pada anak
Piprim B. Yanuarso
Divisi Kardiologi,
Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM
Pelayanan Jantung Terpadu RSCM
Kegawatdaruratan jantung pada anak
PRELOAD ↑
KONTRAKTILITAS
↓
AFTERLOAD
↑
Etiologi Gagal Jantung pada bayi dan anak
USIA KELAINAN
Lahir 1. Miokardium: asfiksia, hipoglikemia, sepsis
2. Kelainan hematologi masa neonatus: anemia,
hiperviskositas darah
3. Kelainan irama: blok AV, SVT
4. Kelainan struktur: HLHS, regurgitasi trikuspid
1 minggu 1. Kelainan struktur: stenosis aorta/pulmonal, PDA, lesi
dependen duktus dengan PDA besar
2. Disfungsi otot jantung dan aritmia
3. Kelainan ginjal: gagal ginjal, hipertensi
4. Kelainan endokrin: insufisiensi adrenal
Penurunan
Pirau kiri ke kanan
resistensi paru
• Infus PGE1
– Hati-hati pada TAPVC ! sianosis perburukan
– Efek samping: apnea, taki-bradikardi, demam,
kejang
• AGD berkala
– Target pO2 & pCO2 ! 40 mmHg, pH 7,4
Kateterisasi
• Balloon atrial septostomy
– TGA-IVS dengan PFO kecil
• Balloon aortic valvotomy
– Stenosis aorta berat
• Balloon dilatation/ stenting koarktasio
aorta
• PDA stenting
– Sirkulasi pulmonal dependen duktus
TAKIARITMIA
Takikardi dengan pulsasi dan
gangguan perfusi
Stabilisasi-ABC
Pasang monitor/defibrilator
Gejala menetap
Supraventikular
Sinus takikardia
takikardia
Takikardi
Takikardi Sinus
• Supraventrikel Takikardi Ventrikel
etiologi jelas
• etiologi non-spesifik
• Gel P normal
• Gel P abnormal/ absen
• R-R variatif P-R konstan
• Laju nadi tidak variatif
• Laju nadi bayi <220 x/
• Laju nadi bayi ≥220 x/ Kardioversi sinkronisasi
menit; anak <180 x/
menit; anak ≥ 180 x/ • 0,5-1 J/kg, dapat
menit
menit dititrasi hingga 2 J/kg.
• Sedasi jika
Manuver vagal
memungkinkan, adenosin
Cari dan atasi penyebab dapat diberikan, tanpa
Bila ada akses IV: menunda kardioversi.
• Adenosin 0,1 mg/kg (maks
6 mg) bolus cepat, dapat
Atasi faktor diulang dosis kedua 0,2
pencetus: mg/kg (maks 12 mg) Konsultasi ahli
• Hipovolemia atau kardioversi • Amiodaron 5 mg/kg
• Hipoksia iv selama 20-60
sinkronisasi
• Hidrogen ion (asidosis) menit, atau
• Hipo/hiperkalemia • Prokainamid 15 mg/
• Hipoglikemia kg iv selama 30-60
• Hipotermia menit.
• Toksin
• Tamponade
• Tension pneumotoraks Manuver vagal : menaruh kantung berisi air dingin & es di
• Trombosis atas wajah selama 15-30 dtk, atau stimulasi rektal dengan
• Trauma termometer
Tata Laksana Takiaritmia
• Sebagian besar takiaritmia pada anak tanpa
kelainan struktur anatomi dapat ditolerir
• Mekanisme takiaritmia (re-entri, otomatis)
wajib diidentifikasi setelah serangan pertama.
• Bila tanpa gangguan hemodinamik, pemeriksaan
EKG awal wajib dilakukan, dan catat respons
terhadap adenosin dan terapi lain.
• Takiaritmia persisten dapat bermanifestasi gagal
jantung, atau menyerupai kardiomiopati
Ablasi Radiofrekuensi
• Tujuan: diagnosis dan terapi takiaritmia
• Tahap 1: Studi elektrofisiologi ! diagnosis
jenis dan lokasi regio aritmogenik
(SVT, sindrom Wolff-Parkinson-White,
takikardi ektopik atrial, VT)
• Tahap 2: kateterisasi & ablasi
• Angka keberhasilan: 85-95%
• Komplikasi: blok AV, perforasi/tamponade
jantung, trauma vaskular/ emboli.
Take Home Messages
• Serangan sianosis: cairan IV, ventilasi
mekanik segera, pembedahan sedini
mungkin
• Gagal jantung: terapi sesuai etiologi
• Kegawatdaruratan neoatus: deteksi dini,
infus PGE1, prosedur kateterisasi
• Takiaritmia: EKG 12 sandapan saat timbul
gejala dan pemberian terapi
TERIMA KASIH