Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ada beberapa permasalahan di Indonesia yang sampai saat ini belum
terselesaikan secara tuntas. antara lain: masalah pemerataan pendidikan, mutu
pendidikan, efisiensi pendidikan dan masalah relevansi pendidikan. Memang kita
perlu akui bahwa secara umum manusia Indonesia kurang dapat menggunakan
kemampuan dan bakat yang dimilikinya. Hal ini kemungkinan dikarenakan kurang
sadarnya masyarakat akan pentingnya ilmu pengetahuan dan betapa pentingnya
mengoptimalkan sumber daya manusia untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan.
Berbicara mengenai mutu pendidikan, sangat erat hubungannya dengan bagaimana
proses belajar mengajar berlangsung. Dan bagaimana output pendidikan tersebut bisa
berkiprah.
Seorang ahli menyatakan pendidikan merupakan hasil atau prestasi yang
dicapai oleh perkembangan manusia dan usaha lembaga-lembaga tersebut dalam
mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan dan dicita-citakan baik secara efektif
maupun secara efisien.(Hasbullah, 2005: 4). Pendidikan merupakan hasil atau pretasi
yang dicapai oleh perkembangan manusia dan usaha-usaha lembaga tersebut, dalam
mencapai tujuan pendidikan secara efektif maupun secara efisien. Oleh sebab itu
tugas pendidikan sekolah yang utama sekarang adalah menanamkan motivasi yang
kuat dari anak untuk belajar terus menerus sepanjang hidupnya, memberikan
ketrampilan pada peserta didik untuk secara cepat dan mengembangkan daya adaptasi
yang besar dalam diri peserta didik. Semua itu perlu dikondisikan agar peserta didik
termotivasi, karena bagaimanapun juga motivasi merupakan faktor yang sangat
menentukan dan berfungsi menimbulkan, mendasari dan mengarahkan perbuatan
belajar.
Kebiasaan belajar cenderung menguasai prilaku siswa pada setiap kali mereka
melakukan kegiatan belajar. Sebabnya ialah karena kebiasaan mengandung motivasi
yang kuat. Pada umumnya setiap orang bertindak berdasarkan force of habit sekalipun
ia tahu, bahwa ada cara lain yang mungkin lebih menguntungkan. Hal ini disebabkan
oleh kebiasaan sebagai cara yang mudah dan tidak memerlkan konsentrasi dan
perhatian yang besar. Sesuai dengan Law of effect dalam belajar, perbuatan yang
menimbulkan kesenangan cenderung untuk diulang. Oleh karena itu, tindakan

1
berdasarkan bersifat mengukuhkan (reinforcing). Sumadi Suryabrata merumuskan
cara belajar yang efisien adalah dengan usaha sekecil-kecilnya memberikan hasil yang
sebesar-besarnya bagi perkembangan individu yang belajar. Mengenai cara belajar
yang efisien, belum menjamin keberhasilan dalam belajar. Yang paling penting, siswa
mempraktikk annya dalam belajar sehari-hari, sehingga lama-kelamaan menjadi
kebiasaan, baik di dalam maupun di luar kelas.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Definisi Study Habits ?
2. Dimensi dan Indikator Study Habits ?
3. Faktor Yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Study Habits ?
4. Pentingnya Kebiasaan Belajar Dalam Belajar ?
5. Saran-saran Untuk Membiasakan Belajar Yang Efisien ?

C. TUJUAN PENULIS
1. Untuk Mengetahui Definisi Study Habits
2. Untuk Mengetahui Untuk Mengetahui Dimensi dan Indikator Study Habits
3. Untuk Mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Study Habits
4. Untuk Mengetahui Pentingnya Kebiasaan Belajar Dalam Belajar
5. Untuk Mengetahui Saran-saran Untuk Membiasakan Belajar Yang Efisien

