph
p/JPI/article/view/4491/3464.2012.
diakses tanggal 15 Februari 2017.

Sadia, I Wayan, dkk. 2013. Model Pendidikan


Karakter Terintegrasi Pembelajaran
Sains. Tersedia pada
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.ph
p/JPI/article/view/4491/3464. vol
2.2013. haal 2-4. Diakses pada 15
Februari 2017.

Wendra, I Wayan, dkk. Meningkatkan Mutu


Pembelajaran Menulis Argumentasi
Di Sekolah Dasar Kelas V
Laboratorium Undiksha Berdasarkan
Pendekatan Konteks Dan Proses
Bermediakan Gambar. Tersedia pada
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.ph
p/JPI/article/view/6061/4305. Di akses
pada 15 Februari 2017.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai