Anda di halaman 1dari 5

22 JURNAL ILMU EKONOMI

ANALISIS ADVENTAGE.
KECERDASAN Volume 8 NomorKECERDASAN
EMOSIONAL 1. 3 Oktober 2019 SPIRITUAL DAN
KECERDASAN INTELEKTUAL PENGARUHNYA TERHADAP KOMPETENSI
GURU PADA PONDOK PESANTREN NADIL ULUMIDDINIYAH ORY

Fitri Wahyuningsih Tuankotta, Farida Mony, A. R. Latuconsina


Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Darussalam Ambon

Abstract

This study aims to examine the analysis of emotional intelligence, spiritual intelligence and intellectual
intelligence, its influence on teacher competence at Nadil Ulumiddiniyah Ory Islamic Boarding School. This
study uses primary data, namely by providing questions in the form of questionnaires that are distributed to
respondents who are teachers who are still active at the Nadil Ulumiddiniyah Ory Islamic Boarding School. And
secondary data is used to determine the number of teachers of the Nadil Ulumiddiniyah Ory Islamic Boarding
School. The sample was selected using purposive sampling method. Respondents in this study were permanent,
assisting and non-permanent teachers S1 Pondok Pesantren Nadil Ulumiddiniyah Ory. A total of 40
questionnaires were distributed and 40 questionnaires were filled out. The data obtained were then processed
and analyzed by 40 questionnaires. The statistical method used to test the hypothesis is multiple linear regression
analysis. The results of this study indicate that partially the analysis of emotional intelligence, spiritual
intelligence and intellectual intelligence has an effect on teacher competence at the Nadil Ulumiddiniyah Ory
Islamic boarding school.

Keyword: Emotional intelligence, Spiritual intelligence, Intellectual intelligence, Teacher competence.

PENDAHULUAN maka ketenangan dan keberhasilan yang


Undang-Undang No. 25 Tentang Perimbangan membanggakan akan mudah diraihnya, baik dalam
Keuangan Antara Pemerintahan Pusat Dan Daerah tempat kerja maupun kehidupan sehari-hari.
yang direvisi menjadi Undang-Undang No 33 Tahun Pada penelitian ini akan menguji analisis
2004, Menjadi Tonggak Awal Dari Otonomi Daerah. kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan
Banyaknya berita terungkap kasus korupsi kecerdasan sepiritual terhadap kompetensi guru. Dalam
menunjukkan bahwa kinerja para abdi masyarakat kaitannya dengan kompetensi sebagai variabel karena
buruk, serta sistem pengendalian negara juga buruk. secara teoritis kompetensi dapat dianggap sebagai suatu
Untuk itu telah dikeluarkan PP No.53 tahun 2010, dan “kecakapan” atau “kualitas”. Seperti halnya Masdar
Undangundang (UU) No 8 tahun 2004 tentang dkk (2009, 157) menyebutkan : Guru merupakan salah
kepegawaian dan disiplin pegawai negeri. Dalam satu Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang
penerapan peraturan pemerintahan tersebut banyak pendidikan yang harus berperan secara aktif dan
pegawai negeri yang kena sanksi atas ketidakdisiplinan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga SDM
dalam bekerja. profesional sesuai dengan tuntutan masyarakat yang
Kecerdasan intelektual adalah sebuah semakin berkembang.
kecerdasan berfikir dan akal cemerlang yang mengelola Guru tidak semata-mata sebagai pengajar yang
otak kanan dan otak kiri secara seimbang. Kecerdasan melakukan transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga
Emosional adalah salah satu potensi terbesar dan sebagai pendidik yang melakukan transfer nilai-nilai
terbaik yang dimiliki oleh manusia, yang apabila sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan
berhasil dikelola dan dioptimalkan sedemikian rupa, pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar.
akan menghantar setiap pribadi manusia didalam
sebuah kehidupan yang penuh dengan kesuksesan dan Spiritual dan Kecerdasan Intelektual
kebahagiaan yang utuh dan sejati. Kecerdasan Spiritual Intelligence Quotient atau yang biasa disebut
adalah kecerdasan yang merefleksikan antara unsur dengan Kecerdasan Intektual merupakan istilah dari
jasmani dan rohani. pengelompokan kecerdasan manusia yang pertama kali
Ketiga komponen tersebut yaitu kecerdasan diperkenalkan oleh Alferd Binet, ahli psikologi dari
emosional, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan Perancis pada awal abad ke-20. Kemudian Lewis
intelektual sangat berkaitan erat satu dengan yang Ternman dari Universitas Stanford berusaha
lainnya (Agustian 2003, 217). Jika setiap individu membakukan test Kecerdasan Intektual yang
menerapkan IESQ, baik pemimpin ataupun pegawai dikembangkan oleh Binet dengan mengembangkan
Fitri Wahyuningsih Tuankotta. Analisis Kecerdasan Emosional … 23

