Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KELOMPOK

STUDI KASUS SINDROM NEFROTIK


FARMASI KLINIK

NAMA KELOMPOK 9 :
Dimas Pangestu (2043700220)
Hanif Fadjar Alam (2043700221)
Suri Isnaini (2043700222)
Irfan Rivano Ramadhan (2043700230)
Linda Rattemanik Tiranda (2043700240)
Iis Niki Ratnafuri (2043700094)

Dosen : Dr. Apt, Diana Laila Ramatillah, M.Farm

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA
2021
STUDI KASUS SINDROM NEFROTIK

Seorang pasien pria berusia 10 tahun dengan tinggi badan 150 cm dan berat badan 40 kg di rawat
di rumah sakit karena sakit kepala, hilangnya nafsu makan, badan bengkak dan mata bengkak.
Dokter mendiagnosa pasien mengalami sindrom nefrotik

Riwayat Penyakit Sebelumnya ; Pasien pernah di rawat 6 bulan yang lalu dengan penyakit yang
sama

Riwayat Penyakit Sekarang : sakit kepala, hilangnya nafsu makan, badan bengkak dan mata
bengkak
Riwayat Penyakit keluarga: Ayah dan Ibu memiliki riwayat hipertensi
Obat yang sedang digunakan; -

Tekanan Darah ; 130/90 mmHg,


T (suhu) ; 37 C,
Nadi ; 85/menit,
Pernafasan ; 22/menit

Pemeriksaan Laboratorium
Leukosit ; 8.000/mm3 (Normal)
HB ; 11 mg/dl (Rendah)
K+ : 4,6 meq/L (Normal)
Na+ :
140 meq/L (Normal)
LDL : 150 mg/dl (Tinggi)
Total Kolesterol ; 250 mg/dl (Tinggi)
Trigliserida : 170 mg/dl (Tinggi)
HDL : 55 mg/dl (Rendah)
Pertanyaan

1. Jelaskan penyebab sindrom nefrotik tersebut?


Jawab :
Sindrom nefrotik dapat disebabkan oleh glomerolunefritis primer dan sekunder
akibat infeksi, keganasan, penyakit jaringan penghubung, akibat obat atau toksin dan akibat
penyakit sistemik. Penyebab sekunder akibat infeksi yang sering dijumpai misalnya pada
glomerulonephritis pasca infeksi streptokokus atau infeksi virus hepatitis B, akibat obat
misalnya obat anti inflamasi non-steroid atau preparat emas organic dan akibat penyakit
sistemik misalnya pada lupu eritrematosus sistemik dan diabetes mellitus

2. Jika pasien diberikan steroid hitung dosisnya dari 1 bulan pertama hingga dosisnya
diturunkan setelah 1 bulan berikutnya (jika semuanya remisi positif).
Jawab :
Prednison 2mg/kgBB/hari
Berat Pasien = 40 kg
Dosis Perhari = 80mg/hari dosis terbagi menjadi 4.
Terapi diberikan selama 4 minggu apabila remisi positif maka penurunan dosis dilakukan
di bulan berikutnya menjadi 1,5mg/kgBB/hari
Dosis Perhari = 60mg/hari diminum 2 hari sekali.

3. Jelaskan obat yang akan diberikan dokter kepada pasien?


Jawab :
Obat yang diberikan dapat berupa Obat antikolesterol seperti Simvastatin, dan
penurun tekanan darah golongan ACE Inhibitor seperti captopril, Obat diuretic untuk
mengurangi edema seperti Furosemide, dan obat kortikosteroid untuk mengobati
peradangan pada ginjal seperti prednisone atau methylprednisolone.

4. Dari nilai lab diatas manakah yang tidak normal, mengapa tidak sesuai?

Hasil pemeriksaan Normal Keterangan

LDL 150 mg/dl < 100 mg/dl Tinggi

Total Kolesterol 250 < 200 mg/dl Tinggi


mg/dl
Trigliserida 170 mg/dl 150 mg/dl Tinggi

HDL 55 mg/dl 40 mg/dl Rendah


Dalam patofisiologi sindrom nefrotik, terjadi peningkatan permeabilitas
glomerulus yang menyebabkan proteinuria masif yang kemudian mengakibatkan
hipoalbuminemia. Keadaan hipoalbuminemia akan merangsang sintesis lipoprotein dan
mengurangi metabolisme lipoprotein oleh hepar yang pada akhirnya akan mengakibatkan
peningkatan kadar lipid serum (kolesterol, triglisedrida) dan lipoprotein
(hiperkolesterolemia).

