Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BAKAT DAN MINAT

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
1. AZMI FADILAH SIREGAR
2. MAUDY FATWA KHAULIA
3. NAZWA PARO RIZKY

SMA SWASTA NURUL ‘ILMI PADANGSIDEMPUAN


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa karena atas ridho
dan limpahan rahmat-nya kami mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Minat, Bakat,
” dengan tepat waktu, terlepas dari segala ketidaksempurnaan yang terkandung dalam
makalah ini.Untuk itu sangat penting bagi kami untuk berterima kasih atas sumber sumber
yang telah memberikan perannya dalam pembuatan makalah ini.

Dan kami juga berterima kasih kepada ibu mata


pelajaran bimbingan konseling. Oleh karena itu besar harapan kami tentang makalah ini,
semoga dapat bermanfaat dan memberikan pengaruh yang baik bagi pembaca.

1
PENDAHULUAN

Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo yang relatif
pendek dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik. Bakat merupakan potensi
yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir. Contoh seorang yang berbakat
melukis akan lebih cepat mengerjakan pekerjaan lukisnya dibandingkan seseorang yang
kurang berbakat. Rasa suka anak terhadap sebuah aktivitas sangat penting diketahui orangtua
sebab dari sanalah bakat anak berasal. Sementara itu, rasa suka terhadap sebuah aktivitas itu
sendiri sebenarnya berasal dari keinginan otaknya untuk mengetahui sesuatu. Ketika sesuatu
itu sudah diketahui oleh anak, dia akan melakuka berulang-ulang karena sudah menyukainya.
Sebaliknya, jika tidak dilakukan berulang-ulang,aktivitas itu termasuk tak disukai anak.

Namun, tidak semua aktivitas yang disukai anak adalah bakatnya. Mungkin saja, dia
hanya mengikuti temannya, lalu hanya dalam beberapa saat dia meninggalkan aktivitas
tersebut. Salah satu hak peserta didik dalam UU No 20 Tahun 2003 adalah mendapatkan
pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Maka dari itu setiap
peserta didik diharapkan mendapatkan fasilitas dan pelayanan untuk mengembangkan
bakatnya. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya
secara optimal. Sebagian besar anak-anak pasti memiliki bakat, namun bakat ini cepat
menghilang ketika dewasa. Untuk membantu perkembangan potensi manusia, maka
dibutuhkan usaha-usaha pendidikan, baik yang diselenggarakan di sekolah maupun di luar
sekolah, seperti keluarga dan masyarakat luas.

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar……………………………………………………………………………. 1
Pendahuluan………………………………………………………………………………. 2
Daftar isi…………………………………………………………………………………….. 3
Isi…………………………………………………………………………………………… 4
Penutup…………………………………………………………………………………….. 10
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………. 11

3
BAKAT & MINAT

1. BAKAT

Bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang


masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan,
pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya kemampuan berbahasa,
bermain musik, melukis, dan lain-lain. Seseorang yang berbakat musik
misalnya, dengan latihan yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat
musik, akan lebih cepat menguasai keterampilan tersebut. Untuk bisa terealisasi
bakat harus ditunjang dengan minat, latihan, pengetahuan, pengalaman agar
bakat tersebut dapat teraktualisasi dengan baik.

Sehubungan dengan cara berfungsinya, ada 2 jenis bakat


1. Bakat Umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang
bersifat umum, artinya setiap orang memiliki.
2. Bakat Khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus (talent),
artinya tidak semua orang memiliki misalnya bakat seni, pemimpin,
penceramah, olahraga.

2. Minat

Minat ialah suatu proses pengembangan dalam mencampurkan seluruh


kemampuan yang ada untuk mengarahkan individu kepada suatu kegiatan yang
diminatinya

Minat adalah sesuatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian pada


sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui, memiliki, mempelajari dan
membuktikan. Minat terbentuk setelah diperoleh informasi tentang obyek atau
kemauan dan keterlibatan perasaan, diiringi perasaan senang, terarah pada objek
atau kegiatan tertentu dan terbentuk oleh lingkungan.

