PENDAHULUAN
pengertian
tentang
sesuatu
hal
yang
benar,
milik,
kepunyaan,
kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (krn telah ditentukan oleh undang
undang, aturan, dsb), kekuasaan yg benar atas sesuatu atau untuk menuntut
sesuatu, derajat atau martabat.
Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan
(sesuatu hal yang harus dilaksanakan). Di dalam perjalanan sejarah, tema hak relatif
lebih muda usianya dibandingkan dengan tema kewajiban, walaupun sebelumnya
telah lahir. Tema hak baru lahir secara formal pada tahun 1948 melalui Deklarasi
HAM PBB, sedangkan tema kewajiban (bersifat umum) telah lebih dahulu lahir
melalui ajaran agama di mana manusia berkewajiban menyembah Tuhan, dan
berbuat baik terhadap sesama.
Untuk membina keluarga yang bahagia maka semua anggota keluarga harus
menunaikan hak dan kewajiban. Hak harus di terima sedang kewajiban harusditunaikan. Jika ada
seorang anggota keluarga tidak menunaikan tugasnya atau tidak menempati fungsinya, maka
keselamatan keluarga akan terancam. Terbentuknya keluarga ialah karena adanya perkawinan
antara dua individu yang berlainan jenis. Jadi keluarga yang baru saja dibentuk berarti keluarga
tersebut hanya terdiri suamidan isteri, yang selanjutnya akan disusul oleh anggota yang lain
misalnya anak danlain sebagainya. Seseorang yang belum berkeluarga mempunyai kedudukan
dan fungsinya sebagai anak dari orang tuanya, mempunyai hak dan kewajiban sebagai anak.
Suasana di dalam keluarga akan harmonis apabila setiap anggota keluarga
memainkan perannya masing-masing dalam artian masing-masing anggota keluarga menyadari
akan peran, tugas, kewajiban, dan hak masing-masing. Apabila semua anggota memainkan
peran, tugas dan kewajiban masing-masing maka pertengkaran tidak akan terjadi.
Sebagai petugas bimbingan konseling, saat di lapangan kita akan dihadapi oleh
individu atau siswa yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan dengan jenis
permasalahan yang berbeda-beda. Sering kali siswa yang memiliki tingkah laku yang kurang
sehat (siswa bermasalah) memiliki latar belakang keluarga yang kurang baik (berasal dari
keluarga broken). Ini disebabkan di dalam keluarga setiap anggota keluarga tidak memainkan
peran, tugas dan kewajiban masing-masing, missal seperti ayah dan ibu si anak terlalu sibuk
dengan urusan perkerjaan sehingga mereka kurang memberikan perhatian dan kasih saying
kepada anaknya, sehingga si anak mencari perhatian di sekolah dengan bertingkah laku yang
tidak baik. Ia berharap dengan ia bertingkah laku seperti itu teman dan guru memperhatikan dia.
Inilah yang menjadi latar belakang kita mempelajari bimbingan konseling keluarga. Agar apabila
kita dihadapi oleh konseli yang memiliki masalah di dalam keluarganya dapat kita beri bantuan
dengan segera. Kita perlu mengetahui latar belakang keluarga, suasana rumah termasuk
kewajiban , tugas dan peran masing-masing anggota keluarga apakah sudah berjalan dengan
baik. Makalah ini membehas mengenai kewajiban ayah, ibu dan anak di dalam sebuah keluarga.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Hak dan Kewajiban
2. Hubungan antara Hak dan Kewajiban
3. Kewajiban dan Hak dalam anggota keluarga
4. Mengetahui kewajiban dan Hak Ayah
5. Mengetahui Kewajiban dan Hak ibu
6. Mengetahui Kewajiban dan Hak anak
C. Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
:
1. Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan kewajiban
suami dan istri.
2. Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan kewajiban
istri kepada suami.
3. Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan kewajiban
suami kepada istri.
4. Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan kewajiban
ayah dan ibu untuk anak-anaknya.
5. Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan kewajiban
anak.
D. Manfaat
Manfaat makalah ini bagi pembaca khususnya mahasiswa jurusan
Bimbingan Konseling, yaitu sebagai sumber informasi mengenai kewajiban ayah, ibu
dan anak dalam sebuah keluarga. Agar dalam praktek konseling nanti apabila
dihadapkan oleh konseling yang memiliki masalah dengan latar belakang keluarga
mengenai masalah ayah, ibu dan anak yang tidak memainkan peran dalam
menjalankan kewajiban masing-masing, kita dapat mengatasinya.
BAB II
PEMBAHASAN
untuk
hak),
tapi
dalam pemikiran
Roma
kuno
kata ini
hanya
benda
yang
menjadi
hak
(sebidang
tanah,
warisan,
dan
sebagainnya). Pada akhir abad pertengahan mulai berkembang ius dalam arti
subjektif, bukan benda yang dimiliki oleh seseorang, melainkan ciri yang dimiliki
oleh seesorang, yaitu kesanggupan seseorang untuk sesuka hati menguasai
sesuatu atau melakukan sesuatu (right, bukan law). Tapi pada waktu itu hokum
dalam arti subjektif itu (hak) masih dimengerti sebagai pantulan dari hukum
dalam arti objektif: misalnya, hak milik sebagai pantulan dari bidang tanah yang
dimiliki.