5. Jika setelah 1,5 bulan pemakaian steroid, remisi negative, berapakah dosis yang
harus diberikan setelah 1,5 bulan tersebut?
Jawab :
Pasien diberikan steroid dosis penuh yaitu 2mg/KgBB/Hari dibagi menjadi
beberapa dosis

6. Setelah 1 bulan pemakaian obat ditemukan remisi, berapakah dosis yang diberikan
setalah 2 minggu kemudian jika remisi juga positif?
Jawab :
Dosis yang diberikan setelah 2 minggu kemudian jika remisi positif adalah
penurunan secara bertahap sejumlah 0,2 mg/kgBB sehingga dosisnya menjadi 1,3
mg/KgBB/Hari.

7. Sampai 2 bulan pemakaian obat remisi tetap ditemukan namun Ketika minggu ke
10 remisi Kembali negative. Berapakah dosis obat pada minggu ke 8 tersebut?
Dosis pada minggu ke 8 adalah 1,3 mg/KgBB/Hari

8. Sampai 2 bulan pemakaian obat remisi tetap ditemukan namun Ketika minggu ke
10 remisi Kembali negative. Apakah pengobatan yang dapat diberikan pada kondisi
ini? Dan tentukan dosisnya.
Jawab :
Pengobatan dengan steroid tetap dilakukan dengan mengembalikan dosis
prednisone menjadi 1mg/KgBB/Hari diberikan dalam dosis terbagi dan diminun setiap
hari.

9. Jelaskan perbedaan gagal ginjal dan sindrom nefrotik


Jawab :
Gagal Ginjal adalah kondisi dimana ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring
cairan dan sisa-sisa makanan. Saat kondisi ini terjadi, kadar racun dan cairan berbahaya
akan terkumpul di dalam tubuh dan dapat berakibat fatal jika tidak diobati. Penyebab
penyakit gagal ginjal adalah antara lain:
- Kehilangan aliran darah menuju ginjal yang disebabkan oleh serangan jantung, luka
pada hati, dehidrasi, alergi, dan infeksi parah.
- Terjadi masalah pada pembuangan urine yang membuat racun tertumpuk dalam tubuh
dan memenuhi ginjal. Masalah pada pembuangan urine antara lain terjadi pada
penyakit batu ginjal, pembesaran prostat, gumpalan darah pada saluran urine, dan
kerusakan pada saraf yang mengontrol kandung kemih.
- Terdapat gumpalan darah di sekitar ginjal
- Peradangan pada pembuluh darah halus
- Kerusakan pada sel darah merah yang diikuti infeksi bakteri
Adapun tanda dan gejala yang umum dialami pasien gagal ginjal :
a. Kaki Bengkak : terjadi penumpukan cairan berlebih di dalam tubuh.
b. Perubahan Urin : urine akan bercampur darah, berwarna berbeda dari biasanya, dan
konsistensi berbusa atau berbuih.
c. Ruam atau Gatal : akibat keseimbangan nutrisi dan mineral terganggu sehingga
berpengaruh pada kulit. Kulit akan merasa gatal yang berlebihan dan muncul ruam.
d. Mual dan Muntah : Limbah dalam tubuh yang seharusnya dikeluarkan lewat urin
masih tersimpan dalam tubuh akibat fungsi ginjal yang terganggu. Sehingga, mual dan
muntah akan terjadi.
e. Buang Air Kecil yang Tidak Normal : Fungsi ginjal sangat berhubungan dengan urin,
sehingga jika proses buang air kecil terganggu dapat dikatakan bahwa hal tersebut
terjadi karena ginjal yang tidak bekerja dengan baik.
f. Kelelahan : Ginjal bertugas untuk membentuk sel darah merah. Oleh karena itu, para
penderita gagal ginjal umumnya juga akan mengalami anemia (kekurangan sel darah
merah) dan akan kelelahan.
Pemeriksaan yang dilakukan dapat dilihat dengan pemeriksaan urin, pemeriksaan
darah, biospsi ginjal dan Pemindaian dengan USG, CT scan, atau MRI. Pengobatan gagal
ginjal bergantung pada penyebab dan tingkat kondisi penyakit. Beberapa pengobatan yang
umumnya dilakukan adalah mengkonsumsi obat yang berfungsi untuk mengurangi rasa
sakit dan mencegah kondisi penyakit lebih parah. Selain itu, pengobatan gagal ginjal juga
bisa dilakukan dengan cuci darah seminggu 2x. Meski begitu, banyaknya cuci darah yang
dilakukan juga disesuaikan dengan kondisi gagal ginjal pasien. Transplantasi ginjal juga
merupakan pengobatan yang dapat dilakukan meski harus menunggu waktu yang cukup
lama untuk mendapatkan donor yang sesuai. Manfaat utama dari operasi ginjal adalah
ginjal baru dapat bekerja secara sempurna, dan pasien tidak perlu melakukan cuci darah
lagi.
Sindroma Nefrotik merupakan kerusakan pada ginjal yang menyebabkan kadar protein di
dalam urine meningkat. Tingginya kadar protein tersebut disebabkan oleh kebocoran pada
bagian ginjal yang berfungsi menyaring darah (glomerulus). Ditandai dengan gejala
seperti:
- Proteinuria : Adanya protein di dalam urin
- Hipoalbuminemia : Kadar Albumin yang rendah
- Edema : Pembengkakan pada tubuh (Pembengkakan seluruh tubuh)
Gejala tambahan berupa :
- Hiperlipidemia : Kadar lemak dalam tubuh yang meningkat
- Thrombphilia : Gangguan pembekuan darah
- Lipiduria : Ditemukannya lemak dalam urin
Penyebabnya adalah kerusakan pada saluran filtrasi ginjal akibat adanya
peradangan atau pembentukan jaringan hyalin. Sindrom ini memiliki beberapa
klasifikasi yang dapat dilihat dengan pemeriksaan histologi (melihat sel dengan
mikroskop). Pemeriksaan yang dilakukan dapat dilihat dengan pemeriksaan urin,
pemeriksaan darah, hingga biospsi ginjal. Terapi yang dilakukan bisa dengan terapi
simptomatis (misalnya menghilangkan gejala bengkak) ataupun terapi untuk
kerusakan ginjal.

