Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KASUS FM IV

LEUKEMIA DALAM
KEHAMILAN

OLEH : JENARY I SURBAKTI


Leukemia Mieloid Kronik (LMK) adalah penyakit mieloproliferatif dengan
karakteristik adanya fusi gen BCR-ABL. Produk gen ini, yaitu protein Bcr-Abl,
memiliki aktifitas tirosin kinase yang berperan penting dalam patogenesis
penyakit.

Insiden leukemia dalam kehamilan sangat jarang, berkisar 1 dari 75.000-100.000


kehamilan.Namun sebagian besar leukemia dalam kehamilan digolongkan akut
(90%), kemudian tipe myeloid (61% LMA, 7% LMK), dimana tipe limfoid (28% LLA,
3% LLK).

Leukemia adalah keganasan hematologik akibat proses neoplastik yang disertai


gangguan diferensiasi (maturation arrest) pada berbagai tingkatan sel induk
hemopoetik sehingga terjadi ekspansi progresif dari kelompok (clone) sel ganas
tersebut dalam sumsum tulang, kemudian sel leukemia beredar secara sistemik.
Diagnosis Leukemia Mieloid
Kronik
Gejala Klinik
Perjalanan penyakit ini dibagi menjadi dua fase, yaitu :
1. Fase kronik : fase ini berjalan selama 2-5 tahun dan responsif
terhadap kemoterapi.
2. Fase akselerasi atau tranformasi akut : pada fase ini gejala klinik mirip
leukemia akut, proporsi sel muda meningkat dan akhirnya bisa masuk
kedalam “blast crisis” atau krisis blastik
Gejala klinik LMK tergantung pada fase yang kita jumpai pada saat diagnosis, yaitu :
• Fase kronik, terdiri atas :

• Gejala hiperkatabolik : berat badan menurun, lemah, anoreksia, berkeringat malam.

• Splenomegali hampir selalu ada, seringkali massif.

• Hepatomegali lebih jarang dan lebih ringan.

• Gejala gout, gangguan penglihatan.

• Anemia pada fase awal biasanya ringan.

Terkadang asimptomatik ditemukan secara kebetulan pada saat check up atau pemeriksaan
untuk penyakit lain.
Fase transformasi akut, terdiri atas :
Perubahan terjadi perlahan dengan prodormal selama enam bulan,
disebut sebagai fase akselerasi. Timbul keluhan baru seperti demam,
lelah, nyeri tulang (sternum) yang semakin progresif. Respon terhadap
kemoterapi menurun, leukositosis meningkat, trombosit menurun dan
akhirnya menjadi gambaran leukemia akut.

Pada sekitar sepertiga penderita, perubahan terjadi secara mendadak,


tanpa didahului masa prodormal, keadaan ini disebut krisis blastik.
Tanpa pengobatan adekuat penderita sering meninggal dalam 1-2
bulan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• MORFOLOGI DARAH TEPI
• ASPIRASI SUM SUM TULANG
• ANALISA SITOGENETIKA
• Fluorescence in situ hybridization (FISH)
• Quantitaive RT-PCR
PENATALAKSANAAN
• KEMOTERAPI DALAM KEHAMILAN
Seperti diketahui berbagai senyawa sitotoksik memiliki berat molekul
antara 250-400 kD, jadi sebenarnya semuanya dapat melewati plasenta
dan mencapai janin.
Hampir semua agen kemoterapi dihubungkan dengan malformasi
kongenital pada penelitian
Usia kehamilan paling rentan adalah saat minggu 2-8 sewaktu
organogenesis.
Paparan pada trimester kedua dan ketiga tidak dikaitkan dengan
malformasi tapi meningkatkan resiko kematian janin atau neonatus,
pertumbuhan janin terhambat, dan berat lahir rendah.
STATUS ORANG SAKIT
• Nama : Ny.S
• Umur : 28 tahun
• Alamat : Bandar Selamat
• Suku : Jawa
• Agama : Islam
• Tgl masuk : 5 Juni 2018
• Pukul : 10.30 WIB
• Status: G1P0A0
• Anamnese Penyakit
• Keluhan utama : Mules-mules mau melahirkan
• Telaah : Hal ini dialami Os sejak ± 2 jam yang lalu. Riwayat
keluar lendir darah dari kemaluan (-), riwayat keluar air-air dari
kemaluan (-). Os merupakan pasien rawat jalan poli penyakit dalam
dengan diagnosa leukemia. Dan sudah dilakukan kemoterapi sebelum
kehamilan ini.
• RPT : LMK
• RPO : Kemoterapi sebelum kehamilan
• HPHT : 03/2/2017
• TTP : 10/5/2018
• ANC : Bidan 1x, SpOG 3x
Status Presens
• Sensorium : Compos mentis Anemis : (-)
• Tek.darah : 110/80 mmHg Ikterik: (-)
• Frek. Nadi : 100 x/i Sianosis : (-)
• Frek. Nafas: 20 x/i Dyspnoe : (-)
• Suhu : 37,6 0C Edema : (-)

