Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

CERDAS ISTIMEWA
Disusun sebagai tugas kelompok pada :
Mata Kuliah
: Penanganan Anak Berkelainan
Program Studi : PG PAUD
Dosen Pengampu
: Yuanita Ekawati, S.S, M.M
Oleh :
1. SITI MARIYAH
2. MARSITI
3. SUNARSIH

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP KUMALA
METRO LAMPUNG
TAHUN 2016

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa, karena


berkat limpahan Taufik dan Hidayahnya kami dapat menyelesaikan penulisan
makalah sederhana ini sebagai tugas kelompok pada mata kuliah ini.
Dalam hal ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada dosen
pengampu mata kuliah ini yang telah membimbing dan mengarahkan
sehingga makalah kecil ini dapat diselesaikan tanpa ada halangan yang
berarti.
Namun, walaupun makalah sederhana ini sudah terselesaikan kami
sebagai penulis tetap berharap kritik dan saran dari segala pihak yang
membacanya dalah hal perbaikan isi maupun kalimat jika terdapat
kekurangan dan kesalahan. Tentunya kami akan sangat berterimakasih jika
rekan-rekan dapat memberikan masukan demi terbentuknya makalah yang
lebih baik lagi.

Metro,
2016
Penulis,

.................................

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................

KATA PENGANTAR...................................................................

ii

DAFTAR ISI............................................................................. iii


BAB I

PENDAHULUAN.............................................................

A. Latar Belakang Masalah..................................................................


B. Rumusan Masalah...........................................................................
C. Tujuan .............................................................................................

1
1
1

BAB II

PEMBAHASAN.............................................................

Pengertian Anak Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa..................


Ciri-Ciri Anak Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa........................
Penyebab Anak Memiliki Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa......
Jenis Anak Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa............................
Cara Mengajar Anak Yang Memiliki Cerdas Istimewa dan Berbakat

3
4
5
5

Istimewa..........................................................................................
F. Karakteristik Anak Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa...............

7
8

A.
B.
C.
D.
E.

BAB III

PENUTUP................................................................... 12

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kecerdasan istimewa dan bakat istimewa merupakan kategori yang termaksud kedalam
pendidikan luar biasa. Kesulitan belajar merupakan suatu keadaan dalam proses belajar mengajar
dimana anak tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Kesulitan belajar pada dasarnya adalah
suatu gejala yang nampak dalam berbagai manivestasi tingkah laku, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Kesulitan belajar anak tentu saja tidak boleh di diamkan begitu saja
karena hal ini akan sangat menghambat anak dalam memperoleh prestasi selain itu apabila hal ini
di diamkan ini akan lebih menghambat anak untuk belajar ke depannya.
Kesulitan dalam belajar dapat di sebabkan karena beberapa faktor.Bisa dari faktor
internal ( diri anak ) dan juga faktor eksternal ( dari luar anak ). Faktor internal ini bisa di
sebabkan karena anak mempunyai perbedaan dengan anak yang lainnya dan sering juga di sebut
anak dengan kebutuhan khusus. Dalam hal ini kebutuhan khusus bukan berarti anak mempunyai
kekurangan. Anak Cerdas Istimewa dan Berbakat Istimewa juga termasuk anak yang
berkebutuhan khusus atau sering di sebut dengan anak Gifted atau anak Superior.
B. Rumusan Masalah
Secara umum rumusan masalah yang di bahas dalam makalah ini adalah berkaitan
dengan kecerdasan istimewa dan bakat istimewa, Adapun rumusan masalah ini dapat di uraikan
dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertian anak cerdas istimewa dan bakat istimewa?
2. Menjelaskan cirriciri anak yang memiliki cerdas istimewa dan berbakat istimewa?
3. Mengidentifikasi penyebab anak memiliki cerdas istimewa dan berbakat istimewa ?
4. Bagaimana cara mengajar anak yang memiliki cerdas istimewa dan berbakat istimewa ?
5. Mengidentifikasi karakteristik anak cerdas istimewa dan bakat istimewa ?
6. Bagaimana memberi bimbingan kepada orang tua yang memiliki anak cerdas istimewa dan
berbakat istimewa ?
C. Tujuan
Secara khusus makalah ini di susun untuk memenuhi tugas ujian mid semester mata
kuliah pisikologi pendidikan. Secara luas tujuannya tidak jauh dari pembahasan pada rumusan
masalah di
atas sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Untuk mengetahui pengertian anak cerdas istimewa dan bakat istimewa .