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi Study Habits


Kebiasaan belajar merupakan pola belajar yang ada pada diri siswa yang
bersifat teratur dan otomatis. Kebiasaan bukanlah bawaan sejak lahir, melainkan
kebiasaan itu dapat dibentuk oleh siswa sendiri serta lingkungan pendukungnya.
Suatu tuntutan atau tekad serta cita-cita yang ingin dicapai dapat mendorong
seseorang untuk membiasakan dirinya melakukan sesuatu agar apa yang
diinginkannya tercapai dengan baik. Kebiasaan belajar yang baik akan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa, sebaliknya kebiasaan belajar yang tidak baik
cenderung menyebabkan prestasi belajar siswa menjadi rendah.
Sedangkan yang dimaksud dengan Kebiasaan atau habits itu sendiri adalah
pada dasarnya sesuatu yang dilakukan dengan cara yang sama dan berulang ulang
dalam periode waktu lama sehingga orang melakukan itu secara otomatis bahkan saat
ia sebenarnya sedang tidak ingin melakukannya.
Setiap siswa dalam melakukan proses belajar tidak lepas dari aktivitas aktivitas
belajar, seperti mengikuti pelajaran secara teratur, membaca buku buku pelajaran,
membuat catatan catatan, membuat resume, mengerjakan tugas di sekolah maupun
dirumah, menghafal pelajaran dan mengulang pelajaran pelajaran yg lalu. Kegiatan
kegiatan tersebut dilakukan secara terus menerus dan berulang ulang dan akhirnya
menjadi suatu kebiasaan yang disebut kebiasaan belajar.
Kebiasaan belajar dibagi ke dalam dua bagian, yaitu Delay Avoidan dan Work
Methods. Delay Avoidan menunjuk pada ketepatan waktu menyelesaikan tugas-tugas
akademis, menghindarkan diri dari hal-hal yang memungkinkan tertundanya
penyelesaian tugas, dan menghilangkan rangsangan yang akan mengganggu
konsentrasi dalam belajar. Adapun Work Methods menunjuk kepada penggunaan cara
(prosedur) belajar yang efektif, dan efesiensi dalam mengerjakan tugas akademik dan
keterampilan belajar.
Kebiasaan belajar cenderung menguasai prilaku siswa pada setiap kali mereka
melakukan kegiatan belajar. Sebabnya ialah karena kebiasaan mengandung motivasi
yang kuat. Pada umumnya setiap orang bertindak berdasarkan force of habit sekalipun
ia tahu, bahwa ada cara lain yang mungkin lebih menguntungkan. Hal ini disebabkan
oleh kebiasaan sebagai cara yang mudah dan tidak memerlkan konsentrasi dan

3
perhatian yang besar. Sesuai dengan Law of effect dalam belajar, perbuatan yang
menimbulkan kesenangan cenderung untuk diulang. Oleh karena itu, tindakan
berdasarkan bersifat mengukuhkan (reinforcing). Sumadi Suryabrata merumuskan
cara belajar yang efisien adalah dengan usaha sekecil-kecilnya memberikan hasil yang
sebesar-besarnya bagi perkembangan individu yang belajar. Mengenai cara belajar
yang efisien, belum menjamin keberhasilan dalam belajar. Yang paling penting, siswa
mempraktikk annya dalam belajar sehari-hari, sehingga lama-kelamaan menjadi
kebiasaan, baik di dalam maupun di luar kelas.

Menurut Dr. Rudolf Pintner dalam Purwanto(2000: 112-115), cara belajar yang baik
yaitu:

1. Membaca dengan metode keseluruhan kepada bagian.


2. Membaca dengan metode keseluruhan kepada lawan bagian
3. Membaca dengan metode campuran aniara keseluruhan dan bagian.
4. Membaca dengan metode resitasi.
5. Jangka waktu belajar.
6. Pembagian waktu belajar.
7. Membatasi kelupaan.
8. Menghafal.
9. Kecepaatan belajar dalam hubungannya dengan ingatan.

