Anda di halaman 1dari 17

PENGEMBANGAN BAKAT DAN MINAT

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Bahasa Indonesia Keilmuan
yang dibina oleh Bapak Indra Suherjanto, S.Pd., M.Sn

oleh
Lilis Khoiriyah
140421603506

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AKUNTANSI
Desember 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semua orang pasti menginginkan sebuah kesuksesan. Orang yang

sukses tidak selalu orang yang pintar. Kebanyakan orang yang sukses

adalah orang yang mampu mengelola petensi/bakat yang dimiliki. Orang

yang hanya memiliki bakat tidak bisa dijamin kesuksesannnya. Oleh

karena itu dibutuhkan pengelolaan terhadap bakat yang dimiliki yaitu

dengan cara mengembangkannya.


Pengembangan bakat dan minat sangat penting dalam meraih

kesuksesan terutama dalam pencapaian karier seseorang. Orang yang

bekerja sesuai bakat dan minatnya pasti akan mendapatkan kemudahan

dalam pekerjaannya. Oleh karena tu pengembangan bakat dan minat

sangat penting dilakukan agar seseorang dapat memahami

keberbakatannya dan kemudian menjalani kehidupan sesuai dengan

potensi/bakat yang dimiliki.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian bakat dan minat?
2. Bagaimana cara mengetahui bakat dan minat yang dimiliki?
3. Bagaimana cara mengembangkan bakat dan minat?
4. Apakah peran dan pengaruh lingkungan terhadap pengembangan

bakat dan minat?


5. Apa manfaat pengembangan bakat dan minat dalan dunia kerja?

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dalam kajian karya tulis ini dibatasi pada cara

mengembangkan bakat dan minat, peran dan pengaruh lingkungan

terhadap pengembangan bakat dan minat serta manfaatnya dalam dunia

kerja.

1.4 Tujuan

1
1. Memberikan informasi tentang cara mengetahui bakat dan minat

yang dimiliki.
2. Memberikan informasi tentang cara mengembangkan bakat dan

minat.
3. Memberikan informasi kepada orang tua pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya mengenai peran yang sebaiknya

dilakukan dalam rangka pengembangan bakat dan minat.


4. Memberikan informasi tentang manfaat pengembangan bakat dan

minat dalam dunia kerja.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bakat dan Minat


Bakat adalah kemampuan atau potensi yang dimiliki manusia sejak

lahir. Pada hakikatnya setiap manusia memiliki bakat namun dalam

tingkatan yang berbeda-beda. Ada orang yang sangat berbakat tetapi hanya

dalam satu bidang tertentu sedangkan ada juga yang tidak terlalu menonjol

keberbakatannya namun keberbakatannya tersebut tidak hanya dalam satu

2
bidang saja. Orang yang mempunyai bakat lebih dari satu disebut seorang

multitalenta.
Bakat terdiri dari dua jenis yaitu bakat akademis dan bakat non

akademis. Bakat akademis adalah kemampuan yang dimiliki seseorang

dalam bidang pelajaran. Bakat akademis dapat diketahui dari nilai rapor di

sekolah. Sedangkan bakat non akademis adalah kemampuan yang dimiliki

seseorang dalam bidang keterampilan. Bakat non akademis dapat diketahui

dari prestasi yang dimiliki di sekolah maupun di luar sekolah.


Minat adalah suatu ketertarikan yang dimiliki seseorang terhadap

suatu hal. Pada intinya, minat berhubungan dengan senang atau tidaknya

seseorang terhadap suatu bidang tertentu. Ketertarikan seseorang dalam

suatu hal menunjukkan bahwa dia berminat dalam hal tersebut dan

sebaliknya.
Secara alamiah, minat akan terbentuk dengan sendirinya sesuai

dengan bakat yang dimiliki. Selain faktor alamiah, minat juga dapat

terbentuk karena adanya pengaruh lingkungan. Lingkungan dapat memberi

pengaruh yang kuat terhadap pembentukan minat maupun perubahan

minat yang telah dimiliki sebelumnya.


