Anda di halaman 1dari 26

OBAT YANG

MEMPENGARUHI DARAH

Oleh:
ERNI MARLIANA
(1720343751)
ANTIANEMI
Obat yang khusus digunakan untuk
memperbaiki proses pembentukan sel darah
merah

Asam folat (Vitamin B9)


 Asam folat Indikasi :
 Lapibal • Mencegah anemia
(Mecobalamin) • Mencegah kerusakan sistem saraf
 Nonemi
tengah pada bayi yang dikandung
(neural tube defect)
 Neurosanbe
• Mencegah efek samping
 Neurodex pengobatan methotrexate pada
kasus arthritis, psoriasis, dan
penyakit Crohn.
Dosis aturan pakai:
o Defisiensi folat : dosis awal: 5 mg setiap hari selama 4 bulan. Dosis
pemeliharaan 5 mg setiap 1-7 hari tergantung penyakit dasarnya.
o Dosis pada kehamilan
1. untuk mencegah berulangnya neural tube defect: 5 mg setiap hari
2. untuk mencegah timbulnya neural tube defect untuk pertama kali pada
wanita yang merencanakan kehamilan: 400 mcg setiap hari sebelum
konsepsi dan pada 12 minggu pertama kehamilan.

Efek samping:
Vitamin B9 hampir tidak pernah menyebabkan efek samping, terutama jika
dikonsumsi dalam dosis yang tepat. Salah satu efek samping yang jarang
terjadi bisa diakibatkan oleh penggunaan suplemen vitamin B9 dosis 5 mg,
yaitu perut kembung, mual, dan hilang nafsu makan.

Cara pakai: peroral


Lapibal (Mecobalamin 250 µg)
Indikasi:
Anemia megaloblastik karena defisiensi dari vitamin B12.
Kandungan:
Dalam setiap kapsul lapibal ini memiliki kandungan
Mecobalamine 250 mcg.
Dosis :
3 x sehari 2 kapsul 250 µg
Bisa dikonsumsi bersamaan dengan makanan
Efek samping:
Dalam pemakaian obat ini bisa terjadi perut: mual, diare, ruam
kulit, anoreksia (nafsu makan berkurang), berkeringat namun
sampai saat ini jarang ditemui kasus yang demikian.
Cara pakai: peroral
Nonemi
Indikasi :
Pencegahan dan pengobatan anemia karena kekurangan vitamin dan
zat besi.
Kandungan :
Fe fumarate 90 mg, copper sulfate 0.3 mg, cobalt sulfate 0.5 mg,
manganese sulfate 0.15 mg, vit B6 10 mg, vit B12 10 mcg, vit C 100
mg, folic acid 1 mg, Ca phosphate 60 mg
Dosis :
Dewasa & anak : 1 – 2 tablet sehari atau menurut petunjuk dokter. Bisa
dikonsumsi bersamaan dengan makanan.
Peringatan dan perhatian :
Setelah minum obat, feses berwarna hitam.
Efek Samping : Mual, muntah
Cara pakai: peroral
Neurosanbe / Neurodex
Indikasi:
 Pengobatan berbagai kelainan pada sistem saraf tepi,
penderita pegal – pegal otot, dan kesemutan
 Pengobatan berbagai kelainan akibat kekurangan vitamin
B seperti penyakit beri-beri, gangguan saraf otak,
sariawan, infeksi mata, hingga penurunan kesadaran.
 Pengobatan pasien anemia atau kekurangan darah yang
disebabkan oleh defisisensi vitamin B

Kandungan:
Vitamin B1 sebanyak 100 mg, vitamin B6 sebanyak 200
mg, dan vitamin B 12 sebanyak 200 mcg
Dosis :
1 x sehari 1-2 tablet
Dapat dikonsumsi kapan saja baik pada saat sakit, setelah
penyembuhan penyakit, atau pada saat kondisi sehat.