Baru pada abad ke17 dan ke18 timbul pengertian hak dalam arti
modern: ciri yang berakitan dengan manusia yang bebas, terlepas dari setiap
ikatan dengan hukum objektif. Apa itu suatu hak? Dapat dikatakan, hak
merupakan klaim yang dibuat oleh orang atau kelompok yang satu terhadap
yang lain atau terhadap masyarakat. Orang yang mempunyai hak yang bisa
menuntut (dan bukan saja mengharapkan atau menganjurkan) bahwa orang lain
akan memenuhi dan menghormati hak itu. Tetapi bila dikatakan demikian,
segera harus ditambah sesuatu yang amat penting:
Hak adalah yang sah atau klaim yang dapat dibenarkan. Sebab,
mengatakan klaim begitu saja jelas tidak cukup Ternyata sering dikemukakan
klaim yang tidak bias dibenarkan. Seorang penodong bisa saja mengklaim harta
milik penumpang dalam kereta api. Tapi kita semua akan menyetujui bahwa
klaim itu tidak sah. Sebaliknya, kondektur kereta api bisa menuntut agar
penumpang membayar karcisnya. Itulah klaim yang bisa dibenarkan dank
arenanya harus dipenuhi oleh yang bersangkutan.
Sedangkan kewajiban berarti suatu keharusan yang harus dilakukan
oleh seseorang atau kelompok dengan mengikuti kaidah serta aturan yang ada
dan biasanya dimulain oleh sesuatu yang memiliki hak kepada seseorang atau
kelompok tersebut. Contohnya adalah jika seseorang meminjam uang kepada
temannnya dan berjanji akan mengebalikan maka temannya punya hak untuk
menagih kembali dan seseorang tersebut wajib mengganti uang tersebut.
B. HUBUNGAN ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN
Sebagaimana telah kita lihat, hak merupakan topik yang masih agak
baru dalam literature etika umum. Sebaliknya, pembahasan tentang kewajiban
mempunyai tradisi yang sudah lama sekali. Dalam buku buku etika sejak dulu
banyak dibicarakan tentang kewajiban terhadap Tuhan, agama, raja / penguasa,
Negara, kelompok khusus di mana orang menjadi anggota (keluarga, kalangan
profesi, dan sebagainya). Bahkan dalam sejarah etika tidak jarang uraian etis
dulu diisi hamper seluruhnya dengan penjelasan tentang kewajiban saja.
Dipandang sepintas lalu, rupanya ada hubungan erat antara hak dan
kewajiban. Sering kita lihat bahwa bahasa hak dapat diterjemahkan ke dalam
Bahasa kewajiban. Jika orang A berhak mendapatkan benda X dari orang B, akan
disimpulkan begitu saja bahwa orang B berkewajiban memberikan benda X
kepada A. Hal ini mempunyai kesan bahwa hak memungkinkan untuk menagih
kewajiban. Kesan spontan ini diperkuat lagi, dengan pernyataan bahwa hak
merupakan suatu klaim. Kalau memang benar hak merupakan suatu klaim,
bukanlah hal itu dengan sendirinya berarti juga klaim terhadap seseorang? Di
sini akan ditelaah lebih mendalam hubungan antara hak dan kewajiban itu ada
filsuf yang berpendapat bahwa selalu ada hubungan timbal balik antara hak dan
kewajiban.
Pandangan yang disebut teori korelasi itu teruama dianut oleh
pengikut utilitarisme. Menurut mereka, setiap kewajiban seseorang berkaitan
dengan hak orang lain, dan sebaliknya setiap hak seseorang berkaitan dengan
kewajiban orang lain untuk memenuhi hak tersebut. Mereka berpendapat bahwa
seseorang baru dapat berbicara tentang hak dalam arti sesungguhnya, jika ada
korelasi itu. Hak yang tidak ada kewajiban yang sesuai dengannya tidak pantas
disebut hak.
C. KEWAJIBAN DAN HAK DALAM ANGGOTA KELUARGA
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat. Keluarga minimal
terdiri dari seorang suami dan isteri. Keluarga merupakan kehidupan masyarakat
terkecil yang memiliki tujuan bersama. Di dalamnya terdapat orang orang
yang memiliki keterikatan batin dan biologis. Orang orang yang terdapat di
dalam sebuah keluarga disebut anggota keluarga. Dalam keluarga batih atau
inti, anggota keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Sementara dalam
keluarga besar anggota keluarga juga termasuk di dalamnya kakek, nenek,
paman, bibi dan seterusnya.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai hak dan kewajiban anggota
keluarga. Anggota keluarga yang dimaksudkan dalam makalah ini adalah
anggota keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Dalam makalah ini
juga akan dibahas mengenai pengembangan kecerdasan anak dalam keluarga.
Hak merupakan sesuatu yang diterima oleh seseorang sementara
kewajiban adalah sesuatu yang harus dipenuhi atau dikerjakan oleh seseorang.
