Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahun pelajaran yang lalu sudah dilewati dengan hasil yang cukup menggembirakan.
Hal ini dikarenakan SMA Negeri 3 Donggo Kabupaten Bima yang tentu saja segala
sesuatunya masih sangat kekurangan baik tenaga pendidik maupun tanaga kependidikan
termasuk sarana dan prasarana lainnya.
Pada tahun pelajaran ini SMA Negeri 3 Donggo Kabupaten Bima berupaya untuk
mengatasi segala kekurangan tersebut dengan menyusun rencana kerja / program kerja
tahunan yang penekanannya pada upaya peningkatan mutu pembelajaran dan peningkatan
kedisiplinan siswa. Sesuai dengan Undang-undang sisdiknas Nomor: 20 Tahun 2003
mengamanatkan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.
Berdasarkan kepentingan tersebut SMA Negeri 3 Donggo Kabupaten Bima sebagai
salah satu intansi yang terkait langsung dengan system pendidikan nasional memandang perlu
untuk melakukan perubahan program pendidikan secara terencana, terarah dan
berkesinambungan sesuai dengan visi dan misi yang disepakati bersama.
Mengingat tanggung jawab pendidikan bukan hanya pada pemerintah dan sekolah
tetapi juga pada orang tua siswa, maka sewajarnyalah pendanaan tersebut harus dipikul
bersama oleh orang tua siswa masyarakat dan pemerintah. Karena dana yang tersedia dari
pemerintah tidak mencukupi, apalagi kita selalu berorientasi pada peningkatan mutu
pendidilkan, yang menjadi masalah berapakah ketentuan dana yang kita perlukan dari
masyarakat, khususnya dari orang tua siswa, agar pendidikan berjalan dengan baik.
Disamping itu perlu juga mempertimbangkan kemampuan orang tua siswa. Oleh karena itu
diperlukan program kerja yang mantap dan operasional didukung oleh RKAS dan disetujui
oleh orang tua siswa dan tidak bertentangan dengan peraturan yang ada.
B. Dasar Hukum
1. Permendikbud No.20 Th 2016 tentang Standar Kopetensi Lulusan
2. Permendikbud No.21 Th 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah
3. Permendikbud No.22 Th 2016 tentang Standar Pendidikan Dasar Dan Menengah
4. Permendikbud No.23 Th 2016 tentang Standar Penilaian

1
5. Permendikbud No.36 Th 2018 Tentang Struktur Kurikulum
6. Permendikbud No.37 Th 2018 Tentang Kopetensi Inti Dan Kopetensi Dasar
7. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 66 Tahun 2010 tentang perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
11. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
12. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
13. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
14. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
15. Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
17. Permendiknas No. 27 tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi akademik dan
Kompetensi Konselor
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah
19. Kurikulum SMA Negeri 3 Donggo Kabupaten Bima
20. Visi dan Missi SMAN 3 Donggo yaitu “Cerdas, Beriman, dan Berkarakter Berpijak
pada Budaya Bangsa”
C. Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya program kerja ini adalah :
1. Memberikan gambaran yang jelas tentang hasil-hasil yang telah dicapai, program-
program yang akan dilaksanakan serta masalah-masalah yang dihadapi sekolah untuk
jangka pendek.
2
2. Sebagai pedoman kerja semua personil sekolah dalam melaksanakan tugas mengajar,
mengelola dan membina kegiatan pembelajaran.
3. Untuk memberikan arahan bagi pelaksanaan seluruh kegiatan sekolah, agar target yang
telah ditetapkan dapat dicapai pada waktu yang telah ditentukan.
Tujuan dari program kerja ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan landasan dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugas selama kegiatan
berlangsung.
2. Sebagai alat control pelaksnaan kegiatan sekolah
3. Sebagai sumber data dan informasi bagi penentuan kebijakan dan keputusan pimpinan.

D. Sasaran Program
Yang menjadi sasaran dalam program kerja ini adalah sebagai berikut :
1. Semua tenaga pendidik dan tenaga kependidikan SMA Negeri 3 Donggo Kabupaten
Bima sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
2. Semua potensi yang dapat mendukung pelaksanaan pendidikan, sehingga sekolah dapat
berkembang mencapai target perluasan pengetahuan dan peningkatan kemampuan siswa.

3
BAB II
PENGORGANISASIAN PERSONIL

A. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
SMA NEGERI 3 DONGGO
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Kepala Sekolah Komite Sekolah


Drs. ANWAR, M.Pd --------------- MUHTAR H.HUSAIN
NIP. 196512311998021015

Kepala TU
SUPARMAN
s

Wak. Bid. Kurikulum Wak. Bid. Kesiswaan Wak. Bid. Sarpras Wak.
Wak. Bid.
Bid. Humas
Humas
Mukhtar, SPd.I Muhammad Ashri, S.Pd Makmum, S.Pd Ashabul Yamin, S.Pd,
NASRULLAH, S.Pd
S.Pd

TPS Pembina Osis Ka. Lab Tim WEB

TPK Pembina
Ka. Perpus
Pramuka Tim PAS
AKSELERASI
Pembina Rohis
PKK

PA
PGRI

Koord. MAPEL
KORPRI

Pembina
Olimpiade
GURU BP/BK
SISWA

4
B. Rincian Pembagian Tugas
1. Kepala Sekolah
Tugas kepala sekolah terdiri dari tugas administrasi dan tugas operatif, secara
keseluruhan tugas tersebut mencakup :
a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan pengelolaan sekolah masyarakat,
administrasi ketatausahaan, dll.
b. Memimpin dan mengkoordinasikan semua unsur dilingkungan sekolah dan memberikan
bimbingan serta petunjuk dalam pelaksanaan tugas semua personil.
c. Membuat rencana / program kerja
d. Mendelegasikan tugas-tugas tertentu kepada petugas yang ditunjuk
e. Melaksanakan supervisi akademik dan pengawasan kegiatan belajar mengajar dan
BP/BK
f. Mengadakan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sekolah
g. Melaksanakan supervisi dan pengawasan terhadap perpustakaandan laboratorium
h. Melaksanakan supervisi dan pembinaan terhadap bendahara sekolah dan bendahara
komite sekolah.
i. Menyusun Program kerja
2. Kepala Tata Usaha
Kepala Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan
bertanggung jawab kepada kepala sekolah meliputi kegiatan-kegiatan berikut :
a. Penyusunan program kerja tata usaha
b. Pengurusan administrasi pegawai, guru, dan siswa
c. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha
d. Menyusun administrasi perlengkapan sekolah
e. Penyusunan data statistik sekolah
f. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7 K
g. Penyusunan laporan pelaksanaan kegitan ketatausahaan secara berkala.
3. Staf Tata Usaha
Membantu Kepala Tata Usaha dalam penyelesaian kegiatan ketatausahaan meliputi :
a. Yang berhubungan dengan administrasi umum
 Mencatat surat masuk dan surat keluar
 Mendistribusikan surat-surat masuk / unit sesuai disposisi kepala sekolah

5
 Menghimpun dan mengirim laporan bulanan ke kantor dinas pendidikan kabupaten
Bima
b. Yang berhubungan dengan administrasi perlengkapan
 Membuat daftar inventaris perlengkapan sekolah
 Koordinasi dengan wakasek bidang sarana prasaran dalam rangka pengadaan barang
serta pendistribusiannya
 Membuat laporan inventaris secara berkala berkordinasi dengan wakasek sarana
prasarana
c. Yang berhubungan dengan administrasi kesiswaan
 Mengisi buku induk siswa
 Menyusun dan merekap absen siswa
 Memonitor jumlah kegiatan siswa setiap bulan
 Mengadminstrasikan mutasi siswa
 Membuat dan mengisi buku klaper siswa
d. Yang berhubungan dengan administrasi kepegawaian
 Menyusun daftar urut kepangkatan / DUK
 Mengusulkan kenaikan gaji berkala
 Menyiapkan DP 3 pegawai
 Menyelenggarakan daftar hadir guru dan TU
e. Yang berhubungan dengan administrasi keuangan
 Membantu kepala sekolah dalam menyusun RKAS
 Menerima dan membukukan uang / dana yang dipertanggung jawabkan sesuai
dengan prosedur yang berlaku
 Mengeluarkan uang atas perintah kepala sekolah dan membuat SPJ atas pengeluaran
/ penggunaan dana tersebut
 Membuat laporan secara berkala
 Menyusun daftar gaji pegawai
 Menyusun laporan pemasukan dan pengeluaran keuangan sekolah
4. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan
a. Merencanakan dan melaksanakan penerimaan peserta didik baru
b. Membina dan melaksanakan pelaksanaan kegiatan 7 K dalam lingkungan sekolah
c. Menegakan tata tertib peserta didik.
d. Melaksanakan pemilihan peserta didik berprestasi

6
e. Membina kegiatan ekstrakurikuler bersama pembinanya
f. Pemantapan Wawasan Wiyata Mandala
g. Pembinaan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (PPUKS)
h. Pengelolaan OSIS
i. Pembentukan Pengurus Baru OSIS
j. Pelaksanaan kegiatan Upacara bendera dan hari besar lainnya
k. Kegiatan POPSI dan PORSENI Kabupaten/Propinsi
l. Menyusun program kerja
5. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum
a. Penyusunan KTSP
b. Mengatur pembagian tugas mengajar
c. Penyusunan Jadwal pelajaran
d. Menyiapkan perangkat kurikulum khususnya tentang juklak kurikulum
e. Mengatur jadwal ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester
f. Mengelola hasil penilaian
g. Menyususn kriteria kenaikan kelas dan kelas-kelas unggulan
h. Melaksanakan / membentuk Kegiatan MGMP sekolah
i. Pemantapan dan pelaksanaan ujian nasional
j. Pengelolaan Nilai UN dan US
6. Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana
a. Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah
b. Pendayagunaan sarana dan prasarana termasuk mendistribusikan Pengadaan dan
penghapusan barang sekolah
c. Memelihara dan menyimpan barang inventaeis sekolah
d. Mencatat dan membukukan barang inventaris sekolah
e. Menyusun program kerja
7. Wakil Kepala sekolah Urusan Humas
a. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua / wali peserta
didik
b. Membina hubungan antar intansi, dunia usaha, dan lembaga sosial lainya.
c. Melaksanakan tugas pengawasan harian secara berkala
d. Mengadakan kordinasi dalam pelaksanaan tugas dengan semua guru dan wali kelas
e. Pembentukan / pemilihan pengurus komite baru setiap akhir jabatan setiap dua tahun.
f. Penyelenggaraan Rapat Komite Sekolah
7
g. Menyusun program kerja
8. Wali Kelas
a. Menyusun organisasi kelas
b. Melaksanakan dua belas langkah wali kelas
c. Membuat denah tempat duduk peserta didik
d. Membuat daftar inventaris kelas
e. Mengisi buku laporan hasil pendidikan setiap semester
f. Merekap absen siswa
g. Mengontrol perkembangan kepribadian siswa
h. Membuat catatan khusus terutama siswa yang mengalami kesulitan dan memerlukan
bantuan
i. Koordinasi dengan guru BP/BK berkenaan dengan siswa yang memiliki kasus-kasus
tertentu yang membahayakan
j. Melaporkan setiap permasalahan peserta didik kepada wakasek urusan kesiswaan
9. Petugas BP/BK
a. Menyusun program dan pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan
b. Koordinasi dengan wali kelas dalam mengatasi masalah siswa tentang kesulitan
belajar.
c. Memberikan layanan bimbingan penyuluhan agar lebih berprestasi dalam kegiatan
belajari siswa.
d. Menyusun statistik hasil penilaian BP/BK
e. Menyusun laporan pelaksanaan BP/BK secara berkala
f. Pemilihan dan pertimbangan penentuan jurusan bagi siswa
g. Memberikan saran dan pertimbangan bagi siswa dalam melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi.
10. Petugas Pengelola Laboratorium
a. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan laboratorium
b. Menginventarisir ulang terhadap alat perlengkapan laboratorium
c. Menyusun jadawal penggunaan laboratorium
d. Menyusun kebutuhan alat-alat laboratorium
11. Piket Harian
a. Bertgas selaku piket pada jam pelajaran berlangsung
b. Mengumpulkan dan menyerahkan absen guru / pegawai kepada kepala sekolah setiap
akhir kegiatan
8
c. Mencatat dan memberikan tugas kepada siswa yang terlambat datang ke sekeolah
d. Menggantikan dan / memberikan tugas kepada kelas yang gurunya tidak / berhalangan
hadir
12. Penjaga Sekolah
a. Membuka dan menutup jendela ruangan setiap hari
b. Membersihkan ruangan termasuk selasar dan halaman sekolah setiap hari
c. Membersihkan WC guru dan siswa
d. Menaikan bendera merah putih setiap hari kecuali hari senin
e. Melaksanakan tugas pengamanan sekolah setelah bubar sekolah
f. Menurunkan bendera setiap sore pada pukul 18.00
g. Melaporkan secara rutin kepada wakasek sarana keadaan atau kejadian pada saat
bertugas
h. Membersihkan dan merapikan taman / halaman sekolah
i. Mengadakan penanaman / penghijauan halaman dengan tanaman yang bermanfaat
j. Memelihara kesuburan / kelangsungan hidup tanaman

9
BAB III

SITUASI DAN KONDISI SEKOLAH

A. Letak Geografis

Posisi SMA Negeri 3 Donggo Kabupaten Bima berada di lingkungan strategis secara
ekonomi, eksistensinya terletak dalam ring pemukiman penduduk yang sedang
berkembang secara pesat. Keberadaan SMA Negeri 3 Donggo Kabupaten Bima sangat
berpotensi dikembangkan secara nyata dan optimal pada masa mendatang. Hal ini
seiring dengan denyut nadi irama perkembangan lingkungan yang menjadi penopangnya.
Prospek berkembang pesat pada masa depan ditandai dengan beberapa gejala dinamika yang
terjadi pada lingkungan sekitar sekolah, baik secara mikro maupun makro.
Melihat dari gejala prospek tersebut, sangat memungkinkan bahwa bidang ekonomi pun
niscaya akan berkembang pula mengiringi dan seirama dengan segala perkembangan
tersebut.
Permukiman penduduk yang baru pun telah dan akan bermunculan sehingga akan
semakin padat penduduk di sekitar sekolah yang akan cepat atau lambat mengakses
SMA Negeri 3 Donggo Kabupaten Bima untuk menyekolahkan anak-anaknya. Dengan
demikian keberadaan SMA Negeri 3 Donggo Kabupaten Bima makin dibutuhkan oleh
mereka. Di samping itu, beriringan dengan perkembangan semakin bertambahnya hunian
baru tersebut dengan semakin bertambah padatnya penduduk akan berkembang pula pasar,
toko-toko, layanan kesehatan serta lalu-lintas. Yang semua itu menjadi fasilitas yang
sangat dibutuhkan oleh penduduk sekitar dalam menentukan dan mencari penghasilan atau
berinvestasi untuk masa depan demi kelangsungan hidup keluarga dan kebutuhan
pendidikan anak-anaknya. Dengan kata lain bahwa perubahan dan perkembangan
lingkungan yang dinamis tersebut akan membawa dampak besar dalam perputaran roda
perekonomian.
Perkembangan penduduk di lingkungan SMA Negeri 3 Donggo yang semakin
padat akan memunculkan berbagai ragam interaksi antara mereka. Dari hubungan sosial
tersebut secara perlahan-lahan namun pasti akan timbul rasa kompetisi yang sehat
antara mereka sehingga secara dimensi sosial akan makin meningkatkan geliat kualitas
SMA Negeri 3 Donggo pada masa mendatang. Dengan kenyataan itu, maka potensi SMA
Negeri 3 Donggo Kabupaten Bima yang pada saat ini telah memiliki akses internet
akan diperlukan oleh masyarakat sehingga mereka akan senang menyekolahkan anak-
10
anaknya. Dan dari para orang tua yang berilmu pengetahuan dan berteknologi yang
cukup akan peduli dan melahirkan anak-anak sekolah yang ”melek” iptek sehingga terjadi
simbiosis mutualisme antara sekolah dan masyarakat dalam hal iptek. Yang pada akhirnya
SMA Negeri 3 Donggo memiliki mobilitas tinggi dalam iptek. Kemajemukan latar belakang
budaya penduduk sekitar sekolah dan para orang tua serta calon siswa akan berpadu
dengan budaya yang telah terbina di SMA Negeri 3 Donggo. Hal ini tidak mustahil
akan melahirkan budaya-budaya baru yang telah teruji secara proses interaksi antar
komponen tersebut sehingga budaya baru yang terbentuk akan semakin baik karena hasil
dari perpaduan yang beraneka ragam tersebut.
Namun demikian, tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan budaya
negatif yang memerlukan penyeleksian secara cermat dan hati-hati. Itu semua
merupakan tantangan ke depan SMA Negeri 3 Donggo dalam membentuk budaya yang
sehat dalam pembinaan anak-anak bangsa ke depan. Mengingat hal tersebut SMA Negeri 3
Donggo perlu membina diri dengan memupuk daya tarik terhadap masyarakat yang akan
menyekolahkan anak-anaknya merasakan kebermanfaatan lembaga pendidikan ini
sehingga mereka tidak merasa terkendala antara letak tempat tinggal dengan letak
sekolah. Sebagaimana hukum alam, dimana pun adanya jika butuh akan dihampiri dan
dipercayai.
B. Bidang Pendidikan
1. Umum.
Upaya peningakatan pelaksanaan pendidikan pada tahun sebelumnya telah
membuahkan hasil yang menggembirakan, dalam bidang sarana dapat dilihat bangunan baru
selain dari pada itu diikuti pula dengan keberhasilan prestasi siswa serta minat masyarakat
untuk memasukkan putra-putrinya setiap tahun meningkat dan dapat dibuktikan dengan
jumlah calon peserta didik baru.
2. Kurikulum.
Intrakurikuler
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) belum dapat dilaksanakan sesuai
aturan, mengingat jumlah ruang belajar yang belum seimbangan dengan rombongan belajar
serta tenaga pendidik yang diperlukan belum memenuhi kebutuhan. Kegiatan belajar
mengajar menggunakan sistem satu shift dengan menggunakan ruangan lain/ alih fungsi
sebagai konsenkuensi dari kekurangan tersebut.
Penyusunan Administrasi KBM.