4
Minat merupakan suatu ketertarikan individu terhadap satu obyek
tertentu yang membuat individu itu sendiri merasa senang dengan
obyek tersebut. Menurut John Holland, minat adalah aktivitas atau
tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan
memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator
dari kekuatan seseorang di area tertentu di mana dia akan termotivasi
untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang tinggi. Bakat
akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan
adanya minat pada bidang yang akan ditekuni.

Jenis-jenis Minat
1. Minat vokasional merujuk pada bidang – bidang pekerjaan.
2. Minat avokasional, yaitu minat untuk memperoleh kepuasan atau
hobi. Misalnya petualang, hiburan, apresiasi, ketelitian dan lain –
lain.

Faktor Yang Mendukung untuk Mengembangkan Bakat dan


Minat

Faktor Intern
1. Faktor Bawaan (Genetik)

Faktor ini merupakan faktor yang mendukung perkembangan


individu dalam minat dan bakat sebagai totalitas karakteristik individu
yang diwariskan orang tua kepada anak dalam segala potensi melalui
fisik maupun psikis yang dimiliki individu sebagai pewarisan dari
orang tuanya.

2. Faktor Kepribadian

Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan


potensi anak tergantung pada diri dan emosi anak itu sendiri.

5
Hal ini akan membantu anak dalam membentuk konsep serta
optimis dan percaya diri dalam mengembangkan minat dan
bakatnya.

Faktor Ekstern
1. Faktor Keluarga

Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan atau belajar dan


tempat anak memperoleh pengalaman, karena keluarga merupakan
lingkungan pertama dan paling penting bagi anak.

2. Faktor Lingkungan Sekolah

Suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi proses belajar


mengajar kondusif yang bersifat formal. Lingkungan ini sangat
berpengaruh bagi pengembangan minat dan bakat karena di
lingkungan ini minat dan bakat anak dikembangkan secara intensif.

3. Faktor Lingkungan Sosial

Suatu lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan


masyarakat. Di lingkungan ini anak akan mengaktualisasikan minat
dan bakatnya kepada masyarakat.

Cara Mengenali Bakat dan Minat

1. Kenali Diri

Sebelum menemukan karir yang tepat, kenalilah diri sendiri.


Jujurlah pada apa yang Anda rasakan, karena terkadang apa yang
terbaik menurut orangtua dan orang lain tidak selalu sama dengan apa
yang Anda inginkan atau pikirkan. Saat mempersiapkan masa depan
berarti juga harus mampu mempersiapkan tujuan karir.

6
Bila sejak awal memang mencita-citakan profesi tertentu
kembangkanlah keahlian dan bakat yang Anda miliki.

2. Ketahui Apa yang Diinginkan

Mengenali hobi dan minat juga bisa menjadi langkah untuk


mendapatkan karir secara tepat. Hobi sangat menggambarkan bakat
dan minat pada diri Anda. Tanyakan pada diri sendiri apa saja yang
membuat bosan atau membangkitkan semangat. Terlepas dari apa
yang menarik bagi Anda, bersikaplah jujur untuk mengakuinya. Buat
daftar apa saja yang sangat ingin Anda lakukan, atau hal-hal apa saja
yang membuat Anda lupa. Mengetahui apa yang Anda inginkan
merupakan pondasi terpenting dalam meraih pekerjaan impian.

3. Hargai Nilai Diri

Jangan Lupakan untuk tetap menghargai nilai-nilai diri.Tetapkan


apakah terkait erat dengan keluarga, kesetiaan, intergritas, etika kerja,
keamanan kerja, atau, kekayaan.

4. Temukan Bakat

Bakat juga merupakan elemen terpenting dalam menentukan karir.


