PENDAHULUAN
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan diselenggarakannya ekstrakurikuler Broadcast ini
adalah sebagai berikut:
1. Mempererat hubungan antara siswa-siswi SMK Negri Rawas Ulu.
2. Memberi kesempatan untuk saling mengenal serta menumbuhkan jiwa kompetitif
secara intelektual di kalangan siswa.
3. Mengembangkan potensi sesuai bakat dan minat siswa.
4. Membekali siswa dengan kemampuan life skill (kecakapan hidup).
5. Menyiapkan siswa untuk mengikuti berbagai lomba atau event yang bertujuan
meningkatkan prestasi non akademik.
6. Sebagai media informasi dan promosi profil dan prestasi sekolah.
7. Menampung kreatifitas masing-masing kelas yang ditampung dalam sebuah media
cetak yaitu majalah/ tabloid sekolah.
8. Menjadi wadah bagi siswa-siswi SMK Negri Rawas Ulu untuk menyalurkan bakat
dan kemampuannya maupun kreatifitasnya di bidang seni menulis maupun
fotografi.
9. Menciptakan budaya kreatif, kritis dan inovatif di tingkat siswa.
10. Menjadi sarana bagi para siswa SMP Yapi Al-Husaeni untuk berlatih berorganisasi,
bekerja sama dan bertanggung jawab.
11. Sebagai media Independen yang mengkrtisi kebijakan sekolah melalui tulisan-
tulisan/ opini.
12. Mempersiapkan siswa menghadapi dunia kerja yang meliputi wirausaha media
maupun profesi jurnalis/pers.
13. Memberikan informasi pada orangtua siswa mengenai kondisi terkini tentang
sekolah.
No Jenis Kegiatan
1. Penerbitan Majalah atau bulletin sekolah
2. Meng-upgrade mading sekolah dan blog resmi ekskul Broadcast
3. Terlibat secara langsung dalam men-dokumentikan kegiatan sekolah maupun
masyarakat
4. Mengadakan kerja sama yang intens dengan seluruh organisasi dan ekskul di
SMP Yapi Al-Husaeni
5. Mengadakan lomba antar kelas ( The Best Writer of the Month/ Year)
6. Mengadakan diskusi pelatihan, kepemimpinan dan public speaking
7. Mengunjungi kantor berita, telivisi maupun radio
17 Nafa urbayanti
18 Dandi Riyanto
19 Apriyanti
20 Emariansi
21 Azizia Secha
22 Cecen
23 Puspita
24 Mansa Ibrahim
25 Dadang
26 Kurniawan
27 Angga
28
4. Reporter
· Tugas
Mencari dan mewawancarai sumber berita yang ditugaskan redaktur atau atasan
Menulis hasil wawancara, investasi, laporan kepada redaktur atau atasannya
Memberikan usulan berita kepada redaktur atau atasannya terhadap suatu
informasi yang dianggap penting untuk diterbitkan
Membina dan menjalin lobi dengan sumber-sumber penting di berbagai ekskul
maupun kegiatan
Menghadiri acara press conferensi yang ditunjuk redaktur, atasannya, atau atas
inisiatif sendiri.
5. Fotografer
· Tugas
Menjalankan tugas pemotretan yang diberikan redaktur atau atasannya
Melakukan pemotretan sumber berita, suasana acara, aktivitas suatu objek, lokasi
kejadian, gedung, dan benda-benda lain
Mengusulkan konsep desain untuk cover majalah
Menyediakan foto-foto untuk mendukung naskah, artikel, dan berita
Mengarsip foto-foto, atau compact disk bagi kamera digital
Melaporkan setiap kegiatan pemotretan kepada atasan
Mempertanggungjawabkan setiap pengambilan objek foto , baterai, atau compact
disk yang telah digunakan kepada organisasi.