Menurut Dimyati (2002: 246), kebiasaanbelajar yang kurang baik antara lain berupa:

1. Belajar pada akhir semester.

2. Belajar tidak teratur.

3. Menyia-nyiakan kesempatan belajar.

4. Bersekolah hanya untuk bergengsi.

5. Datang terlambat.

4
2. Dimensi dan Indikator Study Habits
a. Dimensi Study Habits
b. Indikator Study Habits
Indikator Kebiasaan belajar yang baik, akan membantu siswa menguasai
pelajarannya, mencapai kemajuan studi dan akhirnya meraih sukses di
sekolahnya. Bentuk-bentuk dari kebiasaan belajar yang baik tersebut adalah:
 Melakukan studi secara teratur setiap hari.
Jenis pekerjaan apapun akan memperoleh hasil yang baik apabila
dilakukan dengan teratur. Terlebih lagi dalam hal belajar. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh Ahmadi bahwasanya pokok pangkal pertama dari cara
belajar yang baik adalah keteraturan.
 Mempersiapkan semua keperluan studi pada malam hari
Sebelum keesokan harinya berangkat kesekolah. Siswa harus benar-
benar mempersiapkan keperluan-keperluan yang dibutuhkanya di
sekolahan setidaknya pada malam hari sebelum keesokan harinya berangkat
kesekolah.
 Senantiasa hadir di kelas sebelum pelajaran dimulai
Disiplin akan membuat seseorang memiliki kecakapan mengenai cara
belajar yang baik, juga merupakan suatu proses kearah pembentukan watak
yang baik. Dan watak yang baik dalam diri seseorang akan menciptakan
suatu pribadi yang luhur.
 Terbiasa belajar sampai paham betul dan bahkan tuntas tak terlupakan
lagi
Seorang siswa akan selalu dituntut untuk benar-benar menguasai bahan
pelajaran secara lengkap sebelum melangkah pada materi berikutnya.
Memahami, mencatat dan menghafal materi merupakan satu kesatuan untuk
membantu agar siswa dapat menguasai bahan-bahan pelajarannya hingga
tuntas.
 Terbiasa mengunjungi perpustakaan
Tidak seorang pun belajar tanpa bacaan. Dan perpustakaan adalah
gudang dari bacaan tersebut. Sebagaimana yang telah disebutkan oleh
Ahmadi, bahwa dengan menjadi pengunjung perpustakaan yang setia dan

5
dapat mempergunakan perpustakaan dengan tangkas dan baik, maka seorang
pelajar akan menjadi seorang yang berpengetahuan.
Indikator siswa dengan kebiasaan belajar yang baik seperti dirangkum
Magforwomen.com :
 Punya lokasi khusus belajar
Belajar yang baik tentunya harus dalam kondisi tenang dan senyaman
mungkin. Hal itu tidak akan terjadi jika anda belajar di sembarang tempat.
Anda membutuhkan ruang yang nyaman dan tidak berisik.
 Memberi penekanan pada teks penting
Siswa yang baik juga membiasakan meningkatkan pengheliatan
mereka secara visual ketika membaca. Memberi penekanan dengan spidol atau
stabilo untuk hal-hal yang penting saat membaca akan membantu siswa
memahami suatu hal lebih cepat.
 Membuat jadwal
Membuat jadwal belajar juga merupakan hal penting jika seorang
siswa ingin kegiatannya lebih teratur. Anda pun harus memiliki jam-jam
tertentu untuk belajar dengan tujuan-tujuan dan target.
 Banyak berlatih
Siswa yang baik dan cerdas pastinya sangat memahami pentingnya
berlatih. Sekedar mempelajari tiap bab tentu tidak cukup, anda harus menguji
diri sendiri sebagai tanda apakah anda menyerap pelajaran dengan baik dan
sukses. Latihlah kemampuan anda dengan menjawab soal-soal latihan ujian.
Indikator kebiasaan belajar yang buruk, kebiasaan belajar yang buruk akan
mempersulit siswa memahami pengetahuan, menghambat kemajuan studi, dan
akhirnya mengalami kegagalan. Bentuk-bentuk dari kebiasaan belajar yang
buruk tersebut yaitu:
 Hanya melakukan belajar secara mati-matian setelah ujian di ambang pintu,
sesaat sebelum berangkat ke sekolah barulah ribut mengumpulkan buku dan
peralatan yang perlu dibawa,
 sering terlambat masuk kelas,
 belajar seperlunya saja sehingga butir-butir pengetahuan masih kabur dan
banyak terlupakan,

6
 jarang sekali masuk perpustakaan dan tidak tahu cara mempergunakan
ensiklopedi dan berbagai karya acuan lainnya.