Untuk mengetahui ciri - ciri anak yang memiliki cerdas istimewa dan berbakat istimewa.
Untuk mengetahui penyebab anak memiliki cerdas istimewa dan berbakat istimewa.
Untuk mengetahui cara mengajar anak yang memiliki cerdas istimewa dan berbakat

istimewa.
5. Untuk mengetahui karakteristik anak cerdas istimewa dan bakat istimewa.
6. Untuk mengetahui bagaimana memberi bimbingan kepada orang tua yang memiliki anak
cerdas istimewa dan berbakat istimewa.
7.
1

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ANAK CERDAS ISTIMEWA DAN
BAKAT ISTIMEWA
Anak yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa (gifted) adalah anak yang
secara significant mempunyai IQ 140 atau lebih, potensi diatas ratarata dalam bidang kemampuan
umum, akademik khusus, kreativitas, kepemimpinan, seni dan olahraga. Anak berkebutuhan
khusus atau gifted adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada
umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidak mampuan mental, emosi atau fisik.
Anak Cerdas Istimewa Bakat istimewa adalah anak yang memiliki kemampuan
intelektual tinggi (gifted) serta menunjukan penonjolan kecakapan khusus yang bidangnya
berbedabeda antara anak satu dengan anak yang lain (talented) Anak berbakat merupakan satu
interaksi di antara tiga sifat dasar manusia yang menyatu ikatan terdiri dari kemampuan umum
dengan tingkatnya di atas kemampuan ratarata, komitmen yang tinggi terhadap tugas tugas dan
kreativitas yang tinggi. Anak berbakat ialah anak yang memiliki kecakapan dalam
mengembangkan gabungan ketiga sifat ini dan mengaplikasikan dalam setiap tindakan yang
bernilai.
Menurut definisi yang dikemukakan Renzuli, anak berbakat (gifted) memiliki
pengertian, "Anak berbakat merupakan satu interaksi diantara tiga sifat dasar manusia yang
menyatu ikatan terdiri dari kemampuan umum dengan tingkatnya di atas kemampuan ratarata,
komitmen yang tinggi terhadap tugas tugas dan kreativitas yang tinggi. Anak berbakat (gifted)
ialah anak yang memiliki kecakapan dalam mengembangkan gabungan ketiga sifat ini dan
mengaplikasikan dalam setiap tindakan yang bernilai. Anak anak yang mampu mewujudkan
ketiga sifat itu di masyarakat memperoleh kesempatan pendidikan yang luas dan pelayanan yang
berbeda dengan program program pengajaran yang reguler (Swssing, 1985).
Pengertian lain menyebutkan bahwa anak gifted adalah anak yang mempunyai potensi
unggul di atas potensi yang dimiliki oleh anak anak normal. Para ahli dalam bidang anak anak
gifted memiliki pandangan sama ialah keunggulan lebih bersifat bawaan dari pada manipulasi
lingkungan sesudah anak dilahirkan.
Keunggulan lain yang telah disepakati oleh para ahli ialah anak anak gifted mempunyai
superioritas dalam bidang akademik. Kiranya hal itu tidak sulit untuk dimengerti, sebab salah
satu syarat penting untuk meraih prestasi akademik tertentu ialah persyaratan intelegensi.
Penggunaan istilah potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa berkait erat dengan latar
belakang teoritis yang digunakan. Potensi kecerdasan berhubungan dengan kemampuan
intelektual, sedangkan bakat tidak hanya terbatas pada kemampuan intelektual. Proses
mengidentifikasi anak cerdas istimewa dilakukan dengan menggunakan pendekatan multi
dimensional. Artinya kriteria yang digunakan lebih dari satu (bukan sekedar intelegensi). Batasan
yang digunakan adalah anak yang memiliki dimensi kemampuan umum pada taraf cerdas
ditetapkan skor IQ 130 ke atas dengan pengukuran menggunakan skala wechsler.
B. CIRI-CIRI
2