norma populasi, sehingga selanjutnya test Kecerdasan Spiritual secara komprehensif. Vendy (2010, 131)
Intektual tersebut dikenal sebagai test Stanford-Binet. kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang
Pada masanya kecerdasan intelektual merupakan merefleksikan antara unsur jasmani dan rohani.
kecerdasan tunggal dari setiap individu yang pada Sedangkan Zohar dan Marshall (2002:31) dalam Laely
dasarnya hanya bertautan dengan aspek kognitif dari (2010, 8) Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk
setiap masing-masing individu tersebut. menghadapi persoalan makna atau value, yaitu
Kecerdasan intelektual diyakini menjadi sebuah kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita
ukuran standar kecerdasan selama bertahuntahun. dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya,
Bahkan hingga hari ini pun masih banyak orangtua kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan
yang mengharapkan anak-anaknya pintar, terlahir hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan yang
dengan Kecerdasan Intektual (intelligence quotient) di lain. Dapat dikatakan didalam kecerdasan spiritual
atas level normal (lebih dari 100). Syukursyukur kalau inilah terdapat fitrah manusia sebenarnya.
bisa jadi anak superior dengan Kecerdasan Intektual di Indikasi dari kecerdasan spiritual yang
atas 130. Harapan ini tentu sah saja. Dalam paradigma berkembang mencakup: a) Kemampuan untuk bersikap
Kecerdasan Intektual dikenal kategori hampir atau fleksibel, b) Adanya tingkat kesadaran diri yang tinggi,
genius kalau seseorang punya Kecerdasan Intektual di c) Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan
atas 140. Albert Einstein adalah ilmuwan yang penderitaan, d) Kemampuan untuk menghadapi dan
Kecerdasan Intektual-nya disebutsebut lebih dari 160. melampaui perasaan sakit, e) Kualitas hidup yang
diilhami oleh visi dan nilai-nilai, f) Keengganan
Kecerdasan Emosional menyebabkan kerugian yang tidak perlu, g)
Menurut Goleman (2008: 52) yaitu kecerdasan Kecenderungan untuk berpandangan holistik, h)
emosional atau Emotional Intelligence adalah Kecenderungan untuk bertanya “mengapa” atau
kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan “bagaimana jika” dan berupaya untuk mencari
perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri jawaban-jawaban yang mendasar, dan kemandirian
sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik dalam berpikir.
pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang Al-Qur’an yang mengajarkan untuk berpikir dan
lain. belajar. Keingintahuan menjadi sangat penting dalam
Sejak tahun 1990, dua orang ahli psikologi yaitu hidup, dan hal ini baru dapat terwujud jika kita mampu
John Mayer dan Peter Salovey, telah memperkenalkan selalu berpikir. (Zohar & Marshall (2002) dalam
konsep mengenai kecerdasan emosional. Sejak itu Tikolah dkk (2006, 6) dalam Laely (2010, 10).
aspek emosional sebagai salah satu kecerdasan pada
diri manusia banyak diteliti, baik di bidang psikologi, Pengertian Kecerdasan Intelektual
neurosains dan berbagai bidang terapan. Robins dan Judge (2008: 57) mengatakan bahwa
Kecerdasan emosional dapat didefinisikan kecerdasan intelektual adalah kemampuan yang di
sebagai kemampuan untuk mengenali dan butuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental
mengendalikan perasaan-perasaan atau emosi baik berpikir, menalar dan memecahkan masalah.
untuk diri sendiri atau ketika berinteraksi dengan orang Vendy (2010, 101) kecerdasan intelektual adalah
lain. Salah satu teori kecerdasan emosional yang kecerdasan berfikir dan akal cemerlang yang mengelola
populer adalah teori seorang ahli psikologi bernama otak kanan dan otak kiri secara seimbang. Sedangkan
Daniel Goleman melalui tulisan-tulisannya di The New menurut Trihandini (2005, 17) kemampuan kognitif
York Times pada tahun 1995. Ia menyatakan bahwa secara global yang dimiliki oleh individu agar bisa
pandai dan ahli dalam suatu bidang ternyata bukan bertindak secara terarah dan berpikir secara bermakna
faktor yang paling menentukan kesuksesan seseorang. sehingga dapat memecahkan masalah.
Yang lebih menentukan justru adalah kecerdasan Serebriakoff dan Langer (1999, 141) dalam
emosional. Laely (2010, 7) menjelaskan kecerdasan intelektual
sebagai berikut:
Kecerdasan Spiritual 1. Yang berhubungan dengan keterampilan
Menurut Ginanjar Agustian (2005:47) penggunaan anggota badan yang terkoordinasi,
kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi minat seseorang, seperti: mempunyai
makna spiritual terhadap pemikiran, perilaku dan 2. Lingkup minat yang luas, pengamatan yang tajam,
kegiatan, serta mampu menyinergikan Kecerdasan mampu mengingat dengan cepat,berimaginasi,
Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan mempunyai berbagai hobi, dan keterampilan
24 JURNAL ILMU EKONOMI ADVENTAGE. Volume 8 Nomor 1. 3 Oktober 2019