6. Sekretaris Redaksi
· Tugas
Menata dan mengatur undangan dari instansi, perusahaan, atau lembaga yang
berkaitan dengan pemberitaan
Menghubungi sumber berita atau instansi untuk pendaftaran, konfirmasi, atau
pembatalan undangan, wawancara, dan kunjungan kerja
Menyimpan salinan kartu pers dan foto untuk mensuport kebutuhan kerja para
wartawan dalam meliput satu acara yang mengharuskan membuat tanda pengenal
seperti menyiapkan
Menyediakan peralatan kerja redaksi seperti tape, batu baterei, kaset, alat tulis,
dan note book
Menata keperluan keuangan redaksi: uang perjalanan, uang saku, uang rapat.
Mengatur jadwal rapat redaksi: rapat perencanaan, rapat cheking, rapat final.
10. Pracetak
· Tugas
Membawa naskah yang sudah disetujui pemimpin redaksi ke percetakan untuk
dicetak
Mengawasi proses pencetakan di percetakan
Menerima kondisi produk dalam keadaan baik dari percetakan
Bersama dengan bagian distribusi, segera mengedarkan produk tersebut ke sekolah
dan lingkungan sekitarnya.
Motto
Reach the world with the words (raih kesuksesan di dunia melalui kata-kata)
Visi
Membuat dan memelihara wadah
untuk mengembangkan bakat dan minat broadcasting
siswa siswi SMP YAPI AL-HUSAENI yang memiliki etika dan keterampilan
Misi
Menjaring siswa yang memiliki minat broadcasting;
Mengembangkan bakat pers dan broadcasting;
Melatih siswa yang berbakat pers dan broadcasting;
Menunjang publikasi kegiatan sekolah lainnya;
Melanjutkan program ekskul radio sekolah periode sebelumnya;
Program Kerja
Sesuai dengan UU nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran, id Radio merupakan salah satu
penyelenggara penyiaran yang termasuk dalam klasifikasi Lembaga Penyiaran Komunitas,
yaitu yang didirikan oleh sekolah SMP YAPI AL-HUSAENI untuk kepentingan siswa siswi SMP
YAPI AL-HUSAENI, siwa sekolah lainnya, baik SD, SMP maupun SMA dan masyarakat lainnya.
Oleh karena itu ID RADIO mempunyai karakteristik khusus antara lain :
Merupakan lembaga penyiaran yang berbentuk kegiatan ekstra kurikuler didirikan oleh
komunitas sekolah, bersifat independen, dan tidak komersial, dengan daya pancar rendah,
luas jangkauan wilayah terbatas, serta untuk melayani kepentingan komunitasnya.
ID RADIO diselenggarakan :
a. tidak untuk mencari laba atau keuntungan atau tidak merupakan bagian perusahaan
yang mencari keuntungan semata;
b. untuk mengefektifkan salah satu program pendidikan sekolah dalam bidang teknologi
informasi dan komunikasi untuk memajukan masyarakat lingkungan sekolah dalam
mencapai kesejahteraan, dengan melaksanakan program acara yang meliputi
- gema pendidikan
- gema ilmiah
- gema budaya dan informasi yang menggambarkan identitas bangsa.
c. ID RADIO tidak melakukan siaran iklan dan/atau siaran komersial lainnya, kecuali iklan
layanan masyarakat.
d. ID RADIO memperoleh sumber pembiayaan dari RAPBS Sekolah, sumbangan, hibah,
sponsor, dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
e. ID RADIO adalah milik warga sekolah SMP YAPI AL-HUSAENI oleh karena itu berpihak
untuk kepentingan peningkatan mutu sekolah dan kepentingan warga di lingkungannya dan
melibatkan partisipasi siswa serta dukungan Warga setempat.
f. Untuk menyelenggarakan penyiaran dan menghasilkan kualitas siaran serta mengawasi
penyelenggaraan penyiaran yang sesuai dengan peraturan, diperlukan Pedoman Perilaku
Penyiaran dan Standar Program Penyiaran atau lebih dikenal dengan istilah Kode Etik dan
Tata tertib Penyiaran. Oleh karena itu ID RADIO telah menyusun Kode Etik dan Tata Tertib
yang berlaku bagi para penyelenggara penyiaran di ID RADIO.