Bakat dan minat adalah adalah dua hal yang saling terkait dan tidak

dapat dipisahkan. Bakat akan lebih mudah dikembangkan apabila

didukung dengan adanya minat yang sesuai dengan bakat yang dimiliki.

Hal tersebut akan menyebabkan kesinambungan antara bakat dan minat

yang dimiliki.

2.2 Cara Mengetahui Bakat dan Minat


Tuhan telah menganugerahi setiap manusia dengan bakat yang

berbeda-beda. Bakat tersebut seharusnya dikembangkan dengan sebaik-

baiknya dengan cara terus melatih dan mengasahnya. Tetapi sebelum

3
sampai ke tahap pengembangan, harus diketahui dahulu bakat apa yang

dimiliki.
Sebagian besar orang mengira bahwa mereka tidak mempunyai

bakat apapun. Hal itu disebabkan karena mereka malas untuk mencari tahu

bakatnya. Mereka hanya berdiam diri dan tidak melakukan usaha apapun

untuk bisa mengetahui bakatnya. Mereka tidak mempunyai keinginan

untuk mencoba hal-hal di luar kebiasaan mereka. Padahal dengan

demikian, mereka dapat menemukan bakat yang sebenarnya dimiliki.


Bakat biasanya akan diketahui saat ada kesempatan untuk

mengembangkan. Untuk mendapatkan kesempatan itu, yang harus

dilakukan terlebih dahulu adalah berani untuk keluar dari rutinitas yang

biasa dilakukan. Keberanian dan kemauan yang keras adalah langkah awal

untuk dapat menemukan keberbakatan seseorang. Jika seseorang berani

melakukan berbagai kegiatan di luar rutinitas, berarti orang tersebut telah

menciptakan kesempatan untuk mengetahui bakat yang sebenarnya

dimiliki. Setelah banyak melakukan kegiatan di luar kebiasaan, maka akan

diketahui dalam bidang apakah kelebihan yang ada pada dirinya. Pada

intinya, seseorang dapat mengetahui bakat yang dimiliki melalui

pengalaman. Pengalaman tersebut dapat diperolah dari banyak melakukan

kegiatan.
Selain melalui pengalaman, bakat juga bisa diketahui melalui tes

bakat. Tes bakat adalah tes yang dilakukan untuk mengetahui bakat

seseorang. Tes bakat bisa dilakukan di biro-biro konsultasi psikologi

maupun di sekolah. Sekarang sudah banyak pihak sekolah yang meminta

jasa psikologi untuk mengadakan tes bakat di sekolah. Oleh karena itu,

4
seseorang dapat mengikuti tes bakat dengan mudah tanpa harus jauh-jauh

datang ke biro konsultasi psikologi.


Setelah mengikuti tes bakat dan mengetahui bakat yang dimiliki,

seseorang juga dapat berkonsultasi mengenai bakat tersebut. Hal ini

bertujuan agar orang tersebut dapat menentukan ke mana sebaiknya harus

melanjutkan sekolah maupun memilih pekerjaan apa yang paling cocok.

2.3 Cara Mengembangkan Bakat dan Minat


Manusia telah diberikan sebuah kemampuan alamiah dengan tujuan

untuk mempermudah kehidupannya. Kemampuan alamiah itulah yang

disebut dengan bakat. Bakat akan menjadi sesuatu yang berharga dan

berguna jika terus dilatih dan dikembangkan. Bakat dapat menjadikan

seseorang meraih prestasi dalam bidang tertentu. Sebaliknya, bakat akan

menjadi sia-sia bila terus dibiarkan. Bakat yang tidak dikembangkan, cepat

atau lambat akan hilang dengan sendirinya.


