1
Objektif
2
Kegawatdaruratan Onkologik
3
Disebabkan oleh penyakit kanker
4
Kedaruratan Onkologi
Keadaan Darurat /akut
– Kompresi Spinal Cord
– Hiperleukositosis
– Sindrom Vena Cava Superior
5
Kasus 1
Anak laki2, 14 thn, sebelumnya sehat
Datang ke RS dengan pembesaran kel limfe leher multipel,
tak ada tanda2 infeksi. Sudah dapat antibiotika 1 minggu
tanpa perubahan.
Dilakukan biopsi eksisi (curiga Limfoma)
Lab (saat biopsi): Hb 11.9 g/dL, leukosit 17,000/uL,
trombosit 347.000/ul
2 minggu kemudian: Pucat, pusing,perdarahan gusi (+),
hepatomegali, splenomegali
Lab : Hb 8.6 g/dL, leukosit 240.000/uL,trombosit 13.400/uL, blast
87%. Ureum 50 mg/dL, kreatinin 1.2 mg/dL, asam urat 9.8 gm/dL
Hiperleukositosis
Paru
– Dyspnea, hipoksemia, gagal jantung kanan
Susunan Saraf Pusat (SSP)
– Penglihatan terganggu, sakit kepala,
penurunan kesadaran
Lain-lain
– Perdarahan SSP atau paru
– Acute Kidney injury
9
Tata laksana Hiperleukositosis
• A-B-C
• Akses vena
• Mencegah Sindrom Lisis Tumor :
• Hidrasi – alkalinisasi + alopurinol/Rasburicase asam urat
• Trombosit
• Pertahankan >20.000/uL (mencegah perdarahan)
• Hemoglobin
• Tunda transfusi PRC (mencegah hiperviskositas)
• Bila leukosit cepat/tidak - pertimbangkan sitoreduksi:
• Steroid (ALL)
• Hidroksiurea
• Leukoferesis
Sindrom LisisTumor
Hiperkalemia:
– Lemah, paralisis, gejala GI
– Abnormal EKG : Gel T tinggi, elevasi segmen ST
Hiperfosfatemia / hipokalsemia:
– Gagal ginjal
– Batu ginjal
– Hipokalsemia
12
Laboratorium pada Sindr Lisis Tumor
14
Kasus 2
Perempuan 11 tahun, sesak nafas semakin berat
sejak 2 minggu, kadang terdengar stridor
CXR menunjukkan massa mediastinal
Kompresi V
Cava Superior
Sindrom Vena Cava Superior
• Gejala
• Batuk, dyspnea, orthopnea, nyeri dada,
suara serak
• Sakit kepala, visus terganggu, nausea,
letargi
• Pem Fisis
• Muka/leher bengkak, plethora, sianosis,
pembuluh darah vena melebar di leher dan
dinding dada, stridor
Sindrom Vena Cava Superior
Diagnosis:
• Radiologik:
- CXR, CT/MRI / USG
• Histologik :
– BMP, biopsi jaringan, kel getah bening.
– Sitologi : cairan pleura, cairan ascites.
• Marker keganasan / Lab
– AFP, B-hCG
– Darah tepi lengkap, LED, LDH.
Sindrom Vena Cava Superior
Terapi kedaruratan
– Radiasi 200-400 cGy
– Kortikosteroids :
» Solumedrol 5-15 mg/m2 tiap 6-8 jam,
» Dexametason 0.5 – 2 mg/kg tiap 8 jam
– Hindari sedasi
Kesimpulan
Setiap anak dengan kanker mempunyai risiko
mengalami kegawatdaruratan onkologi
Peran tenaga medis sangat penting untuk
mengenali gejala kegawatdaruratan onkologi pada
anak.
Semakin cepat mengenali dan menanganinya,
semakin kecil terjadinya komplikasi yang berat
19
20