11
Dalam menunjang keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar setiap guru menyusun perangkat
administrasi rapan masing-masing mata pelajaran dibawah pembinaan melalui MGMP
tingkat Kabupaten maupun dilingkungan sekolah sendiri.
Pemantauan usunan perangkat administrasi Kegiatan Belajar Mengajar ini dilakukan
pada tiap awal semester dengan membubuhkan tanda tangan kepala sekolah pada setiap
program yang dikoordinir oleh wakil kepala sekolah urusan kurikulum.
Evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Pelaksanaan penilaian Kegiatan Belajar Mengajar telah diupayakan sesuai dengan
petunjuk yang berlaku dan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. Prinsip penilaian yang
berencana, berkesinambungan dan bermakna telah diupayakan seoptimal mungkin untuk itu
telah diupayakan pula pengendaliannya dengan penandatanganan daftar nilai dan program
penilaian tiap bulan.

3. Ekstrakurikuler.
Kegiatan Ekstrakurikuler telah memberikan konstribusi terhadap keberhasilan pendidikan
baik bagi sekolah maupun bagi siswa itu sendiri, kondisi ini dapat dicapai berkat adanya
perencaaan dan terkoordinir dari setiap jenis kegiatan. Namun demikian pengamatan dan
pelaporan kegiatan harus merupakan bagian yang perlu ditingkatkan terutama yang
dilaksanakan diluar lingkungan sekolah.
` 4. Kegiatan Bimbingan dan Konseling (BK)
Pelayanan Kegiatan Bimbingan dan Konseling (BK) telah menunjukkan upaya untuk
meningkatkan hasil yang optimal. Hal ini berdasarkan keragaman pelayan yang diberikan
oleh petugas kepada para siswa. Namun yang harus mendapat perhatian dan peningkatan
yang serius adalah mekanisme kerja dan pengayaan administrasi serta pengelolaan tata ruang.

C. Data Pendidik dan Kependidikan

1. Tenaga Pendidik
Komposisi guru terdiri dari 1 orang Kepala Sekolah, 45 orang Guru Tidak Tetap, dengan
komposisi jumlah guru per mata pelajaran sebagai berikut:

12
NO NAMA GURU/ NIP STATUS MATA PELAJARAN KETERANGAN
1 Drs. Anwar, M.Pd Biologi
PNS Kepala Sekolah
Nip.16512311998021015
2 Mukhtar Ab, S.PdI PNS
PAI Wakasek Kukul
Nip. 198107192006041006
3 Abdollah, S.Pd PNS Kepala Lab
Biologi
Nip. 196212312007011250
4 Sri Ulina Br Bangun, S. Pd, Gr PNS Bahasa Indonesia Kepala Perpustakaan
Nip.199005182017082001 PNS
5 Muhammad Ashri, S.Pd PNS Penjaskesor Wakasek Kesiswaan
Nip. 19840406219031002 PNS
6 Alfi Khair, S.Pd.I PNS PAI dan Budi Pakerti Pembina IMTAK
Nip.19841121201931001 PNS
7 Ashhabul Yamin, S.Pd PNS PPKn Wakasek Humas
Nip.19870709201903 1 003 PNS
8 Nurjannah, S.Pd PNS Bhs. Indonesia
Nip. 19871231 2019032003
9 Makmun, S.Pd PNS Matematika Wakasek Sarpras
Nip.19880311201931002
10 Muliana,S.Pd PNS Fisika Peminatan
Nip.198911032019032002 Fisika Lintas Minat
11 Khairul fahmi,S.Pd PNS Bhs. Inggris
Nip. 199010192019031001
12 Edy Muliadin, S. Pd Sukarela Bahsa Inggris
13 H. Sulaiman, S. Pd.I Sukarela PAI dan Budi Pakerti
14 Yulianto, S. Pd Sukarela Bahasa Indonesia/Seni
Budaya
15 Suherman, S. Pd.I Sukarela PAI dan Budi Pakerti
16 Salahudin, S. Pd Sukarela Sejarah Indonesia
17 Surmi, S. Pd Sukarela Ekonomi Peminatan
18 Munawir, S. Pd Sukarela Geografi Peminatan
19 Junaidin, S. Pd Sukarela Penjasorkes
20 Mas’ah, S. Pd.I Sukarela Bhasa Arab Lintas
Minat
21 Nurhayati, S. Pd Sukarela Biologi Lintas Minat
22 Paksi Jalan Dara, S. Pd Sukarela Sosiologi/Seni Budaya
23 M. Ilyas, S. Pd Sukarela Matematika
24 Nurdinah, S. Pd Sukarela Mulok ( Tata Boga )
25 Syahrir, S. Pd.I Sukarela Prakarya &
Kewirausahaan
26 Lilis, S. Pd Sukarela Sosiologi
27 Amiruddin, S. Pd Sukarela Penjasorkes
28 Suharti, S. Pd Sukarela Fisika Peminatan
29 Darwis, S. Pd Sukarela Biologi Peminatan
30 Azman, S. Pd Sukarela BP/BK
31 Kusmiati, S. Pd Sukarela Bahasa Inggris
32 Nurita, S. Pd Sukarela Sosiologi

13
33 Syafrudin, S. Pd Sukarela Ekonomi
Peminatan/geografi
34 Mahful, S. Pd Sukarela BP/BK
35 Siti Aisyah, S. Pd Sukarela Bahasa Indonesia
36 Suparman, S. Pd Sukarela Biologi Lintas Minat
37 Nurjana, S. Pd Sukarela PPKn
38 Sukrin, S. Pd Sukarela BP/BK
39 Gufran, S. Pd Sukarela Biologi
Peminatan/PKU
40 Nurhayati, S. Pd Sukarela Ekonomi Lintas Minat
41 Muhlis, S. Pd Sukarela Matematika Peminatan
42 Sri Wahyuningsih, S. Pd Sukarela Geografi Peminatan
43 Syahbudin, S. Pd Sukarela Seni Budaya
44 Sukardin, S. Pd Sukarela Kimia Peminatan
45 Nurmi Yati, S. Pd Sukarela PPKn
46 Arifudin, S. Pd Sukarela Ekonomi Lintas Minat
47 Umar Wiryadin, S. Pd Sukarela Sejarah Indonesia
48 Nurhasnah, S. Pd.I Sukarela Prakarya &
Kewirausahaan
49 Mu'minah, S.Pd Sukarela Bahasa Inggris/Sejarah
50 Rusdin, S. Pd Sukarela Penjasorkes
51 Nahwasarif, S. Pd Sukarela Sejarah Peminatan
52 Vivi Kurniati, S. Pd Sukarela Seni Budaya
53 Syahidu, S. Pd Sukarela Matematika
54 Kurniati, S. Pd Sukarela Prakarya &
Kewirausahaan
55 Ahmad Sukarela Kimia Peminatan/Seni
Budaya

Dengan melihat keadaan dan jumlah guru, jika dibandiingkan dengan kebutuhan
setiap mata pelajaran sangat dirasakan masih kurang. Upaya yang ditempuh selain
mengajukan permohonan penambahan tenaga guru kepada Kantor Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan dengan mengangkat tenaga Honor diupayakan pula pemerataan jam mengajar
berdasarkan rumpun mata pelajara
2. Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan SMA Negeri 3 Donggo terdiri dari 1 orang Kepala Tata Usaha,
5 orang Tenaga Tata Usaha dengan Uraian tugas sebagai berikut :
No Nama Status Jabatan Ket
1. Suparman PTT KA TU
2. Kurniati PTT Kesiswaan
3. Supratman, SPd.I PTT Sarana
3. Umar PTT Pegawai

14
3. Pengelolaan Perpustakaan
Untuk pengelolaan perpustakaan ditugaskan kepada petugas yang telah ditunjuk
disesuaikan dengan latar belakang pendidikannya. Kepala sekolah menunjuk guru mata
pelajaran B. Indonesia sebagai koodinator, sedangkan untuk pelayanan sehari-hari diserahkan
kepada petugas yang ditunjuk tersebut sebagai tenaga honorer.