Bakat yang sudah diketahui hendaknya terus dikembangkan. Dalam

pengembangan bakat diperlukan adanya minat yang sesuai dengan bakat

yang dimiliki. Pembentukan minat tersebut dapat mempermudah proses

pengembangan bakat.
Pembentukan minat dapat dilakukan mulai dari kecil maupun

setelah seseorang menemukan bakatnya. Pembentukan minat akan lebih

mudah bila dilakukan sejak kecil. Sejak kecil orang tua telah mengikuti

perkembangan anaknya. Mereka mencari tahu bakat anak dengan

mencermati kelebihan yang menonjol pada diri anak. Setelah itu mereka

mulai mengarahkan anak untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang

berpotensi mengembangkan bakatnya. Hal itu menyebabkan kegiatan yang

5
awalnya hanya bersifat arahan, seiring berjalannya waktu dapat menjadi

kebiasaan sehingga dengan sendirinya timbul minat pada diri anak.


Pembentukan minat juga dapat dilakukan pada usia remaja atau

saat seseorang menemukan bakatnya. Pembentukan minat pada usia

remaja akan terasa lebih sulit karena remaja belum bisa stabil sehingga

mudah terpengaruh. Sebagian besar remaja lebih memilih untuk menuruti

kemauan dan mengabaikan kebutuhan. Jadi untuk membentuk minat yang

sesuai, remaja harus mempunyai tekad yang kuat dan tetap fokus untuk

mengembangkan bakatnya.
Karena bakat masih bersifat potensi, maka masih perlu dilakukan

latihan untuk mengembangkannya. Latihan diperlukan agar bakat yang

dimiliki tidak hilang dan bisa berkembang dengan baik. Misalnya,

seseorang yang berbakat dalam bidang seni tari harus terus melakukan

latihan dan terus mempelajari tarian-tarian baru untuk memperluas

pengetahuan dan pengalamannya.


Pada dasarnya, orang yang berbakat sudah mempunyai

kemampuan dasar dan hanya memerlukan penyempurnaan saja. Oleh

karena itu, kesesuaian antara bakat dan minat sangat diperlukan untuk

pengembangan bakat karena tanpa adanya minat, bakat tidak dapat

dikembangkan secara maksimal.

2.4 Peran dan Pengaruh Lingkungan dalam Pengembangan Bakat dan Minat
Lingkungan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap

pengembangan bakat dan minat. Melalui lingkungan seseorang belajar

untuk berinteraksi dan bersosialisasi. Interaksi dan sosialisasi inilah yang

dapat menentukan apakah bakat seseorang dapat berkembang atau hilang.


Tirtarahardja dan Sulo (2005:198) menarik kesimpulan sebagai berikut.
Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang
dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai untuk

6
perkembangan bakat itu. Sebaliknya, lingkungan yang baik tidak
dapat menghasilkan perkembangan anak yang optimal kalau
memang pada diri anak tidak terdapat bakat yang diperlukan untuk
mengembangkan itu.

Lingkungan terdiri dari lingkungan keluarga, sekolah, dan

masyarakat. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang pertama

dan utama dalam memberikan bimbingan kepada anak. Dalam lingkungan

keluarga yang memegang peranan paling penting adalah orang tua. Orang

tua yang peka terhadap kelebihan anak akan terus mendorong dan

mengarahkan anak dalam pengembangan bakatnya. Lingkungan

pembelajaran yang kedua adalah lingkungan masyarakat dan lingkungan

sekolah. Lingkungan masyarakat dan sekolah mencakup lingkup yang

lebih luas daripada lingkungan keluarga. Di lingkungan masyarakat dan

sekolah, anak dapat memperoleh pengalaman dan teman baru untuk

berbagi serta berinteraksi. Interaksi yang dilakukan dengan baik akan

menimbulkan ketertarikan anak pada lingkungannya. Ketertarikan tersebut

merupakan minat yang timbul pada hal baru yang ditemuinya dalam

kehidupan bermasyarakat.
Munandar (1990:77) menyatakan bahwa:
Hubungan dan kerja sama antara orang tua, sekolah, dan
masyarakat perlu dibina. Tokoh-tokoh dalam masyarakat dapat
menjadi “tutor “ untuk anak berbakat yang mempunyai minat yang
sama . Pada waktu tertentu di luar jam sekolah siswa dapat diterima
oleh tokoh-tokoh ini untuk berdiskusi dan bersama-sama
melakukan suatu kegiatan.

