Anda di halaman 1dari 5

NAMA : FADLIAH RAMADHAN

NIM : O1A118172

KELAS :C

DOSEN : Apt. SUNANDAR IHSAN, S.Farm., M.Sc.

CASE 2. GERD

SOAL

Seorang pria umur 45 tahun BB 105, TB 180 cm datang ke klinik mengeluh rasa terbakar di
dada, regurgitasi dan susah menelan makanan. Saat ini mengkonsumsi omeprazole 20 mg setiap
pagi dalam satu bulan terakhir tanpa perbaikan. Riwayat alergi ramipril dengan manifestasi susah
bernapas dan bibir bengkak.

Riwayat penyakit dyslipidemia, DM tipe 2 dan hipertensi sudah 20 tahun yang seluruhnya
terkontrol oleh pengobatan. Bekerja sebagai satpam di sekolah dasar dan hidup dengan istri dan
seorang putrinya yang masih remaja. Dia juga perokok sebanyak 2 setengah bungkus per hari.

Riwayat pengobatan metformin 500 mg dua kali/hari, HCT 12,5 mg/hari, amlodipine 10 mg/hari,
atorvastatin 20 mg/hari saat mau tidur.

Hasil pemeriksaan fisik, VS; TD 125/72 mmHg, Nadi 82/menit, Pernapasan 16 kali/menit, Suhu
370C.

Pertanyaan:

A. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PASIEN


Menentukan permasalahan (memberikan kesimpulan) khas pasien berdasarkan
diagnosis dokter, data subyektif dan obyektif pasien, data laboratorium, hasil
pemeriksaan fisik serta riwayat terapi, penyakit serta riwayat sosial pasien.
1. Apa simtom yang menunjukkan GERD dan termasuk dalam klasifikasi apa GERD
pasien?
2. Apa faktor risiko yang dapat memperburuk/berkontribusi terhadap kondisi GERD
pasien?
B. TATALAKSANA TERAPI
Penentuan rekomendasi terapi berdasarkan tujuan terapi, strategi terapi serta hasil
evaluasi obat terpilih yang akan dijadikan dasar/alasan pemilihan obat pada pasien baik
terapi non farmakologi maupun terapi farmakologi pada pasien.
3. Bagaimana terapi non farmakologi dan farmakologi pada pasien? Apakah omeprazole
tetap akan digunakan atau tidak
C. KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI/KIE
Adalah saran dan informasi pada pasien terkait penyakit (apa yang harus
dilakukan dan dihindari), dan obat yang telah direkomendasikan bagaimana
perlakuannya-cara penggunaan, FARMAKOTERAPI II yang dihindari terkait
pengobatan dsb (termasuk terapi non farmakologi itu bagaimana realisasinya).
D. MONITORING DAN FOLLOW UP
Monitoring Efek Samping Obat/MESO yaitu obat yang telah dipilihkan pada
pasien serta monitoring efektivitas obatnya yaitu parameter keberhasilan terapi dari obat
yang terpilih tersebut dalam hal ini dengan kata lain parameter kesembuhan penyakit
(dari tanda dan gejalanya) termasuk data lab yang menjadi indikator penyakitnya.

JAWAB

1. Gejala GERD dan Klasifikasi GERD


 Gejala yang menunjukkan GERD: Rasa terbakar di dada, regurgitasi, Susah menelan
makanan dan Susah bernafas.
 Klasifikasi GERD: Pasien 45 tahun mengalami GERD kategori Sedang hingga berat di
tandai dengan penggobatan yang digunakan, serta kejala yang timbul seperti rasa terbakar
didada, regurgitasi dan sulit bernafas.
2. Faktor Resiko
 Obesitas; meningkatkan resiko GERD kemungkinan besar melalui peningkatan tekanan
intraabdominal.
 Merokok; dapat menyebabkan aerophagia yang menyebabkan peingkatan sendawa dan
regurgitasi. Meskipun demikian, penderita GERD harus didorong untuk berhenti
merokok.
3. Tatalaksana Terapi