Hak dan kewajiban antar anggota keluarga berbedabeda sesuai dengan peran
dan kedudukannya. Banyak norma dan aturan yang mengatur hak dan
kewajiban anggota keluarga, seperti norma agama, hukum, dan adat kebiasaan
suatu masyarakat. Berikut ini dijelaskan hak dan kewajiban ayah, ibu, dan anak
sebagai anggota keluarga dalam sebuah keluarga.
1. Kewajiban dan hak ayah
a. Ayah
Ayah merupakan seorang laki laki dalam sebuah keluarga yang
memiliki peran sebagai pemimpin keluarga. Ayah menunjuk pada
seorang laki laki yang telah menikah dengan seorang wanita dan
memiliki anak keturunan dari Rahim istrinya. Sebagai seorang pemimpin
keluarga, seorang ayah memiliki tugas dan kewajiban sebagai berikut:
1) Hak Ayah
Hak merupakan sesuatu yang harus didapatkan atau diperoleh
oleh sesorang. Hak seorang ayah dalam sebuah keluarga dapat
dilihat dari dua sisi, yaitu hak suami atas isterinya dan hak ayah atas
anaknya.
a) Hak suami atas isterinya
Suami dan isteri memiliki hak yang berbeda. Seorang
suami memiliki derajat yang lebih tinggi dalam hak yang
diperoleh. Hal tersebut sebagaimana termaktub dalam Firman
Allah Subhanahu Wa Taala: Dan para wanita mempunyai hak
yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang maruf.
Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan
daripada isterinya dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(QS, 2: 228).
Hak suami atas isterinya adalah sebagai berikut:
i.
ii.
Dihormati
adalah
dihormati.
Suami
harus
dihormati
oleh
memiliki
kewajiban
untuk
menghormati
setiap
wa
Sallam:
Kalau
seandainya
aku
berhak
iv.
v.
suami
atas
isterinya.
Mendidik
anak
juga
merupakan
rasa
aman
berupa
dijaganya
harta
dan
vii.
Keluarganya dimuliakan
Salah satu hak yang juga harus didapatkan oleh
seorang suami dari isterinya adalah keluarganya harus
dimuliakan. Keluarga suami baik itu ayah, ibu, paman, bibi,
dan seterusnya dari pihak suami harus dimuliakan oleh isteri.
Inilah hak suami.
viii.
kesalahan
dan
pelanggaran
yang
dapat
ii.
Dijaga kehormatannya
Kewajiban anak yang menjadi hak seorang ayah
adalah menjaga kehormatan ayah sekaligus kehormatan
keluarga. Seorang anak harus mampu menjaga nama baik
ayah dan keluarganya. Anak menjaga nama baik ayah dan
nama baik keluarga sangat berkaitan. Jika seorang anak
melakukan tindakan yang mencoreng nama baik ayah, maka
ia
telah
mencoreng
nama
baik
keluarga.
Begitu
juga
lanjut
dalam
peliharaanmu,
maka
sekalikali
Dibantu pekerjaannya
Seorang
ayah
berhak
untuk
dibantu
anaknya.
harus
berkewajiban
dipenuhi
oleh
memenuhi
setiap
hak
anaknya.
tersebut
Anaknya
sebagai
bentuk
Memimpin isterinya
Kewajiban seorang suami adalah memimpin keluarga,
terutama isterinya. Seorang suami harus mampu memimpin
isterinya.
Mengaturnya
agar
memenuhi
kewajibannya
isterinya
senang.
Hal
tersebut
sebagaimana
isteri
disampaikan
yang
oleh
taat.
manusia
Sebagaimana
paling
yang
sempurna
telah
Rasulullah
saja,
tetap
akan
bengkok.
Oleh
karena
itu
iv.
kewajiban
kemesraan
dan
keharmonisan
rumah
tangga.
anak
bahkan
ketika
anak
telah
menempuh
penyebab
ketidakharmonisan
dalam
keluarga.
merasakan
kehilangan
dan
kecemburuan
karena
Memberikan nafkah
Seorang ayah harus menanggung kebutuhan anak.
Kewajibannya adalah memberikan nafkah bagi anak seperti
pakaian, makan, tempat tinggal dan kebutuhan lain yang
bersifat materi maupun non materi seperti rasa aman,
kehangatan, dan kenyamanan.
ii.
Memberikan pendidikan
Tugas utama orang tua adalah mendidik anak. Sebagai
pemimpin keluarga, ayaha memilii tanggung jawab yang
besar dalam mendidik anaknya. Anak akan menjadi individu
yang baik atau tidak tergantunga bagaimana orang tua
mendidiknya.
Pendidikan
dalam
kelyarga
merupakan
Memberikan bimbingan
Melindungi anak
dsb)
b. Kewajiban Anak
Berbakti:
Menghormati
Mentaati
Tidak berkata kasar
Berbicara dengan sopan dan lemah lembut
Tidak mencela orang tua
Berterima kasih kepada orang tua
Membuat orang tua senang
Mendoakan orang tua
Meminta restu orang tua
Memberikan hadiah kepada orang tua. Dll.