Dengan bakat Anda bisa merasakan kesenangan atau kepuasan kerja
yang Anda hasilkan.Pekerjaan yang dijalani sesuai dengan bakat juga
mampu membuat Anda terbangun di pagi hari dengan penuh
semangat.

Hobi dan bakat sangat terkait erat.Keduanya bisa memotivasi Anda


bekerja secara lebih baik. Bakat tak hanya terlihat dari hal-hal konkret
semata-seperti bakat musik maupun olahraga-tapi juga bisa dilihat
dari kefasihan saat berkomunikasi, atau efektif bekerja sama dengan
orang lain.

7
Banyak orang yang memang terlahir sebagai seorang pemimpin,
memiliki kemampuan mengorganisir, serta ada juga yang mampu
membangkitkan semangat orang lain.

Cara Mengembangkan Bakat dan Minat


1. Perlu keberanian
2. Perlu didukung latihan
3. Perlu didukung lingkungan
4. Perlu memahami hambatan-hambatan pengembangan bakat dan
cara mengatasinya

Persamaan Bakat dan Minat

Persamaan diantara bakat dan minat ini yaitu perlu adanya


pengembangan melalui belajar agar kemampuan dan keinginan yang
ada dapat menjadi sesuatu yang nyata. Jadi tidak hanya sebatas
kemampuan dan keinginan saja. Melainkan adanya kemajuan atau
bentuk nyata dari apa yang dimiliki dan apa yang diminati. Jika hal
tersebut diasah, maka akan menjadi sesuatu yang bermanfaat sekali
untuk diri sendiri maupun lingkungan. Namun, apabila tidak diasah,
maka hanya menjadi bakat dan minat yang terpendam. Tidak akan
membuahkan hasil yang lebih dari hanya sekedar kemampuan dan
keinginan saja.

Perbedaan Bakat dan Minat

BAKAT tidak selalu identik dengan MINAT. BAKAT yang tidak


disertai dengan MINAT,maupun MINAT yang tidak disertai dengan
BAKAT akan menimbulkan GAP ( celah ).

Bakat
1. Inherent ( sifat yang permanen / melekat )
2. Natural
3. Lepas dari aspek suka atau tidak suka
4. Tidak mudah berubah dan permanen
5. Aspek genetik lebih dominan
8
Minat
1. Lingkungan
2. Nurtural
3. Orientasi pada hobi/kesukaan semata
4. Mudah berubah sesuai dengan tren

9
PENUTUP

KESIMPULAN

1. Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam


tempo yang relatif pendek dibandingkan orang lain, namun hasilnya
justru lebih baik. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh
seseorang sebagai bawaan sejak lahir. Minat ialah suatu proses
pengembangan dalam mencampurkan seluruh kemampuan yang ada
untuk mengarahkan individu kepada suatu kegiatan yang
diminatinya.
2. Faktor yang mendukung untuk mengembangkan bakat dan minat
ada dua yaitu: faktor intern dan faktor ektern
3. Cara mengenali bakat dan minat yaitu: kenali diri, ketahui apa yang
diininkan, hargai nilai diri, temukan bakat, kombinasikan minat dan
kegunaan.
4. Cara mengembangkan bakat dan minat: perlu keberanian, perlu di
dukung latihan, perlu di dukung lingkungan, perlu memahami
hambatan-hambatan dan cara mengatasinya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abror, Abd Rahman. Psikologi Pendidika. 1989. (Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya
Adhim, Mohammad Fauzil. 2004. Membuat Anak Gila Membaca, Bandung: Al-Bayan Mizan
Ahmadi, Abu. 1991. Psikologi Umum, Jakarta: PT. Rineka Cipta
Amstrong, Thomas. 2004. Awaking Your Child’s Natural Genius membangkitkan bakat alami
kejeniusan anak anda, Terjemah Margaritifera R.I Nugroho. Batam: Interaksara

11

Anda mungkin juga menyukai