mekanis. X1 = Kecerdasan Emosional


3. Yang berhubungan dengan suatu dorongan untuk X2 = Kecerdasan Spiritual
menciptakan, menemukan yangbaru (inovasi), X3 = Kecerdasan Intelektual
seperti: melukis, menggambar, menciptakan musik, e = Error/ variabel pengganggu
berinisiatif terhadap pekerjaan yang dikerjakan,
respon terhadap ide-ide baru, memanfaatkan sesuatu HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan efektif, tidak mau bergantung dengan orang Hasil Perhitungan Regresi Linear Berganda
lain Pengertian Kompetensi Menurut Payaman J. dengan menggunakan program statistik SPSS pada
Simanjuntak (2005:1) dilihat pada tabel 1.
Berdasarkan hasil tersebut dapat diperoleh
Kompetensi persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Kompetensi adalah tingkat pencapaian hasil atas Y = 15,843 + 0,079 X1 + 0,132 X2 + 0,145 X3 + e
pelaksanaan tugas tertentu. Kompetensi merupakan Analisis atas hasil analisis tersebut dapat
suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai dinyatakan sebagai berikut:
oleh individu atau suatu organisasi dalam 1. Konstanta sebesar (Y) 15,843, menunjukkan
melaksanakan pekerjaan pada suatu periode tertentu. besarnya kompetensi guru pada saat, kecerdasan
Menurut Moeheriono (2010, 3) pengertian dan emosional, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan
arti kompetensi oleh Spencer adalah karakteristik yang intelektual sama dengan nol.
mendasari seseorang berkaitan dengan efektifitas 2. H1 = 0,079, artinya apabila variabel kecerdasan
kinerja individu dalam pekerjaannya atau karakteristik emosional dan kecerdasan spiritual sama dengan
dasar individu yang memiliki hubungan kausal atau nol, maka meningkatnya variabel kecerdasan
sebagai sebab-akibat dengan kriteria yang dijadikan intelektual akan meningkatkan kompetensi guru.
acuan, efektif atau berkinerja prima atau superior di 3. H2 = 0,132, artinya apabila variabel kecerdasan
tempat kerja atau pada situasi tertentu. intelektual dan kecerdasan spiritual sama dengan
nol, maka meningkatnya variabel kecerdasan
Hipotesis emosional akan meningkatkan kompetensi guru
Hipotesis yang diajukan sebagai berikut: 4. H3 = 0,145, artinya apabila variabel kecerdasan
H1 : Di duga bahwa kecerdasan emosional intelektual dan kecerdasan emosional sama dengan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nol, maka meningkatnya variabel kecerdasan
kompetensi Guru spiritual akan meningkatkan kompetensi guru
H2 : Di duga bahwa kecerdasan spiritual Berdasarkan hasil analisis yang bisa dilihat pada
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Tabel 2 diperoleh hasil koefisien determinasi
kompetensi Guru. berganda (R2 ) sebesar 0,229, hal ini berarti 22,9%
H3 : Di duga bahwa kecerdasan intelektual perubahan kompetensi guru dipengaruhi oleh
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kecerdasan emosional, kecerdasan
kompetensi Guru. spiritual, dan kecerdasan intelektual sedangkan
sisanya sebesar 77,1% disebabkan oleh faktor lain
METODE PENELITIAN
yang tidak termasuk dalam persamaan regresi yang
Analisis Regresi Linear Berganda Rumus untuk
dibuat.
persamaan regresi linier berganda yang mempunyai
dua variabel bebas adalah :
Y = α +b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap
Keterangan : Kompetensi Guru
Y = Kinerja Guru Hasil uji regresi menunjukkan variabel
α = Nilai konstan kecerdasan emosional berpengaruh dan signifikan
b1 = Koefisien Regresi Kecerdasan Emosional terhadap kompetensi guru dengan koefisien regresi
b2 = Koefisien Regresi Kecerdasan Spiritual 0,079. Hal ini berarti dengan semakin baiknya
b3 = Koefisien Regresi Kecerdasan Intelektual kecerdasan emosional maka kompetensi guru juga
akan meningkat.
Fitri Wahyuningsih Tuankotta. Analisis Kecerdasan Emosional … 25

