Anda di halaman 1dari 26

TUNTUTAN

PERBENDAHARAAN
Informasi Kerugian Negara
 Informasi tentang kerugian negara dapat diketahui dari :
 a. pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan.
b. pengawasan aparat pengawasan fungsional.
c. pengawasan dan/atau pemberitahuan atasan langsung bendahara atau kepala kantor/satuan
kerja.
d. perhitungan ex officio.

 Pimpinan instansi wajib membentuk TPKN (Tim Penyelesaian Kerugian Negara).


Tim TPKN
 Tim TPKN terdiri dari:
 sekretaris jenderal/kepala kesekretariatan badan-badan lain/sekretaris daerah
provinsi/kabupaten/kota sebagai ketua;
 inspektur jenderal/kepala satuan pengawasan internal/inspektur provinsi/kabupaten/kota
sebagai wakil ketua;
 kepala biro/bagian keuangan/kepala badan pengelola keuangan daerah sebagai sekretaris;
 personil lain yang berasal dari unit kerja di bidang pengawasan, keuangan, kepegawaian,
hukum, umum, dan bidang lain terkait sebagai anggota;
 sekretariat.
Tugas TPKN
 a. menginventarisasi kasus kerugian negara yang diterima;
b. menghitung jumlah kerugian negara;
c. mengumpulkan dan melakukan verifikasi bukti-bukti pendukung bahwa bendahara telah
melakukan perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai sehingga mengakibatkan
terjadinya kerugian negara;
d. menginventarisasi harta kekayaan milik bendahara yang dapat dijadikan sebagai jaminan
penyelesaian kerugian negara;
e. menyelesaikan kerugian negara melalui SKTJM;
f. memberikan pertimbangan kepada pimpinan instansi tentang kerugian negara sebagai bahan
pengambilan keputusan dalam menetapkan pembebanan sementara;
g. menatausahakan penyelesaian kerugian negara;
h. menyampaikan laporan perkembangan penyelesaian kerugian negara kepada pimpinan
instansi dengan tembusan disampaikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan.
ALUR TUNTUTAN
PERBENDAHARAAN
 Atasan langsung bendahara atau kepala satuan
kerja wajib melaporkan setiap kerugian negara
kepada pimpinan instansi dan memberitahukan
Badan Pemeriksa Keuangan selambat-lambatnya
7 (tujuh) hari kerja setelah kerugian negara
diketahui.
 Pemberitahuan tersebut dilengkapi sekurang
kurangnya dengan dokumen Berita Acara
Pemeriksaan Kas/Barang, Bentuk dan isi surat
pemberitahuan kepada Badan Pemeriksa
Keuangan tentang kerugian negara yaitu:
 Pimpinan instansi segera menugaskan TPKN
untuk menindaklanjuti setiap kasus kerugian
negara selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak
menerima laporan dari BPK
TPKN mengumpulkan dan melakukan verifikasi dokumen-dokumen
 Dokumen tersebut antara lain:
 a. surat keputusan pengangkatan sebagai bendahara atau sebagai pejabat yang melaksanakan fungsi
kebendaharaan;
 b. berita acara pemeriksaan kas/barang;
 c. register penutupan buku kas/barang;
 d. surat keterangan tentang sisa uang yang belum dipertanggungjawabkan dari Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran;
 e. surat keterangan bank tentang saldo kas di bank bersangkutan;
 f. fotokopi/rekaman buku kas umum bulan yang bersangkutan yang memuat adanya kekurangan kas;
 g. surat tanda lapor dari kepolisian dalam hal kerugian negara mengandung indikasi tindak pidana;
 h. berita acara pemeriksaan tempat kejadian perkara dari kepolisian dalam hal kerugian negara terjadi karena
pencurian atau perampokan;
 i. surat keterangan ahli waris dari kelurahan atau pengadilan

 j. TPKN mencatat kerugian negara dalam daftar kerugian negara.