a) Peran dan Pengaruh Lingkungan Keluarga


Seseorang yang berlatar belakang keluarga pebisnis, maka akan

diarahkan untuk menjadi pebisnis juga. Jika seseorang juga memiliki bakat

dan minat di bidang tersebut maka bakatnya akan sangat mudah

dikembangkan karena adanya dukungan penuh dari keluarga. Sebaliknya,

7
jika seseorang tidak berbakat dan berminat di bidang tersebut maka hal

tersebut akan sia-sia karena sangat sulit mempelajari sesuatu yang tidak

diminati dan bukan menjadi bakatnya.


Secara umum, orang yang mempunyai keluarga yang ahli di bidang

tertentu akan sulit untuk mengembangkan keberbakatannya dalam bidang

lain. Hal itu disebabkan karena tidak adanya dukungan dari keluarga,

khususnya orang tua. Oleh karena itu, sebagai orang tua yang baik

seharusnya selalu mendukung, mendorong dan membantu pengembangan

bakat dan minat anak dalam bidang apapun.


Sikap yang harus dilakukan oleh orang tua dalam pengembangan

bakat dan minat anak antara lain:


1. Selalu mendukung bakat dan minat anak
Pada umumnya anak selalu ingin menunjukkan kehebatan dan

keberhasilannya untuk membanggakan orang tua.Oleh karena itu, orang

tua yang selalu mendukung anak akan menjadi faktor pendorong utama

anak untuk terus mengembangkan bakatnya dan mencapai

keberhasilannya.
“Untuk mencetak anak berprestasi orang tua harus melihat apa

bakat anak. Memaksakan anak berprestasi sesuai kenginan orang tua dapat

membuatnya terbebani dan akhirnya stres” ( Susanti, dkk,2009: 29).


2. Membantu anak untuk fokus pada kelebihan yang dimiliki
Setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-

masing. Orang yang terlalu fokus pada kekurangannya tidak akan bisa

berkembang dengan baik. Oleh karena itu, sebagai orang tua hendaknya

harus membuat anak lebih fokus pada kelebihannya dan

mengesampingkan kekurangannya. Orang tua harus terus meyakinkan

anak bahwa dia bisa melakukan apa saja asalkan terus berusaha.
3. Menanamkan sikap optimis dan percaya diri pada diri anak

8
Optimisme merupakan perasaan dan semangat positif yang harus

dimiliki setiap orang agar bisa berhasil dalam kehidupannnya. Seseorang

yang berjiwa optimis akan senantiasa berani menghadapi segala tantangan

dan rintangan untuk meraih kesuksesan. Sifat optimis dalam diri seseorang

sebaiknya harus mulai ditumbuhkan sejak kecil. Karena hal tersebut akan

terus melekat dalam diri anak sebagai modal yang diperlukan di masa

depannya nanti agar tidak mudah putus asa.


Susanti, dkk (2009:44) menyimpulkan sebagai berikut.
5 hal yang dapat membangun optimisme pada anak, yaitu: a) Bisa
menerima kegagalan dan kesuksesan.Sebagai orang tua seharusnya
menunjukkan kesalahan yang memmbuatnya gagal agar dapat
dipebaiki di masa depan bukan malah terus menyalahkan
kegagalannya. Doronglah anak belajar dari kesalahan yang
membuatnya gagal karena penyebab kegagalan tersebut adalah
usaha yang belum maksimal. Tidak mungkin seseorang akan
mengalami kesuksesan terus menerus begitu pula sebaliknya.b)
Gigih dalam melakukan hal apapun sampai berhasil. c) Melatih
keterampilan berpikir. d) Merencanakan masa depan.Masa depan
yang telah direncanakan dengan matang, maka penyusunan langkah
apa yang akan dijalankan lebih mudah. e) Berkeyakinan dan
percaya diri untuk mencoba lagi hal yang pernah gagal.

4. Perkaya anak dengan berbagai pengalaman

Pengalaman dapat diperoleh dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan.

Orang tua bisa memberikan pengalaman kepada anak dengan cara

melibatkannya dalam berbagai kegiatan yang berpotensi untuk

mengembangkan bakatnya, misalnya lomba. Dalam hal ini, orang tua tidak

boleh terlalu memaksakan anak. Orang tua bisa melibatkan anak pada

berbagai kegiatan tetapi tetap harus memberikan hak-hak anak yaitu

bermain dan beristirahat. Dengan demikian, anak dapat memiliki banyak

pengetahuan dan pengalaman tanpa kehilangan masa kanak-kanaknya.

5. Memberikan penghargaan dan pujian

9
Memberikan penghargaan dan pujian adalah cara ampuh untuk bisa

memotivasi dan meningkatkan kepercayaan diri anak. Biasanya anak yang

diberikan penghargaan dan pujian akan lebih termotivasi untuk melakukan

sesuatu yang lebih baik. Oleh karena itu, orang tua harus mengakui

kemampuan anak serta terus mendukungnya walaupun terkadang apa yang

menjadi bakat anak tidak sesuai dengan apa yang diinginkan orang tua.
6. Menyediakan sarana dan prasarana untuk pengembangan bakat anak
Penyediaan sarana dan prasarana sangat membantu anak dalam

pengembangan bakat dan minat. Sarana dan prasarana yang memadai

dapat dimanfaatkan dengan leluasa oleh anak sehingga tidak akan terjadi

penghambatan dalam pengembangan bakat anak.

b) Peran dan Pengaruh Lingkungan Masyarakat


Minat tidak selamanya terbentuk dengan sendirinya sesuai dengan

bakat yang dimiliki. Minat juga dapat dipengaruhi oleh teman sebaya.

Seseorang yang berteman dengan peminat musik rock, tidak menutup

kemungkinan juga akan berminat pada musik rock. Teman sangat

mempunyai pengaruh dalam pengembangan bakat dan minat. Terlebih lagi

dalam usia remaja, seseorang cenderung masih labil dan mudah goyah

dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, pemilihan teman penting

dilakukan untuk bisa mengembangkan bakat yang dimiliki.


Lingkungan masyarakat mampu mengubah minat tapi juga mampu

mengembangkan bakat. Lingkungan masyarakat mampu mengembangkan

bakat apabila di dalamnya terdapat dukungan dari semua pihak. Misalnya

pada saat perayaan hari kemerdekaan diadakan lomba futsal antar desa. Ari

yang berbakat bemain bola akhirnya terpilih untuk mewakili desanya.

Karena diberi kepercayaan itu, akhirnya Ari berlatih dengan keras penuh

10
semangat. Dengan begitu, minat Ari akan semakin meningkat sehingga

bakatnyapun akan terus berkembang dengan latihan-latihan yang

dilakukannya.
Di sisi lain, lingkungan masyarakat juga bisa menjadi penghambat

pengembangan bakat. Misalnya saja seseorang berbakat menyanyi dangdut

tapi di lingkungan tempat tinggalnya terdapat anggapan bahwa dangdut itu

musik yang tidak modern. Adanya anggapan seperti itu membuat dia malu

dan tidak percaya diri. Secara tidak langsung, anggapan tersebut membuat

dia tidak mau menujukkan keberbakatannya kepada orang lain. Hal

tersebut dapat menjadi penghambat pengembangan bakat dan juga

menyebabkan hilangnya bakat yang dimiliki karena tidak pernah

dikembangkan.

