Anda di halaman 1dari 18

Kasus Pediatri

KELOMPOL:
HAOLA ANDANI
SAHRUL GOFUR
YOLANDA HIDAYANA
Kasus

 Seorang anak laki – laki CS umur 5 thn dengan berat


badan 12 kg dan tinggi badan 86 cm didiagnosa
leukemia limfositik akut (LLA). Setiap pagi hari
selalu mengalami lemas, mual, dan pusing. Sudah
beberapa bulan juga mengalami penurunan berat
badan yang drastis. Pada satu tahun terakhir, pasien
mengalami pilek yang tidak kunjung sembuh,
memar tanpa sebab, gusi mudah berdarah, serta
mengalami pembesaran abdomen. Pasien diberikan
obat: Prednison : 2 X 2mg/hari, Vincristine : 1,5 mg
/ minggu, L-asparaginase : 5.000 IU/hari .
Dari hasil pemeriksaan diperoleh data:

 Denyut nadi : 79 kali per menit


 Suhu : 37o C
 Pernapasan : 15 kali per menit
 Hemoglobin : 6 g/Dl
 Trombosit : 40.000gr/dL
 Leukosit : 120.000/ul
 LFG : 47 ml/min/1,73m3
 Kalium darah : 2,5 mmol/L .
Pembahasan

 Leukemia Limfositik akut (LLA)


adalah suatu tipe dari kanker darah dan
sumsum tulang – jaringan spons didalam tulang
dimana sel darah diproduksi. Penyakit ini terbagi
kedalam dua tipe, yaitu : akut dan kronik.
 Anemia
adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin
(Hb) dalam darah kurang dari normal.
 Trombositopenia
adalah kondisi saat jumlah keeping darah
(trombosit) rendah, dibawah nilai normal .
 Trombosit merupakan sel darah yang diproduksi di
sel-sel besar yang terletak di sumsum tulang
belakang (megakariosit). Trombosit berperan pada
proses pembekuan darah, sehingga tidak akan
terjadi pendarahan berlebihan pada tubuh.
 Hipokalemia
didefinisikan sebagai kalium plasma kurang dari
3,5 mEq/L. Hipokalemia dapat terjadi akibat asupan
yang kurang, perpindahan kalium ke dalam sel atau
kehilangan kalium renal maupun non renal.
 Terdapat 3 mekanisme terjadinya hipokalemia yaitu
berkurangnya asupan kalium, peningkatan ekskresi
kalium melalui ginjal dan traktus urinarius dan
redistribusi kalium dari ekstraseluler ke intraseluler.
PHARMACEUTICAL CARE

 Subjektive
Keluhan utama:
 Setiap pagi hari selalu mengalami lemas, mual, dan
pusing.
 Sudah beberapa bulan juga mengalami penurunan berat
badan yang drastis.
 Pada satu tahun terakhir, pasien mengalami pilek yang
tidak kunjung sembuh, memar tanpa sebab, gusi mudah
berdarah, serta mengalami pembesaran abdomen.
Riwayat penyakit sekarang:
 Leukemia Limfositik Akut (LLA).
Riwayat penyakit dahulu: -
 Objective

Keterangan Hasil Normal

Hemoglobin 6 g/Dl 9,3 g/Dl

Trombosit 70.000gr/dL 150.000 – 400.000 gr/Dl

Leukosit 120.000/ mm3 4.500-13.500/mm3

LFG 47 ml/min/1,73m3 90 ml/min/1,73m3

Kalium darah 2,5 mmol/L 3,6 – 5,2 mmol/L

Denyut nadi 79 kali per menit 60–100 kali per menit

Suhu 37o C 36,5 – 37,5O C

Pernapasan 15 kali per menit 14–20 kali per menit


 Assement
 Terapi yang diberikan
 Prednison 2 X 2mg/hari
 Vincristine 1,5 mg / minggu
 L-asparaginase 5.000 IU/hari
DRP

Jenis DRP Analisis Rekomendasi

Dosis teralalu tinggi. Pada Leukemia Dosis L-asparaginase diturunkan


penggunaan L-Asparaginase menjadi 3240 IU/hari

Indikasi tanpa obat Penurunan fungsi ginjal dan Diberikan KCl syrup 1 mg/KgBB
Hiperkalemia tiap 6 jam

Indikasi tanpa obat Anemia dan trombositopenia Sangobion kids 1dd 1 cth
PLAN

 Leukemia
REKOMENDASI TERAPI
 Dosis L-asparaginase diturunkan menjadi 3240 IU/hari

Adapun rekomendasi penyesuaian dosis yang dapat


dilakukan untuk pengobatan L-Asparginase adalah
pengurangan kekuatan dosis, hal ini dapat dijelaskan dalam
tabel VI. Sedangkan rekomendasi penyesuaian dosis yang
dapat dilakukan untuk pengobatan cyclophosphamid,
etoposide, dan L-asparginase adalah pengurangan kekuatan
dosis, hal ini dapat dijelaskan dalam tabel VII. (sumber:
Jurnal Farmasi Sains Dan Komunitas, Mei 2013, Donowati,
Pramodhawardani, Lestari)
TERAPI NON FARMAKOLOGI
 Istirahat yang cukup
 Hindari makanan yang bersifat karsiogen
 Jaga kebersihan tempat tinggal
 Hindari coffein dan alcohol
 Hindari asap rokok

MONITORING
 Keberhasilan terapi obat
 Kadar Leukosit kembali normal
 Anemia dan trombositopenia
REKOMENDASI TERAPI
 Sangobion kids 1dd 1 cth

Pada penelitian ini, anemia yang dialami pasien paling


banyak disebabkan oleh kombinasi kemoterapi vinkristin,
doksorubisin, dan metotreksat. Trombositopenia dapat
disebabkan oleh metotreksat yang dikombinasi dengan
vinkristin atau doksorubisin. Pada penelitian ini diperoleh
hasil bahwa mayoritas pasien mengalami anemia dan
beberapa pasien mengalami trombositopenia. Pada
penelitian lain dengan jumlah sampel 41 kasus LLA,
diperoleh hasil bahwa terjadi penurunan kadar hemoglobin
yang mengindikasikan anemia dan platelet yang
mengindikasikan trombositopenia pada pasien anak dengan
LLA yang menjalani kemoterapi. (sumber : Gangguan
Hematologi Akibat Kemoterapi Pada Anak Dengan
Leukemia Limfositik Akut di Rumah Sakit Umum Pusat
Sanglah (Pertiwi, N.M.I, Niruri, R., Ariawati, K.)
MONITORING
 Keberhasilan terapi obat
 Kadar trombosit kembali normal
TERAPI NON FARMAKOLOGI
 Istirahat yang cukup
 Makan makanan yang mengandung zat besi
 Penurunan fungsi ginjal dan hipokalemia
REKOMENDASI TERAPI
 Diberikan KCl syrup 1 mg/KgBB tiap 6 jam
Sediaan yang dipilih adalah KCL karena
meningkatkan kalium plasma lebih cepat
dibandingkan kalium yang lain .
MONITORING
 Keberhasilan terapi obat
 Kadar LFG dan kalium darah kembali normal

TERAPI NON FARMAKOLOGI


 Istirahat yang cukup
 Perbanyak minum air putih

Anda mungkin juga menyukai