Lanjutan Verifikasi oleh TPKN, dan pemeriksaan Verifikasi oleh
BPK
 TPKN harus menyelesaikan verifikasi

 dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak memperoleh penugasan

 Selama dalam proses penelitian, bendahara dibebastugaskan sementara dari jabatannya.

 Mekanisme pembebastugasan dan penunjukkan bendahara pengganti ditetapkan oleh instansi masing-masing.

 TPKN melaporkan hasil verifikasi dalam Laporan Hasil Verifikasi Kerugian Negara dan menyampaikan kepada
pimpinan instansi.

 Pimpinan instansi menyampaikan Laporan Hasil Verifikasi Kerugian Negara kepada Badan Pemeriksa
Keuangan selambat lambatnya 7 (tujuh) hari sejak diterima dari TPKN dengan dilengkapi dokumen.

 Badan Pemeriksa Keuangan melakukan pemeriksaan atas laporan kerugian negara berdasarkan laporan hasil
penelitian untuk menyimpulkan telah terjadi kerugian negara yang meliputi nilai kerugian negara, perbuatan
melawan hukum baik sengaja maupun lalai, dan penanggung jawab.
Lanjutan Pemeriksaaan hasil verifikasi dari TPKN
oleh BPK
 Apabila dari hasil pemeriksaan terbukti ada perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun
lalai, Badan Pemeriksa Keuangan mengeluarkan surat kepada pimpinan instansi untuk
memproses penyelesaian kerugian negara melalui SKTJM.

 Apabila dari hasil pemeriksaan ternyata tidak terdapat perbuatan melawan hukum baik sengaja
maupun lalai, Badan Pemeriksa Keuangan mengeluarkan surat kepada pimpinan instansi agar
kasus kerugian negara dihapuskan dan dikeluarkan dari daftar kerugian negara.
SKTJM
 Dalam hal bendahara menandatangani SKTJM, maka yang bersangkutan wajib menyerahkan
jaminan kepada TPKN, antara lain dalam bentuk dokumen-dokumen:

 a. bukti kepemilikan barang dan/atau kekayaan lain atas nama bendahara;

 b. surat kuasa menjual dan/atau mencairkan barang dan/atau kekayaan lain dari bendahara.

 SKTJM yang telah ditandatangani oleh bendahara tidak dapat ditarik kembali.

 Surat kuasa menjual dan/atau mencairkan barang dan/atau harta kekayaan yang dijaminkan
berlaku setelah Badan Pemeriksa Keuangan mengeluarkan surat keputusan pembebanan.
 Bentuk dan isi SKTJM dibuat sesuai dengan Lampiran III Perka BPK (slide selanjutnya)
Lanjutan Pembayaran
SKTJM Bendahara

 (1) Penggantian kerugian negara


dilakukan secara tunai selambat-
lambatnya 40 (empat puluh) hari kerja
sejak SKTJM ditandatangani.
 (2) Apabila bendahara telah mengganti
kerugian negara, TPKN
mengembalikan bukti kepemilikan
barang dan surat kuasa menjual.
SKP2KS
 Dalam hal SKTJM tidak diperoleh atau tidak dapat
menjamin pengembalian kerugian negara, pimpinan
instansi mengeluarkan surat keputusan pembebanan
sementara dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak
bendahara tidak bersedia menandatangani SKTJM.

 Pimpinan instansi memberitahukan surat keputusan


pembebanan sementara kepada Badan Pemeriksa
Keuangan.

 Surat keputusan pembebanan sementara mempunyai


kekuatan hukum untuk melakukan sita jaminan.