c) Peran dan Pengaruh Lingkungan Sekolah

Kerjasama antara guru dan orang tua sangat diperlukan dalam

pengembangan bakat dan minat. Guru dan orang tua seharusnya

mengadakan pembicaraan tentang bakat dan minat peserta didik. Hal ini

penting dilakukan karena seorang guru harus membimbing dan

mengarahkan peserta didik sesuai dengan bakat yang dimiliki.

Banyak anak berbakat yang tidak sadar atas keberbakatannya. Itu

karena mereka cenderung terlalu mudah untuk mengerjakan apa yang

orang lain kerjakan dengan sulit. Hal tersebut membuat mereka merasa

bosan dan kehilangan ketertarikan.

Munandar (1990:65) menarik kesimpulan sebagai berikut.

Anak berbakat sangat menyukai tantangan. Tantangan memberikan


anak kesempatan memperoleh kepercayaan terhadap kemampuan-
kemampuannya untuk berpikir, menganalisa, dan bertindak. Dalam

11
mengajukan pertanyaan, guru hendaknya tidak hanya menanyakan
apa dan bilamana, untuk tujuan apa, dengan alasan apa, dan
sebagainya. Tentu saja memberikan tantangan harus sesuai dengan
kematangan dan pengalaman anak.

Sebagai sarana pengembagan bakat dan minat anak, seorang guru

harus bisa mengidentifikasi bakat-bakat yang dimiliki peserta didik.

Dengan demikian, seorang guru dapat memilih untuk menggunakan model

pembelajaran apa yang sesuai dengan bakat peserta didik.

Sekolah juga merupakan sarana untuk mengembangkan bakat

siswa. Sekolah telah menyediakan berbagai macam ekstrakulikuler yang

bisa diikuti siswa. Dengan mengikuti kegiatan ekstrakulikuler, para siswa

dapat mengikuti berbagai kegiatan yang telah disusun untuk

pengembangan bakat mereka. Tapi terkadang banyak siswa yang

mengikuti kegiatan ekstrakulikuler hanya untuk mencari ketenaran tanpa

mempertimbangkan bakat yang mereka miliki. Dalam hal inilah peran

guru sangat dibutuhkan yaitu membimbing dan mengarahkan peserta

didik untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang sesuai dan bisa

mengembangkan bakatnya.

2.5 Manfaat Pengembangan Bakat dan Minat dalam Dunia Kerja


Ada beberapa faktor yang berpengaruh bagi seseorang dalam

mencari pekerjaan. Salah satu diantaranya adalah skill atau keterampilan.

Banyak perusahaan yang lebih memilih pekerja yang sudah ahli dalam

bidang tertentu daripada harus memberikan pelatihan kepada seorang

pemula.
Pengembangan bakat dan minat dapat mengasah kemampuan dan

keterampilan seseorang. Seseorang yang sudah mengembangkan bakat dan

12
minatnya pasti memiliki keterampilan dan keahlian dalam bidangnya.

Keterampilan dan keahlian tersebut diperoleh dari latihan-latihan yang

telah dilakukannya.
Pada umumnya, semua orang ingin sukses dalam pekerjaannya.

Kesuksesan seseorang dapat dipengaruhi oleh kenyamanan dalam bekerja.

Kenyamanan dalam bekerja dapat diperoleh jika pekerjaan tersebut sesuai

dengan bakat dan minat yang dimiliki. Melaui pengembangan bakat dan

minat yang sudah dilakukan, seseorang dapat mengambil keputusan yang

tepat dalam menentukan jenis pekerjaan apa yang akan diambil. Pada

akhirnya, pemilihan pekerjaan yang sesuai tersebut akan menghasilkan

kenyamanan dan kepuasan dalam bekerja.


