Anda di halaman 1dari 22

MANUAL PLASENTA

DEFINISI
Perdarahan post partum adalah
Manual plasenta adalah prosedur Obstetri yang dilakukan
pada kala III persalinan untuk menangani retensio
plasenta, pada umumnya pelepasan plasenta ditunggu
hingga 30 menit. Beberapa kepustakaan
merekomendasikan manual plasenta mulai dapat
dilakukan dalam 20 menit hingga 1 jam pada persalinan
kala III. Hal tersebut didasari pertimbangan bahwa
pelepasan plasenta secara sendirinya sangat jarang terjadi
setelah melewati 60 menit. Keadaan retensio plasenta
merupakan komplikasi dari 2% kehamilan.
Indikasi Manual Plasenta
1. Plasenta belum lepas dari dinding uterus
2. Plasenta sudah lepas tetapi belum dilahirkan dan dapat
terjadi perdarahan
3. Mengganggu kontraksi otot rahim dan menimbulkan
perdarahan.
4. Retensio plasenta tanpa perdarahan dapat diperkirakan
5. Darah penderita terlalu banyak hilang
6. Kemungkinan implantasi plasenta terlalu dalam.
Kontraindikasi Manual Plasenta
Pelepasan plasenta secara manual tidak dianjurkan pada kondisi di atas
karena dapat membuat perlukaan paksa sehingga mengakibatkan
perdarahan lebih hebat. Keadaan tersebut misalnya pada kondisi
plasenta inkreta dan perkreta
Tanda dan Gejala Retensio Plasenta
1. Anamnesis, meliputi pertanyaan tentang periode prenatal, meminta
informasi mengenai episode perdarahan postpartum sebelumnya,
paritas, serta riwayat multipel fetus dan polihidramnion. Serta riwayat
pospartum sekarang dimana plasenta tidak lepas secara spontan atau
timbul perdarahan aktif setelah bayi dilahirkan.
2. Pada pemeriksaan pervaginam, plasenta tidak ditemukan di dalam
kanalis servikalis tetapi secara parsial atau lengkap menempel di
dalam uterus.
3. Perdarahan yang lama > 400 cc setelah bayi lahir. Placenta tidak
segera lahir > 30 menit.
Persiapan Sebelum Tindakan (Depkes RI, 2008)
Pasien
1. Cairan dan selang infuse sudah terpasang. Perut bawah dan lipat paha sudah dibersihkan.
2. Uji fungsi dan kelengkapan peralatan resusitasi
3. Siapkan kain alas bokong, sarrung kaki dan penutup perut bawah
4. Medikamentosa
5. Analgetika (Phetidin 1-2 mg/kg BB, Ketamin Hcl 0,5 mg/kg BBT, Tramadol 1-2 mg/kg BB)
6. Sedative (Diazepam 10 mg)
7. Atropine Sulfas 0,25-0,55 mg/ml
8. Uteretonika (Oksitosin,Ergometrin, Prostaglandin)
9. Cairan NaCl 0,9% dan RL
10.Infuse Set
11.Larutan Antiseptik (Povidon Iodin 10%)
12.Oksigen dengan regulator
Penolong
13.Baju kamar tindakan, pelapis plastic, masker dan kaca mata : 3 set
14.Sarung tangan DTT/steril : sebaiknya sarung tangan panjang
15.Alas kaki (sepatu boot karet) : 3 pasang
Instrument
16.Kocher: 2, Spuit 5 ml dan jarum suntik no 23G
17.Mangkok tempat plasenta : 1
18.Kateter karet dan urine bag : 1
19.Benang kromik 2/0 : 1 rol
20.Partus set
TEKNIK MANUAL PLASENTA
Prosedur Klinik Manual Plasenta
1. Persetujuan tindakan medik
2. Tindakan penetrasi ke kavum uteri
3. Dekontaminasi pasca tindakan
4. Cuci tangan pasca tindakan
5. Perawatan pasca tindakan
PENUTUP
Perdarahan masih merupakan penyebab utama kematian ibu hamil di tengah
kemajuan teknologi yang pesat di bidang medis. Perdarahan tercatat sebagai
13,4% penyebab langsung dari seluruh jumlah kematian ibu hamil di Amerika
Serikat dan di negara dengan sumber daya terbatas kontribusi perdarahan
terhadap tingkat mortalitas ibu hamil bahkan lebih tinggi (30-35%)