Status Obstetrikus
• Abdomen : Membesar simetris
• Tinggi fundus uteri : 2 jari di bawah PX
• Teregang : kiri
• Terbawah : kepala
• Gerak : (+)
• HIS : 3x20’/10’’
Status Ginekologis
• VT : Cx Sakral, Ø 4cm, Eff 100%, kepala Hodge II, Selket (+), UUK?
• ST : Lendir darah (+), air ketuban (-)

Diagnosa:
• LMK + PG + KDR (38-39) minggu + PK + AH + Inpartu

Rencana:
• Pantau kemajuan persalinan
• Pantau Vital Sign, HID, DJJ
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Hb : 10.4 gr/dl N: 12-14/gr/dl
• Leukosit : 12.360/mm3 N: 4000-11000/uL
• Hematokrit : 41% N: 36,0-42,0/%
• Trombosit : 111.000/mm3 N: 150.000-400.000/uL
• KGD Puasa : 90 mg/dl N: 70 - 105 mg/dl
• PT : 14,5’C= 13,7’
• INR : 1,1 N= 1-1,3
• APTT : 35,5’C : 32,8’
• Ureum : 19 N : 10-50 mg/dl
• Creatinin : 0,57 N : 0,6-1,2 mg/dl
• Natrium : 120 N : 135 – 155 mEq/L
• Kalium : 4.3 N : 3.6 – 5.5 mEq/L
• Klorida : 94 N : 96 – 106 mEq/L
• HbSag : Negatif
• HIV : Negatif
ANALISA KASUS
• Telah dilaporkan kasus Ny S, 28 tahun, G2P1A0 datang ke IGD RSUD Pirngadi
Medan dengan mules-mules mau melahirkan. Hal ini dialami Os sejak ± 2 jam
SMRS. Os merupakan pasien poliklinik ibu hamil RSU Pirngadi yang sebelumnya
mendapatkan terapi kemoterapi sebelum kehamilan ini.
• Dari pemeriksaan fisik diperoleh kesadaran compos mentis, tekanan darah
110/70 mmHg, Nadi 98 x/menit, pemafasan 20 x/menit dan suhu tubuh 36,7
°C. Pada pemeriksaan obstetrikus didapatkan abdomen membesar simetris,
TFU 2 jari di bawah PX. Hasil Laboratorium didapatkan Hb 10.4 g/dl, Ht 41 %,
Leukosit 12.360/mm3, Trombosit 111.000/mm3.
• Dari pemeriksaan diatas, OS di diagnosis LMK + PG + KDR (38-39) minggu + PK
+ AH + Inpartu. Os direncanakan untuk dilakukan partus spontan pervaginam.
Pada tanggal 5 Juni 2018 pukul 18.10 WIB lahir bayi laki-laki BB: 3400gram PB
47cm, A/S 8/9, Anus (+). Hasil Laboratorium post manual plasenta didapatkan
Hb 10.8 g/dl, Ht 32 %, Leukosit 10.870/mm3, Trombosit 97.000/mm3.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai