0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan13 halaman
Pasien wanita berusia 55 tahun dirawat dengan diagnosis pneumonia berat di paru kiri. Gejala utama pasien adalah sesak nafas dan batuk berdahak. Pemeriksaan menunjukkan tanda-tanda infeksi paru dan gangguan pertukaran gas. Perawat memberikan oksigen, obat antibiotik, dan nebulizer untuk menangani infeksi serta meningkatkan ventilasi dan pertukaran gas paru.
Pasien wanita berusia 55 tahun dirawat dengan diagnosis pneumonia berat di paru kiri. Gejala utama pasien adalah sesak nafas dan batuk berdahak. Pemeriksaan menunjukkan tanda-tanda infeksi paru dan gangguan pertukaran gas. Perawat memberikan oksigen, obat antibiotik, dan nebulizer untuk menangani infeksi serta meningkatkan ventilasi dan pertukaran gas paru.
Pasien wanita berusia 55 tahun dirawat dengan diagnosis pneumonia berat di paru kiri. Gejala utama pasien adalah sesak nafas dan batuk berdahak. Pemeriksaan menunjukkan tanda-tanda infeksi paru dan gangguan pertukaran gas. Perawat memberikan oksigen, obat antibiotik, dan nebulizer untuk menangani infeksi serta meningkatkan ventilasi dan pertukaran gas paru.
D3 Keperawatan Tk.2 A A. Pengkajian 1. Identitas pasien Nama : Ny. T Umur : 55 th Jenis kelamin : perempuan Pekerjaan : ibu rumah tangga Tanggal masuk : 24 oktober 2019 No.Rm : 1765890 2. Keluhan Utama – Pasien mengatakan sesak nafas dan batuk berdahak 3. Riwayat penyakit sekarang – Pasien datang ke igd rsud dengan keluhan sesak nafas 2 hari yang lalu, panas sejak 2 minggu yang lalu, batuk disertai dahak lebih kurang 2 bulan dan nyeri tenggorokan 4. Riwayat penyakit dahulu – Pasien mengatakan pernah dirawat di rsud dengan keluhan yang sama 5. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan umum : sedang b. Kesadaran : composmetis c. TTV : Tekanan darah : 150/90 Nadi : 88x/menit Rr : 24x/menit Suhu : 36,7 °C d. Pemeriksaan Head To-toe 1. Mata : konjungtiva anemis, sklera mata ikterik 2. Hidung : simetris, tidak ada polip, tidak ada nyeri tekan 3. Mulut : tidak mengalami konginetal, mukosa bibir lembab 4. Dada Pemeriksaan paru : a. Inspeksi : pernafasan cepat, frekuensi nafas 24 ,pengembangan dada sejajar , simetris , penggunaan otot bantu pernafasan : Dyspnea. b. Palpasi : taktil fremitus (getaran) raba kanan dan kiri sama. c. Perkusi : sonor dari clavikula (batas atas) - ICS 5 batas bawah paru- paru dekstra . Sonor dari clavikula (batas atas) - ICS 3 batas bawah paru-paru sinistra. d. Auskultasi : tersengar ronki/cracles (seperti suara gesekan rambut) 5. Abdomen a. Inspeksi : abdomen kanan sama dengan kiri b. Auskultasi : peristaltik usus 12x/menit c. Palpasi : hepar tidak teraba d. Perkusi : bunyi tympani 6. Kulit : tampak bersih dan elastis 7. Ekstremitas atas : pada tangan kanan terpasang infus RL 20 tpm 8. Ekstremitas bawah : reflek normal 6. Data penunjang a. Pemeriksaan EKG Hasil : HR = 96bpm. AXIS = 58 deg R-R = 623 ms. RVS = 1. 10Mv P-R = 116 ms. sv1 = 1.00Mv QRS = 81 ms. R+S = 2.18Mv QT= 308 ms QTC = 390 ms b. Pemeriksaan laboratorium •HB = 13,7 •Leukosit = 16.790 H •LED = 35 H •SGOT = 13 •SGPT = 15 7. Pemeriksaan thorax Hasil : Limphadenopathy hilus sinistra DD : Massa paru Pneumonia sinistra lobus superior segment apical posterior 8. Therapy Obat Infus RL + aminophylin 24/20 tpm O2 5lpm Injeksi ceftriaxone 1g/12jam Injeksi dexametasone 5mg/12jam Injeksi ondansentron 2mg k/p Injeksi omeprazole 40mg/ 12jam GG 100mg/24jam Codein 20mg/24jam Nebulizer forbivent/8jam 9. Analisa data Data fokus Problem Etiologi DS: pasien mengatakan Gangguan pertukaran gas Perubahan membran sesak nafas, lemas sekali alveolar-kapiler ( efek dan pusing . inflamasi ) DO : Pernafasn cepat, pengembangan dada sejajar, simetris penggunaan otot bantu pernapasan : Dyspnea. Kesadaran : composmetis TD : 150/90 mmHg RR : 24x/mnt Konjungtiva anemis sklera mata ikterik. Leukosit : 16.790 H/ul Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran alveolar-kapiler (efek inflamasi) Intervensi 1. Gangguan pertukaran gas b/d perubahan membran alveolar – kapiler (efek inflamasi)
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
Dapat menunjukan 1. Kaji keefektifan jalan 1. Bronkhospasme perbaikan ventilasi nafas dideteksi ketika setelah dilakukan 2. Kolaborasi terdengar mengi tindakan keperawatan pemberian oksigen saat diauskultasi selama 2x24 jam dengan via nasal dengan stetoskop Kriteria Hasil : 2. Oksigen diberikan 1. Dispnea menurun ketika terjadi 2. Pusing menurun hipoksemia, perawat 3. Sianosis membaik harus memantau menggunakan alat pemberian oksigen. Implementasi Tanggal/jam No . DX Tindakan Respon 25 okt 2019/ 10.00 1 Memonitor TTV DS: pasien WIB mengatakan sesak nafas dan batuk berdahak DO: TD : 150/90 mmHg, N: 88x/mnt, S: 36,7, RR: 24x/mnt 12.00 WIB 1 Memberikan obat DS: pasien ambroxol dalam mengatakan masih nebulizer sesak nafas, batuk berdahak DO: tidak alergi terhadap obat yang diberikan. Evaluasi Tanggal/waktu No. DX Evaluasi 25 oktober 2019 / 13.00 1 S: pasien mengatakan WIB sesak nafas dikarenakan sputum menghalangi jalan napas. O: tidak ada cyanosis A: masalah belum teratasi P: lanjutkan Intervensi