Pengaruh Kecerdasan Spiritual terhadap dipengaruhi oleh variabel kecerdasan


Kompetensi Guru emosional, kecerdasan spiritual, dan
Hasil uji regresi menunjukkan variabel kecerdasan intelektual sedangkan sisanya
kecerdasan spiritual berpengaruh dan signifikan sebesar 77,1% disebabkan oleh faktor lain yang
terhadap kompetensi guru dengan koefisien regresi tidak termasuk dalam persamaan regresi yang
0,132. Hal ini berarti dengan semakin baiknya dibuat
penerapan kecerdasan spiritual maka kompetensi
guru juga akan meningkat. Saran
Dari hasil penelitian ini kiranya peneliti
Pengaruh Kecerdasan Intelektual terhadap dapat memberikan saran, diantaranya:
Kompetensi Guru 1. Penelitian selanjutnya Digunakan untuk
Hasil uji regresi menunjukkan variabel mengetahui apakah dalam model regresi
kecerdasan intelektual berpengaruh dan signifikan variabel independen ( X1, X2,...X3) secara
terhadap kompetensi guru dengan koefisien regresi parsial berpengaruh signifikan terhadap
0,145. Hal ini berarti dengan semakin baiknya variabel dependen.
penerapan kecerdasan intelektual maka 2. Peneliti mendatang juga diharapkan dapat
kompetensi guru juga akan meningkat. menggunakan sampel yang lebih banyak
dengan melihat pengaruh kecerdasan
KESIMPULAN DAN SARAN emosional, kecerdasan spiritual, dan
Kesimpulan kecerdasan intelektual pada guru yang ada pada
1. Variabel kecerdasan emosional berpengaruh pondok pesantren nadil ulumiddiniyah ory.
terhadap kompetensi guru dengan koefisien
regresi 0,079, dan variabel kecerdasan spiritual DAFTAR PUSTAKA
berpengaruh terhadap kompetensi guru dengan Achmad Sani Supriyanto (2012) “Pengaruh
koefisien regresi 0,132, sedangkan variable kecerdasan emosional dan kecerdasan
intelektual berpengaruh dan signifikan terhadap spiritual terhadap kepemimpinan
kompetensi guru dengan koefisien regresi transformasional, kepuasan kerja dan
0,145. Hal ini berarti dengan semakin baiknya kinerja manajer (Studi di Bank Syari’ah
penerapan kecerdasan intelektual maka Kota Malang)”.
kompetensi guru juga akan meningkat. Agustian, Ary Ginanjar. 2003. ESQ POWER
2. Berdasarkan hasil analisis diperoleh koefisien Sebuah Inner Journey Melalui Al-Ihsan.
determinasi berganda (R 2 ) sebesar 0,229, hal Jakarta: Arga.
ini berarti 22,9% perubahan kompetensi guru