Efek Samping:
Sebagai vitamin atau suplemen makanan, obat Neurosanbe pada
umumnya relatif aman dan tidak menimbulkan efek samping.
Sejumlah efek samping yang pernah dilaporkan terkait dengan
penggunaannya yang berlebihan antara lain:
 Reaksi alergi Kebiruan
 Gatal kulit Rasa lelah
 Bentol-bentol Mual, muntah
 Bengkak kulit Kulit mati rasa
 Sensasi rasa hangat Urine berwarna orange
 Berkeringat berlebih

Cara pakai: peroral


Obat yang mempengaruhi koagulasi

Obat yang bekerja membantu penggumpalan darah


Serta mencegah dan menghentikan
perdarahan yang lama.
Asam traneksamat
Indikasi :
Menghentikan pendarahan atau resiko perdarahan pada peningkatan fibrinolisis (kondisi
pecahnya fibrin). Fibrinolisis lokal yang terjadi pada keadaan sbb:
Prostatektomi, konisasi pada rahim, hemofilia
Dosis:
Dosis Asam Traneksamat untuk dewasa:
o Untuk konsumsi oral (tablet), dosis yang dianjurkan adalah 1 mg sampai 1,5 mg (15-
25 mg/kg) yang diberikan sebanyak 2-3 kali sehari.
o Untuk injeksi, dosis yang dianjurkan adalah 250-500 mg/hari dalam dosis terbagi
melalui injeksi IV secara lambat atau IM
o Fibrinolisis lokal: dosis standar yang direkomendasikan adalah 500 mg-1000 mg
injeksi IV secara lambat (1 ml/menit) 3 kali sehari.
o Pada orang tua, tidak perlu pengurangan dosis kecuali jika ada tanda kegagalan
ginjal.
Dosis Asam Traneksamat untuk anak-anak:
 Untuk konsumsi oral (tablet), dosis yang dianjurkan adalah 25 mg/kg
yang diberikan sebanyak 2-3 kali sehari.
 Untuk larutan injeksi, dosis yang dianjurkan adalah 10 mg/kg yang
diberikan melalui infus IV sebanyak 2-3 kali sehari.

Efek Samping:
Mual dan muntah-muntah
Diare
Anoreksia
Sakit kepala (pemberian secara oral).

Cara pakai: peroral dan intravena


Interaksi Obat:
 Obat antikoagulan seperti warfarin dan heparin.

 Obat pencegah pendarahan seperti faktor IX komplek,


anti-inhibitor koagulan konsentrat.
 Tretinoin

 Estrogen

 Hormon penghambat kehamilan.


Lexatrans
Indikasi:
Pendarahan abnormal setelah operasi, fibrinolisis local, seperti
epitaksis, prostatektomi, konisasi serviks, pendarahan setelah cabut
gigi.
Kandungan:
Asam Tranexsamat
Dosis:
Sehari 3-4 x 1-2 tablet 250 mg atau sehari 3-4 x 1 tablet 500 mg
Cara pakai: peroral
Efek samping:
 Pinsan
 Nyeri yang tidak biasa atau bengkak pada lengan atau
kaki
 Mual

 Sesak napas mendadak

 Batuk darah

 Gerakan lepas
Obat untuk kelebihan besi

Obat yang digunakan untuk mengatasi tingginya kadar zat besi


pada tubuh yang disebabkan oleh transfusi darah berulang.
Bisa juga mengatasi tingginya kadar zat besi pada pasien
dengan kelainan darah yang tidak memerlukan transfusi darah
(non-transfusion dependent thalassemia).