Anak cerdas istimewa dan bakat istimewa seorang anak cerdas istimewa dapat
mempunyai beberapa dari ciriciri berikut ini:
1. Sangat peka dan waspada
2. Belajar dengan mudah dan cepat
3. Mampu berkonsentrasi
4. Sangat logis
5. Cepat berespon secara verbal dengan tepat
6. Lancar berbahasa
7. Mempunyai daya ingat yang baik
8. Mempunyai pengetahuan umum yang luas
9. Mempunyai minat yang luas dan mendalam
10. Memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap ilmu pengetahuan
11. Cermat atau teliti dalam mengamati
12. Kemampuan membaca yang baik
13. Lebih menyukai kegiatan verbal daripada kegiatan tertulis
14. Mempunyai kemampuan untuk mengatasi masalah dengan sangat cepat
15. Memiliki kemampuan memikirkan beberapa macam pemecahan masalah
16. Menunjukkan cara pemecahan masalah yang tidak lazim
17. Mempunyai pendapat dan pandangan yang sangat kuat terhadap suatu hal
18. Mempunyai rasa humor
19. Mempunyai daya imajinasi yang hidup dan orisinil
20. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)
21. Mempunyai tujuan yang jelas dalam tiap kegiatan atau perbuatannya
22. Tidak memerlukan dorongan (motivasi) dari luar
23. Tertarik pada topik topik yang berkaitan dengan anakanak yang berusia lebih tua darinya
24. Dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang dewasa, bahkan lebih baik daripada
jika berkomunikasi dengan anak sebayanya
25. Bisa belajar sendiri dalam bidangbidan yang diminati
26. Berfokus pada minatnya sendiri, bukan pada apa yang diajarkan
27. Mempunyai keterampilan sosial
28. Mudah bosan pada hal - hal yang dianggapnya rutin
29. Menunjukkan kepemimpinan yang tinggi
30. Kadangkadang
31. tingkah lakunya tidak disukai orang lain.

C. PENYEBAB ANAK MEMILIKI CERDAS ISTIMEWA DAN


BAKAT ISTIMEWA
1. Hereditas
Hereditas adalah faktor yang diwariskan dari orang tua atau
keturunan meliputi kecerdasan, kreatif produktif, kemampuan memimpin,
kemampuan seni dan psikomotor. Dalam diri seseorang telah ditentukan
adanya faktor bawaan yang ada setiap orang, dan bakat bawaan tersebut
juga berbeda setiap orangnya. Namun U. Branfenbrenner dan Scarr
Salaptek menyatakan secara tegas bahwa sekarang tidak ada kesangsian
mengenai faktor genetika mempunyai andil yang besar terhadap
kemampuan mental seseorang.

2. Lingkungan
Lingkungan

mempunyai

peran

yang

sangat

besar

dalam

mempengaruhi keberbakatan seorang anak. Walaupun seorang anak


mempunyai bakat yang tinggi terhadap suatu bidang, tanpa adanya
dukungan dan perhatian dari lingkungannya seperti, masyarakat tempat
dia bersosialisasi, keluarga tempat ia menjalani kehidupan berkeluarga,
tempat dia menjalani kehidupan dan mengembangkan keberbakatan itu
dapat membantunya dalam mencapai ataupun memaksimalkan bakatnya
tersebut.
D. JENIS
Anak berbakat atau anak cerdas istimewa / bakat istimewa atau CIBI
atau anak gifted termasuk dalam kategori jenis anak berkebutuhan
permanen dalam kesulitan belajar. Anak berbakat atau anak yang memiliki
kemampuan dan kecerdasan luar biasa adalah anak yang memiliki potensi
kecerdasan (intelegensi), kreatifitas, dan tanggung jawab terhadap tugas
(task commitment) diatas anakanak seusianya (anak normal), sehingga
untuk

mewujudkan

potensinya

menjadi

prestasi

nyata,

memerlukan

pelayanan pendidikan khusus.