10. Jelaskan perbedaan peritoneal dialysis dan hemodialysis


Jawab :
Hemodialisis
Hemodialisis melibatkan sirkulasi darah melalui filter atau dialyzer pada mesin
dialisis. Dialyzer memiliki dua kompartemen cairan dan dikonfigurasi dengan bundel
tabung serat kapiler berongga.
Mekanisme Kerja :
1. Darah di kompartemen pertama dipompa sepanjang satu sisi membran semipermeabel,
sementara dialisat (cairan yang digunakan untuk membersihkan darah) dipompa
sepanjang sisi lain, dalam kompartemen terpisah, dalam arah yang berlawanan.
2. Gradien konsentrasi zat antara darah dan dialisat menyebabkan perubahan yang
diinginkan dalam komposisi darah, seperti pengurangan produk limbah (urea nitrogen
dan kreatinin); koreksi kadar asam; dan equilibrium berbagai tingkat mineral.
3. Kelebihan air juga dihapus.
4. Darah kemudian kembali ke tubuh.

Hemodialisis dapat dilakukan di pusat dialisis atau di rumah. Di pusat hemodialisis


biasanya memakan waktu 3 sampai 5 jam dan dilakukan tiga kali seminggu. Pasien akan
perlu melakukan perjalanan ke pusat dialisis untuk hemodialisis di pusat.
Beberapa pusat kesehatan dapat menawarkan pilihan hemodialisis nokturnal (malam hari)
dimana terapi ini dilakukan saat pasien tidur. Durasi dialisis nokturnal menawarkan pasien
kelangsungan hidup yang lebih baik dan peningkatan kualitas hidup mereka.

Dialisis Peritoneal
Dialisis peritoneal menggunakan lapisan membran (peritoneum) dari perut sebagai
filter untuk membersihkan darah dan membuang kelebihan cairan. Dialisis peritoneal dapat
dilakukan secara manual (ambulatory peritoneal dialysis terus menerus) atau dengan
menggunakan mesin untuk melakukan dialisis di malam hari (dialisis peritoneal otomatis).
Mekanisme Kerja :

1. Sekitar 2 sampai 3 liter cairan dialisis dimasukkan ke rongga perut melalui akses
kateter. Cairan ini mengandung zat-zat yang menarik limbah dan kelebihan air dari
jaringan.
2. Cairan diperbolehkan untuk tinggal selama 2 sampai beberapa jam sebelum dialirkan
untuk mengambil limbah yang tidak diinginkan.
3. Cairan biasanya perlu ditukar empat sampai lima kali sehari.

Dialisis peritoneal menawarkan lebih banyak kebebasan dibandingkan dengan


hemodialisis karena pasien tidak perlu datang ke pusat dialisis untuk pengobatan. Pasien
dapat melakukan banyak kegiatan yang biasa mereka saat menjalani perawatan ini. Ini
mungkin terapi yang lebih baik untuk anak-anak.