 Pelaksanaan sita jaminan diajukan oleh instansi yang


bersangkutan kepada instansi yang berwenang
melakukan penyitaan selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari setelah diterbitkannya surat keputusan
pembebanan sementara.
Penetapan Batas Waktu
 Badan Pemeriksa Keuangan mengeluarkan SK PBW apabila :
a. Badan Pemeriksa Keuangan tidak menerima Laporan Hasil Verifikasi Kerugian Negara dari
pimpinan instansi; dan
b. Berdasarkan pemberitahuan pimpinan instansi tentang pelaksanaan SKTJM, ternyata
bendahara tidak melaksanakan SKTJM.
 SK PBW disampaikan kepada bendahara melalui atasan langsung bendahara atau kepala
kantor/satuan kerja dengan tembusan kepada pimpinan instansi dengan tanda terima dari
bendahara.
Tanda terima dari bendahara disampaikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan oleh atasan
langsung bendahara atau kepala kantor/satuan kerja selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja
sejak SK PBW diterima bendahara
 Bendahara dapat mengajukan
keberatan atas SK PBW kepada
Badan Pemeriksa Keuangan dalam
waktu 14 (empat belas) hari kerja
setelah tanggal penerimaan SK PBW
yang tertera pada tanda terima.
 Badan Pemeriksa Keuangan
menerima atau menolak keberatan
bendahara, dalam kurun waktu
waktu 6 (enam) bulan sejak surat
keberatan dari bendahara tersebut
diterima oleh Badan Pemeriksa
Keuangan
Pembebanan Kerugian
Negera
 Badan Pemeriksa Keuangan mengeluarkan
surat keputusan pembebanan apabila :
 a. jangka waktu untuk mengajukan
keberatan atas SK PBW telah terlampaui
dan bendahara tidak mengajukan
keberatan; atau
 b. bendahara mengajukan keberatan SK
PBW tetapi ditolak; atau
 c. telah melampaui jangka waktu 40
(empat puluh) hari sejak ditandatangani
SKTJM namun kerugian negara belum
diganti sepenuhnya.
Bentuk dan isi surat keputusan pembebanan
dibuat sesuai dengan Lampiran VI.
 Badan Pemeriksa Keuangan mengeluarkan surat keputusan pembebanan
apabila:
 a. jangka waktu untuk mengajukan keberatan telah terlampaui dan bendahara
tidak mengajukan keberatan; atau
 b. bendahara mengajukan keberatan tetapi ditolak; atau
 c. telah melampaui jangka waktu 40 (empat puluh) hari sejak ditandatangani
SKTJM namun kerugian negara belum diganti sepenuhnya .
 bendahara wajib mengganti kerugian negara dengan cara menyetorkan secara tunai
ke kas negara/daerah dalam jangka waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
setelah menerima surat keputusan pembebanan.
 Apabila dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari telah terlampaui dan bendahara tidak
mengganti kerugian negara secara tunai, instansi yang bersangkutan mengajukan
permintaan kepada instansi yang berwenang untuk melakukan penyitaan dan
penjualan lelang atas harta kekayaan bendahara. Selama proses pelelangan
dilaksanakan, dilakukan pemotongan penghasilan yang diterima bendahara sebesar
50% (lima puluh persen) dari setiap bulan sampai lunas
Perbedaan TGR oleh ASN dgn Tuntutan
Perbendaharaan
 Proses TGR-
 Penetapan SKTJM, SKP2KS, SKP2K oleh Pejabat Penyelesaian Kerugian Daerah
 Pembayaran SKTJM lalai 24 bulan, perbuatan melawan hukum 90 hari kalender sejak SKTJM
ditandatangani, untuk yg lalai dapat melakukan perpanjangan waktu jika keadaaan kahar,
sakit, kondisi ekonomi, diajukan 1 bulan sebelum jatuh tempo.
 Pembayaran SKP2KS dibayarkan tunai paling lama 90 hari sejak diterbitkannya SKP2KS, pihak
yang merugikan dapat mengajukan keberatan paling lama 14 hari kerja sejak diterima SKP2KS
 Berdasarkan pertimbangan majelis, PPKD menerbitkan SKP2K, paling lama 14 hari kerja sejak
majelis menetapkan putusan hasil sidang
 Penagihan/teguran tertulis dilakukan 2 kali atas SKTJM/SKP2KS/SKP2K, 7 hari kalender sejak
jatuh tempo
 Menyerahkan kepada instansi yg menangani piutang jika SKP2K tidak dilunasi 2 x
Perbedaan TGR oleh ASN dgn Tuntutan Perbendaharaan