D. Sarana dan Prasarana.

1. Tanah dan halaman


Tanah sekolah sepenuhnya milik Negara dengan luas total areal 15.000 m2.
Keadaan tanah sekolah SMA Negeri 3 Donggo :
Luas bangunan 800 m2, dan luas halaman 14.200 m2. Tanah yang belum dibangun
digunakan untuk sarana olahraga dan lapangan upacara.
2. Gedung sekolah
Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik .Jumlah ruang kelas untuk menunjang
kegiatan belajar belum memadai.
No. Jenis Gedung Jumlah Kondisi
1. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
2. Ruang Waka Kurikulum 1 Baik
3. Ruang Waka Kesiswaan 1 Baik
4. Ruang TU 1 Baik
5. Ruang Dewan Guru 1 Baik
6. Ruang Kelas 6 Baik
7. Ruang Lab. IPA 2 Baik
8. Ruang Perpustakaan 1 Baik
9. Ruang BK - -
10. Lab. Komputer 1 Baik
11. Ruang Multi Media - -
12. Ruang Audio Visual - -
13. Laboratorium Bahasa - -
14. WC Siswa 3 Baik
15. WC Guru 2 Baik
16. Musshola - -
17. Gudang 1 Baik

E. Kesiswaan

Keadaan jumlah siswa sampai dengan awal tahun pelajaran 2019/2020dapat


diketahui pada tabel berikut :

15
Kelas X Kelas XI Kelas XII
Kelas Siswa Kelas Siswa Kelas Siswa
X L P JML XI L P JML XII L P JML
1 IPA IPA
2 IPS IPS

JML

F. Ekstrakurikuler
Kegiatan ektrakurikuler dilakukan diluar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur
sekolah, di sekolah atau di luar sekolah, secara berkala atau hanya pada waktu-waktu
tertentu. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri dari kegiatan ekstrakurikuler akademik dan
ekstrakurikuler non akademik.
Kegiatan Ekstrakurikuler akademik meliputi :
 Kelompok Ilmiah Remaja
 Praktikum IPA
 Kelompok Bahasa Inggris
Kegiatan Ekstrakurikuler non akademik meliputi :
 Pembinaan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
 Pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara
 Pembinaan pendidikan pendahuluan bela negara
 Pembinaan kepribadian dan budi pekerti luhur
 Pembinaan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan
 Pembinaan keterampilan kewirausahaan
 Pembinaan kesegaran jasmani dan daya kreasi
 Pembinaan persepsi, apresiasi dan kreasi seni.
 Pembinaan tekhnologi informasi dan komunikasi (TIK)
 Pembinaan komunikasi dalam bahasa Inggris
Dalam pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler non akademik di SMA Negeri 3 Donggo
dilaksanakan melalui wadah OSIS, Paskibra, KIR, PMR, Pramuka, Olah Raga, dan seni
budaya.

16
Bidang Pembinaan Kesiswaan adalah :
 Bidang Organisasi kesiswaan
 Bidang Bina Prestasi
 Bidang bina Olah Raga
 Bidang Bina Seni
 Bidang Ketertiban siswa (Tatib)
F. Pembiayaan
Pengelolaan keuangan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan baik
keuangan rutin maupun dana proyek serta keuangan dari komite sekolah. Khusus pemasukan
keuangan komite tidak mencapai 100% namun tidak menghambat pelaksanaan kegiatan
sekolah. Disamping pembiayaan yang dialokasikan dalam RKAS terdapat pada pembiayaan
kegiatan yang tidak dialokasikan dalam RKAS, misalnya Rencana pembangunan musholla
dananya diperoleh dari sumbangan siswa/I infak harian dan sumbangan dari orang tua.
G. Pengembangan Pegawai
Untuk meningkatkan pengelolaan sekolah pada umumnya diperlukan tenaga yang
handal dan terampil. Upaya yang telah ditempuh adalah dengan mengikutsertakan Guru/TU
dan pegawai mengikuti pelatihan-pelatihan, penataran dan MGMP. Sedangkan untuk promosi
jabatan diajukan bagi guru yang telah memenuhi syarat.
Di lingkungan sekolah untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam pengelolaan
sekolah diadakan rotasi Wakil Kepala Sekolah dan pembantunya.
H. Supervisi dan Evaluasi
Pelaksanaan .supervisi ditujukan kepada tenaga guru dan karyawan Tata Usaha.
Pelaksanaan kegiatan supervisi dilakukan oleh Kepala Sekolah juga dibantu oleh para urusan
sesuai dengan bidangnya masing-masing. Supervisi Tata Usaha meliputi bidang ketata-
usahaan, perkantoran, keuangan dan pelaksanaan 7K dilaksanakan secara berkala baik
bulanan maupun triwulan serta insidental sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan.
Sedangkan Supervisi kepada Guru yang berupa kunjungan kelas dilaksanakan setiap
awal semester yang meliputi bidang Administrasi KBM dan penyajian KBM di dalam kelas.

17
BAB IV
PROGRAM KEGIATAN TAHUNAN

A. Umum
Pengelolaan sekolah menurut adanya pengelolaan yang terpadu dan terarah. Terpadu
berarti berorientasi kepada pendayagunaan semua sumber (tenaga dan dana serta sarana)
secara tepat guna dan hasil guna. Terarah berarti berorientasi kepada tujuan yaitu administrasi
sekolah menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Maka dari itu mekanisme pengelolaan
sekolah meliputi perencanaan, pengorganisasian dan penilaian baik proses maupun hasil
administrasi sekolah harus dilakukan secara sistematis. Program kegiatan bidang umum
meliputi :
Pertama menetapkan struktur organisasi dan komposisi personalianya. Hal ini dimaksudkan
untuk memperjelas mekanisme kerja, sehingga setiap personalia lebih memahami fungsi dan
peranannya dalam melaksanakan tugas masing-masing.
Kedua menghimpun dan menertibkan surat-surat keputusan dalam melaksanakan kegiatan
sekolah diperlukan landasan aturan administrative.
Untuk itu diupayakan dapat terhimpun keputusan-keputusan mengenai berbagai keputusan
yang baik yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar berdasarkan kepada aturan-
aturan yang telah ditetapkan, maka diterbitkan surat keputusan mengenai pembagian tugas
tenaga edukatif dan non edukatif.
B. Kurikulum
Program kegiatan bidang kurikulum ini meliputi sub.bidang :
• Pembagian tugas guru
• Penyusunan jadwal pelajaran
• Penyusunan jadwal ekstra-kurikuler
• Penyusunan program kegiatan belajar mengajar
• Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
• Penyusunan program evaluasi belajar
• Penyusunan hasil belajar siswa
• Penyusunan program bimbingan dan konseling
• Penyusunan program perpustakaan
• Pembagian tugas guru

18
Secara kuantitatif ( ratio dengan jumlah kelas/rombongan belajar ) jumlah guru belum
memadai demikian halnya secara kualitatif ( ratio dengan kelayakan mengajar) belum
mencapai keadaan proporsional. Namun demikian dalam pembagian tugas mengajar
diupayakan pemerataan jumlah jam mengajar setiap guru. Selain dapat tugas mengajar para
guru mendapat tugas tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah sebagai pembantu urusan,
Wali Kelas, BP/BK, Pembina Siswa, Pembina Ekstra Kurikuler.
1. Penyusunan Jadwal Pelajaran.
Sejalan dengan pembagian tugas mengajar yang diberikan kepada guru juga
disampaikan kepada guru Jadwal pelajaran yang disusun paling lambat satu minggu sebelum
di mulai kegiatan belajar dan mengajar.
2. Penyusunan Jadual Ekstra kurikuler
Kegiatan ekstra kurikuler sebagai kegiatan untuk pengembangan wawasan dan
penyaluran minat dan bakat siswa dan dilaksanakan di luar jam pelajaran. Kegiatan
ekstrakurikuler selain rekreatif diupayakan pula sebagai kegiatan yang bersifat prestasi.
Adapun jenis kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan adalah : Volley Ball, Sepak bola,
Pramuka, PMR, Seni budaya, dan PASKIBRA.
3. Penyusunan program kerja Kegiatan Belajar Mengajar
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar akan dipengaruhi oleh pembuatan
perencanaan. Maka dari itu setiap guru dituntut untuk membuat perangkat administrasi
kegiatan belajar dan mengajar yang terdiri :
• Penyusunan Silabus
• Program Tahunan
• Program Semester
• Analisis Materi Pelajaran
• Penyusunan RPP
Dalam pembuatan dan pengembangan administrasi pengajaran disesuaikan dengan
hasil kegiatan PKG/MGMP. Untuk mengoptimalisasikan penyusunannya dikoordinir oleh
seorang PJ untuk setiap mata pelajaran. Para awal Semester setiap guru menyelesaikan
program pengajarannya.
Adapun pembuatan satuan pelajaran/persiapan mengajar dibuat berdasarkan
kebutuhan sesuai dengan program pengajarannya.