Contoh obat
 Deferasiroks
 Deferipron
 Deferoksamin mesilat
Hematopoetik

Obat yang digunakan untuk mempengaruhi


pembentukan darah

Epodion (rh-eritropoetin alfa)


Indikasi:
Untuk mengobati anemia pada pasien dengan penyakit ginjal parah
jangka panjang (gagal ginjal kronis), pasien penggunaan AZT untuk
mengobati HIV, dan pasien yang melakukan kemoterapi untuk kanker
jenis tertentu (kanker non-myeloid).
Dosis:
Pasien gagal ginjal kronis
Diinjeksikan sampai kadar hemoglobin yang dianjurkan pada orang
dewasa adalah antara 10 g/dl dan 12 g/dl (6,2-7,5 mmol/l). Diberikan
secara intravena jika akses intravena tersedia (pasien hemodialisa),
diberikan secara subkutan jika akses intravena tidak tersedia (pasien
belum menjalani dialisis )
Pasien HIV pengguna AZT
Dosis awal: untuk pasien dengan kadar serum eritropoetin
≤ 500 mU/mL, dosis awal epodion yang dianjurkan adalah
100 IU/kg secara intravena atau subkutan 3 x seminggu
selama delapan minggu.

Kenaikan dosis: jika setelah terapi 8 minggu respon tidak


memuaskan dalam hal pengurangan kebutuhan tranfusi
atau peningkatan hemoglobin maka dosis dapat
ditingkatkan 50-100 IU/kg 3 x seminggu. Respon
dievaluasi setiap 4-8 minggu.

Dosis pemeliharaan: setelah pencapaian respon, jika


hemoglobin melebihi 12 g/dl, pengobatan harus ditunda
sampai hemoglobin turun dibawah 12 g/dl.
Pasien kemoterapi
Dosis awal: 150 IU/kg secara subkutan 3 x seminggu
Efek samping:
Efek samping yang sering terjadi adalah hipertensi, sakit
kepala, nyeri sendi, mual, edema, kelelahan dan diare.

Cara pakai:
Obat ini diberikan dengan suntikan di bawah kulit atau ke
dalam vena dam biasanya diberikan 1 hingga 3 kali
seminggu atau seperti yang diarahkan oleh dokter Anda.
Khusus bagi pasien hemodialisis, mereka harus menerima
suntikan obat ini ke pembuluh darah
Produk darah

Semua bahan terapeutik yang dibuat dari darah manusia.

Contoh
 Faktor VIIa (rekombinan)
 Faktor VIII
 Faktor IX kompleks
Pengganti plasma dan plasma ekspander

Albaure 20 % 100 mg
Indikasi:
Hipoproteinemia, shok, luka bakar, sindroma gangguan
pernapasan pada orang dewasa, hemodialisis, pertukaran
plasma terapeutik.

Kandungan:
Albumin manusia.
Dosis:
Hanya digunakan melalui infus intravena.
Hipoproteinemia :
- dewasa : 250-375 ml.
- anak-anak : 125 ml.
Kecepatan penggunaan tidak boleh melebihi 2 ml/menit.
Syok :
dosis awal 100 ml dengan kecepatan 2-4 ml/menit.
Dosis total tidak boleh melebihi 2 gram/kg berat badan jika tidak terjadi
perdarahan aktif.
Luka bakar :
pada 24 jam pertama 100-400 ml dengan kecepatan sekitar 1 ml/menit.
lewat dari 24 jam : konsentrasi Albumin dalam plasma dijaga pada 25
gram/liter.
Sindroma gangguan pernapasan pada orang dewasa :
250 ml selama 24 jam pertama bersama dengan terapi diuretika.
Selanjutnya dosis disesuaikan untuk memelihara tanda-tanda vital.
Hemodialisis : 100-200 ml pada akhir prosedur dialisis.
Pertukaran plasma terapeutika :
ganti derajat Albumin pada basis g-for-g, seperti penghilangan 2,5 Liter
plasma harus digantikan oleh 625 ml Albapure.
Efek samping:
Demam, biduran/kaligata, kemerahan pada wajah dan
leher, mual, sakit kepala, sesak napas, kaku, hipotensi.

Anda mungkin juga menyukai