 Proses Tuntutan Perbendaharaan


 Yg menetapkan hasil verifikasi TPKN adalah BPK
 Setelah ditetapkan BPK maka dikeluarkan SKTJM oleh PPKD
 SKTJM 40 hari sejak ditandatangani
 Jika SKTJM tidak dapat diperoleh/tidak mau ditandatangani maka pimpinan Lembaga diterbitkan
SKP2KS, dan jangka waktu 7 hari, dan bisa dilakukan penagihan oleh instansi/pihak yang berwenang
 BPK menetapkan penatapan batas waktu pertanggungjawaban bendahara jika laporan verifikasi dari
TPKN tidak diberikan kpd BPK dan Berdasarkan pemberitahuan pimpinan instansi tentang
pelaksanaan SKTJM, ternyata bendahara tidak melaksanakan SKTJM, bendahara harus menjawab
dengan batas waktu 14 hari sejak diterima SK PBW.
 Badan Pemeriksa Keuangan mengeluarkan surat keputusan pembebanan.
GAMBARAN UMUM TAHAPAN TUNTUTAN GANTI KERUGIAN, ASN

1 VERIFIKASI 2 PPKN/D Pihak Yg Merugikan


INFORMASI (Atasan Langsung/ PPKN/D
Menteri Keuangan selaku BUN/Pimpinan
Kepala Satker) Presiden Lembaga Negara/Gubernur, Bupati atau Walikota
3
Tuntutan Ganti 5 4 Menkeu (BUN) Menteri/Pimpinan Lembaga
Pemeriksaan TPKN/TPKD
Kerugian
Menteri/Pimpinan
Pegawai Negeri Bukan Bendahara
Lembaga
atau Pejabat Lain di lingkungan
(dilaksanakan
Kas Negara Kepala Satker)
Kementerian Negara/Lembaga
6b
Gubernur/Bupati/
SKTJM tidak 6a Pegawai Negeri Bukan Bendahara
Lunas Walikota
diperoleh SKTJM atau Pejabat Lain di lingkungan
(dilaksanakan oleh
Pemerintahan Daerah
SKPKD)
Wanprestasi
SKP2KS

Majelis

Majelis
SKP2K

SKP2K

Lunas Tidak bayar DJKN

18
2. PEMERIKSAAN KERUGIAN NEGARA/DAERAH

Indikasi
Kerugian Negara/Daerah

1
2
Hasil
PPKN/D TPKN/TPKD Pemeriksaan
4 Terduga
3
5

TPKN/TPKD 6 Tanggapan Terduga *


7

Menerima 7a Menerima? 7b Menolak

8a 8b

Perbaikan Laporan Tanggapan Terduga


9a 9b
Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan dilampirkan
10
* Tanggapan disampaikan paling lambat 14 hari kerja

A
19
A

11

PPKN/D 12 Menyetujui? 13b Menolak


14b
Laporan
13a
Hasil Pemeriksaan TPKN/TPKD

Kekurangan uang, surat Menyetujui 15b


berharga, barang dikarenakan:

15a Pemeriksaan Ulang


Perbuatan Melanggar
Hukum/Lalai
TPKN/TPKD
16
Bukan Perbuatan Melanggar
Hukum/Lalai
Tuntutan Ganti Kerugian