Dalam pencapaian karier, kesesuaian antara bakat dan minat

menjadi faktor yang penting. Kesesuaian inilah yang akan membuat

seseorang senang dan bisa menikmati apa yang dikerjakannya. Saat

seseorang sudah mencintai pekerjaannya, maka sesulit dan seberat apapun

tugas yang diberikan akan tetap dikerjakannya dengan senang hati.

Pekerjaan yang dilakukan dengan senang hati akan mendapatkan hasil

yang maksimal dan akhirnya akan meningkatkan kariernya dalam bekerja.


Sebaliknya, pekerjaan yang diambil tanpa mempertimbangkan

bakat dan minat tidak akan membuat seseorang nyaman dalam bekerja.

Pekerjaan itu hanya akan membuatnya tersiksa. Dia akan mudah bosan

dan juga mudah putus asa jika menghadapi masalah. Hal itu

mengakibatkan tidak terselesaikannya pekerjaan tersebut dengan hasil

yang maksimal, sehingga berdampak penurunan karier bekerja.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bakat adalah kemampuan alamiah yang dimiliki setiap manusia.

Minat adalah rasa ketertarikan terhadap suatu hal. Bakat dan minat

adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Tanpa bakat, minat tidak

dapat dikembangkan dengan maksimamal dan tanpa adanya minat,

bakat juga tidak akan dapat dikembangkan dengan maksimal.


Semua orang adalah orang yang berbakat dalam bidangnya

masing-masing. Tetapi kebanyakan orang tidak sadar atau bahkan tidak

mengetahui keberbakatannya. Bakat dapat diketahui melalui

pengalaman maupun dengan melakukan tes bakat.


Orang berbakat sebenarnya sudah dianugerahi kemampuan dasar

terhadap bidangnya. Oleh karena itu, hanya dibutuhkan pengembangan

14
saja untuk menyempurnakan bakatnya. Pengembangan bakat dapat

dilakukan dengan maksimal apabila didukung oleh minat yang sesuai.

Pengembangan bakat dapat dilakukan dengan cara terus melatih dan

mengasahnya.
Dalam pengembangan bakat dan minat, lingkungan memiliki

peran yang sangat signifikan. Lingkungan yang mendukung bakat dan

minat dapat menjadi pendorong dalam pengembangannya sedangkan

lingkungan yang tidak mendukung bakat dan minat dapat menjadi

penghambat dalam pengembangannya. Oleh karena itu, untuk

mengatasinya diperlukan tekad yang kuat dan kerja yang keras.


Pengembangan bakat dan minat sangat penting dilakukan untuk

kehidupan di masa mendatang. Pengembangan bakat dan minat sangat

membantu dalam dunia kerja yaitu dalam pencapaian karier yang

cemerlang.

3.2 Saran
Setiap orang seharusnya berusaha menggali dan

mengembangkan bakat dan minat yang ada pada dirinya. Selain itu,

lingkungan keluarga terutama orang tua, lingkungan masyarakat dan

lingkungan sekolah seharusnya juga mendukung pengembangan bakat

dan minat agar dapat mencapai kesuksesan yang sesuai dengan potensi

yang dimiliki.

15
DAFTAR PUSTAKA

Munandar, S.C. Utami. 2002. Kreatifitas dan Keberbakatan: Strategi


Mewujudkan Potensi Kreatif dan Bakat. Jakarta:PT Gramedia Pustaka
Utama

Munandar, S.C. Utami.1990. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak


Sekolah: Penuntun bagi Guru dan Orang Tua. Jakarta: PT Gramedia

Susanti, dkk.2009. Mencetak Anak Juara: Belajar dari Pengalaman 50 Anak


Juara. Jogjakarta:Katahati

Tirtarahardja, Umar dan S. L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan.


Jakarta:PT Rineka Cipta

16

Anda mungkin juga menyukai