A. KETENTUAN UMUM
Dalam Kode Etik dan Tata Tertib ini yang dimaksud dengan :
Kode Etik dan Tata tertib merupakan panduan tentang batasan apa yang diperbolehkan
dan/atau apa yang dilarang disiarkan atau dilakukan oleh penyelenggara siaran di ID RADIO.
Kode Etik dan Tata tertib siaran adalah suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan
menjadi acuan atau pedoman dalam berperilaku bagi penyelenggara penyiaran.
Siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan
gambar atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak,
yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran
Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau
sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi
radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak
dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran.
Penyiaran Radio adalah media komunikasi massa dengar, yang menyalurkan gagasan dan
informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka, berupa program yang teratur dan
berkesinambungan.
Penyelenggara Penyiaran adalah : Orang yang terlibat dalam kegiatan Penyiaran di ID RADIO
baik Pembina Ekskul Sekolah maupun siswa siswi anggota Ekskul Radio Sekolah.
B. ETIKA PENYIARAN
Isi siaran wajib mengandung informasi, pendidikan, hiburan, dan manfaat untuk
pembentukan intelektualitas, watak, moral, kemajuan, kekuatan bangsa, menjaga persatuan
dan kesatuan, serta mengamalkan nilai-nilai agama dan budaya Indonesia.
Isi siaran wajib memberikan perlindungan dan pemberdayaan kepada khalayak khusus, yaitu
anak-anak dan remaja, dengan menyiarkan mata acara pada waktu yang tepat.
Isi siaran wajib dijaga netralitasnya dan tidak boleh mengutamakan kepentingan golongan
tertentu.
Isi siaran dilarang :
a. bersifat fitnah, menghasut, menyesatkan dan/atau bohong;
b. menonjolkan unsur kekerasan, cabul, perjudian, penyalah-gunaan
narkotika dan obat terlarang; atau
c. mempertentangkan suku, agama, ras, dan antargolongan.
d. memperolokkan, merendahkan, melecehkan dan/atau mengabaikan nilai-
nilai agama, martabat manusia Indonesia, atau merusak
hubungan internasional.
Bahasa pengantar utama dalam penyelenggaraan program siaran harus Bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
Bahasa daerah dapat digunakan sebagai bahasa pengantar dalam penyelenggaraan program
siaran muatan lokal dan, apabila diperlukan, untuk mendukung mata acara tertentu.
Bahasa asing hanya dapat digunakan sebagai bahasa pengantar sesuai dengan keperluan
suatu mata acara siaran.
C. PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN
1. SIKAP SAAT SIARAN
Anngota ekskul Penyiar harus rajin membaca, menulis naskah, meriset, mencari
informasi dari sumber yang dapat dipercaya, dan menyusun acara secara teliti sebelum
siaran.
Anngota ekskul Penyiar harus mampu menggali berbagai fakta dan informasi yang
sebelumnya tidak diketahui. Penyiar jangan pernah merasa sudah mengetahui segalanya,
sehingga merasa tidak perlu mencari informasi baru.
Anngota ekskul Penyiar harus selalu memilih topik, bahasa, lelucon dan gaya siaran yang
sopan. Segala sesuatu yang berbau cabul, menghujat Tuhan, sumpah serapah dan makin
tidak punya tempat dalam siaran radio.
Anngota ekskul Penyiar harus memiliki komitmen/janji untuk melaporkan hanya fakta-
fakta yang dikumpulkannya dari sumber yang benar-benar dapat diandalkan atau dipercaya.
Jika sebuah informasi awal belum tuntas diteliti dan dicek, sebaiknya jangan disiarkan.
Anngota ekskul Penyiar harus dijadikan sebagai sumber informasi, sehingga ia tidak
menyiarkan informasi yang meragukan atau fakta yang diputar balikan.
Anngota ekskul reporter harus menghindari bercampurnya bias pribadi, purbasangka,
keberpihakan, kecenderungan, dan kepercayaan pribadi dalam melaporkan sebuah kejadian
atau menggambarkan sebuah situasi.
Anngota ekskul Penyiar harus menghormati hak semua orang. Informasi yang disimpan
oleh seseorang karena alasan pribadi, keluarga atau alasan lain tidak boleh dilanggar.