3. Faktor Yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Study Habits


a. Faktor Yang Mempengaruhi Study Habits
Sebagaimana dikemukakan oleh Alex Sobur dalam bukunya Psikologi Umum
adalah :
 Factor endogen disebut pula faktor internal yakni semua factor dalam diri
individu
 Factor biologis, factor yg bersifat jasmani, terdiri dari :
a) Factor kesehatan
Proses belajar tidak akan maksimal jika kesehatan terganggu,
selain itu juga ada cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing,
serta adanya gangguan kelainan syaraf atau alat indra lainya.
b) Faktor cacat tubuh
Keadaan cacat tubuh seperti buta, rabun, tuli, patah kaki, patah
lengan dan lainya juga mempengaruhi aktifitas belajar. Jika hal itu
terjadi maka sebaiknaya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus.
 Factor psikologis adalah factor yang mempengaruhi belajar dari segi
kejiwaaan yang termasuk ini adalah:
a) Factor intelegensi atau kemampuan
Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar,
apabila tingkat intelegensinya tinggi akan mudah menpelajarisesuatu.
Dan sebaliknya seseorang yang kurang, akan mengalami kurang , akan
mengalami kesulitan dalam mempelajari sesuatu.
b) Perhatian
Agar proses belajar berjalan dengan baik, maka siswa harus
mempunyai perhatian terhadap materi yang dipelajarinya. Jika kegiatan
pembelajaran itu tidak menjadi perhatian siswa, maka akan timbul
kebosanan. Untuk itu guru dituntut untuk bisa menyampaikan materi
dengan metode yang bisa menarik perhatian siswa.

7
c) Faktor minat
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar. Bahan pelajaran
yang menarik akan lebih mudah difahami, sebagaimana yang
dikatakan oleh S. Nasution dalam bukunya didaktik Azas azas
Mengajarn belajar dapat dibangkitkan melalui minat, melalui cara cara:
1. Bangkitkan suatu kebutuhan (kebutuhan untuk menghargai
keindahan, untuk mendapatkan penghargaan dan sebagainya)
2. Hubungkan dengan pengalaman yang lampau
3. Beri kesempatan untuk mendapat hasil yang baik
4. Gunakan berbagai bentuk pengajaran seperti diskusi, kerja
kelompok membaca, demonstrasi dan sebagainya.
d) Faktor Bakat
Bakat adalah kepastian seseorang atau potensi untuk dapat
melakukan suatu tugas dimana sebelumnya harus latihan dulu.
e) Faktor Emosi
Faktor ini termasuk penghambat kegiatan belajar dan sulit
diketahui. Termasuk gangguan emosional adalah perasaan takut,
gugup, mudah tersinggung serta sulit menyesuaikan diri dll.

 Factor eksogen atau disebut atau disebut juga faktor eksternal, yakni semua
faktor yang berada diluar diri individu misalnya orang tua dan guru atau
kondisi lingkungan disekitar individu.
Faktor-faktor yang timbul dari luar anak atau pelajaran itu sendiri. Faktor-
faktor ini terdiri dari tiga macam :
 Faktor lingkungan keluarga
a) Faktor orang tua
Orang tua merupakan factor yang besar pengaruhnya terhadap
kemajuan belajar anak. Orang tua yang dapat mendidik anaknya
dengan cara memberikan yang baik dan tentu akan sukses dalam
belajarnya. Sebaliknya orang tua yang tidak memperhatiakan anaknya,
acuh tak acuh dalam pendidikan anaknya tentu anak tidak akan
berhasildalam bejajarnya.

