Leukemia (AML)
Kelompok 8
Desy Fitriani 17111024150003
Putri Dwi Surya 17111024150013
Tiara Ardiani 17111024150020
DEFINISI
Leukemia myeloid akut atau Acute Myeloid Leukemia (AML) sering
juga dikenal dengan istilah Acute Myelogenous Leukemia atau
Acute Granulocytic Leukemia merupakan penyakit keganasan yang
ditandai dengan diferensiasi dan proliferasi abnormal sel induk
hematopoetik yang bersifat sistemik dan secara malignan
melakukan transformasi sehingga menyebabkan penekanan dan
penggantian komponen sumsum tulang belakang yang normal.
Terapi Induksi
Terapi induksi bertujuan untuk mencapai remisi komplit yang didefinisikan sebagai
blast dalam sumsum tulang 1.000/μL, dan trombosit ≥ 100.000/μL. Terapi induksi
biasanya menggunakan kombinasi 2 jenis obat kemoterapi (cystosine arabinoside
atau cytarabine dan anthracyclineantibiotic). Untuk pasien usia 18-60 tahun terapi
yang diberikan adalah: Tiga hari anthracycline (daunorubicin 60 mg/m2, idarubicin 10-
12 mg/ m2, atau anthracenedione mitoxantrone 10-12 mg/m2), dan 7 hari cytarabine
(100-200 mg/ m2infus kontinu) atau dikenal dengan “3 + 7” merupakan standar terapi
induksi. Respons komplit tercapai pada 60-80% pasien dewasa yang lebih muda.
Untuk pasien usia 60-74 tahun terapi yang diberikan serupa dengan pasien yang lebih
muda, terapi induksi terdiri dari 3 hari anthracycline (daunorubicin 45-60 mg/m2 atau
alternatifnya dengan dosis ekuivalen) dan 7 hari cytarabine 100-200 mg/m2 infus
kontinu). Penurunan dosis dapat dipertimbangkan secara individual. Pada pasien
dengan status performa kurang dari 2 serta tanpa komorbiditas, respons komplit
tercapai pada sekitar 50% pasien
LANJUTAN...
Terapi konsolidasi
Tranplantasi sel induk
Terapi konsolidasi atau pasca-induksi
diberikan untuk mencegah kekambuhan Untuk sebagian orang, dosis kemoterapi
dan eradikasi minimal residual leukemia yang sangat tinggi atau radioterapi
dalam sumsum tulang.Biasanya untuk dibutuhkan untuk menyembuhan dan
mencegah kekambuhan, digunakan efektif untuk menyembuhkan AML. Efek
regimen yang sama dan dosis kemoterapi sampingnya adalah kerusakan dari
yang sama atau lebih tinggi seperti yang sumsum tulang dan sel induk darah
digunakan pada terapi induksi. Pada rusak dan perlu digantikan setelahnya.
beberapa kasus dimana risiko Pada kasus ini perlu dilakukan
kekambuhannya tinggi, kemoterapi yang transplantasi sumsum tulang dan sel
intensif perlu untuk dilakukan berbarengan induk darah perifer.
dengan transplantasi sel induk.
KASUS
An. KDR (4,5 th, TB 105cm, BB 17 kg) sudah sekitar 3 minggu ini berat badannya turun, badannya lemah, lesu, sesak nafas,
nyeri pada tulang dan sendi dan hidungnya sering mimisan. Sekitar 4 hari yang lalu badannya juga demam. An. KDR
mempunyai riwayat Fanconi anemia.
Pemeriksaan lab :
WBC : 140.000/µL
RBC : 3. 106/ µL
Trombosit : 25.000/ µL
Hb : 6,8 g/dL
SrCr : 0,9 mg/dL
ALT : 32 U/L
AST : 28 U/L
BUN : 18 mg/dL
Pemeriksaan mikroskop menunjukkan banyak sel blast (sel darah putih muda).
Biopsi sumsum tulang memperkuat diagnosis myeloid leukemia
Nururiyanie, D., Hakim, L., & Nugroho, A. E. (2017). Evaluasi Penggunaan Parasetamol
Intravena Pada Pasien Anak Rawat Inap Di Rsud Mas Amsyar Kasongan
Kalimantan. Urecol Proceeding, 5(February), 422–426.
THANK YOU