Informasi off-the-record yang dikatakan narasumber harus dihormati oleh Reporter.
Anngota ekskul Penyiar harus berhati-hati untuk menghindari : menyiarkan gosip, kabar
angin, desas desus, kritik, penghinaan, percekcokan, pertengkaran dan propaganda.
Dalam hal penyiaran masalah politik, Anngota ekskul Penyiar tidak boleh menyiarkan hal-
hal yang terlalu menguntungkan atau merugikan satu Parpol, Calon atau kepentingan politik
tertentu. (jika ada)
Anngota ekskul Penyiar harus memberikan waktu dan kesempatan yang sama kepada
semua Parpol dan Calon terdaftar yang ingin memanfaatkan waktu siaran. (jika ada)
Anngota ekskul Penyiar harus saling mempromosikan acara-acara kegiatan sekolah
lainnya: Ujian Akhir Sekolah, Midtest, Ujian Nasional dan lain-lain .
2. PERILAKU SAAT BEKERJA
Anngota ekskul Penyiar harus kompak dengan crew lainnya, karena Penyiar tidak bisa
bekerja sendiri tanpa ada dukungan dari orang lain.
Anngota ekskul Penyiar harus disiplin terhadap jadwal siaran yang telah ditetapkan, dan
15 menit sebelum waktu siaran Penyiar harus sudah datang di studio untuk menyiapkan
bahan siaran atau mendengarkan petunjuk dari Pimpinan Siaran.
Sebagai anggota Team, Anngota ekskul Penyiar harus bersedia menolong dan membantu
anggota Team yang sedang mengalami kesulitan baik yang menyangkut acara siaran
ataupun masalah pribadi.
3. PERILAKU DI DALAM STUDIO
Tidak seorangpun diizinkan membawa senjata api ke dalam studio, terlepas dia sebagai
anggota Polisi, militer atau klub menembak.
Anngota ekskul Penyiar dilarang melakukan siaran dalam keadaan mabuk atau pengaruh
narkoba.
Anngota ekskul Penyiar dilarang membawa Tamu pribadi ke ruang siaran, kecuali ada ijin
khusus dari Pembina Ekskul.
Tamu sama sekali tidak boleh mengganggu Penyiar, mengacau siaran, merusak barang
dan peralatan studio.
Adalah kewajiban setiap Anngota ekskul untuk menjaga peralatan dan barang milik
studio.
Hanya orang-orang yang ditugasi yang boleh mengoperasikan peralatan studio.
Peralatan tidak boleh dibiarkan hidup jika tidak digunakan.
Adalah kewajiban setiap pemakai untuk membersihkan, menutup, mengembalikan
setiap peralatan yang telah dipakai ke tempatnya.
Tidak dibenarkan membawa keluar peralatan studio, tanpa seijin yang berwenang.
4. SIKAP DI LUAR STUDIO
Anngota ekskul Penyiar harus memperhatikan sikap dan perilaku yang baik disaat ia
berada di luar studio.
Anngota ekskul Penyiar atau Crew dilarang meminta atau menerima dana/hadiah/
bantuan dengan dalih mengatasnamakan stasiun radio untuk kepentingan pribadinya, tanpa
seijin yang berwenang.
Anngota ekskul Penyiar atau Crew akan dicoret dari keanggotaan studio apabila terbukti
melakukan tindak kejahatan, kecurangan, tindakan kriminal, merusak nama baik studio,
membocorkan rahasia atau hal-hal lain yang dianggap merugikan studio.
Anngota ekskul Stasiun id radio tidak diperbolehkan menerima dana atau hadiah dari
sumber-sumber ilegal seperti : dari bandar judi, bandar narkoba, penyelundup, pencemar
lingkungan dan orang orang lain yang pekerjaannya bertentangan dengan kepentingan
komunitas, negara atau masyarakat.
Stasiun Radio tidak dapat meminta dana dari Parpol atau kelompok kepentingan lain
yang membuat stasiun radio kelak terpaksa mendukung kepentingan tersebut.
Bantuan dari Parpol atau kelompok kepentingan tertentu hanya dapat diterima apabila
dimusyawarahkan terlebih dahulu serta sumbangan tersebut adalah murni tanpa ikatan
apapun terhadap stasiun radio.