Adapun tipe ini disampaikan pada Seminar Nasional Potensi Luar Biasa
Sejuta Anak Cerdas Istimewa, pada tanggal 23 Februari 2010 di Jakarta.
1. Tipe I (The Succesful)
Dalam dunia pendidikan, menurut Betts dan Neihart, anakanak
gifted yang terindentifikasi sebanyak 90 persen adalah dari kelompok tipe
ini. Mereka adalah anakanak yang mampu meraih yang sangat baik, dan
dapat mengikuti sistem pendidikan konvensional dengan baik. Mereka
mendengarkan dan mempelajari dengan baik apa yang diajarkan baik di
sekolah maupun di rumah. Dalam berbagai tes atau ujian mereka juga
meraih skor yang tinggi, disamping itu mereka dapat terpilih dan
mendapatkan tempat dalam program pendidikan anak gifted.
2. Tipe II (The Challenging)
Tipe ini sering tidak teridentifikasi oleh sekolah atau orang tua
karena mereka tidak menunjukkan prestasi yang baik. Mereka biasa
melakukan segala sesuatu secara spontan dan seringkali spontanitas itu
dianggap kegiatan yang mengacaukan, tidak teratur dan tidak patuh.
Anak kelompok ini biasanya memiliki tingkat kreatifitas yang sangat
tinggi, namun tidak belajar untuk memanfaatkan kebolehannya. Anak ini
lebih banyak frustasi karena sistem pendidikan tidak memberikan
4

keleluasan dan perhatian kepada mereka baik kreatifitasnya maupun


talentanya.
Kelompok gifted ini adalah kelompok anak yang beresiko tinggi,
karena luput dari perhatian dan tidak ditangani dengan baik dan
berakibat pada putus sekolah, perilaku bermasalah dan masuk ke dalam
sirkuit kenakalan remaja dan penyalahgunaan obat terlarang.
3. Tipe III (The Underground)
Kelompok ini adalah kelompok yang menyembunyikan talenta dan
kemampuannya. Umumnya terjadi pada kelompok gifted perempuan
diusia sekolah lanjutan pertama. Mereka cenderung menyembunyikan
kemampuannya untuk bisa diterima oleh teman sebayanya. Pada lelaki
biasanya terjadi ketika masa usia SMA

karena mereka meresppon

perkembangan sosial yang terjadi disekelilingnya. Ciri mereka biasanya


diawal

tahun

pelajaran

cenderung

mampu

memaksimalkan

kemampuannnya, namun ketika menjelang akhir mereka mengalami


penurunan yang drastis dan bahkan menolak kelebihan yang ada pada
dirinya.
Anak seperti ini adalah kelompok anak yang merasa tidak nyaman,
tidak aman dan merasa cemas. Bahkan tekanan tidak hanya muncul dari
dirinya sendiri, namun juga dari lingkungan. Teman sebayanya menekan
kemampuan mereka untuk bisa menerima kelebihan mereka. Tidak hanya
itu bahkan orang tua dan guru sekalipun memberikan tekanan yang tidak
kalah beratnya kepada mereka.
4. Tipe IV (The Dropouts)
Kelompok ini memiliki potensi yang tinggi namun tidak mendapatkan
dukungan yang baik dari sekolah dan orang tua. Mereka cenderung tidak
bisa memunculkan prestasinya dengan harapan dan kemampuannya
sendiri. Sistem pendidikan di sekolah menyebabkan kefrustasian dan
pada akhirnya membawanya pada penarikan diri dan kondisi depresi.
Tipe ini merupakan dampak dari tidak adanya penanganan yang
baik untuk anak kelompok II atau The Chalanging yang berlanjut kepada
frustasi dan depresi. Frustasi dan depresi ini bisa muncul di sekolah
tingkat lanjut namun pada dasarnya telah dimulai sejak pendidikan dasar.
Droupout bukan saja dalam bentuk prestasi sekolah yang menurun
namun juga secara mental dan emosional.

5. Tipe V (The Double Labeled)


Merupakan kelompok gifted yang memiliki gangguan secara fisik,
emosionaltatupun gangguan belajar (learning disabilities). Anak kelompok
5

ini memerlukan program khusus untuk modifikasi program yang sesuai


dengan kondisinya. Seringkali ia tidak menunjukkan prestasi sebagaimana
anak gifted pada umumnya karena mereka lebih sering dilihat dari sisi
lemahnya, bukan kekuatannya. Misalnya tulisan yang jelek disebabkan
karena motorik halusnya terganggu atau perilakunya yang kacau
sehingga tidak dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.
6. Tipe VI (The Outonomous Learner)
Anak gifted yang sangat mandiri

dan

mempunyai

jiwa

kepemimpinan yang sangat kuat. Ia dapat mengembangkan diri secara


kreatif dan mampu memanfaatkan segala sesuatu yang ditawarkan dalam
pendidikan. Apa yang didapatkan dari sekolah dapat ia kembangkan
sendiri sebagai sesutau yang baru. Ia tidak tergantung kepada orang lain
dan sangat independen. Ia dapat menentukan sendiri apa yang ingin
dicapainya,

mempunyai

sikap

diri

yang

positif.