11. Dari nilai lab diatas manakah yang tidak normal?


Hasil pemeriksaan Normal Keterangan
3
Leukosit 8.000/mm 5.000–10.000/mm3 Normal
HB 11 g/dl 14-18 g/dl Normal
+
K 4,6 mEq/L 3,5-5,0 mEq/L Normal
+
Na 140 mEq/L 135-145 mEq/L Normal
LDL 150 mg/dl < 100 mg/dl Tidak Normal
Total Kolesterol 250 mg/dl < 200 mg/dl Tidak Normal
Trigliserida 170 mg/dl 150 mg/dl Tidak Normal
HDL 55 mg/dl 40 mg/dl Tidak Normal
TD 130/90 mmHg 97-112 mmHg/57-71 mmHg Tidak Normal
Nadi 85/menit 60-100/menit Normal
Pernafasan 22/menit 12-16/menit Tidak Normal

12. Jelaskan konseling yang harus diberikan pada pasien diatas!


Jawab :

Sindrom nefrotik merupakan penyakit ginjal yang sering pada anak, bersifat kronik,
dapat mengalami relaps hingga berkali-kali atau menjadi dependen steroid atau resisten
steroid, sehingga memerlukan pemantauan jangka lama. Kepada pasien dan orang tua perlu
dijelaskan tentang sindrom nefrotik dan perjalanan penyakit, penyebab, komplikasi, tata
laksana, maupun luaran penyakit. Pasien perlu kontrol teratur untuk evaluasi pasien dan
perlu dibuat catatan tentang diet, hasil pemeriksaan urin, pemberian obat, penyakit yang
timbul di antara relaps, perjalanan penyakit termasuk nilai ambang steroid pada saat relaps.

Anak dapat mengalami berbagai jenis pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan


laboratorium, pencitraan, bahkan biopsi ginjal. Keadaan ini menyebabkan anak ketakutan,
kehidupan anak terganggu karena aktivitas terbatas, kegiatan disekolah terpengaruh karena
anak sering tidak masuk sekolah, kegiatan sehari-hari dan kegiatan lainnya terganggu yang
membuat anak mengalami beban psikologis. Selain anak, orangtua juga mengalami beban
karena tenaga dan waktu yang tersita untuk mengantar anak berobat, memerlukan perhatian
lebih, serta masalah biaya yang akan memengaruhi psikologis keluarga. Oleh karena itu,
pendekatan psikologis sangat diperlukan baik kepada anak maupun orangtua atau keluarga.

13. Jelaskan S-O-A-P untuk pasien di atas!


Jawab :
Subject :
 Seorang pasien pria berusia 10 tahun dirawat di rumah sakit karena sakit kepala,
hilangnya nafsu makan, badan bengkak dan mata bengkak.
 Dokter mendiagnosa pasien mengalami sindrom nefrotik
 Riwayat Penyakit Sebelumnya : Pasien pernah di rawat 6 bulan yang lalu dengan
penyakit yang sama
 Riwayat Penyakit Sekarang : sakit kepala, hilangnya nafsu makan, badan bengkak
dan mata bengkak
 Riwayat Penyakit Keluarga : Ayah dan ibu memiliki riwayat hipertensi
Object :
 Data Vital Sign :
- Tekanan Darah ; 130/90 mmHg,
- T (suhu) ; 37 C,
- Nadi ; 85/menit,
- Pernafasan ; 22/menit
 Data Laboratorium
- Leukosit ; 8.000/mm3 (Normal)
- HB ; 11 mg/dl (Rendah)
+
- K : 4,6 meq/L (Normal)
+
- Na : 140 meq/L (Normal)
- LDL : 150 mg/dl (Tinggi)
- Total Kolesterol ; 250 mg/dl (Tinggi)
- Trigliserida : 170 mg/dl (Tinggi)
- HDL : 55 mg/dl (Rendah)

Assessment :
 Ada indikasi tidak ada obat : penambahan untuk peredah nyeri, dikarenakan
pasien mengalami sakit di kepala
 Diberikan obat analgesic antipiretik pada pasien

Planing
 Pemantauan terhadap gejala-gejala cushingoid
 Pengukuran tekanan darah rutin
 Pengukuran berat badan dan tinggi badan setiap 6 bulan sekali
 Evaluasi timbulnya katarak setiap tahun sekali
 Diberikan Paracetamol tablet untuk sakit kepala pasien
 Perlu diberi penambahan vit zat besi untuk menaikkan nilai HB pasien

Anda mungkin juga menyukai