5. PEDOMAN DAN PRINSIP BROADCAST
Penyelenggara Penyiaran harus menyajikan informasi yang akurat dan tidak melakukan
kecerobohan dalam menyampaikan berita yang menyesatkan atau memutarbalikkan fakta
yang dapat merugikan orang lain.
Sebelum menyiarkan sebuah fakta , Penyelenggara penyiaran harus memastikan dulu
bahwa materi siaran tersebut telah diperiksa keakuratannya dan kebenarannya.
Bila memperoleh informasi dari pihak lain yang belum dapat dipastikan kebenarannya,
maka Penyelenggara Penyiaran harus menjelaskan pada masyarakat bahwa informasi
tersebut adalah dalam versi berdasarkan sumber tertentu tersebut.
Saat siaran langsung, baik diskusi atau wawancara via telepon, Penyelenggara Penyiaran
harus waspada terhadap kemungkinan Nara sumber melontarkan pernyataan yang tanpa
bukti atau kurang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dalam hal itu Pemandu Acara
harus melakukan verifikasi atau meminta penjelasan lebih lanjut tentang fakta yang
disampaikan oleh Nara sumber tersebut.
Apabila Penyelenggara Penyiaran mengetahui atau menyadari telah menyiarkan
informasi yang tidak akurat atau menimbulkan salah interpretasi, maka sesegera mungkin
melakukan koreksi dan menyampaikan permintaan maaf.
Dalam menyiarkan berita yang sulit dicek kebenarannya, misalnya berita tentang
kekuatan gaib, maka Penyelenggara Penyiaran harus menjelaskan bahwa mengenai
kebenaran berita tersebut masih terdapat perbedaan pandangan di masyarakat.
Apabila dalam suatu program acara memuat kritik yang menyerang atau merusak citra
individu atau organisasi, maka kepada mereka yang mendapatkan kritikan tersebut harus
diberikan kesempatan dalam waktu yang setara untuk memberikan komentar atau
argumennya terhadap kritikan yang diarahkan kepadanya.
Jika terdapat dua atau lebih pihak yang saling bertentangan atau berbeda pandangan,
maka kepada mereka harus diberikan kesempatan yang sama untuk menyampaikan
pendapatnya.
Dalam program acara yang mendiskusikan isu kontroversial, maka Pemandu Acara tidak
boleh memiliki kepentingan pribadi atau keterkaitan dengan salah satu pihak. Pemandu
Acara harus berusaha agar semua partisipan atau Nara sumber dapat secara baik
mengekspresikan pandangannya.
6. PERILAKU TERHADAP NARASUMBER
Jika dalam suatu program acara melibatkan Nara sumber, maka Penyelenggara
Penyiaran harus memberitahukan terlebih dahulu kepada nara sumber tersebut tentang :
tema, topik pembicaraan yang akan dibahas, alasan kenapa perlu melibatkan Nara Sumber
tersebut, siapa saja yang akan hadir terlibat dalam acara tersebut, garis besar pertanyaan
yang akan dilontarkan kepada Nara sumber.
Penyelenggara Penyiaran tidak boleh melatih, mendorong atau membujuk Nara sumber
untuk mengatakan hal-hal yang sebetulnya tidak dipahami atau tidak diketahui oleh Nara
sumber tentang kebenarannya.
Penyelenggara Penyiaran tidak boleh memaksa Nara Sumber untuk hadir, karena Nara
sumber berhak untuk menolak berpartisipasi dalam program acara tersebut.
Dalam hal mewawancarai Nara Sumber, maka sebelum wawancara dilakukan, Reporter
harus memperkenalkan diri terlebih dahulu dan menyatakan tujuan wawancara kepada
Nara Sumber.
Apabila melaksanakan kegiatan wawancara langsung dengan Penelepon dari luar, maka
sebelum percakapan disiarkan, Penyelenggara Penyiaran harus terlebih dahulu mengatahui
data identitas Penelepon tersebut secara jelas.