Ia

juga

mampu

mengekspresikan perasaan, tujuan dan citacitanya dengan baik dan


bebas. Ia sangat disayangi oleh lingkungan dan mendapatkan dukungan
positif. Biasanya ia terpilih menjadi pemimpin dalam kelompoknya, baik di
sekolah maupun d masyarakat.
E. CARA MENGAJAR ANAK YANG MEMILIKI CERDAS
ISTIMEWA DAN BERBAKAT ISTIMEWA.
1. Program Pengayaan (enrichment)
Pemberian pelayanan pendidikan kepada anak cerdas istimewadan
bakat istimewa yang dimiliki, dengan penyediaan kesempatan dan
fasilitas tambahan yang bersifat perluasan/pendalaman setelah yang
bersangkutan menyelesaiakan tugas tugas yang diprogramkan untuk
peserta didik lainnya. Praktiknya nanti, anak genius yang menjadi siswa
SD dapat diberi tugas perpustakaan, belajar bebas, mempelajari kasus
tertentu, dan sebagainya. Program ini cocok untuk peserta didik yang
bertipe enriched leaner .
Bentuk layanan ini antara lain dilakukan dengan memperkaya
materi melalui kegiatankegiatan penelitian dsb, dan atau mendapat
pengayaan dengan pendalaman terutama bila ia akan mengikuti lomba
kejuaraan mata pelajaran

tertentu ( contoh: mengikuti olimpiade

matematika, biologi, fisika, astronomi dst ). Fokus layanan untuk


kelompok ini adalah pada perluasan atau pendalaman materi yang
dipelajari dan bukan pada kecepatan waktu belajar di kelas. Artinya,

kelompok ini tetap menyelesaikan pendidikan di SD/MI dalam jangka


waktu 6 tahun atau di SMP/MTs dan SMA/MA dalam waktu 3 tahun.

2. Gabungan

program

percepatan

dan

pengayaan

(accelerationenrichment)
Pemberian layanan pendidikan pada anak cerdas istimewa dan
bakat istimewa untuk dapat menyelesaikan program regular dalam
jangka waktu yang lebih singkat dibanding tementemannya yang tidak
mengambil program tersebut. Artinya waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan program belajar bagi siswa yang memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa lebih cepat dibandingkan dengan siswa
reguler. Pada satuan pendidikan Sekolah Dasar (SD), dari 6 (enam) tahun
dapat dipercepat menjadi 5 (lima) tahun. Sedangkan pada satuan
pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah
Atas (SMA) masingmasing dari 3 (tiga) tahun dapat dipercepat menjadi 2
(dua) tahun.
Dalam program ini peserta didik tidak sematamata memperoleh
percepatan waktu penyelesaian studi di sekolah, tetapi sekaligus
memperoleh

eskalasi

atau

pengayaan

materi

dengan

penyediaan

kesempatan dan fasilitas belajar tambahan yang bersifat perluasan atau


pendalaman. Pengayaan dapat dilakukan secara horizontal (menunjuk
pada pengalaman belajar di tingkat pendidikan yang sama, tetapi lebih
luas) maupun vertikal (meningkatkan kompleksitasnya). Bentuk layanan
ini antara lain melalui kegiatankegiatan penelitian ketika peserta didik
mengikuti lomba kejuaraan untuk mata pelajaran tertentu (contoh:
mengikuti olimpiade matematika, biologi, fisika, astronomi dst).
3. Pendekatan

pengelompokan

dapat

ditempuh

dengan

mengelompokkan anakanak
Genius jadi satu dan menerima pembelajaran khusus. Praktiknya
nanti, anak anak genius bisa dikelompokkan ke dalam sekolah atau SD
khusus, atau ke dalam kelas khusus di suatu SD, atau tetap saja berbaur
dengan siswa lain tetapi terjadwal pertemuan khusus.
F. KARAKTERISTIK ANAK CERDAS ISTIMEWA DAN BAKAT
ISTIMEWA
7

