Krisis Blast
Disusun oleh:
Atiqa Auni Hazira Nasution NIM. 2208438085
Gilbert Samuel Padang NIM. 2208438128
Stephen Christopher Limbong NIM. 2108436710
Pembimbing:
dr. Marlina Tasril, Sp.PD-KHOM, FINASIM
Globocan (2018)
● Nilai insidensi 3,9% dari 348.805 kasus kanker
yang terjadi di Indonesia.
● 2.374 pasiennya merupakan penderita leukemia
mieloid kronik.
● Leukemia jenis ini terutama ditemukan pada orang
dewasa dan jarang dijumpai pada anak.
Etiologi
● Etiologi dari CML ditandai dengan ditemukannya kromosom Philadelpia (Ph) pada pasien
dengan mieloproliferatif neoplasma (MNP). Ph dihasilkan oleh translokasi antara kromosom 9
dan 22 sehingga memunculkan gen fusi dari BCR-ABL.
Patogenesis
Pemeriksaan Penunjang
Dilihat dari pemeriksaan darah lengkap, profil kimia, dan pemeriksaan marker virus hepatitis B. Pada langkah
awal penegakan diagnosis dianjurkan untuk melakukan aspirasi sumsum tulang (BMP) dan biopsi untuk
melihat morfologi serta evaluasi sitogenetik. Sitogenetik sumsum tulang juga harus dilakukan diawal
pemeriksaan untuk mendeteksi kelainan kromosom tambahan dalam sel Ph-positif (ACA/Ph+).
Hasil dari kuantitatif reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) juga digunakan untuk
menetapkan keberadaan transkripsi mRNA BCR-ABL1 terukur yang mengkonfirmasi tegaknya diagnosis
CML. Kuantitatif RT-PCR (qPCR) sendiri biasanya dilakukan pada darah tepi, merupakan tes paling sensitif
yang tersedia untuk pengukuran mRNA BCR- ABL1 yang dapat mendeteksi satu sel CML dengan latar
belakang normal 100.000 sel.
Komplikasi
Riwayat DM (-)
Pasien merokok, namun tidak intens (hanya ketika berkumpul dengan teman), setiap
merokok bisa menghabiskan 1-3 batang
- Hidung: napas cuping hidung (-), keluar darah (-), keluar cairan (-)
- Telinga : tanda inflamasi (-), keluar cairan (-), keluar darah (-)
- Leher: pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-), JVP 5±2 cmH2O
Pemeriksaan Fisik Thorax
Paru
Inspeksi: Normochest, pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri, penggunaan
otot bantu nafas (-), retraksi sela iga (- )
Palpasi: vokal fremitus sama kanan dan kiri
Perkusi: sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi: vesikuler kedua lapangan paru (+/+), ronkhi (-), wheezing (-)
Pemeriksaan Fisik Thorax
Jantung
Inspeksi: iktus cordis tidak terlihat
Palpasi: iktus kordis teraba di linea aksilaris anterior SIK VI
Perkusi: Batas jantung kanan - linea parasternalis dextra SIK V
Batas jantung kiri - linea aksillaris anterior sinistra SIK V
Auskultasi: HR: 92x/menit, S1 dan S2 reguler, M1>M2, A1P2, suara jantung tambahan
(-), murmur (-), Gallop (-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
• Inspeksi: perut tampak cembung, simetris, distensi(+), massa (-), sikatrik (-)
• Auskultasi: bising usus (+) 8x/menit
• Palpasi: teraba keras, nyeri tekan (-), hepar tidak teraba, lien teraba (+), ballotement (-/-)
• Perkusi: pekak di seluruh lapang abdomen
Pemeriksaan Fisik
Ekskremitas
• Atas: pucat (-/-), ptekiae (-/-), akral hangat, edema (-/-), CRT < 2 detik
• Bawah: pucat (+/+), ptekiae (-/-), akral hangat, edema (-/-), CRT < 2 detik
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Darah Lengkap (03/04/2023)
BCR-ABL(21/12/2018) BMP (04/03/2023)
BCR-ABL: Transkripsi terdeteksi Sediaan pulas: Wright Giemsa Hb: 6.3 mg/dL (LL)
Skala ratio internasional: 66% Partikel: Ada, sedikit Leukosit: 82.70 x 10^3 uL (HH)
Kesan:
• Cor : Kardiomegali dd/posisi
• Pulmo : Tidak tampak kelainan
RESUME
Pemeriksaan penunjang :
Laboratorium:
Kesan:
Kesan: Cor: Dalam batas normal
Cor: Dalam batas normal Pulmo: Tidak tampak kelainan
Pulmo: Tidak tampak kelainan Elevasi diafragma dextra
Pemeriksaan Penunjang
Follow Up
Darah Lengkap (08/04/2023) Kultur Urin (11/04/2023) Darah Lengkap (15/04/2023)
Hb: 8.8 mg/dL (L) Isolate 1: No growth Hb: 9.8 mg/dL (L)
Leukosit: 101.76 x 10^3 uL (HH) Tidak ditemukan pertumbuhan Leukosit: 94.49 x 10^3 uL (HH)
kuman
Trombosit: 146 x 10^3 uL (L) Trombosit: 199 x 10^3 uL
Hb: 10.7 mg/dL (L) Hb: 9.6 mg/dL (L) Hb: 9.5 mg/dL (L)
Leukosit: 68.49 x 10^3 uL (HH) Leukosit: 50.41 x 10^3 uL (HH) Leukosit: 42.46 x 10^3 uL (HH)
Trombosit: 149 x 10^3 uL (L) Trombosit: 109 x 10^3 uL (L) Trombosit: 102 x 10^3 uL
Eritrosit: 4.12 x 10^6 uL (L) Eritrosit: 3.73 x 10^6 uL (L) Eritrosit: 3.59 x 10^6 uL (L)
• Menurut hasil laboratorium tanggal 21 Desember 2021, didapatkan hasil BCR-ABL: Transkripsi
terdeteksi dengan skala ratio internasional 66%, sehingga sudah ditegakkan diagnosis CML
3 April 2023:
Inj. Omeprazole 2x1, Inj. Tramadol 2x1, Inj. Ketorolac 3x1, Inj. Dexamethasone 3x1 amp
9 Mei 2023:
Inj. Omeprazole 2x1, Inj. Ketorolac 3x1, Inj. Dexamethasone 1 amp, Inj. Lasix 1x1, Tasigna tab 200mg
(2-0-1), Erdostein 2x1
TERIMAKASIH