MAJELIS
SKTJM
SKP2KS

20
3. PENYELESAIAN KERUGIAN NEGARA MELALUI SKTJM DAN SKP2KS
A
TPKN/TPKD SKTJM
PPKN/D 1
Menerima
3a 90 hari A1
Laporan
Mengganti
Hasil Pemeriksaan
Menerima? 24 bln
Kekurangan uang, surat
A1a
berharga, barang
3b A1b
dikarenakan: 3 Mengganti
2 Tidak
A2 Tidak
Perbuatan Melanggar Menerima
Pihak Yang a Mengganti
Hukum/Lalai
Merugikan Surat Keterangan A2b
4b Tanda Lunas
(SKTL) WANPRESTASI
TPKN/TPKD
B4a
PPKN/D 5b A3b

MAJELIS
Menerima B3a Mengganti
MAJELIS
B2a
B Tidak Mengajukan
SKP2KS B1 Menerima? B2b
Menerima
B3b
KEBERATAN

21
4. PENYELESAIAN KERUGIAN NEGARA/DAERAH MELALUI MAJELIS

Bukan Perbuatan
Melanggar Hukum/Lalai

SKP2KS WANPRESTASI

Laporan
1

PPKN/D

2 MAJELIS
3

SIDANG

22
4.1. SIDANG MAJELIS ATAS KEKURANGAN UANG/SURAT BERHARGA/BARANG
BUKAN DISEBABKAN PERBUATAN MELANGGAR HUKUM/LALAI

1 2
PPKN/D MAJELIS SIDANG
3

Laporan
Hasil Pemeriksaan
ya perbuatan tidak
melanggar
Kekurangan uang, surat 3a 3b
hukum/lalai
berharga, barang
dikarenakan: Memerintahkan Mengusulkan:
TPKN/TPKD melalui pertimbangan penghapusan
PPKN/D melakukan
Bukan Perbuatan 8a.2 4b
Melanggar Hukum/Lalai
pemeriksaan kembali
PPKN/D
9a.2 5b
TPKN/TPKD menyampaikan 4a
laporan hasil pemeriksaan PUTUSAN mengusulkan:
kembali melalui PPKN/D 7a.2 penghapusan
8a.1
5a tidak
MAJELIS Menyatakan:
6a 7a.1 Kerugian Negara/Daerah
7a perbuatan 9a.1
SIDANG melanggar
PPKN/D menyelesaikan melalui
hukum/lalai ya
SKTJM dan SKP2KS

23
4.2. SIDANG MAJELIS ATAS SKTJM WANPRESTASI

1 2
PPKN/D MAJELIS SIDANG
3

SKTJM PUTUSAN
4
WANPRESTASI
Berupa pertimbangan :
penerbitan SKP2K
5

PPKN/D
6

menerbitkan
SKP2K

* SKP2K diterbitkan paling lambat 14 hari kerja sejak majelis menetapkan putusan

24
4.3. SIDANG MAJELIS ATAS SKP2KS

1 2 ya
PPKN/D Pihak Yang Menerima?
Merugikan 2a
SKP2KS 2b tidak
Mengajukan
Menerima
3b KEBERATAN
3a

MAJELIS MAJELIS
4b 4a

SIDANG SIDANG
Pertimbangan : 5b 5a
Pembebasan dan
Penghapusan PUTUSAN PUTUSAN
6b 6a
6b.i2
ya tidak Pertimbangan :
PPKN/D Menerima
Penerbitan SKP2K
6b.i1 Seluruhnya? 6b.ii1
6b.i3 6b.ii2 6b.iii3
7a
Menerbitkan 6b.iii1
Surat Keputusan Pembebasan 6b.iii2 PPKN/D
dan
Menerima/ 6b.ii3 8a 6b.iii4
mengusulkan penghapusan menolak sebagian
SKP2K
25
5. PENAGIHAN DAN PENYETORAN ATAS PENYELESAIAN KERUGIAN
NEGARA/DAERAH

SKTJM

Surat SETOR KE
SKP2KS
Penerbitan Penagihan KAS
(SPn) NEGARA/DAERAH
SKP2K

Surat Keterangan
PPKN/D mengusulkan Tanda Lunas
penghapusan (SKTL)

26

Anda mungkin juga menyukai