1. Karakteristik Intelektual Kognitif


a. Menunjukkan atau memiliki ide ide yang orisinal,gagasangagasan
yang tidak lazim, pikiranpikiran kreatif.
b. Mampu menghubungkan ide - ide yang nampak tidak berkaitan
menjadi suatu konsep yang utuh.
c. Menunjukkan kemampuan bernalar yang sangat tinggi.
d. Mampu menggeneralisir suatu masalah yang rumit menjadi suatu hal
yang sederhana dan mudah dipahami.
e. Memiliki kecepatan yang sangat tinggi dalam memecahkan masalah.
f. Menunjukkan daya imajinasi yang luar biasa.
g. Memiliki perbendaharaan kosakata yang sangat kaya dan mampu
mengartikulasikannya dengan baik.
h. Biasanya fasih dalam berkomunikasi lisan, senang bermain atau
merangkai katakata.
i. Sangat cepat dalam memahami pembicaraan atau pelajaran yang
diberikan.
j. Memiliki daya ingat jangka panjang (long term memory) yang kuat.
k. Mampu menangkap ideide abstrak dalam konsep matematika
dan/atau sains.
l. Memiliki kemampuan membaca yang sangat cepat.
m. Banyak gagasan dan mampu menginspirasi orang lain.
n. Memikirkan sesuatu secara kompleks, abstrak, dan dalam.
o. Mampu memikirkan tentang beragam gagasan atau persoalan dalam
waktu yang bersamaan dan cepat mengaitkan satu dengan yang
lainnya.
2. Karakteristik Persepsi/Emosi
a. Sangat peka perasaannya.
b. Menunjukkan gaya bercanda atau humor yang tidak lazim (sinis, tepat
sasaran dalam menertawakan sesuatu hal tapi tanpa terasa dapat
menyakiti perasaan orang lain).
c. Sangat perseptif dengan beragam bentuk emosi orang lain (peka
dengan sesuatu yang tidak dirasakan oleh orangorang lain).
d. Memiliki perasaan yang dalam atas sesuatu.
e. Peka dengan adanya perubahan kecil dalam lingkungan sekitar (suara,
aroma, cahaya).
f. Pada umumnya introvert.
g. Memandang suatu persoalan dari berbagai macam sudut pandang.
h. Sangat terbuka dengan pengalaman atau halhal barui. Alaminya
memiliki ketulusan hati yang lebih dalam dibanding anak lain.
3. Karakteristik Motivasi dan Nila iNilai Hidup.
a. Menuntut kesempurnaan dalam melakukan sesuatu (perfectionistic).
b. Memiliki dan menetapkan standar yang sangat tinggi bagi diri sendiri
dan orang lain.
c. Memiliki rasa ingin tahu dan kepenasaran yang sangat tinggi.
d. Sangat mandiri, sering merasa tidak perlu bantuan orang lain, tidak
8

e. terpengaruh oleh hadiah atau pujian dari luar untuk melakukan


sesuatu (self driven).
f. Selalu berusaha mencari

kebenaran,

mempertanyakan

mencari makna hidup.


g. Melakukan sesuatu atas dasar nilainilai
h. filsafat yang seringkali sulit dipahami orang lain.
i. Senang menghadapi tantangan, pengambil risiko,

dogma,

menunjukkan

perilaku yang dianggap nyerempetnyerempet bahaya.


j. Sangat peduli dengan moralitas dan nila inilai keadilan, kejujuran,
integritas. Memiliki minat yang beragam dan terentang luas.
4. Karakteristik Aktifitas
a.