Penyelenggara Penyiaran harus mengingatkan kepada Penelepon dan atau
memberhentikan wawancara apabila saat wawancara berlangsung ada hal-hal yang tidak
layak disiarkan kepada masyarakat, karena bagaimanapun juga yang harus bertanggung
jawab terhadap wawancara tersebut adalah Penyelenggara Penyiaran.
Apabila melibatkan anak-anak sebagai Narasumber, maka Penyelenggara Penyiaran
harus terlebih dahulu meminta ijin kepada orang tuanya, serta pertanyaan-pertanyaan yang
dilontarkan jangan diluar kemampuan anak tersebut.
PRIVASI SESEORANG
Tindakan menghadang atau mencegat narasumber untuk dimintai keterangan, hanya boleh
dilakukan di tempat umum, dan dengan cara yang sopan, tidak memaksa atau
mengintimidasi.
Penyiaran kejadian musibah kecelakaan, korban kejahatan atau orang yang sedang berduka
cita harus dilakukan secara tepat dan bijaksana serta tidak boleh menambah penderitaan
orang tersebut.
Dalam hal melaporkan tentang peristiwa yang dapat menimbulkan kepanikan, kerusuhan
dan menyebabkan konflik, maka Penyelenggara Penyiaran dilarang menyiarkan langsung
peristiwa kerusuhan tersebut serta tidak boleh berpihak pada salah satu kelompok tertentu.
PROGRAM YANG DISPONSORI
Penyelenggara Penyiaran boleh menyajikan program acara yang disponsori, baik sebagian
maupun keseluruhan, oleh pihak luar Studio, kecuali untuk program acara berita.
Dalam hal program acara yang disponsori, penyelenggara penyiaran harus memberitahukan
kepada pendengar bahwa program tersebut disponsori, didanai oleh pihak tertentu, dan
harus disiarkan minimal 2 kali penyiaran dalam satu program acara.
Perusahaan yang memproduksi barang-barang terlarang dilarang mensponsori program
acara, misalnya minuman keras, judi, dll.
PROGRAM PENGGALANGAN DANA
Lembaga Penyiaran Komunitas dapat menyiarkan permohonan bantuan dana kepada
masyarakat untuk mendanai penyelenggaraan siaran.
Dalam kejadian bencana tertentu, Lembaga penyiaran Komunitas dapat mengambil inisiatif
untuk menggalang bantuan amal untuk disalurkan kepada yang berhak.
Bantuan amal yang terkumpul tidak digunakan sebagai pembiayaan program siaran, kecuali
telah dijelaskan sebelumnya.
KUIS DAN UNDIAN BERHADIAH
Dalam menyiarkan program yang berisi kuis dan undian hadiah, Penyelenggara penyiaran
harus bertindak adil dan peraturannya harus diberitahukan secara terbuka dan jelas kepada
pendengar.
Dengan atau tanpa sponsor, Penyelenggara penyiaran harus bertangggung jawab atas
semua kuis dan undian berhadiah yang disiarkan.
Jika sebuah kuis atau undian berhadiah menggunakan fasilitas telepon dan sms, maka
Penyelenggara penyiaran harus memberitahukan dengan jelas biaya pulsa hubungan
telepon atau sms yang dikenakan.
KESOPANAN, KEPANTASAN DAN KESUSILAAN
Penyelenggara penyiaran harus menyajikan materi dengan menempatkan kepentingan
publik pada prioritas teratas, oleh karena itu kemerdekaan berekspresi melalui Lembaga
penyiaran dibatasi oleh kepentingan publik,
Penyelenggara penyiaran harus berhati-hati agar isi siaran tidak merugikan, menimbulkan
effek negatif atau bertentangan dan menyinggung nilai-nilai dasar yang dimiliki beragam
masyarakat tersebut.
Dalam hal penyiaran masalah kekerasan, maka penyelenggara penyiaran agar mampu
mencegah jangan sampai siaran tersebut menimbulkan hilangnya kepekaan masyarakat
terhadap kekerasan, mencegah agar masyarakat tidak berlaku apatis terhadap gejala
kekerasan, mencegah agar tidak timbul ketakutan yang berlebihan dan mencegah agar
masyarakat tidak menerima pandangan bahwa kekerasan adalah jalan keluar yang deapat
diterima dan dibolehkan.