Tabel Hasil Perhitungan


Variabel Koefisien Thitung TTabel Siq
Konstanta 15,843 4,971 -1,960 0,000
X1 0,079 2,787 1,960 0,006
X2 0,132 4,313 1,960 0,000
X3 0,145 2,548 1,960 0,012
R = 0,479
R Square = 0,229
Standar Error = 2,680
FHitung = 16,955
F Sig = 0,000
N = 40
Sumber: Data diolah dengan SPSS
26 JURNAL ILMU EKONOMI ADVENTAGE. Volume 8 Nomor 1. 3 Oktober 2019

Apriyanti (2014) “Pengaruh kecerdasan --------------, 2001, Emotional Intelligence Untuk


emosional, kecerdasan spiritual dan Mencapai Puncak Prestasi, Alih Bahasa :
perilaku etis terhadap kinerja auditor Alex Tri K.W, PT. Gramedia Pustaka
pemerintah (Studi Empiris pada BPK-RI dan Utama, Jakarta
BPKP Perwakilan Provinsi Riau)”. Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis
Ary Ginanjar Agustian, 2001, Rahasia Sukses Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21
Membangun Kecerdasan Emosi dan Update PLS Regresi. Semarang:Badan
Spiritual (ESQ), Penerbit Universitas Diponogero.
Arga Wijaya Persada, Jakarta Ashmos, D, and, Joseph, G, 1978, Interpreting Psychological Test
Duchon, D, 2000, Spirituality at Work : A Data, Vol.1, New York VNR Laely,
Conceptualization and Measure, Journal of Masdar, Sjahrazad, Sulika dan Jusuf. 2009.
Management Inguiry, Vo.8, No.2, pp.134-45 Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis
Bernardin, J, 1993, The Function of The Kompetensi Untuk Pelayanan Publik.
Executive, Cambridge, Ma. Research of Surabaya: Airlangga University Press.
Harvard University Meyer, J, 2000, EQ dan Kesuksesan Kerja,
Boyatzis, R,E, Ron, S, 2001, Unleashing the http://www.epsikologi.com, 12 Desember
Power of Self Directed Learning, Case 2016
Western Reserve University, Cleveland, Moeheriono, 2010. Pengukuran kinerja berbasis
Ohio, USA kompetensi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Dewi Urip Wahyuni (2013) “Pengaruh Komitmen Prayitno, Dwi. (2010). Paham Analisa statistik
Organisasional, Kecerdasan Emosional dan Data dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit
Kepribadian Terhadap Kinerja Guru SMK mediakom.
Swasta di Wilayah Surabaya Barat”. Robbins, S, P, 1996, Perilaku Organisasi, PT.
Eckersley, R, 2000, Spirituality, Progress, Prehallindo, Jakarta Sugiyono. (2013).
Meaning, and Values, Paper Presented 3 rd Metode Penelitian kombinasi (Mixed
Annual Conference on Spirituality, Methods). Bandung : Penerbit Alfabeta.
Leadership, and Management, Ballarat, 4 Sutardjo. A Wiamiharja, 2003, Keeratan
December Hubungan Antara Kecerdasan, Kemauan
Evren Ayranci (2011) “Effects of Top Turkish dan Prestasi Kerja, Jurnal Psikologi, Vol.11,
Managers’ Emotional and Spiritual No1, Maret 2003
Intelligences on their Organizations’ Tanmika Tamwatin (2012) “Impact of meditation
Financial Performance”. on emotional intelligence and self perception
Eysenck, H.J, and Kamin, L, 1981, Intelligence : of leadership skills”.
The Batle For The Mind, Pan Book, London Trihandini, R.A Fabiola Meirnayanti. 2005.
and Sydney Analisis Pengaruh Kecerdasan Intelektual,
----------------, 2002, Tes IQ Anda, CV. Pionir Jaya, Kecerdasan Emosi dan Kecerdasan
Bandung Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan
Goleman, D, 2000, Kecerdasan Emosi : Mengapa (Studi Kasus di Hotel Horizon Semarang).
Emotional Intelligence Lebih Tinggi Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.
Daripada IQ, Alih Bahasa : T. Hermay, PT. Vendy, Tri Leo. 2010. Brilliant @work for leader
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta menjadi pemimpin brilian dalam pekerjaan
dan kehidupan anda. Yogyakarta : Pohon
Cahaya.

Anda mungkin juga menyukai