Prinsip SOAP Keterangan


Farmakoterapi
Identifikasi Subjek Identitas Pasien
Permasalahan Usia: 45 Tahun
Pasien BB: 105 kg
TB: 180 cm
Tanda dan Gejala
Rasa terbakar di dada, regurgitasi dan susah menelan
makanan.
Riwayat-riwayat:
Riwayat Alergi obat: Riwayat alergi ramipril dengan
manifestasi susah bernapas dan bibir bengkak.
Riwayat Sosial: Merokok 2 setengah bungkus per hari
Riwayat Keluarga: -
Riwayat penyakit: Dyslipidemia, DM tipe 2 dan hipertensi
Riwayat pengobatan: Metformin 500 mg dua kali/hari,
HCT 12,5 mg/hari, amlodipine 10 mg/hari, atorvastatin 20
mg/hari saat mau tidur.
Objek Tanda-tanda Vital
TD: 125/72 mmHg (Normal)
nadi: 82 denyut per menit (Normal)
RR: 16/minutes (Normal)
suhu tubuh: 37 °C (Normal)
Assesmen - Ada interaksi moderat yang terjadi antara Amlodipine,
t Omeprazol dan Atorvastatin.
- Obat golongan CCB (Amlodipine) dapat
memperparah kejadian GERD.
- Ada interaksi moderat yang terjadi antara HCT dengan
metformin; meningkatkan kadar gula darah dan
menggangu pengendalian diabetes.
Rencana Terapi Plan Tujuan Terapi
Eliminasi keluhan pasien, Mengurangi frekuensi atau
kekambuhan dan durasi reflux gastroesofagus,
Meningkatkan penyembuhan kerusakan mukosa dan
Mencegah terjadinya komplikasi.
Strategi terapi
Menentukan faktor penyebab dan melakukan terapi yang
sesuai.
Terapi farmakologi dan non Farmakologi
Terapi Farmakologi
- Melanjutkan pengobatan omeprazol 20 mg perhari
hingga minggu ke-8 untuk terapi GERD.
- Merekomendasikan untuk mengganti obat HCT dan
Amlodipin menjadi gologan ARB (Candesartan 8 mg
2 x sehari).
- Merekomendasikan untuk melalukan endoskopi.
Terapi non Farmakologi
- Memperbaiki posisi tidur; Tempat tidur bagian kepala
ditinggikan lebih kurang 60 cm. Meninggikan posisi
kepala pada saat tidur (meningkatkan klirens
esophageal).
- Merubah pola makan; menghindari makanan yang
megurangi tekanan sfinkler esofagus (coklat, alkohol,
lemak, peppermint)
- Menghindari makanan yang dapat mengiritasi
langsung mukosa esofagus: kopi, orange juice
- Hindari makan sebelum tidur; 3 jam sebelum tidur
(mengurangi volume gaslrik).
- Mengurangi frekuensi merokok/ berhenti merokok
(mengurangi relaksasi spontan sfinkler esofagus)
- Menghindari menggunakan pakaian yang ketat
- Jika memungkinkan tidak meneruskan menggunakan
obat yang meningkatkan refluks (Seperti Ca channel
blocker beta blocker, nitrates, theophylline)
- Meminum air sebanyak-banyaknya pada saat
mengkonsumsi obat yang mengiritasi secara langsung
mukosa esofagus.
- Mengurangi berat badan bagi pasien yang gemuk,
dimana gejala GERD 2,8 kali lebih tinggi pada pasien
yang gemuk diandingkan dengan yang tidak gemuk.
Evaluasi Alasan Pemilihan Obat
- PPI (Omeprazole), merupakan obat penekan asam
yang menghambat asam lambung dengan
penghambatan kerja enzim (K , H dan ATP ase) yang
+ +

akan mencegah K+, H+ dan ATP menghasilkan energi


yang digunakan untuk mengeluarkan asam HCl.
Aturan pakainya: 20 mg, 1 kali sehari.
- Inhibitor pompa proton lebih superior dari antagonis
reseptor H2 dalam kesanggupan untuk mengontrol
gejala dan menyembuhkan esofagitis pada pasien
GERD. Mereka lebih efektif pada pasien penyakit
berat.
- Secara farmakoekonomi; obat PPI umumnya lebih
mahal dari antagonis reseptor H2, dan prokinetik.
Walaupun omeprazol lebih mahal biayanya, setelah
dievaluasi cost effective terlihat secara keseluruhan
biayanya lebih rendah.
- Terapi obat PPI dapat memperbaiki kepatuhan pasien
dalam mengkonsumsi obat dibandingkan Antasida dan
antagonis reseptor H2, disebabkan aturan pakai obat
omeprazol 1 kali pakai sehingga dapat meningkatkan
goal terapi.
KIE a. PPI (Omeprazol)
- Obat untuk menekan asam
- Aturan pakainya: 2 x sehari omeprazol 20 mg
- Digunakan sebelum makan
- Efek samping yang mungkin terjadi adalah Sakit kepala atau
sakit perut.
- Simpan pada suhu kamar dan kelembaban, hindari dari cahaya,
hindari dari jangkauan anak-anak.
b. Terapi non farmakologi
- Pasien di konseling lenlang modifikasi gaya hidup, seperti
menghindari makanan dan pengobatan yang niemperburuk
GERD (lemak dan coklat), hindari menggunakan pakaian yang
ketal, mengurangi berat badan dan menghindari merokok,
menurunkan berat badan, meninggikan kepala di tempat tidur,
makan leih sedikit dan menghindari makanan 3 jam sebelum
tidur.
Monitoring dan 1. Memantau Tanda-tanda vital pasien meliputi, Tekanan darah, RR,
Follow Up nadi dan suhu tubuh.
2. Memantau efek samping obat yang dialami oleh pasien seperti mual
muntah, nyeri abdomen, dan gangguan pencernaan lainnya.
3. Memantau kepatuhan pasien dalam meminum obat
4. Memantau mengontrol perkembangan penyakit penyerta pasien
yaitu dyslipidemia, DM 2 dan Hipertensi.
5. Memantau goal terapi obat pasien; yaitu Eliminasi keluhan pasien,
Mengurangi frekuensi atau kekambuhan dan durasi reflux
gastroesofagus, Meningkatkan penyembuhan kerusakan mukosa
dan Mencegah terjadinya komplikasi.
6. Menilai kepatuhan pasien terhadap pengobatan dan regimen
maintenans (omeprazol dosis rendah 20 mg 1 x sehari)
7. Jika penggunaan sudah 8 minggu dan tidak terjadi perubahan
disarankan untuk endoskopi guna melihat faktor penyebab gerd
atau meningkatkan dosis terapi omeprazol.

Anda mungkin juga menyukai