Penyelenggara Penyiaran dilarang menyiarkan lagu-lagu yang mengandung muatan pesan
menggelorakan atau mendorong kekerasan.
Penggambaran kondisi korban kekersan, kecelakaan dan bencana tidak boleh disampaikan
secara rinci.
Penyelenggara Penyiaran dilarang menyiarkan lagu-lagu yang berisikan lirik bermuatan seks,
baik secara eksplisit mapun secara implisit.
Tidak diadakan acara pembahasan sex di id Radio
Penyelenggara penyiaran dilarang memuat program yang melecehkan atau mengolok-olok
kelompok masyarakat tertentu yang selama ini dipandang negatif, misalnya : pembantu
rumah tangga, hansip, satpam, waria, lansia, gendut, cebol, tuna netra, idiot, dll.
Penyelenggara penyiaran tidak boleh menyiarkan program acara yang menimbulkan kesan
bahwa penggunaan Narkotika, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA) dibenarkan, serta tidak
boleh menyiarkan cara penggunaan NAPZA secara eksplisit dan rinci.
Penyelenggara penyiaran dilarang menyiarkan program yang menggambarkan bahwa
penggunaan alkohol dan rokok sebagai hal yang diterima secara luas oleh masyarakat,
dilarang mendorong anak-anak atau remaja untuk menggunakan alkohol dan rokok.
Dalam hal penyiaran tentang NAPZA dan alkohol tersebut hanya boleh disiarkan mulai pkl.
22.00 – 00.00 WIB.
Penyelenggara penyiaran dilarang menyajikan muatan yang melecehkan suku dan ras di
Indonesia, serta dilarang menyajikan penggunaan kata atau perilaku yang merendahkan
suku dan ras tertentu.
Program siaran keagamaan harus disajikan dengan memperhatikan kondisi sosial dan
psikologis masyarakat setempat.
Dilarang menyiarkan program yang mengandung serangan, penghinaan atau pelecehan
terhadap pandangan dan keyakinan keagamaan tertentu.
Dilarang menyiarkan program yang mengandung pesan bahwa suatu agama tertentu adalah
lebih baik daripada agama lainnya yang sah di Indonesia.
Penyelenggara penyiaran dilarang menyiarkan program yang berisikan perbandingan
antaragama.
Penyelenggara penyiaran harus berhati-hati dalam menyiarkan program yang menggunakan
nara sumber yang memiliki kekuatan/kemampuan supranatural khusus atau kemampuan
menyembuhkan penyakit dengan cara supranatural.
Penyelenggara penyiaran wajib menjelaskan kepada khalayak bahwa mengenai
kekuatan/kemampuan tersebut sebenarnya masih ada perbedaan pandangan di tengah
masyarakat.
Program yang membahas materi horoskop dan perbintangan serta ramalan harus disajikan
dengan cara yang tidak menimbulkan kesimpulan bahwa isi program tersebut adalah benar
dan serius.
Penyelenggara penyiaran dilarang menyajikan program yang memuat berita, bahasan atau
tema yang mengandung pembenaran terhadap tindak korupsi dan perjudian.
PENUTUP
Kode etik dan tata tertib ini wajib dipatuhi oleh Penyelenggara Penyiaran khususnya di id
radio, baik unsur Manajemen Sekolah maupun Anggota Ekskul radio sekolah.
Pelanggaran terhadap Kode etik dan tata tertib ini akan dikenakan sanksi administrasi
dengan tahapan sebagai berikut :
- Teguran lisan dari atasan
- Teguran tertulis
- Skorsing
- Pemberhentian
Kode Etik dan tata tertib ini secara berkala akan ditinjau kembali disesuaikan dengan
peraturan perundang undangan dan perkembangan norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat.
Ciparay, Juli 2010
Ditetapkan Oleh :
Pembina Radio Sekolah
Asep Japar Nur Yusuf, Amd
Pembina Ekskul
Vicky Zulfikar Ali H, S.Sos