19
4. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar
Selain keperluan administrasi keberhasilan kegiatan belajar mengajar dipengaruhi
pula oleh penampilan guru di dalam kelas, tertib lonceng. Untuk kelancaran kegiatan belajar
mengajar disusunlah tugas piket yang waktunya disesuaikan dengan hari bebas guru.
Faktor lain yang menunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar adalah pengadaan buku
sumber, baik bagi guru maupun bagi siswa dan pengadaan alat media serta alat pelajaran
lainnya. Upaya lain dalam rangka optimalisasi hasil kegiatan belajar mengajar dan perluasan
wawasan siswa dengan pelaksanaan kegiatan ko-kurikuler sesuai dengan ketentuan dan
kebutuhan.
4. Penyusunan Evaluasi Belajar Siswa.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa mutlak dilaksanakan kegiatan
evaluasi belajar. Evaluasi belajar siswa dapat dilaksanakan pada saat proses belajar maupun
pada akhir kegiatan belajar. Bentuk evaluasinya bisa berupa kegiatan tes atau non
tes..Evaluasi non tes berupa pengamatan terhadap sikap dan perilaku siswa diliungkungan
sekolah maupun di luar sekolah. Sedangkan evaluasi dalam bentuk tes diselenggarakan secara
tertulis pada saat :
• Ulangan Harian
• Ulangan Tengah Semester
• Ulangan Akhir Semester
• Ujian Kenaikan Kelas
• UN/ US
• Analisis Hasil Evaluasi Siswa.
Sebagai upaya tindak lanjut dari pelaksanaan evaluasi siswa, maka hasil evaluasi siswa
perlu dianalisa. Analisa hasil evaluasi ini ditujukan kepada nilai yang diperoleh siswa
maupun perangkat tesnya.
Dari Analisa terhadap hasil yang dicapai siswa akan diperoleh :
• Kedudukan siswa dalam kelompok dikelasnya
• Tarap serap dan daya serap
• Penentuan Proses Pengayaan dan Perbaikan
Sedangkan dari analisis terhadap perangkat tes (butir soal) dimaksudkan untuk
menentukan klasifikasi soal yakni : Tingkat kesukaran, Validitas soal : diterima, diperbaiki,
ditolak.Fungsionalisasi distructur (pengecoh). Dengan pelaksanaan analisis terhadap hasil
evaluasi belajar ini diharapkan professional dalam mengajar belajar tuntas (mastery
learning).
20
5. Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling
Kegiatan Bimbingan dan Konseling merupaskan bagian integral dari system
pendidikan di sekolah. Kegiatan Bimbingan dan Konseling ini ditujukan kepada siswa untuk
menentukan potensi yang ada pada dirinya serta mengarahkannya supaya menjadi teman
infestasi dalam keberhasilan belajar. Untuk menunjang kelancaran pelayanan Bimbingan dan
Konseling diperlukan data yang memadai, sumber pengolahan data diperoleh dari buku
catatan pribadi, buku laporan pendidikan dan hasil wawancara. Untuk mendapatkan informasi
yang optimal dilaksanakan layanan home visit dan pertemuan dengan orang tua siswa
perkelas. Mekanisme pelayanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan oleh koordinator
dengan stafnya yang terdiri dari guru, wwali kelas. Untuk terciptanya pelayanan yang tepat
guna dan hasil guna, maka setiap p[ersonal BK diberikan sasaran pelayanan berdasarkan
jumlah siswa perkelas.Faktor lain yang perlu diupayakan adalah penyediaan fasilitas ruangan
yang refresentatif dan visualisasi data.
2. Penyusunan Program Perpustakaan
Perpustakaan sebagai sarana untuk menambah dan memperluas keilmuan dan
pengetahuan siswa perlu ditingkatkan fungsi dan peranannya.
Kegiatan yang menunjang antara lain :
Penetapan personalia yang terdiri dari dari koordinator, pengelola dan pembantu pelaksana.
• Penataan administrasi
• Pengelompokan pustaka sesuai dengan ketentuan
• Penambahan buku-buku
• Pemeliharaan sarana dan prasarana
C. Ketenagaan
Bidang Ketenagaan ini meliputi sub bidang :
• Tenaga guru
• Tenaga Non Guru/Tata Usaha
• Tenaga Pembantu Pelaksana
• Tenaga Pengelola Perpustakaan
• Petugas Bimbingan dan Konseling
• Pembina/Pelatih kegiatan Ekstrakurikuler
1. Tenaga Guru
Berdasarkan keadaan jumlah guru masih dirasakan kurang jumlahnya, upaya yang
ditempuh adalah dengan mengusulkan penambahan atau dengan pemerataan. Disamping itu
diupayakan pula dengan mengangkat guru sukwan/honorer (GTT) sesuai dengan kebutuhan
21
dan kemampuan.Upaya peningkatan kemampuan guru dilaksanakan dengan
mengikutsertakan dalam kegiatan PKG/MGMP.
2. Tenaga Tata Usaha
Kegiatan ketatausahaan merupakan sentral administrasi di sekolah, baik administrasi
pengajaran maupun administrasi perkantoran. Guna memperlancar pengelolaannya
diperlukan tenaga yang memadai dan kualifid. Pembinaan dan pengarahan terhadap
kemampuan kerja diupayakan melalui penataran maupun bimbingan langsung berdasarkan
peraturan dan petunjuk pelaksanaan yang berlaku.
3. Tenaga Pembantu Pelaksana
Kebutuhan akan pembantu pelaksana masih dipenuhi sebagian besar oleh tenaga
honorer. Efektivitas pendayagunaan tenaga pembantu pelaksana diarahkan kepada pelayanan
kebutuhan pelayanan pengajaran, administrasi perkantoran dan pemeliharaan serta
pengamanan sarana dan prasarana sekolah. Mengingat tingkat pendidikan yang dimiliki oleh
tenaga pembantu pelaksana relatif rendah.
4. Tenaga pengelola Perpustakaan
Untuk meningkatkan fungsi perpustakaan terhadap keberhasilan pendidikan disekolah
diperlukan upaya pengelolaan yang mencukupi dan berkemampuan yang professional.
Sehubungan dengan belum mempunyai tenaga pustakawan yang berkelayakan, maka
pengelola perpustakaan diserahkan kepada guru yang erat hubungannya dengan mata
pelajaran terutama Bahasa Indonesia.
5. Tenaga Bimbingan dan Konseling (BK)
Sehubungan dengan pelayanan BK berkaitan dengan masalah perkembangan para siswa
dalam kegiatan belajar mengajar baik siswa yang bermasalah maupun yang berpotensi.
Mengingat tenaga guru BK yang dimiliki sangat kurang, maka untuk membantu kelancaran
pelayanan BK dibantu oleh wali kelas dan guru mata pelajaran. Untuk meningkatkan
kemampuan tenaga BK selain mengupayakan buku-buku pedoman yang mutahir juga
diikutsertakan dalam kegiatan MGBK atau Pelatihan dan Penataran yang relevan.
6. Tenaga Pembina / Pelatihan Ekstrakurikuler
Upaya peningkatan kegiatan ekstrakurikuler disamping mendapatkan bimbingan dan
pengawasan dari guru pembina juga diupayakan mendatangkan pelatih dari bidang kegiatan
tertentu yang tidak bias ditangani tenaga yang ada.
D. Bidang Sarana dan Prasarana
Bidang sarana dan prasarana ini meliputi sub bidang berikut ini :
Pemeliharaan Bangunan
22
Rehabilitasi Ruang Belajar
Pemeliharaan dan Penambahan alat pelajaran
Perbaikan dan penambahan meubelair
Penataan Lapangan olah raga
Penataan halaman
1. Pemeliharaan Bangunan
Pemeliharaan bangunan ini diawali dengan menginventarisir hal-hal yang perlu mendapat
perhatian. Inventarisasi ini dilakukan oleh para wali kelas dan penanggung jawab ruangan
yang dikoordinir oleh urusan sarana dan prasarana. Pemeliharaan bangunan ini meliputi
perbaikan instalasi listrik, pelaburan dan rehabilitasi ruang perpustakaan.
2. Rehabilitasi ruangan belajar
Sesuai dengan master plan pengembangan sekolah, maka dalam tahun pelajaran
2016/2017 diusulkan kepada pemerintah untuk pembangunan ruang belajar. Hal ini
dilakukan karena masih kekurangan ruang belajar.
3. Pemeliharaan dan penambahan alat pelajaran.
Pemeliharaan alat pelajaran ini diawali dengan mengadakan inventarisasi alat
pelajaran untuk setiap mata pelajaran oleh masing-masing guru. Hasil inventarisasi ini
diketahui keadaannya yang masih layak pakai atau yang perlu diperbaiki atau diganti /
dimusnahkan. Selain itu diupayakan pula untuk menambah beberapa alat pelajaran
termasuk buku-buku sumber ,pegangan guru dan relevensi lainnya. Penambahan alat-alat
pelajaran ini diupayakan dengan mengajukan permohonan kepada dinas Dikpora
Kabupaten, Kanwil Kemendiknas dan pembelian dari sumber dana yang tersedia sesuai
dengan kemampuan berdasarkan skala prioritas.
4. Perbaikan dan penambahan mebeler.
Mengingat bertambahnya jumlah penerimaan siswa baru, maka konsekwensi yang harus
diantisifasi antara lain penambahan tempat duduk siswa. Untuk itu perlu dilaksanakan
klasifikasi terhadap barang yang layak pakai dan tidak layak pakai. Selain itu diupayakan
pula perbaikan –perbaikan atau pengadaan mebeler untuk ruangan guru antara lain meja,
kursi dan lemari.
5. Penataan Lapang Olah Raga.
Agar kondisi lapang olah raga dapat menunjang kelancaran proses KBM, maka
kondisi fisiknya perlu ditingkatkan dan di perbaiki.
6. Penataan Halaman.