8
b) Faktor suasana rumah
Suasana rumah yang terlalu ramai, gaduh akan mengganggu
konsentrasi belajar anak dan mengakibaatkan kegagalan belajarnya.
c) Faktor ekonomi keluarga
Keadaan ekonomi juga banyak menentukan juga dalam belajar,
misalnya dari keluarga mampu dapat membeli peralatan sekolah
dengan lengkap, sebaliknya anak-anak dari keluarga miskin tidak
mampu membeli peralatan sekolah dengan lengkap.
 Faktor lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah seperti para guru, para staf administrasi dan teman-
teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa.
 Factor lingkungan masyarakat
1. Factor kegiatan anak dalam masyarakat, misalnya tugas tugas
organisasi, kegiatan karang taruna, dll.
2. Mass media misalnya : radio, televise, hp, internet, dll.
3. Teman bergaul yang kurang baik
4. Corak kehidupan masyarakat yang kurang mendukung
b. Faktor Yang Dipengaruhi Study Habits
Faktor yang dipengaruhi kebiasaan belajar salah satunya adalah prestasi
siswa. Kebiasaan dan minat merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar. Kebiasaan belajar yang baik berarti membiasakan
diri melakukan proses belajar dengan tepat. Dan minat membaca merupakan
perasaan senang seseorang terhadap kegiatan membaca yang dilakukanya tanpa
paksaan.
Prestasi belajar adalah suatu kegiatan yang akan mengakibatkan terjadinya
perubahan tingkah laku ini ada yang bersifat pengetahuan suatu hafalan ada juga
yang menyatakan ketrampilan, sedangkan tinggi rendahnya hasil yang telah
dicapai siswa baik yang dinyatakan dengan angka-angka tetapi ada juga yang
dinyatakan dengan kata-kata atau kalimat.
Menurut pendapat Hutabarat (1995: 11-12) prestasi belajar di pengaruhi
oleh kebiasaan belajar karena Kebiasaaan dan keterampilan yaitu dalam bentuk
kebiasaan perilaku dan keterampilan dalam menggunakan semua kemampuan.

4. Pentingnya Kebiasaan Belajar Dalam Belajar


Keberhasilan dalam belajar, tidak hanya di tentukan oleh kemampuan dasar
saja, tetapi juga di tentukan oleh bagaimana cara belajar. Kebiasaan belajar

9
merupakan cara-cara yang di lakukan pelajar dalam proses belajar. Kebiasaan belajar
ini sangat menentukan prestasi yang akan di capai. Kebiasaan belajar merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan siswa, kegagalan belajar yang dialami siswa
karena tidak memiliki kebiasaan belajar yang baik. Bukan tidak mungkin siswa yang
memiliki kemampuan tinggi tidak mencapai prestasi yang sesuai dengan kemampuan
bahkan prestasinya di bawah siswa yang mempunyai kemampuan rata-rata.
Sebaliknya siswa yang memiliki kemampuan rata-rata dapat mencapai prestasi yang
optimal karena menggunakan kebiasaan belajar yang efektif. Kebiasaan belajar yang
efektif mencakup cara mengetur waktu belajar dengan cara membuat jadwal sesuai
rencana aktifitas belajar yang akan di lakukan, cara membaca modul yang tepat,
berkonsentrasi yang baik dan melaksanakan ujian dalam keadaan tenang. Kebiasaan
belajar berhubungan dengan prestasi belajar siswa. Siswa yang memiliki kebiasaan
belajar baik akan menghasilkan prestasi belajar yang tinggi. Maka dari itu kebiasaan
belajar sangat penting dalam proses belajar.
Belajar secara efektif memerlukan banyak cara dan perjuangan. Belajar efektif
juga harus diterapkan di keseharian siswa dalam menjalankan tugasnya sebagai
seorang pelajar, cara belajar yang efektif sangat membantu siswa dalam mengingat-
ingat pelajaran sehingga nilai ulangan maupun ujian siswa akan baik dan sesuai
dengan keinginan siswa.
Kebiasaan belajar yang efektif juga akan berdampak dalam kehidupan sehari-
hari siswa dimana mereka akan senantiasa terbiasa melakukan sesuatu dengan hasil
yang maksimal namun mereka bisa menggunakan waktu yang minimal.
Jika seorang siswa tidak memiliki cara atau kebiasaan belajar yang efektif
maka banyak kerugian yang akan diterima, seperti rugi waktu, rugi tenaga yang
akhirnya akan berdampak buruk bagi siswa tersebut. Kerugian itu juga akan
berdampak pada orang-orang yang ada disekitar siswa, khususnya orang tua yang
sudah susah payah menyekolahkan mereka.
5. Saran-saran Untuk Membiasakan Belajar Yang Efisien
Berikut ini adalah saran-saran yang dikemukakan Crow and Crow dengan singkat
dan terinci untuk mencapai hasil belajar yang lebih efisien.
 Miliki dahulu tujuan belajar yang pasti
 Usahakan adanya tempat belajar yang memadai
 Jaga kondisi fisik jangan sampai mengganggu konsentrasi dan keaktifan mental