Manual plasenta adalah prosedur Obstetri yang dilakukan pada kala III
persalinan untuk menangani retensio plasenta, pada umumnya pelepasan
plasenta ditunggu hingga 30 menit. Beberapa kepustakaan
merekomendasikan manual plasenta mulai dapat dilakukan dalam 20 menit
hingga 1 jam pada persalinan kala III. Hal tersebut didasari pertimbangan
bahwa pelepasan plasenta secara sendirinya sangat jarang terjadi setelah
melewati 60 menit.
STATUS ORANG SAKIT
Identitas Pasien
Nama : Ny.W
Umur : 30 tahun
Alamat : Tembung
Suku: Jawa
Agama : Islam
Tgl masuk : 3April 2018
Pukul : 04.30 WIB
Status : G2P1A0
Keluhan utama : Plasenta belum lahir
Telaah : Hal ini dialami Os sejak ± 1 jam
setelah bayi lahir. Os merupakan pasien kiriman bidan yang telah
ditolong partus spontan pervaginam sebelumnya. Os mengaku sudah
diberikan suntikan pada paha kiri segera setelah bayi lahir.
RPT : -
RPO : -
HPHT : 30/6/2017
TTP : 6/4/2018
ANC : Bidan 1x

Riwayat persalinan :
1. Perempuan, 3400gr, Aterm, PSP, Bidan, 2 tahun, sehat.
2. Hamil ini
Status Presens
Sensorium : Compos mentis Anemis : (-)
Tek.darah : 110/80 mmHg Ikterik : (-)
Frek. Nadi : 100 x/i Sianosis : (-)
Frek. Nafas : 20 x/i Dyspnoe : (+)
Suhu : 37,6 0C Edema : (-)

Status Generalisata
Kepala : Normochepali
Mata : Konjungtiva Anemis -/-, Sklera Ikterik -/-
Thorax : Pulmo : Vesikular +/+, Rhonki +/+, Wheezing -/-
Cor : BJ I-II regular, Gallop (-), Murmur (-)
Ekstremitas : Oedem -/-, Sianosis -/-
Status Obstetrikus
Abdomen : Membesar simetris
TFU : 2 jari di atas pusat
Genitalia :Tampak tali pusat asal introitus vagina

Status Ginekologis
Inspekulo : Tidak dilakukan pemeriksaan
VT : Teraba tali pusat
Dignosa:
Retensio Plasenta + Post PSP luar

Terapi:
IVFD RL + Oksitosin 10 IU  20gtt/i
Inj oksitosin 10 IU / IM

Rencana:
Masase fundus uteri
Lakukan management aktif kala III selama 30 menit
Pantau perdarahan
Lapor DPJP dr. Jenius Lumbantobing, MKed(OG), SpOG  ACC
Pemeriksaan Penunjang
Hasil laboratorium tanggal 03 April 2018:
Hb : 12.3 gr/dl N: 12-14/gr/dl
Leukosit : 10.710/mm3 N: 4000-11000/uL
Hematokrit : 41% N: 36,0-42,0/%
Trombosit : 271.000/mm3 N: 150.000-400.000/uL
KGD Puasa : 144 mg/dl N: 70 - 105 mg/dl
PT : 14,5’ C= 13,7’
INR : 1,1 N= 1-1,3
APTT : 35,5’ C : 32,8’
Ureum : 19 N : 10-50 mg/dl
Creatinin : 0,57 N : 0,6-1,2 mg/dl
Natrium : 120 N : 135 – 155 mEq/L
Kalium : 4.3 N : 3.6 – 5.5 mEq/L
Klorida : 94 N : 96 – 106 mEq/L
HbSag : Negatif
HIV : Negatif
FOLLOW UP
Follow Up 03/4/2018 (05.00 WIB)
S : Plasenta belum lahir
O : Sens : CM
TD : 120/70 mmHg
HR :100 x/i
RR : 18x/i
T : 36,8 ̊C
A : Retensio Plasenta
P : Lapor DPJP dr. Jenius Lumbantobing, M.Ked(OG), SpOG
lakukan manual plasenta di KBE
Laporan Manual Plasenta