23
Dalam rangka meningkatkan program 7K, diupayakan pemamfaatan dan penataan
halaman. Kegiatan ini meliputi penambahan pohon hias dan pembuatan taman, pengadaan
tempat sampah di setiap kelas, pembuatan gerbang ( Gapura ) serta pendukung lainnya.
E. Bidang Kesiswaan
Bidang garapan kesiswaan ini terdiri dari sub bidang:
• Penerimaan siswa baru ( PSB )
• Peningkatan pengelolaan administrasi kesiswaan
• Pembinaan Kesiswaan ( OSIS )
• Pembinaan Ekstra kurikuler
• Peningkatan pelayanan Bimbingan dan Konseling
1. Penerimaan Siswa Baru
Dalam upaya mengantisipasi meningkatnya jumlah pendaftar dari Sekolah Menengah
Pertama, maka dalam tahun pelajaran 2019/2020dan sebelumnya telah disesuaikan dengan
kapasitas yang ada 3 kelas dengan jumlah siswa perkelas 22 orang. Rangkaian kegiatan
penerimaan siswa baru ini diikuti dengan kegiatan MOS.
2. Peningkatan Pengelolaan Administrasi Kesiswaan
Pada umumnya pengelolaan administrasi kesiswaan telah dilaksanakan dengan
berpedoman kepada ketentuan yang berlaku. Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal
masih diperlukan upaya peningkatan terutama dalam hal akurasi data, pengarsipan dan
pelaporannya secara berkesinambungan.
3. Pembinaan Kegiatan OSIS
Pelaksanaan Kegiatan OSIS didasarkan kepada petunjuk pelaksanaan yang berlaku
berdasarkan Surat Keputusan dari Kanwil Kemendikbud Propinsi Nusa Tenggara Barat.
Pelaksanaan teknis urusan kesiswaan dilaksanakan oleh urusan kesiswaan yang dibantu oleh
staf pembina OSIS, pembinaan kegiatan OSIS meliputi pembinaan keorganisasian
Administrasi dan pelaksanaan program kegiatannya, pembinaan organisasi meliputi
pembentukan pengurus OSIS dan MPK serta penyusunan program kerjanya dalam bidang
administrasi meliputi pengadaan sarana dan prasarana penertiban pengelolaan administrasi
dan memberikan arahan-arahan dalam pengelolaannya.Sedangkan dalam pelaksanaan
program pelaksanaan kegiatan meliputi pengarahan dan pengawasan kegiatan serta evaluasi
kegiatannya
3. Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler
Pembinaan ekstrakurikuler selain diarahkan kepada mempertahankan hasil yang telah
dicapai pada tahun sebelumnya, diupayakan pula untuk dapat meningkatkan untuk itu sebagai
24
penanggungjawab dan kegiatan ekstrakrikuler dituntut untuk memberi rencana program
dengan demikian diharapkan tercapai koordinasi dan integrasi dari seluruh bidang kegiatan.
Selain itu diupayakan pula bimbingan dan pengarahan terhadap pelaksanaan program
kegiatan serta penambahan dan perawatan terhadap alat-alat dan fasilitas kegiatan
ekstrakurikuler.
5. Pelayan Bimbingan dan Konseling
Dapat terarah dan terpadu maka para petugas dalam melaksanakan kegiatannya harus
berdasarkan rencana kegiatan.Untuk itu koordinator Bimbingan dan Konseling diserahi tugas
untuk menyusun program berdasarkan ketentuan yang berlaku. Untuk meningkatkan kegiatan
tersebut meskipun belum dapat memadai diupayakan pula semaksimal mungkin disediakan
bagi yang tersendiri upaya lain dalam meningkatkan pelayanan ini adalah inventarisasi data
dan penambahan sarana dan prasarana antara lain : Almari Data,Papan Data (Visualisasi
Data)
F. Hubungan Masyarakat (Humas)
 Bidang Kegiatan Humas antara lain terdiri dari
 Hubungan dengan orantua siswa
 Hubungan dengan pengurus Komite Sekolah
 Hubungan dengan instansi terkait baik instansi Vertikal maupun Horizontal.
 Hubungan dengan masyarakan sekitar
 Hubungan dengan lembaga Pendidikan Luar Sekolah
1. Hubungan dengan orang tua siswa
Hubungan dengan orang tua siswa diupayakan seoptimal mungkin secara timba balik
dengan memanggil orang tua ke sekolah maupun melakukan kunjungan ke rumah
(home visit) secara formal hubungan dengan orang tua siswa dilakukan kunjungan ke
rumah,dilakukan melalui rapat pada wal dan akhir tahun pelajaran serta pada
pembagian Laporan Pendidikan Siswa setiap akhir semester. Untuk lebih meningkatkan
hasil yang optimal proses pertemuan dengan orang tua siswa maka dalam tahun
pelajaran yang akan dating diupayakan pertemuan perkelas melibatkan unsure wali
kelas dan BK, Kurikulum dan Urusan Kesiswaan
2. Hubungan dengan Pengurus Komite Sekolah
Komite Sekolah sebagai institusi yang mewakili masyarakat dalam membantu
kelamcaran kegiatan pendidikan di sekolah memegangh andil yang cukup besar dalam
mencapai keberhasilan pendidikan di sekolah. Peran serta pengurus Komite Sekolah

25
tidak hanya sebagai pembantu sarana pinansial saja juga dalam masalah lainnya dapat
menunjang sesuai dengan kewenangannya.
Berdasarkan kepada peraturan yang berlaku untuk mencapai tujuan tersebut diatas
diupayakan pula pertemuan dengan orang tua (Pengurus Komite Sekolah) secara
berkala maupun melalui kunjungan insidental pengurus ke sekolah.
3. Hubungan dengan instansi terkait (Instansi Vertikal maupun Horizontal).
Yang dimaksud dengan instansi tersebut diatas adalah Lembaga departemental dan
organisasi profesi dan fungsionalisasi yaitu kantor Disdik Provinsi, Pemerintah terkait,
Kantor Disdik Kabupaten. Hubungan dengan instansi Horizontal adalah lembaga
Departemen sejenis dan organisasi fungsional setingkat. Pola hubungan instansi
horizontal ini dalam upaya meningkatkan hubungan koordinatif dan konsultatif.
4. Hubungan dengan masyarakat sekitar
Peran serta masyarakat sekitar akan membantu terwujudnya ketahanan sekolah dan
wawasan Wiyata Mandala. Maka dari itu perlu ditingkatkan hubungan timbal balik
antara piuhak sekolah dengan masyarakat sekitar.
Upaya ini diupayakan antara lain dengan mengundang para tokoh masyarakat dalam
kegiatan yang diselenggarakan sekolah seperti kegiatan perayaan kegiatan hari besar
keagamaan. Disamping itu pihak sekolah berusaha pula beriintegrasi dengan kegiatan
sosial kemasyarakan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar sekolah seperti perayaan
7K atau perayaan hari besar Nasional dan Agama. Dengan demikian diharapkan
bahwa sekolah merupakan kegiatan bagian yang terintegrasi dari kegiatan
kemasyarakatan khusunya masyarakat sekitar sekolah.
5. Hubungan dengan Lembaga Pendidikan Luar Sekolah
Pola hubungan sekolah dengan lembga pendidikan luar sekolah bersifat komplementer
dan dengan perjanjian yang tidak memberatkan sekolah adapun rencana kerjasama
dengan lembaga pendidikan luar sekolah dengan lembaga pendidikan Komputer.
G. Bidang Ketatausahaan
Bidang Ketata-usahaan ini diupayakan untuk mengadakan pembinaan dan peningkatan
penngelolaan administrasi sekolah yang meliputi sub.bidang :
 Adminstrasi Kurikulum
 Administrasi Kesiswaan
 Administrasi Kepegawaian
 Administrasi Keuangan
 Administrasi Sarana/Prasarana
26
 Administrasi Persuratan/Kearsipan
 Administrasi Pelaporan/Statistik.
1. Administrasi Kurikulum (KBM)
Guna menunjang kelancaran dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar perlu ditunjang
dengan penyediaan dan pelayanan administrasi yang memadai, maka dengan ini setiap
awal tahun pelajaran tiap guru disediakan alat tulis untuk pembuatan kelengkapan
administrasi KBM antara lain Buku untuk membuat Satpel,Program Tahunan, dan lain
sebagainya. Selain itu diupayakan pula peningkatan pengerjaan Program Urusan
Kurikulum yang meliputi : Penyusunan Jadual mengajar, pelaksanaan tes, pelaksanaan
UN/US yang terdiri dari penyusunan program, pelaksanaan kegiatan , pelaporan dan
pengarsipan.
2. Administrasi kesiswaan
Peningkatan pembinaan dan pengelolaan administrasi kesiswaan ini meliputi :
 Administrasi Penerimaan Siswa Baru
 Administrasi Masa Orientasi Siswa (MOS)
 Pencatatan Buku Induk
 Pencatatan Buku Klapper
 Pencatatan Kumpulan Absen Siswa
 Pengelolaan Adm.Mutasi Siswa
 Penyediaan Absensi Siswa
 Pengelolaan Buku Legger
 Pengadministrasian Legalisir STTB/SKHU/IJAZAH/STL.
 Membantu Ketata-laksanaan OSIS
3. Administrasi Kepegawaian
Dalam upaya peningkatan pengelolaan administrasi kepegawaian diupayakan penyediaan
dan pengerjaan seoptimal mungkin yang berhubungan dengan :
 Proses kenaikan pangkat / jabatan guru dengan system angka kredit
 Proses kenaikan Pangkat/Tingkat Karyawan
 Proses Kenaikan Gaji Berkala
 Pencatatan Data Kepegawaian
 Pengarsipan salinan SK Kepegawaian dan Surat-surat berharga
 Penyusunan Daftar Urut Kepangkatan
 Pencatatan Buku Induk Pegawai