10
 Rencanakan dan ikutilah jadwal waktu untuk belajar
 Selingilah belajar itu dengan waktu-waktu untuk istirahat yang teratur
 Carilah kalimat kalimat topic atau inti pengertian dari tiap paragraph
 Selama belajar gunakan metode pengulangan dalam hati (silent recitation)
 Lakukan metode keselururuhan (whole method) bila mungkin
 Usahakan agar dapat membaca cepat tetapi cermat
 Buatlah catatan-catatan atau rangkuman yang tersusun rapi
 Adakan penilaian terhadap kesulitan bahan untuk dipelajari lebih lanjut
 Susunlah dan buatlah pertanyaan-pertanyaan yang tepat, dan usahakan atau coba
untuk menemukan jawabannya
 Pusatkan perhatian dengan sungguh-sungguh pada waktu belajar
 Biasakan membuat ramgkuman dan kesimpulan
 Analisalah kebiasaan belajar yang dilakukan, dan cobalah untuk memperbaiki
kelemah-kelemahannya
Sarjana Psikologi William James memberikan saran-saran dalam pembentukan
kabiasaan. Saran-saran ini terutama dapat disesuaikan bagi pemecahan kebiasaan-
kebiasaan yang tidak diinginkan dan dapat disesuaikan untuk mendapatkan sesuatu
yang baru.
Prinsip-prinsip yang penting itu meliputi :
 Mulailah suatu kebiasaan baru sedapat mungkin sekuat menentukan inisiatif
 Jangan jangan memperkenankan terjadinya kekecualian-kekecualian sampai
kebiasaan baru tersebut, benar-benar berakar pada diri saudara
 Kebutuhan untuk mendapatkan sukses pada permulaan adalah suatu keharusan
 Mendapatkan kebiasaan-kebiasaan baru secara tiba-tiba merupakan jalan yang
terbaik, apabila ada kemungkinan yang rill untuk melahsanakannya
 Pertahankan kesanggupan usaha yang ada pada diri saudara dengan sedikit
latihan yang telaten tiap-tiap hari
Saran-saran yang diberikan oleh James dapat diperlengkapi dengan tiga buah lainya,
yaitu :
 Pergunakan latihan sengaja untuk menghilangkan kebiasaan yang tidak sengaja
 Pergunakan metode respons bersyarat dalam menggantikan kebiasaan lama
dengan kebiasaan baru
 Ciptakan spesifikasi mental yang pasti bagi kebiasaan baru itu

11
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Kebiasaan belajar merupakan pola belajar yang ada pada diri siswa yang bersifat
teratur dan otomatis. Kebiasaan bukanlah bawaan sejak lahir, melainkan kebiasaan itu
dapat dibentuk oleh siswa sendiri serta lingkungan pendukungnya. Suatu tuntutan atau
tekad serta cita-cita yang ingin dicapai dapat mendorong seseorang untuk membiasakan
dirinya melakukan sesuatu agar apa yang diinginkannya tercapai dengan baik. Kebiasaan
belajar yang baik akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, sebaliknya kebiasaan
belajar yang tidak baik cenderung menyebabkan prestasi belajar siswa menjadi rendah.

Adapun yang mempengaruhi faktor kebiasaan belajar

1. Faktor Endogen
2. Faktor Eksogen

Adanya faktor yang dipengaruhi kebiasaaan belajar yaitu prestasi belajar. Karena
Kebiasaan belajar merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan siswa, kegagalan
belajar yang dialami siswa karena tidak memiliki kebiasaan belajar yang baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

13

Anda mungkin juga menyukai