Ibu dibaringkan di meja operasi dengan posisi litotomi.


Dibawah general anestesi dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik dengan larutan Betadine
dan Alkohol 70 %.
Dilakukan penyusuran tali pusat mulai dari introitus vagina sampai bagian plasenta disertai
penekanan fundus uteri dengan tangan kiri.
Plasenta dilepaskan dari pinggir dengan gerakan tangan seperti mengikis sampai seluruh bagian
plasenta terlepas.
Dengan menggenggam plasenta, plasenta dikeluarkan dari kavum uteri.
Identifikasi keutuhan plasenta. Kesan : lengkap
Eksplorasi dinding uteri dari robekan dan sisa plasenta. Kesan : tidak ada perforasi dan sisa
plasenta
KU ibu post manual plasenta : stabil
Instruksi :
– Awasi vital sign, kontraksi, perdarahan pervaginam,dan UOP.
– Cek Darah Rutin 2 jam post manual plasenta

Penatalaksanaan:
IVFD RL + Oksitosin 10-10-5-5 IU 20 gtt / menit.
Inj. Ceftriaxon 1gr/ 8 jam / IV.
Inj. Ketorolac 30 mg / 8 jam / IV.
FOLLOW UP POST MANUAL PLASENTA
Hasil laboratorium post manual plasenta tanggal
03 April 2018:
Hb : 11.3 gr/dl
Ht : 34 %
Leukosit : 15.140/mm3
Trombosit : 229.000/mm3
ANALISA KASUS
Telah dilaporkan kasus Ny W, 30 tahun, G2P1A0datang ke IGD RSUD Pirngadi Medan
dengan keluhan plasenta belum lahir. Hal ini dialami Os sejak ± 1 jam setelah bayi lahir.
Os merupakan pasien kiriman bidan yang telah ditolong partus spontan pervaginam
sebelumnya. Os mengaku sudah diberikan suntikan pada paha kiri segera setelah bayi
lahir.

Dari pemeriksaan fisik diperoleh kesadaran compos mentis, tekanan darah 110/70
mmHg, Nadi 98 x/menit, pemafasan 20 x/menit dan suhu tubuh 36,7 °C. Pada
pemeriksaan obstetrikus didapatkan abdomen membesar simetris, TFU 2 jari di atas
pusat, dan tampak tali pusat keluar dari introitus vagina. Hasil Laboratorium didapatkan
Hb 12.3 g/dl, Ht 41 %, Leukosit 10.710/mm3, Trombosit 271.000/mm3.

Dari pemeriksaan diatas, OS di diagnosisRetensio Plasenta. Os direncanakan untuk


dilakukan management aktif kala III selama 30 menit. Pada tanggal 3 April 2018 pukul
05.00 WIB diputuskan untuk dilakukan Manual Plasenta setelah 30 menit dilakukan
management aktif kala III dan plasenta masih belum keluar. Hasil Laboratorium post
manual plasenta didapatkan Hb 11.3 g/dl, Ht 34 %, Leukosit 15.140/mm3, Trombosit
229.000/mm3.
PERMASALAHAN
– Apakah penanganan secara aktif pada pasien ini
sudah tepat?
– Apakah yang menyebabkanretensio plasenta pada
kasus ini?

Anda mungkin juga menyukai