27
 Penjenjangan Karier Pegawai
 Penyusunan Daftar R.7/R.8 dan DSO
 Pencatatan Daftar Hadir Guru dan Karyawan
 Pengusulan,pengangkatan Guru dan Karyawan
 Pengelolaan Daftar Mutasi Kepangkatan
 Pembuatan DP.3
 Pembuatan Uraian Tugas
 Pencatatan Papan Data
4. Administrasi Keuangan
Pengelolaan Administrasi Keuangan dikerjakan oleh petugas yang ditunjuk baik
bendaharawan maupun pembantunya, meliputi :
 Penyusunan RKAS
 Pengarsipan Daftar Isian Kegiatan (DIK)
 Pengerjaan Buku Pembantu/Buku Harian
 Buku Register SPMU
 Daftar Penerimaan Gaji/Uang Lembur
 Daftar Penerimaan Kesejahteraan
 Daftar Penerimaan Sumbangan
 Buku Setoran ke Bank
 Pengarsipan Buku Pengeluaran dan Pelaporan
 Pengelolaan Buku Kas Umum
 Pencatatan Buku Penerimaan Bea Siswa
 Pelaporan Keuangan
 Buku Setoran Wajib Pajak.
4. Administrasi Sarana / Prasarana
Upaya peningkatan pengelolaan Administrasi Sarana dan Prasarana meliputi :
Perencanaan (Perencanaan kebutuhan dan biaya )
 Pengadaan Kebutuhan
 Penyimpanan dan Penyaluran
 Pemeliharaan
 Penginventarisasian dan Penghapusan
Maka untuk menunjang kegiatan tersebut di atas diupayakan pengelolaan
administrasinya yang terdiri dari :
28
 Daftar usulan kegiatan
 Daftar Penerimaan dan Pengeluaran
 Daftar Penerimaan dan Pemeriksaan Barang
 Daftar Penyerahan Barang
 Daftar Persediaan Barang
 Daftar Permintaan /Pengeluaran Barang
 Buku Pemeliharaan Barang
 Buku Penerimaan Barang
 Daftar Pemeliharaan Barang dan Perabot
 Surat Perintah Kerja Perbaikan
 Buku Induk Barang Inventaris
 Buku Golongan Barang Inventaris
 Buku Catatan Barang Non Inventaris
 Daftar Pelaporan Keadaan Sekolah.
5. Administrasi Agenda dan Kearsipan
Pengelolaan Administrasi Agenda dan Kearsipan meliputi kegiatan :
 Pengelolaan surat-surat
 Mengagendakan surat-surat yang masuk
 Mengagendakan surat-surat keluar
 Mengekspedisi surat yang keluar
 Pengelolaan Arsip:
 Sistem penataan dan penyimpanan arsip dengan menggunakan dasar penataan system
masalah dan pengabjadan.
 Pemeliharaan arsip in-aktif yang penting dan permanen antara lain :
 Akte tanah, Akte pendirian gedung, Akte status sekolah dan surat-surat berharga
lainnya.
 Penyusutan/pemusnahan arsip yang tidak berguna/sudah usai waktunya
 Penyediaan Buku Notula Rapat Sekolah
 Penyediaan Buku Tamu Dinas dan Tamu Umum
 Penyediaan Buku Catatan Kedinasan Guru dan Karyawan
 Penyediaan Buku Pembinaan.

29
6. Administrasi Laporan Statistik
Guna meningkatkan pelaksanaan pelayanan administrasi baik yang berhubungan dengan
laporan maupun dengan kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan sekolah pada
umumnya dibuat berdasarkan format yang telah ditentukan dan diselesaikan sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Data yang dilaporkan berdasarkan klasifikasi
sekolah diantaranya : Denah Sekolah, Grafik Kegiatan Sekolah, Struktur Organisasi
Sekolah, Rencana Kegiatan Tahunan, Daftar Guru dan Pegawai, Daftar Pelajaran dan
Papan Statistik Siswa
G. Pembiayaan
Pembiayaan seluruh kegiatan di sekolah dananya bersumber dari Pemerintah dan
masyarakat (Komite Sekolah). Dana dari pemerintah terdiri dari Dana Rutin/ BOS.
Sedangkan dana dari masyarakat berupa iuran /sumbangan Komite serta dana insidental
lainnya sesuai kebutuhan.
Seluruh dana yang diterima diupayakan dikelola sesuai dengan kebutuhan yang berlaku
dan berdasarkan skala prioritas. Pola pendekatan penyusunan anggaran sekolah
menggunakan “Budgetting Oriented Aproach” yakni Penyusunan anggaran berdasar
kepada anggaran yang tersedia. Maka dari itu disusunlah skala prioritas anggaran
terutama terhadap mata anggaran kebutuhan harian.
Untuk peningkatan pengelolaan anggaran pembiayaan ini diupayakan intensifikasi
pemasukan dan pengguinaan dana yang meliputi :
 Pembinaan pengelolaan administrasi keuangan dana rutin proyek dan komite
sekolah
 Pembuatan anggaran sekolah berdasarkan skala prioritas kebutuhan
 Peningkatan pengelolaan laporan
 Fungsionalisasi personalia keuangan.
H. Pengawasan dan Evaluasi
Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi merupakan kegiatan yang strategis dari fungsi
pengelolaan. Sebab dengan melakukan pengawasan akan dapat diketahui apakah suatu
program kegiatan itu dapat dilaksanakan dengan baik atau tidak. Apakah pelaksanaan itu
sesuai atau tidak. Maka dari itu diupayakan pelaksanaan fungsi pengawasan ini dengan
pendekatan pengawasan fungsional dan pengawasan melekat (Waskat).
Sedangkan pelaksanaan evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah hasil suatu
program sesuai dengan rencana atau tidak. Selain itu dengan evaluasi ini dimaksudkan
pula untuk mengetahui sampai sejauh mana tujuan program itu sudah tercapai. Maka
30
untuk mendapatkan criteria yang pasti terdapat kegiatan pengawasan dan evaluasi ini
disusunlah instrumennya. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang
obyektif,valied dan reliable.
Bidang garapan pengawasan dan evaluasi ini terdiri dari sub.bidang :
 Pengawasan terhadap Ketata-usahaan
 Pengawasan terhadap Pegawai Tata Usaha
 Pengawasan terhadap Pembantu Pelaksana
 Pengawasan terhadap Bendaharawan
 Pengawasan terhadap Wakil Kepala Sekolah
 Pengawasan terhadap Pembantu Urusan-urusan
 Pengawasan terhadap Guru
 Pengawasan terhadap petugas BK
 Pengawsan terhadap Pengelola Perpustakaan
 Pengawasan terhadap Pembina OSIS dan KOPSIS
 Evaluasi terhadap Kegiatan Belajar dan Mengajar
 Evaluasi terhadap Hasil Belajar
 Evaluasi Program Kegiatan Tahunan.
1. Pengawasan terhadap Ketata-usahaan
Kegiatan Tata Usaha merupakan kegiatan yang paling utama dalam administrasi
sekolah, karena itu kegiatan administrasi akan mempengaruhi terhadap kelancaran
kegiatan belajar mengajar (KBM). Untuk itu perlu diciptakan suatu kondisi yang
favoriable antara lain: Pengawasan terhadap kegiatan adfministrasi secara dini. Hal ini
dimaksudkan agar penyimpangan dan klesalahan dapat diperbaiki secara professional.
Pengawasan ini dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung
dengan pemeriksaan terhadap proses dan hasil kegiatan, sedangkan secara tidak langsung
dengan melalui pengamatan visual.
2. Pengawasan terhadap Tata-Usaha
Pengawasan terhadap pegawai Tata Usaha dilakukan secara sektoral dan integral.
Secara sektoral dimaksudkan pengawasan terhadap pegawai berdasarkan tugasnya
masing-masing. Sedangkan secara integral dimaksudkan pengawasan yang dilakukan
secara keseluruhan melalui Kepala Tata Usaha. Pendekatan yang melalui formal dan
instrumen secara tertulis, selain itu dilakukan pula secara informal dimana jika terdapat
penyimpangan terhadap pelaksanaan kegiatan, maka personal yang bersangkutan
diberikan pengarahan secara personal persuasif.
31
3. Pengawasan terhadap Bendahara
Rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki oleh para pembantu pelaksana akan
mempengaruhi terhadap pola pikir dan pola tindaknya dalam menyelesaikan tugas yang
menjadi tanggungjawabnya. Maka dari itu dalam pemberian tugas demikian jelas dan
terperinci dan pengawasannya lebih diutamakan terhadap proses pelaksanaannya agar
hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.
4. Pengawasan terhadap bendahara
Pengawasan terhadap Bendaharawan dilakukan terhadap aspek administrasi
(pencatatan transaksi) dan pengelolaan uang( penyimpanan dan pembelajaran).
Pengawasan administrasi diupayakan dengan penandatanganan seluruh pembukuan
keuangan setiap akhir bulan dengan penyesuaian terhadap bukti penerimaan dan
pengeluaran. Secara berkala pula 3 (tiga) bulan sekali diupayakan pemeriksaan dengan
menggunakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Untuk terciptanya sirkulasi keuangan
secara terkontrol,maka digunakan buku pengendalian yang harus diserahkan
Bendaharawan setiap hari . Pengawasan terhadap pengelolaan keuangan dimaksud untuk
mengetahui apakah sesuai dengan ketentuan dan program yang telah dibuatkan atau ada
penyimpangan. Jika terdapat penyimpangan maka dapat dilakukan perbaikan secepatnya
baik secara administrative maupun secara operasional.
5. Pengawasan terhadap Wakil Kepala Sekolah
Sehubungan dengan pelaksanaan sekolah menggunakan pola belajar double shief,
maka untuk membantu kelancaran kegiatan belajar mengajar ditunjuk seorang Wakil
Kepala Sekolah. Mengingat jabatan Wakil Kepala Sekol;ah bukan jabatan structural
organic namun bersipat fungsional operatif, maka kewenangannya merupakan wewenang
dan tugas yang dilimpahkan oleh Kepala Sekolah. Pola pengawasan yang diterapkan
bersifat konsultatif dan informative. Konsultatif dimaksudkan bahwa setiap kegiatan yang
dilakukan dikonsultasikan terlebih dahulu. Informatif dimaksudkan bahwa selesai
dilaksanakan tugas dilaporkan kepada Kepala Sekolah. Selain Pengawasan yang bersifat
konsultatif dilakukan pula pengawasan secara langsung terhadap kegiatan yang dilakukan
oleh Wakil Kepala Sekolah.
6. Pengawasan terhadap Pembantu Urusan-urusan.
Para pembantu urusan merupakan tenaga pelaksana operasional dari program dari
program sekolah. Maka dari itu untuk pengawasan kegiatannya dimulai dari pembuatan
program kerja masing-masing urusan. Hal ini dimaksud agar kegiatan sekolah dapat