Punya energi yang seolah tak pernah habis, selalu aktif beraktifitas

dari satu hal ke hal lain tanpa terlihat lelah.


b. Sulit memulai tidur tapi cepat terbangun, waktu tidur yang lebih
sedikit dibanding anak normal.
c. Sangat waspada.
d. Rentang perhatian yang panjang, mampu berkonsentrasi pada satu
persoalan dalam waktu yang sangat lama.
e. Tekun, gigih, pantang menyerah.
f. Cepat bosan dengan situasi rutin, pikiran yang tidak pernah diam,
selalu memunculkan halhal baru untuk dilakukan.
g. Spontanitas yang tinggi.
h. Bimbingan kepada orang tua yang memiliki anak cerdas istimewa dan
berbakat istimewa untuk mendampingi anak mereka yang memiliki
kebutuhan khusus. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua :
1) Persiapkan diri. Ada beberapa fase yang akan dilakukan orang tua,
seperti menyangkal, menyalahkan, hingga menerima keadaan
anak. Menurut Prof. Frieda, Akan lebih mudah jika orang tua
mempunyai komunikasi dengan berbagai pihak, seperti support
group (misalnya, Parent Support Group), dokter yang sangat
informatif, dll. Dengan begitu, Anda bisa mendapat dukungan dan
informasi yang akurat tentang masalah yang dihadapi anak.
2) Membuka diri. Secara bertahap, menerima keadaan anak dan tidak
menyerah begitu saja. Setiap anak pasti mempunyai kemampuan
atau bakat, sehingga orang tua perlu membantu anak untuk
melalui masamasa ini.
3) Selalu pantaulah. Ketika anak tidak berkembang sesuai usianya,
coba amati apa yang terjadi dengannya. Bila mencurigai sesuatu,
segera ke dokter anak. Dari ini, Mama bisa mendapat solusi
apakah anak cukup ditangani dokter anak, atau haruskah ke
psikolog, terapis, dll.
4) Dampingi anak. Anak perlu mendapat bantuan. Nah, orang tua
harus

selalu

mendampinginya.
9

Secara

bertahap,

kurangi

ketergantungan anak pada Anda. Dari pendampingan sepenuhnya,


sedikit demikian sedikit dikurangi, hingga akhirnya anak mandiri.
Anak memang harus dilatih keterampilan helf help, terutama
sebelum anak mulai sekolah. Misalnya, toiletering, makan/minum
sendiri, atau bisa mengatur dirinya sendiri (yakni mengetahui
barang miliknya), ujar Prof. Frieda.
5) Banyakbanyaklah menstimulasi. Dari lahir sampai 5 tahun adalah
masanya

untuk

menstimulasi

anak

dengan

cara

mengajak

bermain, bernyanyi, mengobrol, bercerita, dll. Sayangnya, begitu


melihat ada yang tidak beres, anak langsung diterapi atau
dimasukkan ke sekolah oleh orang tuanya. Orang tua tidak melihat
bagaimana pola pengasuhannya di rumah, yakni ia lebih asyik
dengan dirinya sendiri, anak lebih banyak ditangani babysitter,
kata dr. Handryastuti. Jadi, luangkan waktu untuk menstimulasi
anak.
6) Bekerja sama dengan sekolah. Kerja sama antara orang tua dan
sekolah harus intens dan bersinergi. Komunikasi yang baik antara
keduanya akan membuat anak lebih mudah beradaptasi di
sekolah. Selain itu, pada saat ini, pemerintah telah menyediakan
sekolah inklusi, yakni sekolah regular (biasa) yang menerima anak
berkebutuhan

khusus

ini

dan

menyediakan

sistem

layanan

pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan anak tanpa


kebutuhan khusus dan anak berkebutuhan khusus.

10

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kecerdasan istimewa dan bakat istimewa adalah dua hal yang tidak
bias di pisahkan, karana kecerdasan seseorang harus di dukung dengan
bakat agar bias menjadi talenta, dalam artian ia akan lebih menonjol ( pandai
) di banding orang biasa.
potensi kecerdasan dan bakat istimewa (gifted) adalah anak yang
secara significant mempunyai IQ 140 atau lebih, potensi diatas ratarata
dalam

bidang

kemampuan

umum,

akademik

khusus,

kreativitas,

kepemimpinan, seni dan olahraga. Anak yang memiliki kecerdasan istimewa


dan bakat istimewa, memang harus di fasilitasi agar ia tidak menumukan
keluhan dan kesulitan dalam proses pencapaian talentanya sendiri. Dan
dukungan dari orang tua ,guru, dan pemerintah factor utama keberhasilan
mereka.

11

Anda mungkin juga menyukai