32
dikoordinasikan secara integritif. Pengawas langsung terhadap pembantu Kepala Urusan
adalah dilakukan dengan mengadakan briffing tiap bulan bersama Wakil Kepala Sekolah.
7. Pengawasan terhadap Guru
Pengawasan terhadap Guru ditujukan kepada kehadiran di sekolah, dikelas dan
kelengkapan administrasi kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini dapat dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung. Misalnya pemeriksaan terhadap daftar hadir guru dan
pemantauan setiap hari ke kelas secara insidental. Pengawasan kelengkapan administrasi
kegiatan belajar mengajar di mulai pada awal semester setiap guru diwajibkan untuk
memperlihatkan kelengkapan administrasi kegiatan belajar mengajar sambil ditanda-
tangani Kepala Sekolah.
8. Pengawasan terhadap Petugas BK
Pengelolaan terhadap kegiatan BK secara organisasi langsung kepada Kepala Sekolah
dengan dipertanggung-jawabkan oleh seorang Koordinator. Yang hasilnya dilaporkan
kepada Kepala Sekolah. Maka dari itu pengawasan pelaksanaan BK dilaksanakan dengan
pemantauan administrasi personal. Pengawasan administrasi dan personal dimulai dengan
pemantauan pembuatan program dan kelengkapan serta visualisasi data. Sedangkan
pengawasan personal terhadap staf BK didelegirkan kepada Koordinator sebagai
pelaksana harian.
9. Pengawasan terhadap Petugas Perpustakaan
Sebagaimana halnya pelaksanaan Bimbingan dan Konseling pemgawasan terhadap
petugas perpustakaan pengawasan hariannya dilaksanakannya oleh Koordinator
Perpustakaan. Pengawasannya meliputi sarana dan prasarana, misalnya kelengkapan
administrasi,ketertiban dan penataan perpustakaan. Acuan dasar pengawasan berpedoman
kepada program kegiatan yang dibuat , pengawasan langsung dilakukan melihat langsung
kegiatan di Perpustakaan. Sedangkan secara tidak langsung berdasarkan informasi dan
data yang ada dan disampaikan oleh Koordinator.
10. Pengawasan terhadap Pembina OSIS
Secara organisatoris pembinaan kegiatan OSIS langsung dibawah pengawasan Kepala
Sekolah sedangkan pelaksanaan harian dilakukan oleh Urusan Siswa. Sasarannya
pengawasan meliputi pengelolaan administrasi dan pelaksanaan program kegiatan yang
termasuk kegiatan ekstra-kurikuler.
11. Evaluasi terhadap Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan tersebut diatas merupakan aktivitas di sekolah yang merupakan kegiatan inti
dan perlu mendapat dukungan dari kegiatan lainnya, maka untuk mengetahui
33
keberhasilan kegiatan Belajar dan Mengajar dilaksanakan evaluasi yang terarah,
terencana dan berkesinambungan. Sasaran evaluasi kegiatan belajar dan mengajar ini m
eliputi aspek normative dan prilaku siswa (intelektual). Aspek normative menyangkut
siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar baik dikelas maupun dalam
kegiatan lainnya diluar sekolah. Sedangkan Aspek intelektual menyangkut tingkat
kemampuan siswa menerima dan mengaplikasikan pengetahuan yang dipelajari. Maka
dari itu setiap guru menyusun program evaluasi KBM meliputi Tes Semester/Mid.
semester sedangkan UN/US dibuat oleh Kurikulum.Untuk mengetahui perkembangan
KBM diupayakan pertemuan secara berkala, baik melalui rapat bulanan maupun briffing
selain itu dilakukan pula pertemuan/rapat menjelang dan sesudah pelaksanaan tes.
12. Evaluasi terhadap Hasil Belajar
Evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan evaluasi KBM.Data
yang diperoleh dari evaluasi KBM diolah untuk menentukan langkah selanjutnya dalam
memperlakukan perangkat tes. Dan memperlakukan perangkat tes. Dan memperlakukan
siswa baik secara individual maupun secara kelompok. Maka dari itu sasaran evaluasi
hasil belajar ini meliputi pengolahan perangkat tes (Analisis butir soal) dan pengolahan
nilai yang diperoleh siswa dalam kegiatan evaluasi belajar diupayakan mencapai
ketuntasan belajar sehingga diperoleh hasil belajar yang optimal.
13. Evaluasi terhadap Program Tahunan Sekolah
Program Kegiatan Tahunan bukanlah merupakan program kegiatan sekolah yang
baku dalam arti tidak memungkinkan adanya perubahan yang disebabkan adanya
kebijaksanaan yang menghendakinya. Maka dari itu Program Tahunan diupayakan dibuat
secara flexible konditional. Guna mencapai maksud tersebut diatas perlu diadakan
evaluasi terhadap pelaksanaan program tahunan ini. Evaluasi dimaksud untuk mengetahui
sejauh mana kegiatan ini di sekolah sesuai dengan rencana atau tidak. Dengan demikian
akan dapat diketahui apakah factor penghambat dan penunjangnya bagaimana usaha
untuk menanggulangi hambatan dan mengembangkan factor penunjang yang ada.
Dengan demikian tidak menutup kemungkinan dalam pelaksanaan program kegiatan ini
mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan dan tujuan yang diharapkan.

34
BAB V

PENUTUP

Keberhasilan suatu program kegiatan akan lebih banyak ditentukan oleh adanya
dukungan manusianya dalam memahami dan melaksanakan program serta memanfaatkan
sarana dan prasarana yang ada. Maka dari itu diperlukan adanya suatu kerjasama yang
professional dari semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan sekolah.
Upaya ini dapat ditempuh dengan menciptakan kondisi yang favoriable seperti
peningkatan kesejahteraan dan penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan. Untuk
mewujudkannya tidak hanya dapat dilaksanaklan dan dicapai sekaligus tetapi harus bertahap
dan berkesinambungan.
Maka dari itu program kegiatan ini dibuat berdasarkan kepada prinsif skala prioritas
terhadap kebutuhan yang terasa sangat mendesak.
Mengingat system pengelolaan sekolah merupakan system yang terbuka dan dinamis, tidak
menutup kemungkinan dalam pelaksanaannya menga;lami penyesuaian baik terhadap kondisi
yang berkembang di sekolah maupun akibat kebijaksanaan atasan. Namun demikian dengan
adanya program kegiatan ini diharapkan dapat meminimalkan penyimpangan kegiatan dari
tujuan yang diharapkan
Kami menyadari betapapun usaha kami telah optimal dalam menyusun program ini,
namun ketidak-sempurnaan baik penyusun materi maupun redaksionalnya tentu ada.
Mudah-mudahan berdasarkan temuan dalam pelaksanaan program kegiatan ini pada masa
yang akan dating dapat dijadikan bahan perbaikan. Amin.

35

Anda mungkin juga menyukai